Kelompok 3A
1. Ajriya Aditya Fadlurahman
2. Alifia Diva Effrita
3. Denise N Danuputri
4. Fitri Kusumah Sri S
5. Fitri Mukhlisah Aprileni
6. Friyanti Sintia Hasibuan
7. Gina Nadia
8. Gita Putri Deswita
9. Indah Prameswari
10. Irham Emanudin
11. Lista Puspita Sari
12. Martha Septri
13. M Frizki Fitriansyah
Sistem Peredaran Darah pada Serangga
Sistem sirkulatori pada serangga terdiri dari jantung yang hanya merupakan pembuluh
dorsal dengan pergerakan peristaltik untuk memompa darah atau hemolimfa. Serangga
memiliki jantung yang berbentuk tabung panjang dengan bagian-bagian gelembung
pembuluh darah. Letak jantung serangga berada pada punggung, tepatnya di dalam bagian
homosoel yang memanjang. Bagian tersebut disebut sinus. Sedangkan pembuluh darah besar
(aorta) meninggalkan jantung bagian depan, belakang, dan seringkali bagian bawahnya.
Kemudian pembuluh darah tersebut menjadi cabang-cabang yang membawa hemolimfa ke
berbagai organ dan jaringan-jaringan tubuh.
Hemolimfa (haemolymph) adalah cairan yang tersusun atas darah dan cairan
interstisial.
Hemolimfa yang terdiri dari larutan berair, ion-ion anorganik, lipid, gula (trehalose),
asam amino, protein, asam organic dan sel-sel darah berfungsi untuk pertukaran zat
antar jaringan, mengangkut hormon dan nutrien dari usus ke jaringan dan barang
buangan dari jaringan ke organ ekskretori.
Aorta adalah pembuluh darah besar yang mengantarkan darah ke kepala dan bermuara
di belakang atau dibawah otak
Serangga tidak memiliki vena atau arteri, tetapi memiliki sistem peredaran darah.
Ketika darah digerakkan tanpa bantuan pembuluh darah, organisme tersebut memiliki sistem
peredaran darah terbuka. Darah serangga, biasa disebut hemolimf, mengalir bebas melalui
rongga tubuh dan melakukan kontak langsung dengan organ dan jaringan.Hemolimfa dari
abdomen dipompa oleh jantung ke aorta kemudian ke kepala kemudian ke jaringan-jaringan
lalu kembali ke abdomen, dan siklus dimulai lagi. Peredaran darah pada serangga diatur oleh
sistem pompa otot-otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh septa.
Organ peredaran darah serangga terdiri atas jantung dan arteri. Pada sebagian besar serangga,
hemosel terbagi menjadi beberapa rongga (sinus) oleh septa. Aorta mengantarkan darah ke
kepala dan bermuara di belakang atau di bawah otak. Organ denyut ditemui di toraks yang
memelihara peredaran darah di pembuluh sayap.
Darah serangga hanya sekitar 10% hemosit (sel darah); sebagian besar hemolimf
adalah plasma berair. Darah serangga tidak berfungsi mengedarkan oksigen, melainkan hanya
berfungsi untuk mengedarkan oksigen, melainkan hanya berfungsi untuk mengedarkan sari-
sari makanan dan system metabolisme, serta membunuh organisme asing. Sistem sirkulasi
serangga tidak membawa oksigen, sehingga darah tidak mengandung sel darah merah seperti
darah kita. Hemolimfa biasanya berwarna hijau atau kuning.