Anda di halaman 1dari 8

LK 2: Lembar Kerja Refleksi ModulBidang Studi (Hari 2 s.

d 7) / jurnal harian

Judul Modul MODUL 2 ALJABAR DAN PROGRAM LINEAR

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linear
2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
3. Program Linear
4. Pembelajaran Aljabar

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Uraikan hasil diskusi Berdasarkan diskusi bersama teman dan dosen pada
bersama teman dan materi.
dosen mengenai KB 1 Bentuk Aljabar
pemecahan masalah 1. Paruh Bidang ( half-plane)
dalam memahami Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear dalam
materi yang bentuk terdiri dari titik-titik
mengalami kesulitan pada salah satu sisi garis yang
didefinisikan dalam bentuk . Grafik
pertidaksamaan linearnya disebut paruh bidang (half-
plane)

2. Penyelesaian SPLTV dan pertidaksaamaannya


Misalkan A matriks berukuran mxn, X
matriks berukuran nx1, dan B matriks
berukuran mx1.
(1) Jika m nmaka SPL AX=B mempunyai tak hingga
banyak solusi.
(2) Jika m = n dan det(A)=0 maka SPL AX=O mempunyai
solusi tak nol.

3. PenyelesaianSistemPersamaan Linier dan


pertidaksamaannya

1) Pengertian Persamaan
Kalimat terbuka yang menggunakan tanda hubung “=”
2) Pengertian Persamaan linier satu variabel (PLSV)
Suatu persamaan yang memiliki satu variabel
(peubah) dan pangkat tertingginya satu.
BU: ax +b= c, a≠0, x sebagai variabel
3) Penyelesaian dari suatu PSLV
Bilangan real yang menggantikan variabel sehingga
persamaan tersebut bernilai benar.
4) Pengertian Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
Persamaan yang memiliki dua peubah dan pangkat
tertinggi satu.
BU : ax +by= c, a≠0,b≠0, x dan y sebagai variabel
KB 2 Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang
1. Operasi matriks
 Penjumlahan dan pengurangan matriks
Matriks yang ukurannya tidak sama tidak bisa
dijumlahkan dan dikurangi
 Perkalian skalar dengan matriks
 Perkalian matriks dengan matriks

2. Pengertian invers matriks


Jika A dan B matriks persegi sehingga AB=BA=I maka A
dikatakan invertibel dan B dikatakan invers A. Jika A
invertibel maka inversnya dinyatakan dengan simbol A−1
3. Pengertian matriks elementer
Suatu matriks n xn disebut matriks elementer jika dapat
diperoleh dari matriks identitas In berukuran n x n dengan
melakukan satu operasi baris elementer.

4. Determinan matriks
1) Pengertian determinan matriks
Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat
{1, 2, 3,…, n} adalah susunan bilangan-bilangan
bulat ini menurut suatu aturan tanpa
menghilangkan atau mengulangi bilangan-
bilangan tersebut.

2) Sifat-sifat determinan

Jika matriks berukuran nxn, maka berlaku


sifat-sifat berikut.
(1) Jika A memuat baris nol maka det(A) = 0.

(2) Jika A matriks segitiga maka det(A) =

(3) Jika B matriks yang diperoleh dari A


dengan baris ke i dari B sama dengan k
kali baris ke i dari A atau kolom ke j dari B
sama dengan k kali kolom ke j dari A,
maka det(B) = k.det(A).
(4) Jika B matriks yang diperoleh dari A
dengan menukar dua baris atau dua
kolom dari A maka det(B) = -det(A).
(5) Jika B matriks yang diperoleh dari A
dengan baris ke i dari B sama dengan baris
ke i dari A ditambah k kali baris ke j dari A
atau kolom ke i dari B sama dengan kolom
ke i dari A ditambah k kali kolom ke j dari
A, maka
det(B)= det(A).

(6) det(A) = det( ).


(7) Jika C suatu matriks nxn maka det(AC) = det(A)
det(C).

5. Aturan Cramer
Jika Ax = b sistem persamaan linear
dengan n persamaan dan n variabel dengan
det(A) 0, maka mempunyai penyelesaian

tunggal, yaitu
dengan adalah matriks A yang komponen
kolom ke-j diganti dengan komponen pada
matriks

6. Penyelesaian Vektor
7.Penyelesaian dengan menggunakan vektor pada
bidang dan ruang

8. Matriks transformasi
 Refleksi
 Rotasi
Dengan menggunakan identitas trigonometri diperoleh

Akibatnya,

Persamaan ini dapat ditulis sebagai

Jadi, matriks transformasi rotasi sebesar sudut adalah

 Translasi
Untuk mendapatkan persamaan yang
menghubungkan titik dan

, dimisalkan besar dan arah yang tetap


ditentukan oleh vektor

Jika maka persamaan yang


menghubungkan komponen-komponen titik

dan adalah

 Dilatasi
Jika koordinat dari setiap titik pada bidang
dikalikan konstanta positif
memperkecil atau memperbesar setiap
gambar bidang pada arah-

Transformasi ini disebut peregangan pada


arah- dengan faktor
Pada transformasi ini koordinat y
tidak berubah sehingga hubungan

koordinat-koordinat titik dan bayangannya


adalah

Jadi, matriks transformasi peregangan pada arah-

dengan faktor k adalah

10. Aturan Cramer


Jika Ax = b sistem persamaan linear dengan n persamaan
dan n variabel dengan det(A) 0, maka mempunyai
penyelesaian tunggal, yaitu

dengan adalah matriks A yang komponen kolom ke-j


diganti dengan komponen pada matriks b = .

KB 3 Program Linear

1.Metode Grafik
a) Metode garis selidik
Langkah:
 Menggambar DPF
 Menggambar garis
 Menggambar garis-garis yang sejajar dan melalui
titik ekstrim. Garis sejajar ini disebut garis selidik.
 Untuk masalah maksimum maka titik ekstrim
terakhir yang dilalui garis selidik berkaitan
dengan penyelesaian optimal. Sedangkan untuk
masalah minimum, titik ekstrim pertama yang
dilalui garis selidik berkaitan dengan
penyelesaian optimal.

2.Teorema Fundamental Program Linear


a. Jika nilai optimal fungsi tujuan masalah
program linear ada maka nilai
tersebut dihasilkan oleh satu atau
lebih titik pojok pada daerah
penyelesaian fisibel.
b. Jika masalah program linear
mempunyai penyelesaian tidak
tunggal, sedikitnya satu dari
penyelesaiannya berada pada titik
pojok daerah penyelesaian fisibel.

3. Metode Simpleks algoritma yang digunakan untuk memecahkan


masalah dalam pemograman linier. Metode ini digunakan
untukmasalh dengan jumlah variabel lebih dari dua.
Langkah-langkah:
1) Buat model matematika
2) Tambahkan variabel slack
3) Diperoleh model matematika baru
4) Susun model matematika baru tsb ke dalam tabel
simpleks
5) Pilih kolom kunci yaitu kolom yang mempunyai
nilai terendah
6) Pilih baris kunci yaitu yang bernilai terendah
dengan dan k adalah kolom kuncinya
7) Tentukan elemen kuncinya yaitu perpotongan
kolom kunci dengan baris kunci
8) Lakukan transformasi baris kunci
9) Lakukan transformasi baris-baris yang lain
10) Buat tabel simpleks baru berdasarkan langkah 5-9
11) Bila tabel baru/perbaikan belum optimal buat tabel
baru
12) Lakukan terus-menerus tahap 5-9 sehingga
menemukan
13)Program optimal
4. Dualitas
1) Jika model maksimum sebagai bentuk primalnya maka
bentuk dualnya dicari dengan cara:
a) Mengubah masalah menjadi masalah minimum
b) Koefisien fungsi tujuan masalah maksimum menjadi
nilai ruas kanan fungsi kendala masalah minimum
c) Nilai ruas kanan fungsi kendala masalah maksimum
menjadi koefisien fungsitujuan masalah minimum
d) Matriks transpose koefisien fungsi kendala masalah
maksimum menjadi matriks koefisien fungsi kendala
masalah minimum
e) Tanda ≤ menjadi ≥
f) Variabel pada masalah maksimum dan minimum non
negatif
2) Jika model minimum sebagai bentuk primalnya maka
bentuk dualnya dicari dengan cara:
a) Mengubah masalah minimum menjadi masalah
maksimum
b) Koefisien fungsi tujuan masalah minimum menjadi
nilai ruas kanan fungsi kendala masalah maksimum
c) Nilai ruas kanan fungsi kendala masalah minimum
menjadi koefisien fungsi tujuan masalah maksimum
d) Matriks transpose koefisien fungsi kendala masalah
minimum menjadi matriks koefisien fungsi kendala
masalah maksimum
e) Tanda ≥ menjadi ≤
f) Variabel pada masalah maksimum dan minimum non
negatif

KB 4 Pembelajaran Aljabar
1.Discovery Learning
1) Pengertian pembelajaran berbasis inkuiri dan
termasuk konstruktivis.
2) Sintak
a) Stimulation
b) Problem statement
c) Data collecting
d) Data processing
e) Verification
f) Generalization

2.Pembelajaran Abad 21
1) Pengertian Pembelajaran abad 21 menggunakan
istilah yang dikenal sebagai 4Cs (critical thinking,
communication, collaboration, and creativity),
adalah empat keterampilan yang telah
diidentifikasi sebagai keterampilan abad ke-21
(P21) sebagai keterampilan yang sangat penting
dan diperlukan untuk pendidikan abad ke-21.
2) Ketrampilan abad 21
a) Critical thinking
b) Communication
c) Collaboration
d) Creativity

2 Uraikan hasil diskusi Berdasarkan hasil diskusi bersama teman dan dosen
bersama teman dan mengenai miskonsepsi pada materi di modul ini yaitu
dosen mengenai pada materi:
miskonsepsi di modul
ini KB 1 Bentuk Aljabar dan Sistem Persamaan Linier
1) Penyelesaian SPLTV dan Pertidaksamaannya
2) Penyelesaian SPL dan pertidaksamaannya

KB 2. Matriks dan Vektor pada Bidang dan Ruang


1) Definisi matriks elementer
2) Penerapan matriks elementer dalam soal

KB 3. Program Linear
1) Penerapan metode simpleks
2) Penerapan dualitas

KB.4 Pembelajaran Aljabar


1) Pemilihan materi yang cocok untuk model
pembelajaranDiscovery Learning
2) Pembuatan indikator soal HOTS

3 Hambatan yang Pada analisis materi di Modul 2 ini


dialami pada Hambatan yang saya rasakan adalah materi pada KB 2,
pembelajaran KB 3 dan KB 4, antara lain:
contoh soal yang diberikan kurang banyak,beberapa
analisis materi
istilah yang masih baru dan harus mencari dari sumber
pembelajaran lain, belum terbiasa dengan pembelajaran berbasis
berbasis masalah di masalah.
modul ini
4 Hal yang akan Dari pembelajaran pada modul 2 ini :
dilakukan untuk Ada beberapa hal yang akan saya lakukan untuk
sukses sukses pada modul berikutnya, yaitu dengan
memahami modul dengan seksama terlebih dahulu,
dipembelajaran
mencari sumber-sumber informasi dari berbagai
modul berikutnya literature, kemudian mendiskusikan materi yang saya
anggap sulit dan masih terdapat miskonsepsi kepada
teman satu kelas serta akan menanyakan langsung
kepada dosen.

Anda mungkin juga menyukai