Anda di halaman 1dari 2

Alat tukar (medium of exchange)

Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar. Menjadi alat tukar merupakan fungsi
utama uang karena pada dasarnya penggunaan uang adalah untuk memudahkan pertukaran.
Adanya uang menjadikan kita lebih fleksibel dalam menentukan pilihan antara pembeli dan
penjual sehingga tidak perlu lagi memiliki keinginan timbal balik seperti pada pola barter.
Contoh : Petani ingin membeli ikan, sementara nelayan ingin membeli baju. Tentunya
dalam hal ini petani tidak bisa mendapatkan ikan dari nelayan dengan cara barter, karena
petani tidak menghasilkan baju. Dengan adanya uang sebagai pengganti sistem barter,
masalah ini dapat teratasi. Caranya petani harus menjual hasil taninya, mendapatkan uang,
kemudian digunakan untuk membeli ikan.

Penimbun kekayaan
Fungsi uang yang berikutnya adalah sebagai penimbun kekayaan. Uang sebagai
penimbun kekayaan adalah uang merupakan bagian kekayaan seseorang atau perusahaan
dalam menunjukkan seberapa besar kekuatan finansial yang dimiliki. Ini berarti menyimpan
uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
Contoh : Tina merasa gajinya lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan sehari –
hari. Sementara porsi gaji lebihnya akan dia tabung di bank, disimpan untuk keperluan di
masa mendatang dan rencananya untuk membeli rumah sendiri.

Satuan hitung (unit of account)


Fungsi uang sebagai satuan hitung sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa adanya
satuan hitung orang akan sulit menentukan nilai atau harga suatu barang dan jasa. Karena
nilai dari bermacam-macam barang atau jasa yang ditawarkan di luar sana cukup bervariasi,
uang sebagai satuan hitung dapat memudahkan setiap orang yang ingin melakukan transaksi.
Satuan hitung yang dimaksudkan adalah menghitung besar dan kecilnya pinjaman serta
menunjukkan besar kekayaan. Oleh karena itulah, salah satu fungsi asli uang adalah satuan
hitung sangat penting dalam penggunaan uang dalam fungsi turunan nantinya.
Contoh : Rani menjual pakaian seharga Rp 50.000,00 maka apabila Lusi ingin
membeli pakaian yang dijual Rani, ia harus membayar sebesar Rp 50.000,00. Dengan adanya
nilai dari uang, semakin mudah untuk menghitung harga sebuah barang/jasa.

Jenis – Jenis uang di Indonesia :


Uang Kartal
Yakni jenis uang kertas dan logam yang diciptakan dan dikeluarkan oleh Bank
Central. Khusus di negara kita Indonesia, yang berhak menciptakan jenis uang ini ialah Bank
Indonesia. Uang kartal ialah alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan bagi masyarakat
yang hendak melakukan kegiatan transaksi ekonomi sehari-hari. Terdiri dari :
1. Uang logam
Biasanya terbuat dari emas ataupun perak, karena keduanya memenuhi syarat-
syarat uang yang seharusnya dan efisien. Harga emas dan perak yang cenderung tinggi
menjadikan emas dan perak mudah dikenali dan diterima masyarakat.
2. Uang kertas
Yakni jenis uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu juga
sebagai alat pembayaran yang sah. Adapun menurut penjelasan Undang-Undang No. 23
tahun 1999 tentang “Bank Indonesia”, yang dimaksud dengan uang kertas ialah uang
dalam bentuk lembaran.
Uang Giral
Yakni uang yang diciptakan oleh Bank-bank umum ataupun Bank perdagangan,
seperti rekening giro, treeveler’s check, rekening deposito, dimana uang giral ini sewaktu-
waktu bisa digunakan untuk pembayaran karena uang jenis ini merupakan uang simpanan
atau deposito yang bisa ditarik kapanpun sesuai dengan kebutuhanya. Masyarakat bisa
menolak jika transaksi dibayar dengan uang jenis ini, karena tidak semua pembayaran
menggunakan cek, jadi secara ekonomi jenis uang ini sah namun secara hukum tidak,
maksudnya hanya berlaku untuk kalangan tertentu. Untuk pengambilan uang giral ini bisa
menggunakan giro atau cek.
Uang Kuasi
Uang kuasi adalah istilah ekonomi yang digunakan untuk mendeskripsikan aset yang
dapat diuangkan secara cepat. Uang kuasi terdiri deposito berjangka, tabungan dan rekening
tabungan valuta asing milik swasta domestik.

Anda mungkin juga menyukai