Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU

ISU KONTEMPORER

NAMA : IKA SHAFITRY, S.Pd


NDH :17
TUGAS
Identifikasi dan deskripsikan isu aktual yang terjadi di tugas dan fungsi yang disertai dengan data dan
fakta. Tentukan penyebab-penyebab terjadinya isu tersebut. Jelaskan dampak yang akan terjadi jika isu
tersebut tidak segera diselesaikan. Buatlah rekomendasi penyelesaian terhadap isu tersebut. Gunakan
teknik-teknik analisis isu yang dikuasai.
Pembahasan

ANALISIS APKL

No Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan Kesimpulan

1 Kurangnya sarana dan prasarana Tidak

2 Kurangnya Budaya Literasi Ya

Rendahnya Kemampuan
3 Berhitung Pesrta Didik Tidak

Berdasarkan hasil Analisis APKL isu terpilih adalah kurangnya budaya literasi

ANALISIS FISHBONE

Surrounding Supplier

Kondisi Ekonomi
Keterbatasan Sumber Baca
Dukungan dan Keterlibatan yang Berkualitas
Orang Tua
Harga Buku
Berkualitas yang
Mahal
Kurangnya
Budaya
Literasi

Program Literasi yang


Peraturan Terbatas Kemampuan
Pemerintah Membaca
tentang
Budaya Literasi Kurangnya Minat Baca

System Skill
Safety
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengelolah dan memahami informasi saat melakukan
proses membaca dan menulis. Dalam perkembanganyya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan
perkembangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini,
istilah literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Kini ungkapan literasi memiliki banyak
variasi, seperti literasi media, literasi computer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya.

Peserta didik pada kalangan ekonomi rendah terutama yang mengalami kesulitan dalam membaca dan
menulis tentunya akan menjadi rendahnya kemampuan budaya literasi dan mudah terpengaruh oleh
informasi yang belum dapat diketahui keberanannyan serta membuat hasil belajar siswa rendah.
Seorang anak mustahil memiliki kegemaran membaca apabila di lingkungan keluarga tak pernah
membiaskan budaya membaca. Karena itu, sangat penting peran orang tua membimbing anaknya untuk
rajin membaca. Sebenarnya buku-buku yang bermutu justru sangat penting, tapi kenyataanya kita sukar
menemukan itu. Sarana membaca yang minim di perpustakaan sekolah ternyata juga membuat
kebiasaan membaca ini sulit dilakukan. Tak sedikti orang tua siswa mengeluhkan harga buku-buku yang
berkualitas ini mahal. Program literasi di sekolah masih belum memperlihatkan progres yang
diharapkan. Penyebabnya adalah kurangnya keberlanjutan atau konsistensi program literasi atau
konsistensi. Kemampuan membaca peserta didik di SDN Balongga masih sangat rendah terbukti dengan
masih banyak siswa kelas 3 SD yang masih terbata-bata dalam membaca.

Rekomendasi strategi penanganan isu:

1. Menyediakan fasilitas membaca di tempat umum, seperti taman baca.


2. Guru dan orang tua peserta didik harus bermitra. Membiasakan budaya literasi harus dimulai
dari rumah dengan kegiatan membaca menulis. Orang tua harus terlibat dalam kegiatan literasi.
3. Sekolah menyediakan buku yang berkualitas sesuai dengan tingakatan kelas siswa.
4. Penerapan gerakan pembiasaan literasi di sekolah-sekolah.
5. Tanamkan pada pikiran peserta didik bahwa membaca itu penting dan banyak manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai