Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDALAMAN DAN PENGUATAN Nama Pemateri :

AGENDA 2 Muis SH,MM


TUGAS INDIVIDUAL Oleh :dr. Gladys Lydia Monica
ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU Angkatan 73- Kelompok 2
DAN ANTI KORUPSI

DESKRIPSI TUGAS :
CARI SATU KASUS PELANGGARAN TERHADAP NILAI-NILAI DASAR ASN YANG
TERJADI DALAM TUGAS JABATAN ATAU DI ORGANISASI SAUDARA MASING-
MASING, ANALISA PENYEBABNYA DAN BERIKAN SOLUSI TERKAIT DENGAN
NILAI-NILAI DASAR ETIKA PUBLIK, KOMITMEN MUTU DAN ANTI KORUPSI.

Kasus terkait Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi di Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas kami meliputi 11 Desa dan terletak hampir di Perbatasan
Kabupaten dengan Provinsi lain serta merupakan Puskesmas Rawat Jalan. Jadwal masuk
kerja yang ditentukan adalah Pkl. 07.30 WITA dan jam pulang adalah Pkl. 14.00 dengan
menggunakan sistem absensi manual. Banyak pegawai yang datang terlambat,terutama
pegawai yang rumahnya berjarak lebih dari 10 km dari puskesmas. Selain itu, beberapa
pegawai yang turun lapangan ke desa tidak kembali ke Puskesmas untuk mengisi absen.
Pelayanan di Poliklinik dimulai sejak Pkl. 08.00 namun terkadang sudah ada pasien
yang datang pagi-pagi karena keperluan yang mendesak misalnya pembuatan Surat
Keterangan Berbadan Sehat ataupun hanya kontrol biasa. Pasien dibuat menunggu terlalu
lama karena petugas loket/ administrasi belum datang dan belum membuka loket pendaftaran.
Begitu juga dengan pelayanan obat/ apotik, kadang pasien mengeluh karena petugas obat
tidak berada di tempat sehingga tidak tau harus kemana memberikan resepnya.
Dua kasus diatas merupakan pelanggaran terhadap Nilai- nilai dasar Etika Publik
sebagaimana yang tercantum dalam Undang- undang ASN yaitu tidak setia dan
mempertahankan Undang- undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.
Mengapa demikian? Karena UUD NKRI tahun 1945 merupakan dasar atau akar dari segala
bentuk aturan yang ada di Institusi termasuk di Instansi tempat kita bekerja. Jadi jika kita
melanggar aturan dengan cara datang kerja terlambat dan pulang lebih awal adalah salah satu
bentuk ketidaksetiaan kita terhadap UUD NKRI tahun 1945.
Upaya Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari beberapa program inti seperti
Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Penanggulangan Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular
dan lain sebagainya juga belum memberikan hasil capaian yang baik. Pencapaian hasil
biasanya dipaparkan di Kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas yang dilaksanakan sebulan
sekali. Dalam pemaparan hasil capaian program, tidak dipergunakan metode analisis isu yang
seharusnya, sehingga sulit ditemukan masalah apa sebenarnya yang paling mendesak untuk
dicarikan solusinya. Selain itu, pemberian pelayanan yang lambat, petugas yang sering tidak
berada di tempat merupakan satu pelanggaran juga, dimana sebagai ASN kita harus
memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna dan santun.
Beberapa kasus tersebut adalah sedikit dari banyaknya persoalan yang terjadi di
Puskesmas. Persoalan- persoalan tersebut mempunyai sebab- sebabnya tersendiri. Mulai dari
kurangnya kesadaran masing- masing individu sampai ketingkat organisasi. Beberapa
pegawai yang sering terlambat ataupun pulang lebih awal tidak menyadari bahwa apa yang
mereka lakukan adalah salah satu bentuk korupsi, yaitu korupsi. Kurangnya pemahaman
tentang apa itu Korupsi dan jenis-jenisnya membuat mereka kurang sadar bahwa apa yang
mereka lakukan salah karena tidak ada kejujuran dan keadilan di dalamnya . Ada pegawai
yang rajin datang sesuai dengan aturan tetapi menerima hak yang sama banyaknya.
Penyebab lain adalah kurangnya pemahaman tentang karakteristik nilai dasar orientasi
mutu, mengakibatkan cara bekerja yang terkesan asal- asalan dan tidak mementingkan
kepuasan pelanggan. Begitu juga dengan sikap beberapa pemegang program yang terkesan
hanya mementingkan programnya sendiri padahal semua program harusnya mengarah kepada
perbaikan mutu pelayanan secara keseluruhan. Beberapa pegawai mungkin lupa ada cara-
cara tertentu yang lebih baik dalam menganalisa suatu permasalahan dalam pelaksanaan
programnya. Dimulai dari identifikasi isu, validasi isu maupun teknik analisis isu
menggunakan seperti Fishbone Diagram .
Ada beberapa solusi yang mungkin bisa diterapkan untuk permasalahan-
permasalahan diatas dimulai dari mengingatkan kembali apa yang menjadi nilai- nilai dasar
Etika Publik, nilai- nilai Anti Korupsi dan Komitmen Mutu. Para ASN khususnya di
Puskesmas kami kiranya selalu mengingat 14 nilai- nilai dasar etika publik sebagaimana yang
tercantum dalam Undang- undang. Nilai- nilai ini harus terus ditanamkan dalam pikiran kita
sebagai ASN karena mungkin ada beberapa ASN senior sudah melupakan nilai- nilai ini
mengingat bahwa Mata Pelatihan Etika Publik telah dijalani beberapa tahun yang lalu saat
mereka pertama kali menjadi ASN. Pemberian materi tentang Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi dalam bentuk sharing/tanya jawab maupun pembuatan media cetak seperti
Baliho untuk di tempelkan di ruang Tata Usaha agar dilihat oleh seluruh pegawai adalah
salah satu solusi yang bisa kita terapkan.
Karakteristik Nilai Dasar Orientasi mutu dengan contoh kecil seperti pelayanan yang
cepat, tepat dan dengan senyuman ramah perlu ditanamkan kembali kepada pegawai
khususnya yang berada di Poliklinik dan berhadapan langsung dengan pelanggan. Pemberian
layanan harus menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan
sehingga walaupun fasilitas yang ada di Puskesmas itu seadanya namun masyarakat yang
dilayani tetap dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan. Kita harus menanamkan dalam
pemikiran bahwa, Pasien boleh kecewa dengan kebijakan mapun regulasi yang ada, tetapi
mereka tidak boleh kecewa dengan cara pelayanan kita.

Anda mungkin juga menyukai