Anda di halaman 1dari 13

AGORA Vol. 2, No.

1, (2014)

PERUMUSAN STRATEGI BERSAING SALAH SATU HOTEL BINTANG


TIGA DI SAMARINDA
Anggraini Marcos dan Ronny H. Mustamu
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: aini.marc@gmail.com ; mustamu@petra.ac.id

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor
bagi salah satu hotel bintang tiga di Samarinda dalam Evaluation-EFE Matrix) memungkinkan para
menghadapi tingginya intensitas persaingan industri penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi
perhotelan, dengan menggunakan pendekatan Matriks informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis,
Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM), serta
lingkungan, politik, pemerintahan, hukuman,
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal Hotel.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknologi, dan kompetitif.
teknik analisis kualitatif, dengan menggunakan dua teknik b. Matriks Profil Kompetitif
pengumpulan data, yaitu: wawancara terstruktur dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile
observasi yang ditujukan pada General Manager, Manajer Matrix-CPM) mengidentifikasi pesaing-pesaing
Pemasaran, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer utama suatu perusahaan serta kekuatan dan
Operasional, Staf Sistem Informasi, dan Manajer Keuangan. kelemahan khusus perusahaan dalam hubungannya
Untuk menguji keabsahan data diggunakan teknik triangulasi. dengan posisi strategis perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan c. Matriks Evaluasi Faktor Internal
oleh perusahaan sudah tepat dan sesuai dengan hasil analisis
Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor
yang diperoleh dengan menggunakan tahapan perumusan
strategi yang komprehensif. Evaluation-IFE Matrix) bertujuan meringkas dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
Kata Kunci : Perumusan Strategi, analisis internal, analisis area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi
eksternal, pendekatan QSPM landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi
hubungan di antara area tersebut.
2. Tahap Pencocokan
1. PENDAHULUAN
a. Matriks SWOT
Perumusan strategi merupakan pengembangan visi dan Matriks SWOT (Strengths-Weaknesses-
misi, identifikasi peluang dan ancaman eksternal suatu Opportunities-Threats) merupakan sebuah alat
organisasi, kesadaran akan kekuatan dan kelemahan pencocokan yang penting dalam membantu para
internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian manajer mengembangkan empat jenis strategi :
strategi-strategi alternatif, serta pemilihan strategi tertentu Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO
untuk mencapai tujuan (David, 2012). (kelemhan-peluang), Strategi ST (kekuatan-
Analisis faktor eksternal dan internal merupakan faktor ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman).
yang sangat penting dalam merumuskan strategi bersaing b. Matriks SPACE
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk Matriks SPACE (Strategic Position and Action
mengindentifikasi kesempatan dan ancaman yang mungkin Evaluation) merupakan kerangka empat kuadran
terjadi. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan yang menunjukkan apakah strategi agresif,
makro (kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, kinservatif, defensif atau kompetitif yang paling
demografis dan lingkungan, kekuatan politik, pemerintahan sesuai untuk suatu organisasi tertentu. Sumbu-sumbu
dan hukum, kekuatan teknologi dan kekuatan kompetitif) Matriks SPACE menunjukkan dua dimensi internal
dan lingkungan industri menggunakan model lima kekuatan (financial strength–FS dan competitive advantage–
Porter (Porter’s Five-forces) meliputi: persaingan antar CA) serta dua dimensi eksternal (environmental
perusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi stability–ES dan industry strength–IS).
pengembangan produk pengganti, daya tawar pemasok, c. Matriks BCG
daya tawar konsumen. Matriks BCG (Boston Consulting Group)
Sedangkan analisis lingkungan internal terdiri dari memungkinkan sebuah organisasi multidivisional
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, mengelola portofolio bisnisnya dengan cara
pemotivasian, penempatan staf, dan pengendalian) dan mengamati posisi pangsa pasar relatif dan tingkat
fungsi-fungsi bisnis (pemasaran, keuangan, pertumbuhan industri dari setiap divisi relatif
produksi/operasional, sumber daya manusia, dan sistem terhadap semua divisi lain di dalam organisasi.
informasi). d. Matriks IE
Dalam merumuskan strategi bersaing yang tepat bagi Matriks IE (Internal-Eksternal) memposisikan
perusahaan dapat dilakukan melalui tahap-tahap analitis berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan
perumusan strategi yang komprehensif sebagai berikut sembilan sel. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi
(David, 2012): kunci yaitu skor bobot IFE dan skor bobot EFE total.
1. Tahap Input Skor bobot total yang diperoleh dari divisi-divisi
a. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

tersebut memungkinkan susunan matriks IE di tingkat Yang mana dengan melihat hal ini, maka diperlukan strategi
perusahaan. yang tepat untuk dapat bertahan di tengah persaingan serta
e. Matriks Strategi besar ancaman yang datang.
Martiks Strategi Besar (Grand Strategy) telah
menjadi sebuah alat yang dipopulerkan untuk
merumuskan suatu strategi alternatif. Matriks Strategi II. METODE PENELITIAN
Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif : posisi
kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
3. Tahap Keputusan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian mengenai
Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) kedalaman analisis yang bermaksud untuk memahami
merupakan alat yang memungkinkan para penyusun fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara
objektif, berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah serta
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,
strategi yang dibangun pada tahap pencocokan. Seperti 2013).
halnya alat-alat analitis perumusan strategi yang lain,
QSPM membutuhkan penilaian intuitif yang baik. Teknik Penetapan Narasumber
Teknik pengambilan sampel menggunakan
Latar Belakang nonprobability sampling yaitu purposive sampling.
Globalisasi menyebabkan industri jasa seperti Nonprobability sampling merupakan teknik pengambilan
telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
berkembang dengan cepat (Zeithaml & Bitner, 2003). setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
Di Indonesia, khususnya perkembangan industri sampel (Sugiyono, 2012). Purposive sampling merupakan
perhotelan masih memiliki prospek yang cemerlang teknik pengambilan sampel sumber data dengan
kedepannya. Hal ini diperkuat dari hasil survei TripAdvisor pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap
Industry Index yang menempatkan prospek industri hotel di paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin
Indonesia pada posisi teratas dalam hal prospek dan dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono,
profitabilitas. Salah satu kota di Kalimantan Timur yang 2012).
turut mendukung pertumbuhan industri hotel adalah
Samarinda, yang juga merupakan Ibukota Kalimantan Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, yaitu
Timur. Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel
data yang berupa kata dan/atau kalimat, gambar, skema,
dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda mencatat tingkat yang belum diangkakan. Penelitian yang menggunakan data
hunian hotel-hotel di kota Samarinda sepanjang tahun 2012 yang bukan dalam skala rasio, tetapi dalam bentuk skala
berkisar 60 hingga 70 persen. Jumlah hotel di Samarinda yang lebih, yaitu skala nominal, ordinal ataupun interval
sendiri sebanyak 52 unit dari kelas melati sampai hotel yang kesemuanya dapat dikategorikan, sehingga jelas apa
berbintang. Sekretaris BPC PHRI Samarinda Fikry Edrus yang akan disamakan dan dibedakan untuk menjawab
mengatakan, prediksi terhadap peluang bisnis hotel di Kota permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian
(Pasolong, 2012).
Samarinda terbilang besar. Hal ini terlihat dalam tiga tahun
terakhir ada dua atau tiga hotel yang berdiri tiap tahunnya, Sumber Data
sedangkan tahun 2012 sudah ada 5 hotel diberikan Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber
rekomendasi oleh Pemkot. Belum lagi, dalam beberapa
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
tahun ke depan BAPPEDA kota Samarinda berencana data. Sumber data primer diperoleh dari informan-informan
membangun Central Bussiness Distric (CDB). Adapun melalui wawancara yang dilakukan serta observasi pada
fasilitas yang dikembangkan salah satunya adalah hotel. aktivitas subjek yang diteliti. Sedangkan data sekunder
Banyaknya hotel yang bermunculan menyebabkan merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
terjadinya persaingan (Santana, 2007). Hal ini tentu menjadi kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau
tantangan bagi perusahaan yang bergerak di industri hotel dokumen. sumber data sekunder diperoleh dari laporan-
laporan dan dokumen-dokumen yang bersangkutan dengan
untuk dapat bertahan dan melakukan pembaharuan dalam
tujuan penelitian (Sugiyono, 2012).
rencana strategi bersaing perusahaannya. Di mana sekarang
ini, pasar yang menentukan segalanya, persaingan antar Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa
hotel menjadi lebih ketat. Demi memenangkan persaingan,
wawancara dan observasi. Wawancara adalah kegiatan tanya
hotel-hotel saling berlomba untuk mengetahui kondisi jawab antara dua orang atau lebih secara langsung di mana
pesaingnya (Bartono & Ruffino, 2010, p.13). pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang yang
Terdapat salah satu hotel bintang tiga yang ikut diwawancarai disebut interviewee. Agar proses wawancara
meramaikan industri perhotelan di Kota Samarinda sejak berjalan dengan baik, maka digunakan wawancara
tahun 2005 yang mengalami dampak langsung dari besarnya terstruktur dengan menyiapkan instrumen penelitian berupa
peluang bisnis hotel dan tingginya intensitas persaingan. pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk ditanyakan kepada
informan (Sugiyono, 2012).
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Observasi merupakan suatu pengamatan secara lingkungan makro dan lingkungan industri yang
langsung dengan sistematis terhadap gejala-gejala yang menggunakan model lima kekuatan Porter (Porter’s Five-
hendak diteliti. Observasi harus sesuai dengan tujuan forces), sedangkan lingkungan internal terdiri dari fungsi
penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, dan manajemen dan fungsi bisnis. Menurut David (2012) untuk
dikontrol reliabilitas serta validitasnya (Pasolong, 2012). menghasilkan strategi yang tepat bagi sebuah perusahaan,
Dalam hal ini, peneliti menjadi pemeranserta sebagai maka perlu dilakukan tiga tahapan analitis perumusan
pengamat. Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini strategi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap
tidak sepenuhnya sebagai pemeranserta tetapi melakukan pengambilan keputusan.
fungsi pengamatan (Moleong, 2013).
Analisis Eksternal Lingkungan Makro
Teknik Analisis Data
1. Produk Domestik Bruto (PDB)
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun
Hotel merupakan salah satu sektor ekonomi yang
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
menyumbang laju pertumbuhan produk domestik bruto
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
Indonesia menurut lapangan usaha. Tidak bisa dipungkiri
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
lagi bahwa saat ini industri hotel di Indonesia berkembang
dalam unti-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
sangat pesat. Pertumbuhan PDB Indonesia tidak terlepas
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dari kontribusi PDRB di seluruh wilayah yang ada di
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012). Indonesia, salah satunya adalah kota Samarinda.

Keabsaan Data Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga


Dalam menetapkan keabsahan data diperlukan teknik Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012
pemeriksaan, teknik pemeriksaan ini disebut triangulasi Kota Samarinda
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber
dengan membandingkan data hasil wawancara dengan data
hasil observasi (Moleong, 2013).
Kerangka Berpikir
Sumber: Badan Pusat Statistik
Gambar 1 Kerangka Berpikir
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terjadi
kenaikan kontribusi dari peranan sektor service yang
meliputi salah satunya adalah hotel. Besarnya kenaikan
kontribusi tersebut memberikan dampak bagi perusahaan,
yang mana menjadi semakin meluasnya peluang bisnis
usaha hotel di Samarinda.
2. Inflasi
Inflasi menjadi ancaman yang berarti bagi hampir
seluruh industri di Indonesia. Penyebab terjadinya inflasi
ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok salah satunya
adalah listrik. Menurut Direktur Perencanaan & Manajemen
Resiko PLN, mengungkapkan bahwa pertumbuhan
konsumsi listrik di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu
pemerintah memberlakukan kebijakan mengenai kenaikan
tarif dan pengurangan subsidi secara bertahap selama tahun
2013. Terdapat empat golongan pelanggan yang secara
bertahap diterapkan tarif keekonomian sehingga pada akhir
tahun 2013 tidak lagi memperoleh subsidi, yaitu:
1) Pelanggan Rumah Tangga Besar (R-3, daya 6.600 VA
ke atas), contoh: rumah mewah.
2) Pelanggan Bisnis Menengah (B-2, daya 6.600 VA s.d
200 kVA), contoh: hotel bintang 2, hotel bintang 3,
Sumber: David (2012); Sulastiyono (2011); Mulyadi (2007); kantor perbankan, restoran besar.
Hunger & Wheelen (2009); Solihin (2012); Amirullah & 3) Pelanggan Bisnis Besar (B-3, daya diatas 200 kVA),
Budiyono (2004); Madura (2011); Dewi (2012); (diolah contoh: Shopping Center/Mall, hotel bintang 4, hotel
peneliti) bintang 5, taman hiburan dan rekreasi komersil, stasiun
TV swasta.
4) Pelanggan Kantor Pemerintah Sedang (P-1, daya 6.600
VA s.d 200 kVA), contoh: kantor pemerintah dan
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pemerintah daerah.
Analisis faktor eksternal dan internal merupakan proses
Dengan diberlakukannya peraturan/kebijakan mengenai
yang sangat penting dalam merumuskan strategi bersaing
penyesuaian tarif tenaga listrik, yang mana hotel termasuk
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal terdiri dari
salah satu dari empat golongan yang secara bertahap
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

diterapkan tarif keekonomian, maka hal ini akan Samarinda. Hal ini terlihat dalam tiga tahun terakhir ada 2
memberikan dampak yang besar bagi operasional atau 3 hotel yang berdiri tiap tahunnya, sedangkan pada
perusahaan. tahun 2012 sudah ada 5 hotel diberikan rekomendasi oleh
3. Kepariwisataan – Jumlah Wisatawan Pemkot. Dengan melihat pertumbuhan dan peluang bisnis
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik hotel yang termasuk besar, maka perusahaan terus
mancanegara maupun nusantara ke Kalimantan Timur 4 meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan, dan lain-lain
tahun terakhir yaitu tahun 2008-2012 merupakan peluang untuk menunjang peningkatan bisnis usahanya agar mampu
bagi perusahaan untuk lebih lagi mempromosikan hotelnya. bertahan dan profitable.
Jalinan hubungan yang baik dengan dinas pariwisata yang 2. Potensi Masuknya Pesaing Baru
dilakukan perusahaan merupakan salah satu upaya untuk Skala ekonomi dan persyaratan modal bisa menjadi
menarik para wisatawan tersebut menginap di hotel. salah satu penghambat bagi pesaing baru untuk masuk
4. Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dalam industri perhotelan yang ada di Samarinda, terutama
Persiapan dan dinamika pesta demokrasi menjelang bagi pesaing yang ingin bersaing dengan skala/modal besar
pemilu 2014 menjadi salah satu peluang bagi hotel, yang seperti hotel berbintang. Yang mana untuk mendirikan
mana selama persiapan hingga puncak pemilihan para calon sebuah hotel dengan kelas berbintang memerlukan biaya
masing-masing partai akan melakukan kampanye di yang tidak sedikit, baik dalam hal perijinan maupun
beberapa kota yang menjadi bagian pemilihannya. Hal ini pembangunan. Demikian pula dengan lokasi yang tidak
diperkuat dengan adanya pernyataan menurut Gubernur menguntungkan juga menjadi penghambat bagi pesaing baru
Bank Indonesia, memperkirakan bahwa persiapan dan masuk dalam industri perhotelan di Samarinda. Dengan
dinamika pesta demokrasi menjelang Pemilu 2014 dapat banyaknya hotel yang sudah ada ditambah lagi dengan
memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dikeluarkannya ijin dari Pemkot untuk mendirikan hotel di
ekonomi dengan menyumbang pada kenaikan produk beberapa tempat di Samarinda, maka pesaing baru akan
domestik bruto (PDB) sekitar 0,2 persen. Usaha terkait hal kesulitan dalam mendapatkan tempat yang strategis.
ini seperti konsultan politik, hotel, restauran, transportasi, Kebijakan pemerintah juga bisa menjadi penghambat
event-organizer, percetakan, biro iklan, media, dan belanja masuknya pesaing baru, karena pesaing baru juga harus
komunikasi meningkat selama periode kampanye. Belanja membayar pajak-pajak khusus yang ditetapkan oleh
pengeluaran kampanye partai politik akan menstimulasi pemerintah. Seperti pajak minuman keras yang dijual di
ekonomi baik di tingkat nasional atau daerah. hotel setara dengan pajak miras yang dijual di klub malam,
5. Kemajuan Teknologi selain itu ada juga pajak genset yang ditetapkan oleh
Salah satu sektor industri yang merasakan dampak dari pemerintah.
kemajuan teknologi saat ini yaitu industri perhotelan. Dalam 3. Potensi pengembangan produk/jasa pengganti
industri perhotelan ICT (Information and Communication Potensi pengembangan produk/jasa pengganti sudah
Technologies) memiliki manfaat yang sangat besar. Yang semakin terlihat, di mana hal ini membuat sedikit keresahan
mana teknologi berperan membantu manajer untuk bagi manajemen hotel. Beberapa contoh produk atau jasa
mengambil keputusan dengan lebih baik dalam menentukan pengganti seperti, semakin banyaknya usaha sejenis dengan
harga produk, jumlah produk yang dijual, target pasar, yang dimiliki hotel ini seperti cafe dan restaurant. Yang
media promosi yang dipilih serta menentukan jumlah mana lokasinya berada tidak jauh dari hotel ini dengan
karyawan yang akan dilibatkan dalam operasional hotel. tempat serta suasana yang berkesan lebih santai dan harga
Dengan teknologi, manajer hotel bisa mendapatkan produk yang dijual juga terjangkau atau standar. Kemudian
keputusan yang tepat, cepat dan mudah. Selain hal tersebut banyaknya homestay-homestay seperti guest house yang
di atas, ICT mampu membantu industri perhotelan untuk ternyata memiliki fasilitas-fasilitas yang bagus dan tidak
menjaga hubungan baik dengan lingkungan internal dan kalah dengan hotel ini, serta semakin bermunculannya
bertahan dari tekanan eksternal. fasilitas-fasilitas kecantikan dan kebugaran yang berdiri
6. Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sendiri dan memiliki lokasi yang berada tidak jauh dari hotel
Kenaikan upah minimum provinsi memiliki pengaruh ini seperti tempat Spa, Gym, dan lain sebagainya.
terhadap perusahaan. Kebijakan Pemerintah Provinsi 4. Kekuatan daya tawar pemasok
Kalimantan Timur menetapkan UMP (Upah Minimum Kekuatan daya tarik pemasok merupakan pengaruh dari
Provinsi) terendah sebesar Rp 1.752.073 mulai Januari 2013 luar hotel yang juga perlu selalu diperhatikan. Dalam hal
merupakan suatu ancaman bagi perusahaan. Yang mana pasokan bahan mentah seperti daging, sayur, buah-buahan,
perusahaan harus lebih lagi mengendalikan pengeluarannya dan lain-lain, selama ini hotel mendapatkannya lebih dari
serta operasional hotel dengan seefektif dan seefisien satu pemasok. Ketergantungan hotel terhadap pemasok
mungkin. sangat besar, hal ini dikarenakan harga yang ditawarkan jika
menggunakan pemasok akan lebih murah dibandingkan
Analisis Eksternal Lingkungan Industri
dengan membelinya sendiri tanpa pemasok. Salah satu
1. Persaingan Antarperusahaan Saingan pemasok ada yang menyediakan lebih dari satu bahan
Intensitas persaingan di Samarinda terbilang cukup mentah seperti cabe sekaligus tomat, akan tetapi ada juga
tinggi apabila dilihat dari jumlah pesaing yang terus yang hanya memasok satu jenis seperti daging saja.
meningkat. Terdapat beberapa jenis penggolongan hotel, Pemasok hotel ini ada yang dari luar pulau dan ada juga
dari hotel kelas melati hingga hotel berbintang. Hotel yang yang lokal. Selama produk dari pemasok memiliki kualitas
ada hingga tahun 2012 sudah berjumlah 52 unit, jumlah dan kesegarannya terjamin maka hotel akan terus
tersebut belum termasuk hotel-hotel yang sedang dalam mempertahan hubungan baik dengan pemasok tersebut.
pembangunan atau perencanaan. Tingkat pertumbuhan Hubungan antara pemasok dengan hotel tidak selalu berjalan
industrinya akan terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai keinginan hotel, terdapat beberapa kendala yang
dengan melihat besarnya peluang bisnis hotel di Kota kadang terjadi seperti kualitas produk yang tidak sesuai
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

dengan standar hotel serta keterlambatan dalam pengiriman memiliki peluang yang besar untuk para pelaku bisnis
produk. Oleh karena itu hotel tidak terpaku dengan satu berinvestasi.
pemasok saja, tetapi juga mencari alternatif pemasok lain
Analisis Internal Fungsi Manajemen
dengan melihat kualitas dan harganya. Sehingga hotel dapat
menilai dan membandingkan pemasok satu dengan pemasok 1. Perencanaan
lainnya. Dalam perencanaannya, hotel ini telah menggunakan
5. Kekuatan daya tawar konsumen konsep manajemen strategis untuk mencapai tujuannya.
Pelanggan atau konsumen merupakan sumber utama Setiap perencanaan yang dibuat selalu dibahas atau
penghasilan sebuah hotel. Oleh karena itu, konsumen dikomunikasikan dalam morning briefing yang dihadiri oleh
berperan penting dalam persaingan di industri ini. Hotel ini general manager sebagai pimpinan tertinggi dan manajer-
memiliki konsumen yang terbagi atas beberapa manajer dari setiap departemen yang ada. Tim manajemen
segmen/pangsa, yaitu Company yang juga merupakan saat ini telah membuat perencanaan-perencanaan untuk
segmen atau target utama hotel ini, lainnya ada Government, pengembangan hotel kedepannya. Adapun perencanaan
Travel Agent, MICE (meeting, incentives, convention, and yang telah dibuat adalah menambah jumlah jam training
exhibition), dan Individual. Adapun tipe konsumen yang seluruh karyawan setiap bulannya, 1 orang minimal 4 jam
sering dijumpai apabila ingin menginap di hotel ini, yaitu training dalam satu bulan, yang mana selama ini 1 orang
konsumen melihat harga atau konsumen melihat fasilitas hanya 2 jam training dalam satu bulan. Hal ini dilakukan
yang ditawarkan hotel ini. Jika konsumen melihat harga, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
maka hotel harus pintar bernegosiasi agar bisa mengambil berkompeten dan berkualitas tinggi, terutama dalam
hati dan deal dengan konsumen tersebut. Sementara apabila memberikan pelayanan. Selain itu hotel ini selalu membuat
konsumen melihat dari segi fasilitas, bagaimana cara hotel perencanaan dengan menggunakan marketing dan budgeting
menjual dengan harga setinggi-tingginya dengan pelayanan plan agar apa yang ingin dicapai bisa terukur dan
yang lebih atau maksimal. Dalam hal ini, daya tawar terealisasikan sesuai peramalan tersebut. Dalam hal ini tim
konsumen terbilang kuat. Banyaknya penawaran konsumen manajemen juga melihat para kompetitornya untuk
yang mematok atau menginginkan harga jauh di bawah menentukan rencana kedepannya.
standar hotel, akan tetapi hotel tetap mengutamakan revenue 2. Pengorganisasian
dengan pelayanan yang sudah sesuai dengan harga yang Pengorganisasian telah disesuaikan dengan fungsi
ditawarkan. Walaupun demikian hotel ini tidak terlepas dari masing-masing bagian yang terdapat di dalam hotel secara
komplain, keluhan, maupun saran yang diberikan oleh umumnya. Hal ini dapat dilihat dari masing-masing
konsumen/pelanggan. Komplain atau keluhan yang diterima departemen yang memiliki job description dengan fungsi,
hotel berupa tidak diberikan atau tidak adanya diskon, harga tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing. Dalam
yang terlalu tinggi, serta pelayanan yang dirasa konsumen menjalankan fungsi masing-masing bagian sesuai struktur
kurang. organisasi hotel, masih terdapat beberapa kekosongan posisi
yang menjabat sebagai Front Office Manager (FOM),
Hasil Analisis Lingkungan Makro dan Industri Executive Housekeeping (Exc.HK), dan Executive Assistant
Secara umum, gambaran dari hasil analisis lingkungan Manager (EAM). Pendelegasian otoritas dari atasan kepada
makro dan industri yang terdapat pada hotel ini dapat dilihat bawahan dilakukan dengan baik. Yang mana apabila
pada gambar sebagai berikut: General Manager (GM) atau Manajer yang ada sedang tidak
Gambar 2 Grafik Hasil Analisis Lingkungan Makro dan berada di tempat atau cuti, dan lain sebagainya, maka tugas
Industri akan didelegasikan kepada bawahannya, baik itu manajer,
asisten manajer, supervisor, atau head department yang ada.
Dalam hal ini GM atau Manajer selalu mendelegasikan
otoritas kepada bawahannya yang tahu lapangan atau
mengerti serta menguasai dengan baik setiap tugas dan
tanggung jawab yang didelegasikan.
3. Pemotivasian
Pemberian motivasi kepada karyawan dilakukan dengan
cara memberikan kenaikan gaji secara bertahap, promosi
jabatan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan
memberikan tunjangan-tunjangan atau premi, serta fasilitas-
fasilitas kepada karyawan, dan lain sebagainya. Selain itu
motivasi karyawan juga dilakukan melalui briefing. Yang
mana briefing dilakukan baik oleh General Manager
Sumber: Diolah peneliti maupun setiap manajer dari departemen yang ada, serta
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa hasil analisis setiap tahunnya memberikan refreshing berupa rekreasi bagi
eksternal pada lingkungan makro dan industri pada hotel karyawan, sehingga karyawan tidak merasa jenuh dan bosan
menunjukkan tingkat ancaman yang tinggi, yang mana ketika bekerja. hotel juga memberikan reward berupa
lingkungan industrinya sangat berpengaruh pada pertahanan pengakuan dan pujian terhadap kinerja karyawan melalui
hotel dalam menghadapi tingkat persaingan yang tinggi penyampaian Employee of the Month yang diberikan kepada
dalam industri perhotelan di Samarinda. Pada lingkungan karyawan setiap tiga bulan sekali dan Employee of the Year
makro menunjukkan tingkat atraktif yang kuat, yang mana yang diberikan setiap satu tahun sekali. Hal ini digunakan
investasi pada bisnis perhotelan sangat menarik dan untuk meningkatkan moral serta semangat kerja karyawan
menjanjikan. Hal ini dikarenakan bahwa dewasa ini prospek tersebut.
industri perhotelan di Indonesia cukup cemerlang dan
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

4. Penempatan Staff pantau karyawan yang sudah memenuhi standar serta


Aktivitas penempatan Staf berpusat pada manajemen karyawan yang belum memenuhi standar.
personalia atau sumber daya manusia. Dalam hal ini semua a. Food & Beverage
mengenai karyawan baik administrasi gaji dan upah, Food & beverage (F & B) departemen membuat
tunjangan karyawan, wawancara, rekrutmen, pemecatan, perencanaan dengan menggunakan marketing dan
pelatihan, pengembangan manajemen, keamanan karyawan, budgeting plan dengan merencanakan serta membuat
tindakan alternatif, peluang kerja yang setara, hubungan menu-menu baru untuk disajikan di hotel dan
dengan serikat pekerja, pengembangan karier, riset dipromosikan ke masyarakat. Dalam hal ini F & B
personalia, kebijakan pendisiplinan, prosedur keluhan dan manajer beserta executive chef membuat anggaran biaya
lain sebagainya diatur dalam departemen sumber daya bahan-bahan yang diperlukan untuk menu-menu baru
manusia (HRD) atas persetujuan dari General Manager. Hal tersebut. F & B departemen juga membuat perencanaan
tersebut semua terdapat di dalam buku peraturan perusahaan dengan mengadakan acara/kegiatan seperti cooking
manajemen hotel. Yang mana proses penempatan staf class.
tersebut dilakukan dengan menggunakan SOP (Standar Pengorganisasian di bagian F & B departemen
Operasional Prosedur). secara keseluruhan berada di bawah pengawasan F & B
5. Pengendalian manajer, namun khusus bagian dapur dikoordinir oleh
Pengendalian maupun pengawasan dilakukan langsung executive chef, sedangkan pengorganisasian dalam
oleh General Manager terhadap keseluruhan aktivitas setiap pengadaan acara/kegiatan menggunakan sistem
manajerial hotel serta juga dilakukan oleh semua manajer saling kerja sama dengan departemen lainnya.
terhadap setiap bagian atau departemennya masing-masing. Pemotivasian di bagian F&B lebih ke koordinasi,
Hal ini dilakukan untuk memastikan agar hasil-hasil yang mana sebelum berakhirnya jam kerja diadakan
aktualnya sejalan dengan yang telah direncanakan dalam briefing yang dipimpin langsung oleh F & B manajer.
marketing dan budgeting plan untuk mencapai tujuan Briefing tersebut diadakan sekaligus untuk memotivasi
perusahaan. Pengendalian yang pertama mencakup kualitas, kinerja bawahan, terutama dari segi motivasi internal.
baik dalam hal kualitas pelayanan maupun kualitas barang Dalam memastikan operasional di bagian F & B
serta bahan untuk keperluan hotel. Kedua, pengendalian berjalan dengan lancar maka pengendalian maupun
dalam hal keuangan, yang mana dalam setiap tahunnya ada pengawasannya dilakukan dengan cara memantau.
Auditor Independent yang memantau keuangan. Ketiga, Seperti memanage pekerjaan, memantau kinerja staf,
pengendalian dalam hal mekanisme imbalan, yang mana kemudian diberikan instruksi dan dilakukan pengecekan
setiap usaha dan kerja keras selalu dihargai dengan terhadap kinerja staf tersebut.
memberikan penghargaan, promosi jabatan, serta kenaikan 2. Sumber Daya Manusia
gaji bagi karyawan yang menghasilkan kinerja memuaskan. Hotel ini menetapkan standar dan prosedur dalam
Keempat, pengendalian dalam organisasional, yang mana penyeleksian karyawan yang dilihat berdasarkan standar
hotel selalu melakukan evaluasi kinerja setiap bulannya penilaian appraisal. Perusahaan juga memiliki standar
terhadap setiap kinerja yang dihasilkan baik oleh karyawan rekrut karyawan, karena perusahaan sudah ISO
maupun pencapaian dari rencana yang dibuat setiap (International Organization for Standardization) dan
departemen melalui marketing dan budgeting plan. menggunakan SOP (standard operation procedure) untuk
perekrutan karyawan. Perencanaan di bagian HRD untuk
Analisis Internal Fungsi Bisnis saat ini dan kedepannya dengan tetap melakukan training
1. Produksi dan Operasional terhadap karyawan-karyawan yang ada untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitasnya.
a. Room Division Pengarahannya lebih kepada melakukan training-training
Room division department baik Front Office (FO) dengan menempatkan karyawan pada posisi-posisi yang
maupun HouseKeeping (HK) membuat marketing dan sesuai dengan keahlian, bakat dan kemampuannya masing-
budgeting plan yang mencakup keseluruhan dari masing. Pengawasan atau pengendaliannya dengan evaluasi
rencana serta angka yang ingin dicapai setiap bulan training setiap tiga bulan sekali yang dilakukan oleh semua
selama setahun. Perencanaan-perencanaan untuk departemen yang ada.
kedepannya berupa pengefisiensian biaya. Misalnya 3. Pemasaran
dengan mengganti tas kresek di dalam kamar dengan Pangsa pasar hotel juga mengalami peningkatan yaitu
tempat sampah yang bisa dibersihkan, gunanya agar kurang lebih sebesar 12 persen dari tahun sebelumnya. Hotel
lebih ramah lingkungan dan juga untuk mengurangi juga melakukan riset pasar yang disebut Sales Call dan
biaya. Sales Blit ke perusahaan-perusahan yang terdaftar sebagai
Dalam pengorganisasiannya, seluruh kegiatan atau tamu/pelangan hotel. Hal ini dilakukan untuk menjaga
aktivitas operasional baik FO maupun HK dipegang hubungan yang baik dan harmonis dengan pelanggan. Hotel
langsung oleh room division manager. Room division juga menjalin kerjasama yang baik dengan koran lokal,
manager selalu memberikan pengarahan dan juga dinas pariwisata, pemerintahan-pemerintahan, perusahaan-
motivasi kepada bawahannya yang berupa pelatihan perusahaan. . Pengawasan dilakukan langsung oleh manajer
agar keterampilan dan pengetahuan tentang product Sales & Marketing dan dipantau oleh General Manager
knowledge karyawan bertambah. Pengawasan dan secara keseluruhan. Dalam hal ini manajer harus terjun
pengendalian dilakukan langsung oleh room division langsung dikarenakan keterbatasan staf, sementara
manager dengan melihat dari hasil evaluasi kinerja pengendalian dilakukan dengan survey atas perilaku
bawahannya yang berupa employee performance customer dan berbagai faktor yang terkait dengan customer,
appraisal, dari hasil evaluasi ini maka dilihat atau serta evaluasi terhadap strategi pemasaran.
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

4. Keuangan perbandingan persaingan antara perusahaan dan perusahaan


Sumber dana hotel berasal dari pendapatan operasional, pesaing. Perbandingan berbasis pada faktor penentu
seperti penjualan kamar, penjualan makanan, spa, sauna, keberhasilan, yang terdiri dari: keahlian manajemen,
penyewaan ruangan serbaguna. Apabila dilihat dari segi loyalitas pelanggan, organisasi berstandar internasional,
keuangannya, keuangan hotel ini terbilang kuat serta bila kualitas pelayanan, serta ekspansi global. Dari hasil analisis
dilihat dari analisa rasio liquiditas hotel termasuk liquid, ini diketahui bahwa perusahaan pesaing lebih unggul.
dilihat dari kemampuan hotel dalam melunasi hutang-hutang 3. Analisis Internal Factor Evaluation (IFE)
jangka pendeknya, sedangkan untuk cashflow hotel masih Analisis internal factor evaluation (IFE) dilakukan
sehat dan lancar karena memiliki pencatatan yang baik untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang
mengenai penghasilan dan pengeluarannya. Pengelolaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap
keuangan perusahaan juga sudah terintegrasi dengan sistem penting. Berdasarkan analisis evaluasi internal faktor
mulai dari front office sampai ke back office. Sistem hanya diperoleh skor bobot total sebesar 3,1 yang mana total
merekam/mencatat penjualan, semua keuangan sudah tersebut berada di atas nilai rata-rata sebesar 2,5 dari skor
terposting ke sistem tersebut. Jadi bagian accounting hanya bobot total tertinggi yaitu 4,0. Hal ini mengindikasikan
membukukan serta menvalidasi kebenaran daripada bahwa posisi internal hotel terbilang kuat.
dokumen yang ada di sistem.
Tahap Pencocokan
Dalam pengarahan di bidang keuangannya, setiap pagi
selalu diadakan briefing. Yang mana briefing tersebut 1. Analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threats
bertujuan untuk membahas dan menyelesaikan kendala yang (SWOT)
terjadi pada hari sebelumnya dan merencanakan planning
untuk hari tersebut. Dengan adanya pengarahan tersebut Matriks SWOT merupakan alat pencocokan untuk
maka masalah yang terjadi bisa dengan cepat terselesaikan, mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO
sedangkan untuk pengendalian dan pengawasan di bagian (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang),
keuangan, setiap tahunnya selalu ada Auditor Independent Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT
yang memantau keuangan. (kelemahan-ancaman).
5. Sistem Informasi
Hotel tidak memiliki manajer atau departemen khusus Tabel 2 Matriks SWOT
dalam menjalankan sistem informasinya. Hanya terdapat Kekuatan (S) Kelemahan (W)
staf yang menangani bidang IT IDP, tetapi bukan bagian 1. Hotel sudah 1. Keterbatasan
yang secara khusus menangani bidang IT. Yang mana staf bersertifikasi space hotel.
tersebut berada di bawah dari bagian accounting. Untuk ISO 9001:2008. 2. Masih
sistemnya, hotel memakai sistem outsourcing yaitu dengan IFE 2. Menjalin kurangnya
menggunakan Realta Hotel System (RHS) berbasis DOS. hubungan dan tenaga kerja
Semua manajer hotel menggunakan sistem informasi kerjasama yang yang berlatar
untuk membuat keputusan dengan cara melihat pada record- baik dengan belakang
record yang dihasilkan sistem informasi tersebut yang pihak-pihak hotelier.
kemudian di analisa kembali untuk dijadikan sebagai dasar
pemangku 3. Kurang efektif
dalam membuat keputusan. Hotel juga melakukan
kepentingan. dalam
perlindungan terhadap sistem informasinya,
3. Keahlian melakukan sales
perlindungannya hanya dari internal saja. Yang mana
manajemen. blit.
masing-masing user dibatasi dan mempunyai password
4. Kualitas 4. Kosongnya
sendiri-sendiri. Jadi masing-masing departemen memiliki
hak akses yang berbeda-beda, serta untuk transaksi remove pelayanan serta posisi Executive
atau cancel yang berhubungan dengan order dan penyambutan Asisten
pembayaran harus memasukkan password approval dari tamu Manager
supervisor. berstandar (EAM), Front
EFE
internasional. Office Manager
Tahap Input 5. Loyalitas (FOM), dan
1. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) pelanggan Executive
Analisis external factor evaluation (EFE) dilakukan terhadap hotel Housekeeping
untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. termasuk kuat. (Exc.HK).
Berdasarkan analisis evaluasi faktor eksternal, diperoleh Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
skor bobot total sebesar 3,1 yang mana total tersebut berada 1. Lokasi GVH 1. Menambah 1. Melakukan
diatas nilai rata-rata sebesar 2,5 dari skor bobot total yang jumlah event kerjasama bisnis
tertinggi yaitu 4,0. Hal ini mengindikasikan bahwa hotel strategis. atau kegiatan pembagian hasil
telah merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada 2. Meningkatny yang diadakan keuntungan
di industrinya. Yang mana dalam hal ini hotel telah a jumlah dengan promosi dengan pemilik
menunjukkan keefektifan strateginya dalam merespon faktor kantor word to mouth tanah untuk
eksternal tersebut. perwakilan (S1, S2, O1, O5) memperluas
2. Analisis Matriks Profil Kompetitif (CPM) perusahaan 2. Melakukan hotel (W1, O1)
Analisis competitive profile matrix (CPM) dilakukan tambang di promosi word to 2. Memanfaatkan
dengan cara menentukan faktor - faktor penentu Samarinda mouth paket kemajuan
keberhasilan untuk persaingan perusahaan dengan dalam 3 meeting (S2,O3) teknologi berupa
perusahaan pesaing. Hasil analisis competitive profile adalah
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

tahun 3. Mendaftar Skype untuk Berikut adalah grafik SPACE untuk menentukan
terakhir. nama-nama melakukan sales strategi bagi perusahaan yang sesuai berdasarkan dimensi
3. Persiapan perusahaan baru blit secara face internal dan eksternal.
dan dinamika dan melakukan to face dengan
Gambar 3 Matriks SPACE
pesta pendekatan pelanggan di
demokrasi dengan bookers- luar pulau atau
menjelang bookers luar kota agar
pemilu 2014. perusahaan- lebih efektif dan
4. Kemajuan perusahaan efisien (W3, O4)
teknologi tersebut (S1, S4,
untuk O2)
menunjang 4. Meningkatkan
bisnis keahlian
perhotelan. manajemen dan
5. Meningkatny mengganti
a jumlah Realta Hotel
kunjungan System yang
wisatawan ke digunakan
Kalimantan dengan
Timur 4 Rhapsody
tahun System yang
Sumber: Diolah peneliti
terakhir. merupakan
pembaharuan Gambar menunjukkan bahwa hotel ini berada pada
dari Realta (S3, posisi Agresif. Dalam hal ini hotel termasuk cukup kuat dari
O4) segi keuangan serta memiliki keunggulan bersaing yang
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT besar di industri yang tengah tumbuh dan stabil. Oleh karena
1. Kebijakan 1. Menggunakan 1. Merekrut tenaga itu, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi
pemerintah ISO dan kerja berlatar horizontal, pengembangan pasar atau strategi kombinasi
menghapus kedekatan belakang kesemuanya bisa digunakan hanya tergantung pada situasi
subsidi listrik dengan para hotelier dan khusus yang dihadapi oleh hotel.
terhadap pemangku menempatkan 3. Analisis Matriks Boston Consulting Group (BCG)
pelanggan kepentingan pada posisi Hasil Matriks BCG dari hotel ini adalah sebagai
dengan daya dalam EAM, FOM, dan
berikut:
di atas 900 menghadapi Exc.HK dengan
VA. persaingan menawarkan gaji Gambar 4 Matriks BCG
2. Pemprov menarik hati di atas UMP
Kalimantan pelanggan (S1, Kaltim (W2,
Timur S2, T4) W4, T2)
menetapkan 2. Meningkatkan
UMP kualitas
terendah pelayanan,
sebesar Rp mempercepat
1.752.073 penanganan
mulai Januari komplain,
2013. menyajikan
3. Semakin menu-menu baru
banyaknya yang sedang
produk/jasa tren,
pengganti memberikan
yang sejenis. paket khusus Sumber : Diolah peneliti
4. Tidak adanya kepada Berdasarkan gambar, hotel ini berada pada posisi
pembatasan pelanggan tetap Tanda Tanya (question mark) yang mengindikasikan posisi
pendirian (S4, S5, T3) pangsa pasar relative hotel cukup tinggi dengan
hotel oleh pertumbuhan industri perhotelan yang juga semakin tinggi
Pemkot. yaitu sebesar 14,11 persen. Dalam hal ini, hotel mengalami
peningkatan pangsa pasar sebesar kurang lebih 12 persen,
Sumber: Diolah peneliti ini dikarenakan tingkat permintaan korporat dari tahun ke
tahun selalu mengalami peningkatan, sementara pesaing
2. Analisis Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi utama pada industri yang sama menguasai kurang lebih 18
Tindakan (SPACE) persen pangsa pasar di Samarinda. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi yang tepat untuk digunakan
hotel menurut hasil analisis Matriks BCG adalah melakukan
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

strategi intensif berupa penetrasi pasar, pengembangan Matriks IE, serta Matriks Strategi Besar, maka dibuat
pasar, atau pengembangan produk. kesimpulan alternatif-alternatif strategi yang cocok untuk
digunakan pada hotel ini adalah sebagai berikut:
4. Analisis Matriks IE (Internal-External)
a. Penetrasi pasar (Membuat program-program pemasaran
Dalam analisis IE, hotel ini berada pada kuadran I,
yang mampu mempertahankan loyalitas pelanggan yang
Dalam hal ini strategi yang tepat untuk digunakan oleh
menjadi pangsa hotel seperti yang terdapat pada
Hotel menurut analisis Matriks IE ini adalah integrasi ke
Matriks SWOT)
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, penetrasi
b. Pengembangan pasar (membuka cabang baru untuk
pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk. Hasil
memperkenalkan produk/jasa yang telah ada)
analisis dengan Matriks IE adalah sebagai berikut:
c. Pengembangan produk (mengembangkan produk/jasa
Gambar 5 Matriks IE baru)
Tahap Keputusan
Tahap keputusan hanya terdapat satu matriks yaitu
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Berikut
adalah hasil matriks QSPM perusahaan:
Tabel 3 Matriks QSPM
Penetrasi Pengembangan Pengembangan
Faktor-faktor pasar pasar produk
Bobot
Utama
AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
Lokasi GVH yang
Sumber : Diolah peneliti 0,10 1 0,10 2 0,20 2 0,20
strategis
Meningkatnya
5. Grand Strategy jumlah kantor
Hasil analisis matriks grand strategy adalah sebagai perwakilan
0,15 3 0,45 3 0,45 2 0,30
perusahaan tambang
berikut: di Samarinda dalam 3
Gambar 6 Matriks Grand Strategy tahun terakhir
Persiapan dan
dinamika pesta
0,10 3 0,30 2 0,20 2 0,20
demokrasi menjelang
pemilu 2014
Kemajuan teknologi
untuk menunjang 0,15 3 0,45 2 0,30 3 0,45
bisnis perhotelan
Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisatawan ke 0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30
Kalimantan Timur 4
tahun terakhir
Ancaman
Kebijakan
pemerintah
menghapus subsidi
0,10 1 0,10 1 0,10 1 0,10
listrik terhadap
pelanggan dengan
daya di atas 900 VA
Sumber : Diolah peneliti Pemprov Kalimantan
Timur menetapkan
Mengacu pada gambar di atas, terlihat bahwa posisi UMP terendah 0,10 2 0,20 1 0,10 2 0,20
hotel berada pada kuadran I. Pada kuadran ini hotel sebesar Rp 1.752.073
menghadapi pertumbuhan pasar yang cepat dengan posisi mulai Januari 2013
kompetitif yang kuat. Dalam hal ini pertumbuhan pasar Semakin banyaknya
hotel terlihat dari jumlah total keseluruhan pasarnya lebih produk/jasa
0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30
pengganti yang
besar dibandingkan periode sebelumnya, yang mana hal ini sejenis
terjadi karena permintaan korporat dari tahun ke tahun Tidak adanya
selalu ada peningkatan. Hotel ini memiliki keunggulan pembatasan pendirian
0,10 1 0,10 4 0,40 3 0,30
kompetitif yang cukup kuat, seperti lokasi yang strategis, hotel oleh Pemkot
Samarinda
sudah bersertifikasi ISO, keuangan yang cukup kuat,
Kekuatan
memiliki strategi promosi yang efektif, dan lain sebagainya.
Hotel sudah
Pada kuadran ini, alternatif strategi yang tepat menurut hasil bersertifikasi ISO 0,13 4 0,52 3 0,39 2 0,39
analisis Matriks Strategi besar yaitu pengembangan pasar, 9001:2008
penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, Menjalin hubungan
integrasi ke belakang, integrasi horizontal, serta diversifikasi dan kerjasama yang
baik dengan pihak- 0,17 3 0,51 2 0,34 1 0,17
terkait. pihak pemangku
kepentingan
Berdasarkan keseluruhan lima tahap pencocokan yang
Keahlian manajemen 0,10 2 0,20 3 0,30 3 0,30
terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG,
Kualitas pelayanan 0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Faktor-faktor
Penetrasi Pengembangan Pengembangan implementasi rencana yang melebihi target;
Bobot pasar pasar produk meningkatkan kualitas pelayanan dan SDMnya;
Utama
AS TAS AS TAS AS TAS melakukan evaluasi kinerja bawahannya.
berstandar
internasional
5. Dilakukan riset pemasaran secara rutin untuk
Loyalitas pelanggan menunjang keberhasilan dan kesuksesan strategi hotel.
terhadap hotel 0,10 1 0,10 3 0,30 3 0,30 6. Pengambilan keputusan oleh setiap manajer sudah
termasuk kuat menggunakan sistem informasi internal hotel. Masing-
Kelemahan masing user memiliki password serta mempunyai hak
Keterbatasan space akses yang berbeda mengenai informasi. Untuk
0,10 1 0,10 2 0,20 1 0,10
hotel
Masih kurangnya
transaksi remove atau cancel yang berhubungan dengan
tenaga kerja yang order dan pembayaran harus memasukkan password
0,10 1 0,10 1 0,10 1 0,10
berlatar belakang approval dari supervisor.
hotelier 7. Faktor lingkungan ekternal yang sangat berpengaruh
Kurang efektif dalam bagi hotel adalah kekuatan ekonomi dan kekuatan
0,10 2 0,20 2 0,20 2 0,20
melakukan sales blit
Kosongnya posisi
pemerintahan.
Executive Asisten 0,10 1 0,10 1 0,10 1 0,10 8. Semakin tingginya intensitas persaingan serta peluang
Manager (EAM) bisnis hotel di Samarinda.
Total Nilai Atractive
4,43 4,58 4,31 9. Manajemen hotel berharap pemerintah kota Samarinda
Score membatasi pertumbuhan/pendirian hotel di pusat kota
yang semakin meningkat dan memperkecil lingkungan
Sumber: Diolah peneliti hijau kota.
Keterangan: 10. Jika dibandingkan dengan pesaing utamanya, hotel ini
AS = Attractive Score kalah unggul. Hal ini dikarenakan pesaing utama
TAS = Total Attractive Score merupakan hotel dengan jaringan internasional dan
1 = Tidak menarik memiliki brand image yang kuat di mata masyarakat.
2 = Agak menarik 11. Berdasarkan hasil evaluasi Matriks QSPM, didapatkan
3 = Secara logis menarik bahwa startegi yang tepat untuk dilakukan oleh hotel ini
4 = Sangat menarik adalah strategi pengembangan pasar dan strategi
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, menunjukkan penetrasi pasar.
bahwa strategi alternatif yang memiliki total skor daya tarik Uji Triangulasi
tertinggi adalah strategi pengembangan pasar dengan total
skor sebesar 4,58. Pengembangan pasar merupakan strategi Tabel 4 Hasil Uji Triangulasi
untuk memperkenalkan hotel ke dalam daerah geografis Hasil
Konsep Hasil Observasi Keterangan
baru. Oleh karena itu perlu mengembangkan pasarnya Wawancara
dengan membuka cabang hotel baru. Peringkat kedua yang Kenaikan
Peneliti menemukan Data valid,
Upah
memiliki total skor daya tarik menengah adalah penetrasi keputusan kenaikan hasil
Minimum
pasar dengan total skor sebesar 4,43. Penetrasi pasar UMP oleh Gubernur pengamatan
Provinsi
Kaltim dalam sudah sesuai
merupakan strategi dalam mencari pangsa pasar untuk (UMP)
diskominfo.kaltimpro dengan hasil
produk/jasa dalam pasar sekarang melalui peningkatan Kalimantan
v.go.id wawancara
Timur
usaha pemasaran. Dalam hal ini hotel harus lebih lagi
Peneliti menemukan
meningkatkan jumlah pangsa pasarnya. Akhir tahun keputusan
Data valid,
hasil
Lingkungan 2013 hotel pemerintah mengenai
Temuan Penelitian Makro tidak lagi penghapusan subsidi
pengamatan
Berdasarkan keseluruhan uraian analisis faktor internal sudah sesuai
memperoleh listrik pelanggan di
dengan hasil
dan eksternal hotel serta keseluruhan tahapan perumusan subsidi listrik atas 900 VA dalam
wawancara
strategi dengan menggunakan alat analitis berupa matriks- pln.co.id
Jumlah Peneliti mendapatkan
matriks yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diambil wisatawan hasil transkrip
Data valid,
kesimpulan-kesimpulan pokok yang terdapat dalam hasil
yang kepariwisataan
pengamatan
penelitian ini. Yang mana hal ini berupa temuan-temuan dari berkunjung ke Kaltim selama 4
sudah sesuai
penelitian yang akan dijabarkan sebagai berikut: Kalimantan tahun terakhir dari
dengan hasil
Timur dinas pariwisata
1. Prosedur dan kebijakan/peraturan hotel telah sesuai meningkat Samarinda
wawancara
dengan standar Quality Management Systems serta Pemkot
Data valid,
organisasinya sudah bersertifikasi ISO (International Samarinda Peneliti melihat
hasil
Standardisasi Organizational). masih belum langsung ada 3 hotel
pengamatan
2. General Manager selalu melibatkan manajer seluruh membatasi baru di Samarinda
sudah sesuai
pembangunan yang sedang dalam
departemen/divisi dalam pengambilan keputusan untuk dengan hasil
hotel di pembangunan
rencana hotel kedepannya yang sesuai dengan visi, wawancara
Samarinda
misi, serta sasaran hotel. Lingkungan
Produk
Peneliti melihat
Data valid,
3. Pelaksanaan kegiatan atau operasional hotel telah Industri langsung ada
pengganti hasil
beberapa kafe,
menggunakan SOP (Standard Operating Procedure). sejenis dengan
restoran, spa, gym,
pengamatan
4. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan serta yang dimiliki sudah sesuai
yang termasuk belum
GVH semakin dengan hasil
target/sasarannya, yaitu semua departemen harus banyak
lama beroperasi di
wawancara
membuat budgeting dan marketing plan; selalu Samarinda
Terdapat Peneliti melihat Data valid,
memantau pekerjaan bawahan; mengendalikan beberapa langsung ada hasil
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

pesaing beberapa hotel yang pengamatan renang, ruang hotel wawancara


menurunkan melakukan promosi sudah sesuai khusus
harga jual penurunan harga dengan hasil merokok
kamarnya kamar dengan wawancara karena
demi menarik memasang spanduk keterbatasan
pelanggan yang cukup besar di space
depan hotelnya Penggunaan Hotel telah Data valid,
Perencanaan teknologi menggunakan Realta hasil
kegiatan informasi Hotel System (RHS) pengamatan
Data valid,
maupun Segala pada hotel di bagian front office, sudah sesuai
hasil
produksi dan perencanaannya back office, dan dengan hasil
pengamatan
operasional selalu dibuatkan logistic wawancara
sudah sesuai
hotel telah marketing & GVH Peneliti melihat Data valid,
dengan hasil
berjalan sesuai budgeting plan. memiliki sarana cetak berupa hasil
wawancara
target dan sarana guest comment pengamatan
tujuan hotel. penyampaian sudah sesuai
Prosedur dan kritik, saran, dengan hasil
Data valid,
Fungsi kebijakan GVH sudah serta keluhan wawancara
hasil
Manajemen operasional bersertifikasi ISO pelanggannya
pengamatan
hotel sudah 9001 (International Terdapat Posisi yang masih Data valid,
sudah sesuai
sesuai dengan Standardisasi beberapa kosong yaitu hasil
dengan hasil
standar Organization) kekosongan Executive Asisten pengamatan
wawancara
internasional posisi dalam Manager, Executive sudah sesuai
Pengorganisas Data valid, struktur Housekeeping, Front dengan hasil
ian hotel Masing-masing hasil organisasi Oficce Manager wawancara
sudah sesuai bagian memiliki Job pengamatan Penggunaan Peneliti melihat Data valid,
fungsi Description dan Job sudah sesuai listrik langsung hotel telah hasil
masing- Competition dengan hasil diupayakan menggunakan sistem pengamatan
masing wawancara seefisien kunci elektrik sudah sesuai
Pengambilan Ada briefing antara Data valid, mungkin dengan hasil
keputusan GM dengan semua hasil wawancara
oleh General manajer setiap pukul pengamatan Selalu Setiap tahun ada Data valid,
Manager 10.00 sudah sesuai dilakukan auditor independent hasil
selalu dengan hasil pemantauan untuk memantau pengamatan
melibatkan wawancara pada keuangan hotel sudah sesuai
departemen- keuangannya dengan hasil
departemen wawancara
yang ada Jumlah Peneliti melihat Data valid,
Pelaksanaan Pelaksanaannya Data valid, karyawan langsung melalui hasil
kegiatan dengan menggunakan hasil kontrak GVH Graphic of pengamatan
operasional/pe SOP (Standard pengamatan lebih banyak employees selama sudah sesuai
kerjaan sudah Operation sudah sesuai dibandingkan bulan Januari hingga dengan hasil
sesuai dengan Procedure) dengan hasil dengan yang Maret wawancara
Fungsi
standar wawancara permanent
Manajemen
Semangat Hotel memberikan Data valid, maupun daily
kerja tunjangan-tunjangan, hasil worker
karyawannya fasilitas-fasilitas, pengamatan Sapaan Setiap peneliti datang Data valid,
termasuk penghargaan- sudah sesuai “Semangat ke GVH, sapaan yang hasil
tinggi penghargaan, yang dengan hasil Pagi” hanya di pertama kali pengamatan
terdapat di dalam wawancara dapatkan di diucapkan karyawan sudah sesuai
buku kecil peraturan GVH hotel adalah dengan hasil
perusahaan “Semangat Pagi” wawancara
Fungsi
Selalu Evaluasi Data valid, Setiap 3 bulan Peneliti melihat Data valid,
Bisnis
melakukan menggunakan hasil sekali langsung sertifikat hasil
evaluasi employee pengamatan diberikan The Best Employee of pengamatan
kinerja performance sudah sesuai penghargaan Three Months salah sudah sesuai
karyawannya appraisal dengan hasil kepada satu karyawan GVH dengan hasil
wawancara karyawan wawancara
Hotel Peneliti melihat Data valid, yang
melakukan langsung media- hasil menghasilkan
pemasaran media yang pengamatan kinerja terbaik
melalui digunakan yaitu sudah sesuai Karyawan Peneliti melihat Data valid,
beberapa media internet dengan hasil GVH langsung sertifikat hasil
media (website, twitter, wawancara berkompeten kompetensi salah pengamatan
facebook); melalui di bidangnya satu karyawan GVH sudah sesuai
koran lokal; kartu masing- yang disahkan oleh dengan hasil
membership; serta masing Badan Nasional wawancara
Fungsi joint membership Sertifikasi Profesi
Bisnis Memiliki 3 Peneliti melihat Data valid,
restaurant dan langsung restaurant hasil
5 meeting serta meeting rooms pengamatan
Sumber: Diolah peneliti
rooms GVH sudah sesuai
dengan hasil
wawancara IV. KESIMPULAN
Hotel tidak Peneliti melihat Data valid,
memiliki langsung tidak hasil Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab
fasilitas terdapat fasilitas- pengamatan sebelumnya, maka dapat disimpulkan keseluruhan dari
diantaranya fasilitas penunjang sudah sesuai
bar, kolam tersebut di dalam dengan hasil tujuan penelitian ini sebagai berikut.
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Hasil analisis lingkungan internal hotel, yaitu: Kekuatan Bappeda.samarindakota, Perekonomian. Retrieved March
– Sudah bersertifikasi ISO 9001; Menjalin hubungan dan 28, 2013, From
kerjasama yang baik dengan pihak-pihak pemangku http://bappeda.samarindakota.go.id/potret.php
kepentingan; Memiliki keahlian manajemen; Kualitas Bartono & Ruffino (2010). HOTEL SUPERVISION Teknik
pelayanan berstandar internasional; serta Loyalitas supervisi dan uji kompetensi untuk pendidikan
pelanggan termasuk kuat. Kelemahan – Keterbatasan space; pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Masih kurangnya tenaga kerja yang berlatar belakang Berita Resmi Statistik dalam Badan Pusat Statistik,
hotelier; Kurang efektif dalam melakukan sales blit; serta Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan III-
Kosongnya posisi Executive Assistant Manager (EAM), 2012. Retrieved March 18, 2013, From
Front Office Manager (FOM), dan Executive Housekeeping http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_05nov12.pdf
(Exc.HK). Berdasarkan Matriks Evaluasi Faktor Internal Berita Resmi Statistik dalam Badan Pusat Statistik,
(IFE), diperoleh skor bobot total sebesar 3,1. Hal ini Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Triwulan III-2012.
mengindikasikan posisi internal hotel terbilang kuat. Retrieved March 28, 2013, From
Hasil analisis lingkungan eksternal hotel, yaitu: Peluang http://kaltim.bps.go.id/web/brs/2012/PDRB/051112
– Letak lokasi yang strategis; Jumlah kantor perwakilan %20PDRB%20Tw3.pdf
perusahaan tambang meningkat; Persiapan dan dinamika Bisnis.com, Industri Hotel. Retrieved May 27, 2013, From
pesta demokrasi menjelang pemilu 2014; Kemajuan http://www.bisnis.com/m/industri-hotel-indonesia-
teknologi untuk menunjang bisnis perhotelan; serta paling-agresif-ketiga-di-asia-pasifik
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Kalimantan Dariyanto, Yudha (2011). Analisa perumusan strategi
Timur 4 tahun terakhir. Ancaman – Kebijakan pemerintah bersaing pada PT Buanakarya Adi Mandiri
menghapus subsidi listrik terhadap pelanggan dengan daya pengembang perumahan permata jingga kota
di atas 900 VA; Pemprov Kalimantan Timur menetapkan Malang. (Electronic Theses & Dissertations (ETD)
UMP terendah sebesar Rp 1.752.073; Semakin banyaknya Universitas Brawijaya). Retrieved March 30, 2013,
produk/jasa pengganti yang sejenis; serta Tidak ada From
pembatasan pendirian hotel oleh Pemerintah Kota http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view
Samarinda. Berdasarkan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal /212
(EFE), diperoleh skor bobot total sebesar 3,1. Hal ini David, F.R. (2012). Manajemen strategis konsep (ed.12).
mengindikasikan hotel telah merespon dengan baik peluang Jakarta: Salemba Empat.
dan ancaman yang ada di industrinya. Depkeu.go.id, Pendapatan Per Kapita. Retrieved May 28,
Hasil perumusan strategi dengan menggunakan tahapan 2013, From
analitis perumusan strategi yang komprehensif, yaitu tahap http://www.depkeu.go.id/ind/Read/?type=ixNews&
input (Matriks EFE, Matriks CPM, Matriks IFE); tahap id=26811&thn=2013&name=br_150513_12.htm
pencocokan (Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks Dewi, C.I. (2012). Pengelolaan dan Pengembangan Fungsi
BCG, Matriks IE, Matriks Strategi Besar); serta tahap Sumber Daya Manusia pada PT Cakra MobilIndo
pengambilan keputusan (Matriks QSPM). Peneliti di Mataram. (AGORA, Vol. 1/No. 1).
mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa dalam menghadapi Ferdian, Dyanno (2011). Perumusan strategi bersaing PT
pertumbuhan industri yang semakin pesat, intensitas BTS Indonesia pada industri garmen. (Electronic
persaingan yang semakin meningkat, pertumbuhan pasar Theses & Dissertations (ETD) Universitas Gadjah
yang meningkat, serta besarnya peluang bisnis hotel di Mada). Retrieved March 30, 2013,
Samarinda, maka strategi yang tepat untuk digunakan oleh Fromhttp://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitia
hotel ini adalah strategi pengembangan pasar dan penetrasi n_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=ht
pasar. ml&buku_id=53426&obyek_id=4
Grede, R. (2008). 5 strategi ampuh berbisnis. Yogyakarta:
B-First.
DAFTAR PUSTAKA Griffin, R.W., & Ebert, R.J. (2007). Bisnis (ed. 8). Jakarta:
Erlangga.
Amirullah & Budiyono, A. (2004). Pengantar menajemen Hapsoh, Neng T.S (2012). Perumusan strategi bersaing
(ed.2). Yogyakarta: Graha Ilmu. untuk meningkatkan keunggulan persaingan pada
Antaranews.com, Indonesia Tempati Peringkat ke-46 dalam internet café. (Electronic Theses & Dissertations
Kemajuan Teknologi. Retrieved May 28, 2013, (ETD) Universitas Gadjah Mada). Retrieved March
From 30, 2013, From
http://www.antaranews.com/berita/318400/indones http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_det
ia-tempati-peringkat-ke-46-dalam-kemajuan- ail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&b
teknologi uku_id=55847&obyek_id=4
Badan Pusat Statistik, Data Sosial Ekonomi (ed.36). Hotel Samarinda. Retrieved March 18, 2013, From
Retrieved Mei 27, 2013, From http://hotelsamarinda.com/samarinda/#more-18
http://www.bps.go.id/download_file/IP_Mei_2013. Hunger, J.D., & Wheelen, T.L. (2009). Manajemen strategis
pdf (ed.11). Yogyakarta: Andi.
Bappeda.samarindakota, KUA 2013 Samarinda. Retrieved Investasi di Dunia Perhotelan Diprediksi Tumbuh 20%.
June 1, 2013, From Retrieved June 12, 2013, From http://the-
http://bappeda.samarindakota.go.id/data/produk/20 marketeers.com/archives/investasi-di-dunia-
1302141229078851ad9.pdf perhotelan-diprediksi-tumbuh-20.html
Jktproperty, Prospek Bisnis Perhotelan di Indonesia Tetap
Cemerlang di 2013. Retrieved March 28, 2013,
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

From http://jktproperty.com/analysis/prospek- Zeithaml, V.A., and Bitner, M.J. (2003). Service marketing:
bisnis-perhotelan-di-indonesia-tetap-cemerlang-di- Integrating customer focus across the firm.
2013 International Edition. New York: The McGraw-
Kaltimpost, Hotel Jangan Menambah Kesemrawutan Hill Companies. Inc.
Samarinda. Retrieved March 28, 2013, From
http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/9015/hote
l-jangan-menambah-kesemrawutan-samarinda.html
Kaltimprov, Pembangunan Bandara. Retrieved March 28,
2013, From
http://www.kaltimprov.go.id/infrastruktur-44-
pembangunan-bandara.html
Keberatan UMP Kaltim Rp 1,7 Juta, Silahkan Gugat ke
PTUN. Retrieved May 28, 2013, From
http://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita-1809-
keberatan-ump-kaltim-rp-17-juta--silakan-gugat-
ke-ptun--.html
Madura, J. (2011). Pengantar bisnis (ed.4). Jakarta:
Salemba Empat.
Moleong, L.J. (2013). Metodologi penelitian kualitatif
(ed.Rev). Bandung: Rosda
Mulyadi (2007). Sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen (ed.3). Jakarta: Salemba Empat.
Pasolong, H. (2012). Metode penelitian administrasi publik.
Bandung: Alfabeta.
Pln.co.id, Dampak Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik
terhadap Inflasi diprediksi 0,3 – 0,5%. Retrieved
May 28, 2013, From http://www.pln.co.id/?p=7159
Rangkuti, F. (2002). Creating effective marketing plan:
Teknik membuat marketing plan berdasarkan
customer (ed. 2). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Santana, S. (2007). Menulis ilmiah: Metode penelitian
kualitatif (ed.1). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Septriana, Linda (2011). Perumusan strategi PT Bank Agris.
Institut Pertanian Bogor. (Electronic Theses &
Dissertations (ETD) Institut Pertanian Bogor).
Retrieved March 28, 2013, From
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/47597
Setiawan, Rudie (2005). Perumusan strategi bisnis dengan
menggunakan metode QSPM (quantitative
strategic planning matrix): Studi kasus pada hotel
"x" di Bandung. (Digital Library Institut Teknologi
Bandung). Retrieved April 04, 2013, From
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=re
ad&id=jbptitbpp-gdl-s2-2000-berudieset-1794
Solihin, I. (2012). Manajemen strategik. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sulastiyono, A. (2011). MANAJEMEN
PENYELENGGARAAN HOTEL Seri manajemen
usaha jasa sarana pariwisata dan akomodasi
(ed.7). Bandung: Alfabeta.
Suyanto, M. (2009). STRATEGIC MANAGEMENT Global
Most Admired Companies. Yogyakarta: Andi.
Tribunnews, Penduduk Samarinda Hampir Satu Juta Jiwa.
Retrieved March 28, 2013, From
http://www.tribunnews.com/2013/01/22/penduduk
samarinda-hampir-satu-juta-jiwa
Widjaja, Wijaya, Jokom (2007). Analisis penilaian
konsumen terhadap ekuitas merek coffee shops di
Surabaya. (Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol
3/No 2). Retrieved March 30, 2013, From
http://puslit.petra.ac.id/journals/articles.php?Publis
hedID=HOT07030204

Anda mungkin juga menyukai