Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sitti Khadijah

Nim : G041201069

Nama Dosen : Prof. Dr.Ir.Ahmad munir,M,Eng

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH…

Pada pertemuan kita adalah pertemuan mata kuliah Etika Profesi yang merupakan pertemuan
pertama pada semester ini yang terkait dengan mata kuliah ini. Kita mengetahui bahwa profesi
merupakan suatu kebutuhan manusia agar kehidupannya bisa berlanjut dan bisa dipertahankan.
Oleh sebab itu, manusia membutuhkan profesi. Dan terkait dengan mata kuliah ini ada dua kata
yang penting untuk kita ketahui dalam Etika Profesi, yaitu Etika dan Profesi. Apa yang dimaksud
dengan Etika? Etika pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Ethos” yang berarti
suatu karakter manusia atau sering disebut sebagai watak yang berlaku pada suatau sisitem social
yang berorientasi yang lebih mengedepankan ke hal-hal yang bersifat kesusilaan atau lebih
bersifat adat dan itu sudah menjadi kesepakatan adat. Adat juga terbentuk dari suatu komunitas
dan suatu tatana masyarakat. Inilah yang membentuk etika pada kelompok atau komunitas itu.

Jadi, etika sangat erat kaitannya dengan konsep yang dimiliki oleh individu, dan paradigma yang
dimiliki oleh individu itu atau pada kelompok masyarakat itu. Itulah yang menjadi sumber
etikanya karena berdasarkan paradigma yang dimilikinya. Konsep yang dimiliknya itu yaitu
untuk menjadi acuan untuk melakukan penilain tindakan-tindakan yang telah dikerjakan atau
yang dikerjakan. Apakah salah benar buruk atau baik berasal dari peradaban Yunani? Kita
mengetahui sebelum datangnya agama yaitu agama Samawi, agama Kristen, agama Yahudi,
agama Yahudi Kristen, dan agama Islam. Tiga agama ini adalah agama Samawi yang bersumber
dari langit yang diturunkan oleh Allah SWT dan agam-agama Samawi sebelumnya.

Datangnya agama ini, ada suatu kelompok peradaban yang mengalami kemajuan yaitu,
peradaban Yunani dan peradaban Islam sendiri yang banyak menyerap konsep-konsep keilmuan
atau konsep logika. Konsep logika atau konsep mantiq yaitu konsep berpikir dari orang-orang
peradaban Yunani. Mereka membangun suatu tatanan masyarakat dan peradabannya. Dimana
disana adalah sumber lahir suatu sistem social yang menjadi acuan penilaian yang disebut
sebagai Etositulah Etika.

Kemudian, apa yang dikontribusikan oleh etika? Etika memberikan kontribusi batasan, berupa
batasan maupun standar yang mengatur pergaulan manusia di dalam tatanannya. Jadi itulah
kontribusi dari pada etika. Etika memberikan batasan-batasan standar-standar yang mengatur
interaksi sesama manusia dalam tatanannya.

Inilah yang bisa kita jadikan sebagai definisi dari etika. Jadi etika adalah semacam jam kalau kita
mengacu pada apa yang dikatakan oleh Martin 1993 mengatakan bahwa mendefinisikan etika
bahwa disiplin which can as the performance index or reference for our control system yang
merupakan disiplin yang dapat memberikan aksi terhadap kinerja penampilan atau menjadi
acuan untuk mengontrol suatu sistem, dalam hal ini sistem social itu adalah definisi menurut
Martin 1993. setelah mengalami perkembangan di dalam peradaban itu etika berkembang
menjadi sesuatu yang ditulis menjadi aturan-aturan tertulis atau disebut sebagai kode atau cod
yang tertulis secara sistematik.

Sengaja dibuat berdasarlkan prinsip-prinsip moral yang ada pada saat dibutuhkan akan
difungsikan sebagai alat untuk penegakan hukum untuk memberikan panisme keoada pelanggar-
pelanggar, aturan-aturan kesusilaan yang merugikan aturan kesusilaan. Tindakan-tindakan yang
dihakimi oleh Negara yang bertentangan dengan apa yang menjdai kode. Secara logika nasional
itu juga dinilai menyimpang dari kode etik yang berlaku. Jadi etika merupakan suatu control
social untuk tatanan masyarakat yang ideal dalam perspektif. Apa yang menjadi kesepakatan.
Demikian pula suatu kelompok, apa yang menjadi suatu kelompok profesi? Profesi adalah sutau
tatanan tau suatu kelompok. Pada kelompok ini interaksi yang ada di dalam tatanan profesi itu
perlu memerlukan kesepakatan-kesepakatan yang mejadi acuan untuk menilai apakah suatu
profesi itu baik atau buruk salah atau benar dan berbagai sumber yang bisa dijadikan acuan untuk
melahirkan suatu kode atau suatu kesepakatan di dalam penilain baik dan benar itu bisa
berdasrkan kontemplasi dari hasil pemikiran filsafat, bisa juga dari sumber-sumber yang berasal
dari agam dan bisa juga bersumber dari aturan-aturan yang telah ditetapkan ileh pemerintah atau
adat istiadat yang berlaku disini, itu merupakan sumber-sumber. Nanti kita akan membahas lebih
jauh sumber-sumber etik apa saja.
Kemudian etika merupakan selkontrol berdasarkan logika-logika rasional dan ketika harus ada
supaya tatanan itu memiliki suatu nilai yang baik. Dan dapat memiliki suatu kepercayaan dari
tatanan. Apabila tidak ad suatu bangsa suatu tempat, suatu komunitas yang mendapatkan
kepercayaan dari suatu masyrakat kelompok lain itu karena adanya ketika kita mengetahui
bagaimana masyarakat jepang yang memiliki dan mendapatkan kepercayaan ditengah-tengah
masyarakat global, demikian pula suatu profesi mendapatkan kepercayaan dari pihak lain.
Apabila ada etika didalam kalau suatu profesi tidak ada etikanya tentu tidak dipercaya, contoh
misalnya seseorang berprofesi tenaga kesehatan yang mengobati orang, dia bisa dipercaya karena
ada etika, kalau etika tidak ada tentu tidak mendapatkan kepercayan masyarakat apabila ada yang
etika diterapkan di dalam masyarkat keteknikan pertanian ini harus dijunjung tinggi atau dalam
teknologi pertanian atau didalm pengolahan hasil oertanian harus memiliki etika supaya
masyarakat percaya bahwa produk yang dihasilkan itu betul-betul memiliki standar cleaner
production, misalnya diolah dari bahan-bahan yang halal misalnya harus ada kepercayaan
seorang prefesional dia di percaya menjadi seorang menajer karena ada etika yang tinggi. Ia
memiliki misalnya kejujuran dan memiliki akhlak yang baik dan memiliki sifat-sifat yang baik
dalam komunitasnya sehingga mendapatkan kepercayaan dan mendapatkan amanah untuk
misalnya sebagai manajer atau sebagai penanggung jawab atau sebagai pemimpin didalam
kelompoknya misalnya di dalam komunitas bisnisnya apa yang dikerjakan. Jadi, sebuah profesi
hanya dapat memperoleh kepercyaan dari masyarakat apabila menjujung nilai-nilai etka dan
harus ada suatu kesadaran di dalamnya dan kesadaran ini harus mengkristal di dalam dirinya agar
menjadi suatu elite yang prefesional yang memberikan suatu hiasan-hiasan di dalam profesinya.
Ketika suatu profesi menjadi indah apabila ada etika di dalamnya atau akhlak di dalama.

Anda mungkin juga menyukai