Penggunaan Model Adaptasi Roy Ketika
Memberikan Perawatan untuk Menyadarkan
Sekelompok Wanita Muda untuk Berhenti
Merokok
Abstrak
Artikel ini memberikan ikhtisar tentang
penggunaan
Model adaptasi Roy ketika merawat sekelompok
perempuan muda yang
berada dalam fase precontemplation dari berhenti
merokok. itu
Model menjabat sebagai panduan untuk menilai
tingkat masing-masing anggota dari
adaptasi di masing-masing dari empat mode untuk
mengidentifikasi aktual atau
masalah adaptasi potensial dan kemudian
memeriksa rangsangan
yang mempengaruhi masalah tersebut. Intervensi
keperawatan difokuskan pada
pendekatan kepada manajemen rangsangan untuk
meningkatkan adaptasi
untuk kelompok dengan membantu para anggota
pindah ke fase
berpikir untuk berhenti merokok.
Kata kunci: model adaptasi Roy,
nikotin ketergantungan, precontemplation.
Pada tahap precontemplation, orang tidak serius
berpikir tentang berhenti merokok dan umumnya
tidak
mencari intervensi (Miller, 1999). Kesehatan
masyarakat
spesialis perawat klinis memiliki peran penting
dalam bekerja dengan
individu tersebut untuk membantu mereka melalui
tahap ini untuk memulai
mempertimbangkan berhenti merokok. Makalah ini
membahas penggunaan
Roy (1999) adaptasi model saat merawat kelompok
perempuan muda yang berada dalam tahap
precontemplation
dari berhenti merokok.
PEMBAHASAN KERANGKA ROY'S
Menurut Roy dan Andrews (1999), individu
holistik adaptif sistem yang berfungsi dalam
lainnya
sistem, seperti organisasi, komunitas, dan
masyarakat
secara keseluruhan. Sistem ini berfungsi dalam
lingkungan, yang meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan individu yang
hidup di dalamnya
(Dixon, 1999).
Konsep adaptasi merupakan fokus sentral dalam
Model. Oleh karena itu, kesehatan merupakan
keadaan'' dan
proses dan sedang menjadi terpadu dan utuh
orang'' (Dixon, 1999, hal. 293). Peran perawat
adalah untuk membantu
'' anggotanya menggunakan kesadaran dan pilihan
untuk membuat
manusia dan lingkungan integrasi'' (Roy &
Andrews,
1999, hal. 30). Hasil ini pada gilirannya
mempromosikan adaptif
tanggapan.
Roy dan Andrews (1999) mendefinisikan
keperawatan sebagai'' kesehatan
perawatan profesi yang berfokus pada proses
kehidupan manusia dan
pola, dan menekankan promosi kesehatan untuk
individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat secara
keseluruhan'' (hal. 4).
Perawat bertindak untuk mempromosikan tingkat
klien mereka 'adaptasi
selama kesehatan dan penyakit dengan cara proses
keperawatan.
Roy ditentukan proses keperawatan sebagai
berikut: penilaian
perilaku, penilaian rangsangan, tujuan diagnosis
keperawatan,
pengaturan, intervensi, dan evaluasi.
Sekelompok mendukung tertutup dari tiga wanita
dibentuk.
Para wanita merokok, mereka berada di
pertengahan 20-an, dan tinggal di
metropolitan wilayah di tenggara Kanada. Sebuah
tertutup
Kelompok adalah kelompok di mana'' anggota baru
tidak ditambahkan
ketika orang lain meninggalkan'' (Clark, 1994;. p
279). Sebuah terapi atau
Kelompok pendukung memiliki tujuan utama
membantu
anggota yang berbagi tekanan emosional yang
serupa terkait
terhadap krisis situasional atau perilaku sosial
maladaptif
Ethylene Villareal adalah Perawat Kesehatan
Masyarakat di Gaya Hidup Sehat
Program Kesehatan Masyarakat di Toronto,
Toronto, Ontario, Kanada.
Alamat korespondensi Ethylene Villareal, 364 Unit
Mall Timur
# 339, Etobicoke, Ontario, Kanada M9B 6C5. E-
mail: ethylene.villareal @
3web.net
Ditulis sebagai persyaratan untuk studi
pascasarjana keperawatan sementara pada
D'Youville
College, Buffalo, New York.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No 5,
hlm 377-384
0737-1209/03 / $ 15.00
? Blackwell Publishing, Inc
377
(Clark). Ini penulis perawat memfasilitasi enam
pertemuan kelompok,
masing-masing sekitar 3 jam berlangsung.
PENILAIAN
Menurut Roy dan Andrews (1999), dua tingkat
penilaian yang dilakukan. Selama tingkat pertama,
perawat
menilai perilaku klien dalam empat mode adaptif.
Tingkat kedua melibatkan penilaian rangsangan
yang
mempengaruhi perilaku.
Pertama-Penilaian Tingkat
Penilaian perilaku para anggota 'dan rangsangan
mempengaruhi perilaku dilakukan selama
pertama sesi kelompok. Sebelum pertemuan ini,
anggota telah menyelesaikan kuesioner (Lampiran
1).
Tujuan dari proses ini adalah untuk mengumpulkan
informasi
tentang sejarah merokok peserta, memiliki dasar
Informasi untuk evaluasi, dan menilai panggung
mereka
berhenti merokok. Menurut Miller nikotin (1999),''
klien tergantung tidak harus diinstruksikan untuk
menghentikan
merokok, melainkan harus terlebih dahulu dikaji
untuk mereka
tahap perubahan. Setelah penilaian yang akurat
dibuat dan
panggung klien perubahan diidentifikasi, yang
sesuai
intervensi keperawatan dapat ditentukan'' (hal. 19).
Sebuah alat penilaian Roy model setelah Keen,
Breckenridge,
Frauman, Hartigan, Smith, Butera, Hooper,
Mapes, Neff, & Fawcett (1998) alat untuk menilai
pasien
menjalani hemodialisis, Dossey dan s Keegan
(1987)
fisik, mental, emosi, hubungan, pilihan, dan
Semangat penilaian diri dan alat ini Fagerstrom
(1978)
bagan kecanduan nikotin digunakan untuk menilai
ini
perilaku.
Modus fisiologis
Para berkaitan modus fisiologis untuk fisik dan
kimia
aspek sistem manusia individu (Roy &
Andrews, 1999). Kelima kebutuhan dalam modus
oksigenasi,
nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat dan
perlindungan
dinilai. Tidak ada masalah dalam adaptasi yang
dinilai dalam
eliminasi, nutrisi, atau perlindungan kebutuhan,
tetapi di bawah
kebutuhan oksigenasi, respon tidak efektif yang
dicatat dalam
kaitannya dengan kebiasaan merokok para anggota
'. Semua merokok an
rata-rata setengah bungkus rokok sehari. Jumlah
tahun anggota kelompok telah merokok berkisar
antara 4 sampai
10 tahun. Alasan para anggota 'untuk merokok
yang bersosialisasi,
bereaksi terhadap tekanan teman sebaya, yang
ingin terlihat keren, dan
menghilangkan stres. Hanya satu anggota
kelompok memiliki
berusaha untuk berhenti merokok. Tak satu pun
dari para anggota memiliki
mengalami masalah kesehatan utama sebagai
akibat dari
merokok.
Dalam hal aktivitas dan istirahat, para anggota
kelompok '
dikejar aktivitas fisik untuk antara 2 dan 4 jam
minggu. Para anggota kelompok yang mengalami
kesulitan dari
bangun di pagi hari berkisar dari jarang sering.
Juga, jumlah jam tidur para anggota kelompok
yang paling
malam berkisar dari 4 dan 6 jam untuk 6 sampai 8
jam. Itu
anggota kelompok berkisar di bagaimana mereka
dinilai seberapa fisik
Aktivitas sedang bermain peran dalam mampu
berhenti merokok
dari tidak mattering menjadi sangat penting. Oleh
karena itu,
aktivitas fisik dipilih sebagai fokus untuk salah satu
sesi.
Self-Concept Modus
Para berkaitan mode self-konsep aspek pribadi
manusia sistem (Roy & Andrews, 1999). Konsep
diri adalah
didefinisikan sebagai'' komposit keyakinan dan
perasaan yang diselenggarakan
tentang diri sendiri pada waktu tertentu dan
terbentuk dari internal
persepsi dan persepsi dari reaksi orang lain'' (Roy
&
Andrews, 1999; p. 107). Kedua komponen dalam
mode ini
adalah diri fisik dan diri pribadi. Tubuh Sensasi
dan citra tubuh membentuk diri fisik, sementara
selfconsistency,
Self-ideal, dan diri moral-etik-spiritual
membentuk diri pribadi.
Masalah utama yang diidentifikasi dalam mode ini
adalah bahwa
dua anggota menyatakan bahwa mereka telah
mengalami
pekerjaan yang berhubungan dengan stres, dan ini
telah mempengaruhi secara negatif
konsep-diri mereka. Sehubungan dengan citra
tubuh mereka, semua
tiga anggota menyatakan bahwa mereka ingin
berada di baik
fisik bentuk. Oleh karena itu, kebutuhan untuk
membantu membuat
cognator yang efektif untuk mempromosikan
respon adaptif adalah
diidentifikasi.
Peran Fungsi Modus
Roy dan Andrews (1999) mendefinisikan peran
sebagai'' himpunan
harapan tentang bagaimana seseorang menduduki
satu posisi
berperilaku terhadap orang lain menduduki
Posisi'' (hal. 109). Peran set diklasifikasikan
sebagai primer,
sekunder, atau tersier peran. Para berkaitan Peran
utama
usia, jenis kelamin, dan perkembangan tahap (Roy
& Andrews,
1999). Para anggota berada di pertengahan 20-an
mereka dan perempuan.
Peran sekunder adalah'' peran bahwa seseorang
anggap
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan
dengan perkembangan
panggung dan peran utama'' (Roy & Andrews,
1999;. hal 432).
Peran sekunder Para anggota 'adalah bahwa anak
perempuan,
adik, dan perawat terdaftar. Selain itu, dua anggota
juga memiliki peran sekunder pacar. Peran tersier
adalah'' dipilih secara bebas oleh orang, sementara
di alam,
sering dikaitkan dengan prestasi anak di bawah
umur
tugas dalam'' pembangunan saat seseorang (hal.
432), dan
'' May 5 meliputi kegiatan seperti klub atau hobi''
(Hal. 435). Peran tersier terkait dengan peran yang
seorang perawat terdaftar adalah peran pengasuh,
dan lain
Peran tersier ditentukan oleh salah satu anggota
termasuk
menjadi anggota gym. Para anggota 'tanggapan
dalam tiga set peran dalam modus fungsi peran
dipandang sebagai adaptif.
378 Kesehatan Masyarakat Keperawatan Volume
20 Nomor 5 September / Oktober 2003
Interdependensi Modus
Para model interdependensi berkaitan dengan
saling
hubungan individu (Roy & Andrews, 1999).
Dua hubungan spesifik adalah fokus mode ini.
Hubungan pertama melibatkan orang lain yang
signifikan, yang
orang-orang yang paling penting bagi individu. Itu
kedua adalah dengan sistem pendukung yang lain
berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan saling
ketergantungan tersebut dari
individu. Para anggota 'signifikan hubungan
termasuk pacar, anggota keluarga, dan teman-
teman. Ini
individu memberikan kontribusi untuk memenuhi
saling ketergantungan yang
kebutuhan para anggota tertentu. Para anggota
kelompok
bervariasi dalam betapa pentingnya mereka melihat
dukungan atau memiliki
sobat sistem di tempat jika mereka memutuskan
untuk berhenti merokok.
Tanggapan mereka berkisar dari dukungan tersebut
tidak mattering
itu menjadi sangat penting.
Penilaian Rangsangan
Setelah identifikasi perilaku anggota kelompok '
dalam empat mode, kesehatan masyarakat perawat
klinis
spesialis harus menentukan rangsangan yang
menyebabkan mereka
perilaku. Roy dan Andrews (1999)
menggambarkan ini
stimuli sebagai focal, kontekstual, dan residual.
The focal
stimulus adalah salah satu yang segera
mempengaruhi perilaku.
Stimulus kontekstual mencakup semua rangsangan
lain yang hadir
yang berkontribusi terhadap efek dari stimulus
fokal. Itu
hadir di lingkungan lain rangsangan, yang tidak
dapat
div3alidasi, yang disebut stimulus residual (Piazza,
Foote,
Holocombe, Harris, & Wright, 1992).
Para fokus rangsangan yang berkontribusi paling
langsung ke
perilaku efektif harus menjadi perhatian utama
untuk
perawat (Dixon, 1999). Dalam kasus kelompok,
fokus stimulus yang langsung mempengaruhi
anggota '
perilaku dalam semua empat mode adalah
kecanduan mereka untuk
nikotin. The Fagerstrom (1978) nikotin kecanduan
bagan menilai tingkat anggota 'nikotin. Setelah
bangun di pagi hari, semua anggota kelompok
menyatakan
bahwa mereka merokok rokok pertama mereka hari
setelah
30 menit. Kali ini dianggap mengindikasikan
kurang
ketergantungan pada nikotin dari merokok dalam
pertama
30 menit. Dua dari para anggota tidak menemukan
kesulitan dalam
menahan diri dari merokok di tempat-tempat itu
tidak
diperbolehkan, sementara satu menyatakan bahwa
ini adalah sulit. Ini
yang sama dua anggota menyatakan bahwa setiap
batang rokok diisap
siang hari adalah memuaskan. Para anggota
kelompok lainnya
menemukan rokok pertama di pagi hari untuk
menjadi yang paling
memuaskan dari semua rokok yang dihisap dalam
satu hari. Semua
anggota kelompok merokok dari satu sampai 15
batang
hari. Tak satu pun dari anggota kelompok merokok
lebih
sering selama jam pertama setelah bangun dari
selama sisa hari. Dua anggota kelompok
menahan diri dari merokok karena untuk penyakit
yang berat yang cukup
membutuhkan istirahat hampir sepanjang hari,
sementara satu anggota
masih akan kadang-kadang merokok. Semua merek
tiga merokok
nama dengan kadar nikotin rendah 0,4 mg, namun
ketiga
selalu terhirup asap rokok. Dua kelompok
anggota mencetak dua poin, yang menunjukkan
bahwa mereka
memiliki rendah sampai sedang tingkat
ketergantungan pada nikotin,
sedangkan anggota kelompok yang lain mencetak
tujuh poin,
menunjukkan bahwa ia sangat tergantung pada
nikotin.
Kontekstual rangsangan (Roy & Andrews, 1999)
bahwa
memberikan kontribusi terhadap keinginan anggota
untuk terus merokok
termasuk keyakinan para anggota 'bahwa merokok
adalah menyenangkan,
membuat mereka merasa baik, santai mereka,
membawa rasa
kenyamanan, dan merupakan bagian dari rutinitas
mereka. Sisa rangsangan mungkin
telah memasukkan efek dari keyakinan dan sikap
tentang citra tubuh mereka dan bahwa berhenti
merokok
menyebabkan kenaikan berat badan.
DIAGNOSA
Menurut Roy dan Andrews (1999)
diagnosis keperawatan adalah proses penilaian
sehingga
pernyataan menyampaikan status adaptasi dari
manusia adaptif sistem. Penafsiran ini dicapai
dengan mempertimbangkan perilaku dinilai dalam
pertama tingkat penilaian dengan stimulus yang
mempengaruhi mereka
perilaku yang dinilai dalam tingkat kedua dari
penilaian
(Hal. 77).
Diagnosis keperawatan untuk kelompok ini adalah
kurangnya
motivasi untuk berhenti merokok yang berkaitan
dengan ketergantungan.
Menetapkan Tujuan
Goal setting dilakukan setelah penilaian perilaku
dan rangsangan telah selesai dan diagnosis
keperawatan
telah dirumuskan (Roy & Andrews, 1999). Itu
tujuan jangka pendek untuk kelompok ini adalah
untuk mempromosikan sehat
adaptif perilaku dalam aspek lain selain merokok
penghentian. Pendekatan harm reduction ini
diadaptasi
karena ia berpikir bahwa itu tidak realistis bahwa
ini
kelompok wanita dewasa akan berhenti merokok
pada akhir
dari enam sesi, namun perawat mengakui bahwa
lebih
waktu sesi mungkin telah menanamkan percikan
awal untuk
menginspirasi anggota kelompok untuk kemajuan
melalui precontemplation,
kontemplasi, perencanaan, tindakan, dan
pemeliharaan
dengan tujuan jangka panjang utama merokok
penghentian (Miller, 1999). Oleh karena itu, untuk
kelompok ini, tujuan
laporan perubahan yang diharapkan dapat dicapai
oleh
akhir dari enam sesi adalah sebagai berikut: untuk
memodifikasi
anggota 'perilaku melalui pemahaman alam
kebiasaan merokok mereka, mengatasi lebih efektif
dengan
stres, menggabungkan prinsip-prinsip makan sehat,
meningkatkan
tingkat harga diri, dan memasukkan prinsip-prinsip
aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Intervensi
'' Tujuan umum dari intervensi keperawatan adalah
untuk mempertahankan
dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengubah
efektif
perilaku adaptif'' (Roy & Andrews, 1999;. p 81). Di
tahap precontemplation merokok, orang-orang
umumnya
belum berpikir banyak tentang risiko merokok dan
manfaat dari berhenti (Miller, 1999). Meneliti
anggota 'pikiran dan perasaan tentang
ketergantungan mereka
pada nikotin dan perilaku berikutnya mereka
memainkan kunci
peran dalam merawat kelompok ini. Intervensi
dalam enam
sesi diarahkan menuju pemahaman anggota '
persepsi stimuli yang menghasilkan keinginan
untuk
terus merokok dan membantu mereka menghadapi
tekanan
mereka alami sementara mereka terus merokok. Itu
sesi berfokus pada promosi kesehatan atau adaptif
tanggapan sementara mereka terus merokok.
Keinginan untuk
terus asap dipandang sebagai masalah dalam
adaptasi bagi kelompok (Roy & Andrews, 1999).
Ini
Pendekatan berarti meningkat, menurun,
memelihara,
menghapus, mengubah, atau mengubah fokus dan
relevan
kontekstual rangsangan (Roy & Andrews, 1999).
Penelitian yang dilakukan di rumah sakit dan
pengaturan rawat jalan
didokumentasikan bahwa perawat yang dikelola
berhenti merokok
pengobatan meningkatkan tingkat keberhasilan
jangka panjang (Wewers,
Ahijevych, & Sarna, 1998). Wewers et al. (1998)
menunjukkan
bahwa perawat yang dibantu intervensi yang efektif
dalam
perokok yang ART-nya disampaikan dalam
kelompok
Format.
Intervensi keperawatan untuk membantu para
anggota memelihara
dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengubah
efektif
perilaku adaptif yang dilakukan di kedua
sesi. Dalam sesi ini, diskusi terpusat pada
alasan anggota dan keyakinan tentang merokok,
dampaknya
pada tubuh, pemahaman mereka terhadap
kecanduan merokok,
Gejala penarikan, dan manfaat kesehatan yang
dialami
setelah berhenti. Komentar tentang merokok dan
kehamilan
juga muncul. Semua anggota kelompok
menyatakan bahwa, jika mereka
hamil, berhenti akan seketika. Perspektif ini
mencerminkan temuan dari survei merokok
karakteristik sampel acak dari perawat terdaftar di
Manitoba yang telah menemukan itu mudah untuk
pindah ke
Tindakan fase berhenti merokok sebelum atau
selama
kehamilan (Chalmers, Bramadat, Cantin,
Shuttleworth,
& Scott-Findlay, 2000). Survei lain dari merokok
prevalensi di kalangan mahasiswa keperawatan
Kanada dan terdaftar
perawat menemukan bahwa kehamilan dikutip
lebih
sering dalam kelompok perawat 'daripada di
kelompok mahasiswa
karena alasan berhenti merokok (O'Connor &
Harrison,
1992).
Keuntungan dan kerugian dari merokok juga
dieksplorasi. Selama fase precontemplation, para
anggota '
terus menggunakan nikotin tidak dihakimi, tidak
pula
mereka dipaksa untuk berkomitmen untuk tanggal
berhenti. Sebaliknya, perawat
berfokus pada'' mengekspresikan empati,
membangun kepercayaan dan
memfasilitasi eksplorasi intrinsik klien dari pro
dan kontra merokok'' (Miller, 1998;. hal 20). Para
anggota
terdaftar pro lebih untuk merokok daripada kontra.
De Vries, Mudde,
Dijkstra, & Willemsen (1998), yang disurvei
perokok di
berbagai motivasi fase mengenai keyakinan
diferensial,
dirasakan pengaruh sosial, dan self-efficacy
harapan,
mencatat temuan ini. Hasil penelitian mereka
menunjukkan bahwa perokok di
tahap precontemplation dirasakan keuntungan
sedikit
untuk berhenti dari contemplators.
Sesi ketiga berfokus pada manajemen stres.
Tekanan
telah tercatat sebagai salah satu alasan utama
mengapa wanita
mengatakan mereka merokok (Chalmers et al,
2000;. Rupert, 1999).
(1992) studi O'Connor dan Harrison
mengungkapkan bahwa
tingkat merokok secara signifikan lebih tinggi
untuk didaftarkan
perawat yang bekerja penuh-waktu atau bekerja
permanen
malam atau berputar shift. Para anggota
dieksplorasi
bagaimana respon stres bekerja, mengetahui
perbedaan
antara situasi yang dapat dan tidak dapat diubah,
dan
efek stres pada fisik, mental, dan spiritual
diri dan pada hubungan. Tips mengelola stres
adalah
juga diidentifikasi. Beberapa visualisasi dan latihan
relaksasi
digunakan sebagai strategi untuk membantu
mengatasi stres.
Menurut Kolkmeier (1995)
relaksasi memungkinkan untuk menenangkan
Bodymind dan
fokus ke dalam. Salah satu belajar untuk mundur
mental dari
lingkungan seseorang, menenangkan pikiran,
mengendurkan otot, dan
mempertahankan keadaan relaksasi untuk jumlah
yang cukup
waktu untuk menuai keuntungan dari ketegangan
menurun,
kecemasan dan rasa sakit. [The] Hasil akhirnya
adalah sebuah gerakan
seseorang terhadap keseimbangan dan
penyembuhan (hal. 575).
Wynd (1992) mempelajari penggunaan citra
dipandu dan
teknik relaksasi sebagai intervensi untuk berhenti
merokok
dalam sampel kenyamanan dari 84 perokok dewasa
yang
diobati dengan citra listrik, relaksasi, atau plasebo /
kontrol. Tingkat berhenti merokok yang 67% untuk
daya
citra kelompok, 69% untuk kelompok relaksasi,
dan 27%
untuk kelompok kontrol. Studi ini menunjukkan
bahwa daya
dan citra relaksasi adalah teknik bermanfaat untuk
mengurangi stres dan memberikan relaksasi untuk
orang dewasa
perokok.
Gizi adalah topik yang dibahas dalam sesi keempat.
Ini ditangani dengan pernyataan tujuan yang
menggabungkan
prinsip-prinsip makan sehat seperti dicatat
sebelumnya. Diskusi
berfokus pada mengikuti Kanada makanan panduan
(Menteri
Pekerjaan Umum dan Jasa Pemerintah Kanada,
1997). Informasi tentang berat badan setelah
berhenti merokok
juga disajikan. Para anggota menunjukkan bahwa
hal ini
Faktor itu bukan salah satu alasan mereka untuk
terus
merokok. Kenyataan ini mencerminkan temuan
dari Glasgow,
Strycker, Eakin, Boles, & Whitlock (1999). Diskusi
380 Kesehatan Masyarakat Keperawatan Volume
20 Nomor 5 September / Oktober 2003
makanan yang menyebabkan keinginan untuk
nikotin, berbagai jenis
lemak dan fungsi mereka, citra tubuh, dan massa
tubuh
Indeks itu ditujukan. Sumber kalsium juga
diidentifikasi karena anggota telah mencatat
kebutuhan mereka untuk
memenuhi persyaratan melayani untuk produk susu
sesuai
Kanada makanan panduan (Menteri Pekerjaan
Umum dan
Pemerintah Layanan Kanada, 1997).
Pertemuan kelima difokuskan pada aktivitas fisik
dan harga diri.
Hubungan antara harga diri, aktif,
dan makan sumur digariskan. Diskusi
membahas definisi harga diri, pentingnya
positif diri dalam pengelolaan stres sehari-hari,
dan bagaimana harga diri dikembangkan. Bagian
kedua ini
Sesi pada aktivitas fisik. Para anggota didefinisikan
aktivitas fisik dan ditetapkan manfaat dan risiko
dari
aktivitas fisik. Tiga jenis kegiatan yang berbeda
(Daya tahan, fleksibilitas, dan kekuatan) dicatat. Itu
tahap perubahan dalam latihan dibahas dan
dibandingkan
dengan tahapan perubahan berhenti merokok.
Evaluasi
Evaluasi adalah langkah terakhir dari proses
keperawatan di Roy
(1999) adaptasi model. Roy dan Andrews (1999)
didefinisikan sebagai evaluasi menilai efektivitas
keperawatan
intervensi dalam kaitannya dengan adaptasi.
Evaluasi adalah
dilakukan dalam sesi terakhir berdasarkan pada
tujuan mencatat
di atas.
Pada akhir dari enam pertemuan, para anggota
mampu
menyatakan tiga alasan dan keyakinan tentang
merokok, tiga
jenis kecanduan, lima manfaat untuk berhenti, dan
lima
Gejala penarikan. Prestasi ini menunjukkan
bahwa mereka memiliki pemahaman yang lebih
akurat
merokok kecanduan. Ini kemajuan dalam
gilirannya membantu
mempromosikan respon adaptif.
Pada akhir dari enam sesi, ketiga anggota yang
mampu menggambarkan bagaimana respon stres
bekerja dan bisa
nama lima strategi yang bisa mereka gunakan
untuk mengatasi
stres. Selain itu, para anggota mampu menjelaskan
bagaimana
dua efek atau gejala stres mempengaruhi fisik
mereka,
mental, dan spiritual diri dan hubungan mereka.
Pada akhir enam sesi, para anggota kelompok
mampu
untuk menentukan apa konsep makan sehat berarti,
jumlah porsi harian yang diperlukan dari masing-
masing empat
makanan kelompok sesuai panduan makanan
Kanada (Menteri
Pekerjaan Umum dan Jasa Pemerintah Kanada,
1997),
tiga sumber kalsium, tiga jenis lemak, dan
Fungsi untuk satu jenis lemak.
Pada akhir dari enam sesi, para anggota bisa nama
tiga jenis kegiatan yang diperlukan untuk menjaga
tubuh mereka sehat,
mendefinisikan lima tahap untuk mengadopsi
latihan, tahu bagaimana
banyak waktu setiap hari mereka harus
mengabdikan untuk fisik
kegiatan untuk tetap sehat atau untuk meningkatkan
kesehatan, dan nama
tiga manfaat dari aktivitas fisik secara teratur dan
tiga kesehatan
risiko yang terkait dengan aktivitas.
KESIMPULAN
Ini pengalaman merawat sekelompok kecil
perempuan yang
merokok menunjukkan bahwa Roy (1999) adaptasi
Model dapat digunakan sebagai panduan untuk
memberikan yang komprehensif
asuhan keperawatan. Dalam mengeksplorasi
pikiran anggota kelompok '
dan perasaan tentang ketergantungan mereka pada
nikotin menyebabkan
memiliki pemahaman yang lebih akurat tentang
merokok mereka
kecanduan dan persepsi mereka terhadap
rangsangan yang
menghasilkan keinginan untuk terus merokok.
Keperawatan Intervensi
untuk membantu para anggota mengubah perilaku
tidak efektif
adaptif untuk memungkinkan anggota untuk
bergerak dari
precontemplation panggung untuk merenungkan
berhenti merokok.
Penerapan model Roy adalah panduan yang efektif
untuk praktek keperawatan saat merawat nikotin-
dependent
client.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ingin mengakui Dr Janice Feigenbaum
untuknya
bantuan dalam penyusunan naskah ini.
REFERENSI
Canadian Asosiasi Kesehatan Masyarakat. (1996).
Berhenti Merokok: A
Program untuk Wanita: Panduan Fasilitator (3rd
Ed.). Ottawa,
Ontario, Kanada: Asosiasi Kesehatan Masyarakat
Kanada.
Chalmers, K., Bramadat, IJ, Cantin, B.,
Shuttleworth, E., &
Scott-Findlay, S. (2000). Merokok karakteristik
Manitoba
perawat. Kanada Perawat, 96 (1), 31-34.
Clark, C. C. (1994). The Perawat Sebagai Group
Leader (3rd Ed.). Baru
York: Springer Perusahaan Publishing.
De Vries, H., Mudde, AN, Dijkstra, A., &
Willemsen, MC
(1998). Diferensial kepercayaan, pengaruh sosial
yang dirasakan, dan
self-efficacy harapan di kalangan perokok di
berbagai motivasi
fase. Pengobatan Pencegahan, 27, 681-689.
Dixon, E. L. (1999). Kesehatan masyarakat
keperawatan praktek dan
model adaptasi Roy. Kesehatan Masyarakat
Keperawatan, 16, 290 -
300.
Dossey, B. M., & Keegan, L. (1987). Self-
penilaian: Memfasilitasi
penyembuhan dalam diri dan orang lain. Pada B.
Dossey, L. Keegan,
C. Guzzeta, & L. Kolkmeier (Eds.). Holistik
Nursing Practice
(2nd Ed). hlm 219-237. Gaithersburg, MD: Aspen
Penerbit.
Fagerstrom, K. (1978). Mengukur derajat
ketergantungan fisik
pada tembakau dengan mengacu pada
individualisasi
pengobatan. Addictive Behaviors, 3, 235-241.
Glasgow, RE, Strycker, LA, Eakin, EG, Boles, SM,
&
Whitlock, E. P. (1999). Kekhawatiran tentang
kenaikan berat badan terkait
dengan berhenti merokok: Prevalensi dan asosiasi
dengan
hasil dalam sampel perokok perempuan muda.
Journal of
Konsultasi dan Klinis Psikologi, 67, 1.009-1.011.
Keen, M., Breckenridge, D., Frauman, AC,
Hartigan, MF,
Smith, L., Butera, E., Hooper, ST, Mapes, D., Neff,
M., &
Villareal: Adaptasi Roy Model 381
Fawcett, J. (1998). Keperawatan penilaian dan
intervensi untuk
dewasa hemodialisis pasien: Penerapan adaptasi
Roy
Model. Amerika Nephrology Nurses Association
Journal, 25,
311-319.S
Kolkmeier, L. G. (1995). Relaksasi: Membuka
pintu untuk
berubah. Pada B. Dossey, L. Keegan, C. Guzzeta,
& L.
Kolkmeier (Eds.). Holistik Nursing Practice (Ed 2).
hlm 573-605. Gaithersburg, MD: Penerbit Aspen.
Miller, C. E. (1999). Tahapan teori perubahan dan
nicotinedependent
client: Arah bagi pengambilan keputusan dalam
keperawatan
praktek. Perawat Klinis Spesialis, 13 (1), 18-22.
Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Pemerintah
Kanada.
(1997). Kanada Panduan Makanan. Ottawa,
Ontario, Kanada:
Kesehatan Kanada.
O'Connor, A. M., & Harrison, M. (1992). Survei
merokok
prevalensi di kalangan mahasiswa keperawatan
Kanada dan
terdaftar perawat. Canadian Journal of Public
Health, 83, 417 -
421.
Piazza, D., Foote, A., Holocombe, J., Harris, MG,
& Wright,
P. (1992). Penggunaan model adaptasi Roy
diterapkan pada
pasien dengan kanker payudara. European Journal
of Cancer Care,
1 (4), 17-22.
Roy, Sr, C. & Andrews, H. A. (1999). The Roy
Adaptasi
Model (2nd Ed.). Stamford, CT: Appleton, &
Lange.
Rupert, R. A. (1999). Asap lalu. American Journal
of
Keperawatan, 99 (11), 26-32.
Wewers, ME, Ahijevych, KL, & Sarna, L. (1998).
Merokok
penghentian intervensi dalam praktek keperawatan.
Keperawatan Klinik dari
Amerika Utara, 33, 61-74.
Wynd, C. A. (1992). Kekuatan citra, pribadi dan
relaksasi
teknik yang digunakan dalam program berhenti
merokok. Amerika
Journal of Promosi Kesehatan, 6, 184-189. 196.