Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PERANCANGAN
Perancangan adalah suatu proses pemilihan dan pemikiran yang
menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya. Perancangan merupakan
langkah pertama didalam fase pengembagan rekayasa suatu produk atau
sistem.
Soetam Rizky (2011 : 140) mengungkapkan bahwa perancangan
adalah: “Sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang dikerjakan
dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan
deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan
yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

Eddy Prahasta (2009 : 584) mengungkapkan bahwa perancangan


adalah: “Suatu proses penggunaan berbagai prinsip dan teknik untuk
tujuan-tujuan pendefinisian suatu perangkat, proses atau sistem hingga
ketingkat detail tertentu yang memungkinkan realisasi bentuk fisiknya”.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan


merupakan sketsa atau gambaran awal dari serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik yang bervariasi dengan tujuan
membuat, menghasilkan mengembangkan atau memperbaiki sebuah produk
atau sistem baik yang telah ada maupun yang belum pernah ada sebelumnya
2.2 SISTEM INFORMASI
2.2.1 Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012 : 10) mengungkapkan bahwa : “Secara
sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori
sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah
penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat
bertindak lebih efektif. Yang dimaksud unsur atau komponen
pembentuk organisasi di sini bukan hanya bagian-bagian yang tampak
secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau
konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan
lain-lain sebagainya.”

Andri Kristanto (2008) menyatakan : “Sistem adalah jaringan kerja


dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu”.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa


sistem merupakan suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur
yang saling berhubungan dan saling ketergantungan dalam membentuk
satu kesatuan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.2.2 Informasi
2.2.3 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem
yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen
lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu.

Menurut Bonnie Soeherman dan Marion Pinontoan (2008 : 206),


“Sistem informasi merupakan proses untuk mengubah data menjadi
informasi dengan bantuan teknologi”.
Anjar Priyadna dan Berliana Kusuma Riasti (2013) mendefinisikan
: “Sistem informasi adalah teknologi informasi yang diorganisasikan
untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.
Demikian pula didefinisikan oleh penulis lain “Sistem informasi
sebagai suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”
(Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, 2017 : 2 ).

Dari definisi - definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa Sistem


informasi merupakan suatu sistem yang mempunyai kemampuan untuk
menerima masukan atau data dan menerima instruksi untuk mengolah
data tersebut menjadi sebuah informasi atau laporan -laporan yang
berkualitas dengan bantuan teknologi, yang diperlukan oleh pihak -
pihak tertentu untuk pengambilan sebuah keputusan di dalam sebuah
organisasi.

Sistem informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok


kegiatan yang tetap yaitu :
a. Mengumpulkan data
b. Mengelompokkan data
c. Menghitung
d. Menganalisis
e. Menyajikan laporan

2.3 PENJUALAN
Basu Swasta dalam Irwan Sahaja (2014 : 246) mengelompokkan jenis – jenis
penjualan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai