Anda di halaman 1dari 4

materi78.co.

nr EKO 3

APBN dan APBD


A. PENDAHULUAN Asas kebijakan APBN:
Rumah tangga negara memiliki berbagai 1) Anggaran berimbang
macam penerimaan dan pengeluaran negara yang Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara
pengelolaannya diatur dalam keuangan negara. sama dengan jumlah pengeluaran negara.
Pengelolaan keuangan negara ini dituangkan 2) Anggaran surplus
oleh pemerintah dalam bentuk anggaran berupa Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara
APBN dan APBD. lebih besar daripada jumlah pengeluaran
B. APBN negara.

APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) Contoh: APBN pada masa inflasi.
adalah daftar yang memuat perincian sumber- 3) Anggaran defisit
sumber pendapatan negara dan jenis-jenis Kebijakan dimana jumlah pendapatan negara
pengeluaran negara dalam waktu satu tahun. lebih kecil daripada jumlah pengeluaran
APBN dapat dikatakan pula sebagai program negara.
kerja pemerintah. Contoh: APBN pada masa pembangunan.
Periode APBN di Indonesia sejak tahun 1969 Dampak adanya APBN antara lain:
dimulai pada 1 April dan berakhir pada 31 Maret 1) Tercipta dan terlaksananya pembangunan.
tahun berikutnya. 2) Mempengaruhi dunia usaha dan tingkat
Periode APBN berubah sejak masa reformasi harga pasar.
tahun 2000, yaitu dimulai pada 1 Januari dan 3) Mempengaruhi rencana-rencana sektor
berakhir pada 31 Desember. swasta.
Fungsi APBN: 4) Meyakinkan masyarakat mengenai masa
1) Fungsi alokasi depan perekonomian negara.
APBN mengatur alokasi dana dari 5) Efisiensi dalam mengambil berbagai
pendapatan negara untuk pembiayaan dan keputusan di masa mendatang.
pengadaan kebutuhan barang dan jasa. 6) Mempengaruhi para investor dalam
2) Fungsi distribusi menanamkan modal dalam negeri.
7) Mempengaruhi ekspor-impor dan neraca
APBN menyalurkan dana dari pendapatan
perdagangan negara.
negara ke berbagai sektor melalui transfer
payment berupa subsidi, beasiswa dan dana 8) Munculnya politik fiskal oleh pemerintah
pensiun. untuk mengubah-ubah pendapatan dan
pengeluaran negara.
3) Fungsi stabilitas
APBN mengendalikan stabilitas per- C. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBN
ekonomian negara dalam bidang fiskal. Penyusunan APBN berasaskan ke-mandirian,
4) Fungsi pertumbuhan penghematan dan penajaman prioritas
pembangunan.
APBN meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara. Penyusunan APBN termuat dalam UUD 1945
pasal 23 ayat 2 yang berbunyi:
5) Fungsi pengendali
Rancangan undang-undang anggaran
APBN mengendalikan tingkat harga, inflasi
pendapatan dan belanja negara (RAPBN)
dan krisis ekonomi.
diajukan oleh presiden untuk dibahas
Tujuan APBN termuat dalam UUD 1945 pasal 23
bersama DPR dengan memperhatikan
ayat 1 yang berbunyi:
pertimbangan DPD.
Anggaran pendapatan dan belanja negara
sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Langkah penyusunan APBN:
negara ditetapkan setiap tahun dengan 1) RAPBN disusun oleh departemen dan
undang-undang dan dilaksanakan secara lembaga pemerintah dalam Daftar Usulan
terbuka dan bertanggung jawab untuk Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek
sebesar-besar kemakmuran rakyat. (DUP).
2) RAPBN kemudian diajukan presiden ke DPR.

APBN DAN APBD 1


materi78.co.nr EKO 3
3) DPR membahas untuk menerima atau b. Pajak perdagangan internasional
menolak ajuan RAPBN.  Bea masuk
a. Jika RAPBN diterima, maka RAPBN akan  Pajak ekspor
ditetapkan sebagai undang-undang atau 2) Penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
APBN. a. Penerimaan SDA (minyak bumi, gas,
b. Jika RAPBN ditolak, maka akan pertambangan, kehutanan dan perikanan).
digunakan APBN tahun sebelumnya. b. Laba BUMN.
UUD 1945 pasal 23 ayat 3 berbunyi: c. PNBP lainnya.
Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN 3) Hibah
yang diusulkan oleh presiden, maka Adalah bentuk pendapatan negara berupa
pemerintah menjalankan APBN tahun hadiah atau bantuan yang diterima negara
yang lalu. yang tidak perlu dikembalikan.
4) Penerimaan luar negeri
Pelaksanaan APBN berupa penggunaan
Terdiri dari pinjaman program dan pinjaman
anggaran dilakukan menggunakan Daftar Isian
proyek.
Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP) yang
dibayarkan oleh KPKN dalam bentuk Surat E. JENIS PEMBELANJAAN NEGARA
Perintah Membayar Uang (SPMU).
Belanja negara adalah semua pengeluaran
Pengawasan pelaksanaan APBN: negara untuk membiayai belanja pemerintah
1) Pengawasan internal, dilakukan oleh pihak- pusat dan daerah.
pihak berwenang dalam suatu lembaga atau Belanja pemerintah pusat terdiri dari:
departemen, misalnya sekretaris jenderal 1) Pengeluaran rutin
atau biro keuangan.
a. Belanja pegawai (gaji)
2) Pengawasan eksternal, adalah pengawasan
b. Belanja barang
tertinggi yang dilakukan oleh Badan
c. Belanja modal
Pemeriksa Keuangan (BPK).
d. Pembayaran bunga utang dalam dan luar
Pengawasan yang dilakukan meliputi:
negeri
a. Pengawasan APBN
e. Subsidi
b. Pengawasan APBD
f. Pengeluaran rutin lainnya
c. Pengawasan anggaran milik BUMN
2) Pengeluaran pembangunan
d. Pengawasan seluruh kekayaan negara
a. Pembiayaan pembangunan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
b. Pembiayaan proyek
dilakukan oleh pemerintah kepada BPK yang
3) Dana perimbangan (untuk daerah)
disebut Perhitungan Anggaran Negara (PAN).
a. Dana bagi hasil
PAN adalah pengecekan terhadap penggunaan
b. Dana alokasi umum (DAU)
dan realisasi anggaran yang telah dilakukan dan
c. Dana alokasi khusus (DAK)
disusun dalam buku Hasil Pemeriksaan Tahunan.
4) Dana otonomi khusus dan penyesuaian
D. SUMBER PENDAPATAN NEGARA
Pembiayaan lain yang masuk dalam APBN:
Sumber pendapatan negara terdiri dari:
1) Perbankan dalam negeri
1) Penerimaan perpajakan
2) Privatisasi
a. Pajak dalam negeri
3) Penjualan aset program restruktur perbankan
 Pajak penghasilan migas dan non-
4) Surat Utang Negara
migas
 Pajak pertambahan nilai (PPn) 5) Pembiayaan luar negeri, misalnya nilai tukar
rupiah, PDB, dan harga minyak dunia.
 Pajak pertambahan nilai barang
mewah (PPnBM) Berdasarkan sifat, belanja negara terdiri dari:
 Pajak bumi dan bangunan (PBB) 1) Belanja ekskausif, belanja untuk membeli
barang atau jasa yang langsung dikonsumsi
 Bea perolehan hak atas tanah dan
bangunan (BPHTB) atau dapat menghasilkan barang lain.

 Cukai Contoh: kegiatan belanja pengadaan bahan


bakar dan vaksin untuk imunisasi.
 Pajak lainnya

APBN DAN APBD 2


materi78.co.nr EKO 3
2) Belanja transfer, belanja untuk kegiatan- Langkah penyusunan APBD:
kegiatan sosial yang tidak produktif. 1) RAPBD disusun oleh pemerintah daerah.
Contoh: sumbangan untuk korban bencana 2) RAPBD kemudian diajukan pemerintah
alam, subsidi, beasiswa, dan lain-lain. daerah ke DPRD.
F. APBD 3) DPRD dan pemerintah daerah mem-bahas
APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) RAPBD, dengan:
adalah daftar yang memuat perincian sumber- a. Dari pihak pemerintah daerah dilakukan
sumber pendapatan daerah dan jenis-jenis oleh Tim Anggaran Eksekutif
pengeluaran daerah dalam waktu satu tahun. beranggotakan sekretaris daerah dan
APBD sama saja dengan APBN, namun dalam Bappeda.
skala atau lingkup yang lebih kecil, yaitu pada b. Dari pihak DPRD dilakukan oleh Panitia
tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Anggaran beranggotakan anggota tiap
Fungsi APBD: fraksi.
1) Fungsi alokasi 4) DPRD membahas untuk menerima atau
menolak ajuan RAPBD.
APBD mengatur alokasi dana dari
pendapatan daerah untuk belanja daerah. c. Jika RAPBD diterima, maka RAPBD akan
ditetapkan sebagai peraturan daerah
2) Fungsi distribusi
atau APBD.
APBD menyalurkan dana dari pendapatan
d. Jika RAPBD ditolak, maka akan
daerah ke berbagai sektor.
digunakan APBD tahun sebelumnya.
3) Fungsi otorisasi
Pelaksanaan APBN berupa penggunaan
APBD berfungsi sebagai dasar bagi
anggaran dilakukan menggunakan Daftar Isian
pemerintah daerah dalam menjalankan
Kegiatan Daerah (Dikda) dan Daftar Isian Proyek
pendapatan dan belanja selama setahun.
Daerah (Dipda) yang dibayarkan dalam bentuk
4) Fungsi pengawasan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat
APBD merupakan pedoman bagi DPRD, BPK, Keputusan Otorisasi (SKO).
dan instansi pelaksanaan pengawasan lain- Pengawasan pelaksanaan APBD:
nya dalam menjalankan fungsi pengawasannya.
1) Pengawasan internal, dilakukan oleh
5) Fungsi perencanaan instansi dalam pemerintahan daerah.
APBN merupakan pedoman bagi pemerintah 2) Pengawasan eksternal, adalah pengawasan
daerah dalam menyusun perencanaan tertinggi yang dilakukan oleh DPRD dan BPK.
pemerintahan daerah.
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Tujuan APBD yang utama adalah sebagai dilakukan oleh pemerintah daerah kepada DPRD
pedoman penerimaan dan pengeluaran negara setiap selesai tahun anggaran dan setiap tiga
di daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi bulan sekali (triwulan).
daerah dan meningkatkan kemakmuran masyarakat.
H. SUMBER PENDAPATAN DAERAH
G. PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN APBD
Sumber pendapatan daerah terdiri dari:
Dasar hukum mengenai penyelenggaraan
1) Pendapatan asli daerah
keuangan daerah dan APBD:
a. Pajak daerah
1) UU No. 32 Tahun 2003 tentang pemerintah
b. Retribusi daerah
daerah.
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah
2) UU No. 33 Tahun 2003 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah d. Laba perusahaan milik daerah
pusat dan daerah. 2) Dana perimbangan (dari APBN)
3) PP No. 105 Tahun 2000 tentang a. Dana bagi hasil
pengelolaan dan pertanggungjawaban Dana yang merupakan bagi hasil
keuangan daerah. pengelolaan SDA negara.
4) Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang b. Dana alokasi umum (DAU)
pedoman pengurusan dan penyusunan Dana yang berfungsi sebagai pemerata
keuangan daerah dan APBD. kemampuan keuangan daerah.

APBN DAN APBD 3


materi78.co.nr EKO 3
c. Dana alokasi khusus (DAK)
Dana yang berfungsi untuk mendanai
kegiatan khusus daerah yang disesuaikan
dengan prioritas nasional.
3) Pinjaman daerah
Adalah segala bentuk pinjaman yang
dilakukan oleh daerah kepada pemerintah
pusat atau lembaga lainnya.
I. JENIS PEMBELANJAAN DAERAH
Belanja daerah beragam tergantung
kebutuhannya masing-masing karena adanya
otonomi daerah dan sistem desentralisasi.
Belanja pemerintah daerah terdiri dari:
1) Pengeluaran rutin
a. Belanja pegawai (gaji)
b. Belanja barang
c. Belanja pemeliharaan
d. Belanja perjalanan dinas
e. Belanja DPRD dan kepala daerah
f. Subsidi
2) Pengeluaran pembangunan
a. Pembiayaan operasional dan
pemeliharaan pembangunan
b. Pembiayaan proyek pembangunan

APBN DAN APBD 4

Anda mungkin juga menyukai