ISU KONTEMPORER
ANALISIS APKL
Rendahnya Kemampuan
3 Berhitung Pesrta Didik Tidak
Berdasarkan hasil Analisis APKL isu terpilih adalah kurangnya budaya literasi
ANALISIS FISHBONE
Surrounding Supplier
Kondisi Ekonomi
Keterbatasan Sumber Baca
Dukungan dan Keterlibatan yang Berkualitas
Orang Tua
Harga Buku
Berkualitas yang
Mahal
Kurangnya
Budaya
Literasi
System Skill
Safety
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengelolah dan memahami informasi saat melakukan
proses membaca dan menulis. Dalam perkembanganyya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan
perkembangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini,
istilah literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Kini ungkapan literasi memiliki banyak
variasi, seperti literasi media, literasi computer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya.
Peserta didik pada kalangan ekonomi rendah terutama yang mengalami kesulitan dalam membaca dan
menulis tentunya akan menjadi rendahnya kemampuan budaya literasi dan mudah terpengaruh oleh
informasi yang belum dapat diketahui keberanannyan serta membuat hasil belajar siswa rendah.
Seorang anak mustahil memiliki kegemaran membaca apabila di lingkungan keluarga tak pernah
membiaskan budaya membaca. Karena itu, sangat penting peran orang tua membimbing anaknya untuk
rajin membaca. Sebenarnya buku-buku yang bermutu justru sangat penting, tapi kenyataanya kita sukar
menemukan itu. Sarana membaca yang minim di perpustakaan sekolah ternyata juga membuat
kebiasaan membaca ini sulit dilakukan. Tak sedikti orang tua siswa mengeluhkan harga buku-buku yang
berkualitas ini mahal. Program literasi di sekolah masih belum memperlihatkan progres yang
diharapkan. Penyebabnya adalah kurangnya keberlanjutan atau konsistensi program literasi atau
konsistensi. Kemampuan membaca peserta didik di SDN Balongga masih sangat rendah terbukti dengan
masih banyak siswa kelas 3 SD yang masih terbata-bata dalam membaca.