Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PARAGRAF ATAU ALINEA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia 1

Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan penyusunan makalah
ini yang berjudul “Paragraf atau Alinea”.

Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan makalah ini tidak lain adalah


untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia 1 yang ditugaskan kepada penulis,
sehingga penulis lebih memahami tentang topik tersebut.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, sudilah kiranya para pembaca untuk memberikan masukan dan saran sehingga
isi makalah ini dapat lebih sempurna. Sebelumnya penulis mohon maaf jika ada
kesalahan cetak atau bahasa yang kurang baku di dalam makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pembaca pada umumnya yang memerlukan di masa sekarang
ataupun di masa yang akan datang, khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 21 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................1

KATA PENGANTAR......................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................5

1.3 Tujuan............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6

2.1 Definisi Paragraf atau Alinea.........................................................6

2.2 Jenis-jenis Paragraf atau Alinea.....................................................6

2.3 Syarat Paragraf atau Alinea...........................................................12

2.4 Tujuan Pembentukan Paragraf atau Alinea...................................15

2.5 Unsur yang terkandung pada Paragraf atau Alinea.......................15

BAB IV PENUTUP..........................................................................................16

3.1 Kesimpulan....................................................................................16

3.2 Saran..............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Kita sering mendengar istilah paragraf atau Alinea. Istilah tersebut sering
digunakan baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan
dalam rapat,diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis baik surat,kertas
kerja, pelaporan, skripsi pasti menggunakan Alinea atau paragraf dalam
tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan bervariasi
jawabannya. Alinea atau paragraf merupakan satu hal yang sangat penting untuk
kita pelajari,karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang
menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea atau paragraf, kita menuliskan sekelompok ide
pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.
Disamping ide pokok ini, terdapat ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan
ide pokok pertama. Kedua ide pokok ini merupakan bagian kelompok ide yang
lebih besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini diungkapkan dalam paragraf
berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa penjelasan
terhadap ide pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat
membuat sebuah karangan yang terdiri atas bebrapa alinea yang mengandung
kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.

4
1.2. Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf atau Alinea ?


2. Apa jenis-jenis paragraf atau Alinea ?
3. Apa syarat sebuah paragraf atau Alinea ?
4. Apakah tujuan pembentukan paragraf atau Alinea ?
5. Apa saja unsur unsur yang terkandung dalam paragraf atau Alinea ?

1.3. Tujuan.

1. Mengetahui pengertian paragraf atau Alinea.


2. Menjelaskan jenis-jenis paragraf atau Alinea.
3. Menjelaskan syarat sebuah paragraf atau Alinea.
4. Menjelaskan tujuan pembentukan paragraf atau Alinea.
5. Menyebutkan unsur unsur yang terkandung dalam paragraf atau Alinea.
6. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi
Bahasa Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Paragraf atau Alinea.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris
baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam
upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk
mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.

2.2. Jenis-jenis Paragraf atau Alinea.


Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu
dari paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut
posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
a) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya.
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.
Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak
posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam
paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf.
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat

6
macam, yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-
induktif(campuran), paragraf penuh kalimat topik.
 Paragraf Deduktif.
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan
pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok
permasalahan terlebih dahulu, yang dimulai dengan pernyataan
umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus (umum-
khusus).
Contoh paragraf deduktif :
”Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan
tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga
dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas
berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak
mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga
fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.”
Contoh lain paragraph deduktif :
”Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya,
sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.”
 Paragraf Induktif.
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan
bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum (khusus-
umum).
Contoh paragraf induktif:
”Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas
disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih
banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada
tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap
selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah
setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada
masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam
bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat
harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara
membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya.”

7
Contoh lain paragraf induktif :
“Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat.
Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
dan efisien”.
 Paragraf Campuran.
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat
utama di awal dan akhir paragraph (deduktif-induktif). Kalimat
pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan
kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh paragraf campuran :


”Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan
manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan
dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini
tanpa adanya sarana komunikasi”.

Contoh lain paragraf campuran :


”Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia
memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari
pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang
murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari
batuan gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini
tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah
berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk
memenuhi kebutuhan rakyat.”

b) Jenis paragraf atau alinea berdasarkan paragraf penuh kalimat topik.


Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya
sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan
kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh paragraf penuh kalimat topik :
” Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah.
Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah

8
terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat
indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.”

c) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya.


Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:
 Eksposisi.
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan
tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.
Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

 Argumentatif
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/
kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati
kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah
dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah
banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.
Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen
atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di
TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi
krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak
sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-
mana.

 Deskriptif
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni
semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya,
karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar

9
lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang
misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

 Persuasif
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu. isi paragraf ini mempromosikan sesuatu dengan
cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif
banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan
Koran .
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai
cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan
dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan
saling mencintai.

 Naratif
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-
menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini
sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Aldi tengah menulis sesuatu di buku agenda
sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya
menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.

d) Jenis Paragraf Menurut Fungsi / Tujuannyanya dalam Karangan.


Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:
 Paragraf Pembuka
 Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan
bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan. Paragraf pembuka biasanya bertujuan untuk
mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan.

10
 Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di
fungsikan untuk:
 Menghantar pokok pembicaraan.
 Menarik minat pembaca.
 Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi
seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan
paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam
sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk
yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
 Kutipan, peribahasa, anekdot.
 Pentingnya pokok pembicaraan.
 Pendapat atau pernyataan seseorang.
 Uraian tentang pengalaman pribadi.
 Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan.
 Sebuah pertanyaan.

Contoh paragraf pembuka :


Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang
sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer
seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan
oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
 Paragraf Penghubung.
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih
panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai
dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-
paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
 Mengemukakan inti persoalan.
 Memberikan ilustrasi.

11
 Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf
berikutnya.
 Meringkas paragraf sebelumnya.
 Mempersiapkan dasar bagi simpulan.

 Paragraf Penutup.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting. Paragraf ini merupakan pernyataan
kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf
penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus
memperhatikan hal sebagai berikut :
 Sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlalu
panjang.
 Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan
akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.
 Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan
paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi
pembacanya.
Contoh paragraf penutup :
“Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe
yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta
bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih”.

2.3. Syarat Paragraf atau Alinea.


a) Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut.
Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur
yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia
itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

b) Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah
koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat
yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan

12
sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang
disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan
pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan.
Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya,
dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain,
sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan
dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah
alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau
frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.

c) Pengembangan
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi
kalimat topik karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan
atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph deduktif, misalnya,
yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti berbeda
dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari
paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula
dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan: sebagai paragraf
pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi tersebut
akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga
paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat
informasi yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif,
deskriptif, dan eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk
mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan berbeda dengan
naratif.
Setelah mempertimbangkan faKtor tersebut barulah kita memilih
salah satu metode pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan
efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di
dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum
dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode
yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-
akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi. Didalam
mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat
dipakai silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
 Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk
menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat
merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya

13
memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep
tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita
tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di
dalam teks definisi itu.

 Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila
isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu
urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian
berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus
menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa
atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses
kerja suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan
proses peristiwa sejarah.

 Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu
ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan
penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

 Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai
untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang
ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam
metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan
informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode
kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan
yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya
argumentative murni atau dikombinasikan dengan deskriptif ata
eksposisi.

 Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak
dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak
teratur. Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan
metode ini adalah yang paling disarankan. Pertimbangannya, di
samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih
gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai
dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam
media massa.

14
 Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non
benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk, ukuran,
dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode
klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan
factor tersebut di atas, tetapi juga untuk perbedaan. Namun,
pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan dan
perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk
mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan
atau dipertentangkan satu sama lainnya.

2.4. Tujuan Pembentukan Paragraf atau Alinea.

a) Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.


b) Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

2.5. Unsur yang terkandung pada Paragraf atau Alinea.


Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
a) Ciri kalimat topik :
 Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih
lanjut.
 Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
 Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
 Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi.

b) Ciri kalimat pendukung :


 Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
 Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu alinea.
 Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau
frasa penghubung atau kalimat transisi.
 Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang
bersifat mendukung kalimat topik.

15
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris
baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam
upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, kepaduan, kelengkapan.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu
alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif.
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi
ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi
untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.

3.2. Saran.

Adapun saran penulis sehubungan dengan pembahasan makalah ini,


kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji
lebih dalam tentang “Paragraf atau Alinea”.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://aramdyanti.blogspot.com/2015/11/pengertian-syarat-unsur-macam-
macam.html.

17

Anda mungkin juga menyukai