Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR TEKNIK ELEKTRO


“KESERAGAMAN HUKUM FISIKA”
DOSEN PENGAMPU : MARYANTO MASSARANG ST.,MT.

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KELAS A

NAMA STAMBUK
MOH. HAFIZ FATURRAHMAN F44120031
SEPTIYAWAN F44120034
ZULHIJAH F44120010

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena atas
limpahan Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa ilmu, kesehatan,
sehingga makalah yang berjudul “KESERAGAMAN HUKUM FISIK” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas KELOMPOK pada mata kuliah DASAR
TEKNIK ELEKTRO. Saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala
kemampuan, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati
demi perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai bagaimana keadaan


lingkungan yang ada di Indonesia, dan bermanfaat bagi para pembacanya. Atas
perhatian dan kesempatan yang di berikan untuk membuat makalah ini saya
ucapkan terima kasih.

Poso, 10 DESEMBER 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………...


1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………
1.3 TUJUAN…………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….

2.1 PENGERTIAN HUKUM FISIKA…………………………………………………..


2.2 MACAM – MACAM HUKUM FISIKA…………………………………………
2.3 PENERAPAN HUKUM FISIKA…………………………………………………..

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………….

3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………
3.2 SARAN…………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi
dari benda-benda di alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya apa
yang diamati oleh indera kita, misalnya penglihatan menemukan optika
atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi serta
panas dapat diamati melalui indera perasaan. Menurut sejarah, fisika
adalah bidang ilmu tertua, karena dimulai dari pengamatan-pengamatan
dari gerakan benda langit, bagaimana lintasannya, periodanya, usianya dan
lain-lain. Ilmu yang mempelajari gerakan benda ini disebut mekanika.
Mekanika termasuk salah satu cabang ilmu fisika klasik. Pada mekanika
terbagi lagi atas dua cabang ilmu pengetahuan yang terdiri dari mekanika
kuantum dan mekanika klasik. Mekanika klasikmerupakan salah satu
cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang gaya yang bekerja pada
benda. Mekanika klasik terbagi atas sub-sub pokok materi yang terdiri dari
statika yang mempelajari benda diam, kinematika yang mempelajari benda
bergerak, dan dinamika yang mempelajari benda yang terpengaruh oleh
gaya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat kami ambil
adalah sebagai berikut :
1. Pengertian hukum fisika
2. Macam – macam hukum fisika
3. Penerapan hukum – hukum fisika
1.3 TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami pengertian dari hukum fisika
2. Mahasisiwa diharapkan dapat mengetahui macam – macam hukum
fisika
3. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan hukum – hukum fisika dalam
kehidupan sehari – hari
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HUKUM FISIKA
Hukum fisika adalah generalisasi ilmiah berdasarkan pada pengamatan
empiris.Hukum  menggunakan bahasa yang ringkas untuk menggambarkan
pola umum di alam yang didukung oleh bukti ilmiah dan percobaan diulang.
Seringkali, hukum dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika
tunggal. Hukum dan teori-teori yang mirip dalam bahwa mereka berdua
pernyataan ilmiah yang dihasilkan dari hipotesis yang diuji dan didukung
oleh bukti ilmiah. Namun, hukum penunjukan disediakan untuk suatu
pernyataan singkat dan sangat umum yang menggambarkan fenomena di
alam, seperti hukum bahwa energi adalah kekal selama proses apapun,
atau hukum kedua Newton tentang gerak, yang berhubungan gaya, massa,
dan percepatan dengan sederhana persamaan F = ma.

2.2 MACAM – MACAM HUKUM FISIKA


2.2.1 Hukum Kirchhoff
1. Pengertian hokum kirchhoff
Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian.Hukum
Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845.Hukum
Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum Kirchhoft 2.
2. Pengertian dan bunyi hokum kirchhoff 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan
dengan arah arus dalam menghadapi titik percabangan.Hukum Kirchhoff 1 ini
sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law
(KCL).

Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut : “Arus Total yang masuk
melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan
arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.”Untuk lebih jelas
mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian

sederhana dibawah ini :


Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa : I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
3. Pengertian dan bunyi hokum kirchhoff 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika
pada suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan
sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL). Bunyi
Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2


, silakan lihat rumus dan rangkaian sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

2.2.2 Hukum OHM


1. Pengertian hukum OHM
yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I),
Tegangan (V) dan Hambatan (R).
A. Bunyi Hukum OHM
Pada dasarnya, bunyi dari Hukum Ohm adalah :
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor
akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan
seperti dibawah ini :
V=IxR
I=V/R
R=V/I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt
(V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm
(Ω))
Dalam aplikasinya, Kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm dalam
Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik, Memperkecil
Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan (Resistansi) yang kita
inginkan.
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm.Jika kita menggunakan unit
lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun kiloohm,
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih
dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk mendapatkan
hasil yang benar.

2.2.3 Gaya Lorentz


1. Pengertian Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh
muatanlistrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu
medan magnet,
2. Jika ada sebuah penghantar yang dialiri arus listrik dan penghantar
tersebut berada dalam medan magnetik maka akan timbul gaya yang
disebut dengan nama gaya magnetik atau dikenal juga nama gaya
lorentz.

3. Rumus Gaya Lorentz


Rumus Gaya Lorentz pada Kawat Berarus

di mana:
l merupakan panjang kawat (m)
I merupakan kuat arus yang mengalir pada kawat (Ampere)
B merupakan kuat medan magnet (Tesla)
α merupakan sudut yang dibentuk oleh B dan I
Rumus Gaya Lorentz pada KawatSejajar

di mana:
F1 adalah bentuk dari gaya tarik-menarik dan tolak-menolak pada kawat 1
(Newton)
F2 merupakan gaya tarik-menarik juga tolak-menolak pada kawat 2 (Newton)
I1 merupakan kuat arus yang telah mengalir pada kawat 1 (Ampere)
I2 merupakan kuat arus yang akan mengalir pada kawat 2 (Ampere)

µ merupakan permeabilitas dari vakum ()


l ialah dari panjang kawat (m)
α merupakan lambang jarak di antara kedua kawat (m)
Gaya Lorentz pada Muatan Bergerak dalam Medan Magnet

di mana:
q merupakan bentuk muatan listrik (Coloumb)
v merupakan kecepatan dari gerak muatan listrik (m/s)
B adalah kuat medan magnet (Tesla)
α ialah bentuk sudut yang dibentuk oleh B dan v.

2.3 PENERAPAN HUKUM FISIKA


2.3.1 PENERAPAN HUKUM KIRCHOFF
Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu komponen listrik yang terasa menggunakan hukum


Kirchoff adalah rangkaian paralel dan juga rangkaian seri. Kalau lampu
disusun dengan menggunakan rangkaian seri maka lampu yang paling dekat
dengan sumber listrik akan menyala lebih terang.

2.3.2 PENERAPAN HUKUM OHM


 penerapan yang ada pada Hukum Ohm, diantaranya
yaitu: ... Hukum Ohm dimanfaatkan untuk membuat sebuah rangkaian
listrik seri, paralel dan gabungan. Aliran listrik yang dipakai buat
penggunaan alat listrik, contohnya menyalakan lampu, kulkas, tv, setrika
dan alat listrik lainnya.
2.3.3 PENERAPAN GAYA LORENZT
Motor listrik terdiri dari bagian stator dan bagian rotor. Bagian stator
merupakan bagian motor listrik yang tidak bergerak. Sedangkan bagian
rotor merupakan bagian motor listrik yang bergerak. Bagian strator
umumnya terdiri dari magnet tetap. Sedangkan bagian rotor umumnya
terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan pada jangkar. Pada prinsipnya
motor listrik memiliki kumparan dalam medan magnet tetap. Jika
kumparan tersebut kita aliri arus listrik, maka kumparan tersebut akan
bekerja suatu gaya magnetik atau disebut juga dengan gaya Lorentz.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai