Anda di halaman 1dari 2

Setiap kegiatan ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran.

Salah satu cara yang ditempuh


adalah mengadakan perdagangan baik interregional maupun internasional, dengan tujuan
mendapatkan keuntungan. Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun makro.
Ekonomi Internasional pada umumnya diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari
dan menganilisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor)
yang meliputi perdagangan dan keuangan/moneter serta organisasi (swasta/pemerintah) dan kerja
sama ekonomi antara negara (internation). Sebagai bagian dari ilmu ekonomi, permasalahan pokok
yang dihadapi dalam ekonomi internasional juga sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah
kelangkaan (scarcity) produk dan masalah pilihan (choice) produk. Dalam hal ini yang diartikan
dengan produk adalah barang atau jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilķan atau di olah oleh
manusia. Masalah kelangkaan dan pilihan dan pilihan atas produk (barang, jasa dan ide) tersebut
muncul karena adanya permintaan (demand) akan kebutuhan dan keinginan (needs and wants)
manusia sifatnya tidak terbatas (rising demand) dan penawaran (supply) dari sumber daya
(resources) yang sifatnya terbatas (Sattar, 2017).

Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah negara tertentu. Semakin
berkembangnya arus perdagangan, hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para
pengusaha dalam satu wilayah negara, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, tidak
terkecuali Indonesia. Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang
benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap negara
memiliki karateristik berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomj,
maupun struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan,
komposisi biaya yang diperlukan, serta kualitas dan kuantitas produk. Secara langsung atau tidak,
diperlukan pertukaran barang dan/ atau jasa antarnegara dalam bentuk suatu hubungan
perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. Perdagangan internasional
merupakan transaksi jual beli ( atau imbal balik) lintas negara, yang melibatkan dua pihak dan
melintasi batasan kenegaraan. Pihak- pihak ini tidak harus berasal dari negara yang berbeda atau
memiliki nasionalitas yang berbeda. Saat ini tidak ada negara yang dapat hidup tanpa berhubungan
dengan negara lain. Semua negara di dunia senantiasa berhubungan dengan negara lain dalam
berbagai bentuk. Hubungan ini tidak terbatas berupa hubungan yang dilakukan pemerintah saja,
tetapi juga perusahaan dan perorangan. Hubungan antar perusahaan terutama dalam bentuk
perdagangan. Perdagangan yang melibatkan para pihak lebih dari satu negara disebut perdagangan
internasional (internasional trade) atau bisnis internasional (international business). Perdagangan
internasional atau bisnis internasional terutama dilaksanakan melalui perjanjian jual beli. Perjanjian
jual beli internasional dikenal dengan sebutan perjanjian ekspor impor. Ekspor impor adallah
prestasi penjual dalam usahanya untuk menyerahakan barang kepada pembeli di seberang lautan.
Ekspor dilakukan oleh penjual di Indonesia, sedangkan impor dilakukan oleh penjual di luar negeri.
Jadi, ekspor impor adalah perbuatan penyerahan oleh penjual kepada pembeli (Sutedi, 2014).

Menurut UU No. 32/1964 pasal 1 ayat 9 Bab 1, ekspor adalah pengiriman komoditi ke luar wilayah
Indonesia dari peredaran. Berdasarkan ketentuan diatas, maka bahwa ekspor dilakukan oleh suatu
perusahaan maupun perorangan dalam bentuk barang-barang ke luar negeri untuk diperdagangkan.
Ekspor adalah suatu kegiatan atau usaha mengirimkan barang-barang keluar dari suatu negara atau
wilayah ke negara-negara atau wilayah- wilayah yang lain baik dalam suatu rangkaian perdagangan
normal maupun sebagai suatu tindakan pribadi (Sattar,2017).

Menurut UU No. 32/1964 pasal 1 ayat 1 Bab 1, impor adalah pemasukan komoditi dari luar wilayah
Indoneasia ke dalam peredaran. Untuk melaksanakan pemasukan komoditi dari luar Indonesia
dalam peredaran harus dilakukan menurut prosedur yang digariskan oleh pemerintah melalui
peraturan-peraturan yang dikeluarkannya (Sattar, 2017).

Anda mungkin juga menyukai