Anda di halaman 1dari 19

SAMPLING

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN PRAKTIKUM
SAMPLING

ELLA LESTARI
09320180025
C1

LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengolahan bahan galian adalah pengolahan mineral dengan dengan tujuan


untuk memisahkan mineral berharga dengan gangguenya dilakukan secara meknis,
menghasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan yang kadarnnya
rendah (tailing). proses pemisahan ini berdasarkan perbedaan sifat fisik mineral
maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan menguntungkan.
Indonesia memiliki potensi dan cadangan bahan galian yang cukup besar dan
menyebar hampir merata di seluruh wilayah.Yang dimaksud dengan bahan galian
adalah bijih (ore), mineral industri (industrial minerals) atau bahan galian golongan
C dan batubara (coal).
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu prosses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Khusus untuk batubara, proses pengolahan itu disebut dengan
pencucian batubara (coal washing) atau preparasi batubara (coal preparation).
Sampling adalah operasi pengambilan sebagain yang banyaknya cukup untuk
dianalisis atau uji fisik dari suatu yang besar jumlahnya. Sedemikian rupa sehingga
perbandingan dan distribusi kualitas adalah sama pada keduanya. Suatu yang besar
jumlahnya seperti disebut diatas disebut lot atau populasi, misalnya produksi satu
hari atau pengiriman bijih satu kapal dan lain-lain. Yang kita ingin ketahui datanya
seperti kandungan logam, distribusi ukuran, kandungan air dll. Contoh yang
diperoleh harus representatif atau dapat dipercaya, Artinya harus diambil menurut
teknik dan prosedur yang benar. Data atau besaran tentang populasi disebut
parameter (tidak pernah dikatahui secara mutlak), sedangkan besaran yang diperoleh
dari contoh disebut statistik jadi statistik merupakan perkiraan terhadap parameter.
Pada praktikum ini, kita mempelajari tentang sampling (percontohan) yang
bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik sampling dan juga bertujuan untuk
menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 100
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

1.2 Tujuan Praktikum

1.1.2 Maksud

Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu aplikasi
dasar dalam dunia pertabangan.
1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum sampling adalah:


1. Mempelajari teknik-teknik sampling dan reduksi jumlahnya;
2. Menguasai data-data statistika yang digunakan pada sampling.

1.3 Alat dan Bahan

1.3.1 Alat
1. Quatering;
2. Ayakan
3. Palu;
4. Masker;
5. Alat tulis menulis;
6. Cawan/talang;
7. Neraca analitik.
1.3.2 Bahan
1. Sampel pasir kuarsa;
2. Tabel data pengamatan;
3. Kantong sampel A3.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 101
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampling

Pengertian teknik sampling menurut Sugiyono (2001) merupakan teknik


pengambilan sampel (Sugiyono, 2001:56). Pengertian teknik sampling menurut
Margono (2004) adalah: Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel
yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.
Populasi, Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-
satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-
institusi, benda-benda, dst. (Djawranto, 1994 : 420).
Macam-macam sampling yaitu:
1. Bulk sample, contoh meruah, yakni contoh dalam jumlah besar yang diambil
secara sistematik dalam interval tertentu. Untuk batubara, bulk sample pada
awalnya adalah contoh sebanyak satu lori (gerobak) pada interval tertentu
sepanjang lapisan batubara untuk analisa ukuran dan kotoran (abu). Tetapi
pengertian ini semakin meluas. Tambang-tambang batubara di Indonesia dapat
mengambil lebih dari 100000 ton batubara sebagai contoh meruah terutama
untuk uji bakar pada PLTU, termasuk uji penambangan, uji pengangkutan, uji
pengapalan dan uji pemasaran. Contoh meruah ini sering disebut produksi awal
atau produksi permulaan (initial production) yang bebas bagi hasil.
2. Grab sample, contoh batubara yang biasanya terdiri dari satu potong atau
bongkah, dipilih dari lapisan atau tumpukan batubara, dari alat gali, alat angkut
ataupun dari mesin pencucian batubara.
3. Channel sampling adalah pengambilan sample dari lapisan batubara dengan
membuat torehan memanjang menurut ketebalan batubara atau endapan bahan
galian lainnya. Sample ini mewakili penampang batubara menurut ketebalannya.
Sample ini biasanya diambil di sekitar singkapan. Sebelum melakukan

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 102
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

penyampelan, sumuran atau parit memanjang dibuat untuk membuka satu sisi
batubara segar
4. Chip sampling, Diambil pada batuan yang masih segar/mineralisasi mengandung
logam berharga. Banyak + 1 Kg.

2.2 Pengertian Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan
ditarik kesimpulan. Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan
dibandingkan dengan penelitian menggunakan populasi, karena penelitian dengan
menggunakan sampel lebih menghemat biaya, waktu dan tenaga. Dalam menentukan
sampel langkah awal yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau
menentukan populasi target. Ada beberapa kekeliruan yang mengkibatkan biasa
dalam penarikan sampel (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009), antara lain:
a. Dalam menentukan populasi target
b. Karakteristik sampel yang diambil tidak mewakili karakteristik populasi
target
c. Salah dalam menentukan wilayah
d. Jumlah sampel yang terlalu kecil, tidak proporsional dengan jumlah
populasinya
Sampel atau contoh secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari
populasi yang mewakili secara keseluruhan sifat dan karakter dari populasi. Sebagai
gambaran sederhana sampel dibutuhkan sebagai acuan untuk memberi gambaran
sederhana seperti seseorang yang membeli rambutan. Seorang pembeli yang pintar
biasanya akan memilih secara rambang (Random) dari rambutan yang dijajakan
untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pedagang. Rasa buah
rambutan yang dicicipi akan menjadi alat tafsiran mengenai rasa seluruh rambutan
yang ada.
Dalam penelitian pendidikan objek penelitian biasanya akan berlaku pada
peserta didik, mahasiswa, guru atau lembaga pendidikan. Kumpulan dari objek
biasanya memiliki volume yang cukup besar selanjutnya disebut populasi penelitian.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 103
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

Volume yang cukup besar ini kemudian dapat diamati dengan menarik beberapa
sampel yang mewakili populasi dengan alasan yang berbagai macam tentu saja
dengan tujuan yang utama adalah terlaksana sebuah penelitian dengan benar
sehingga jika desain dari sebuah penelitian mengharuskan penggunaan populasi,
maka pengambilan sampel tidak diperbolehkan dan begitu pula sebaliknya, sebuah
penelitian yang tidak memperbolehkan melakukan treatment pada seluruh populasi
maka pengambilan sampel penelitian adalah sebuah keharusan.
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari
populasi. Sebuah populasi dengan kuantitas besar dapat diambil sebagian dengan
kualitas sampel yang mewakili sama persis dengan kualitas dari populasi dengan
kata representatif. jumlah dari sampel tidak selalu besar dan juga tidak selalu kecil,
hal ini bergantung pada pada keterwakilan karakter dari sampel. Sebagai contoh
pada penelitian mengenai golongan darah, tentu saja tidak perlu memasukkan
seluruh darah dari seseorang ke dalam laboratorium karena 2 ml darah sudah cukup
untuk digunakan untuk mengetahui golongan darah yang ada di bagian kaki, kepala
atau tangan dari pasien.
Pada beberapa bentuk penelitian kemungkinan jumlah harus terpenuhi
sehingga ada aturan baku mengenai sampel minum yang harus diambil dalam
sebuah penelitian. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan kualitas dari sampel yang
diambil. Sebagai contoh sebuah penelitian mengenai daya beli di kabupaten Gowa.
mengambil lima orang sampel sebagai wakil dari populasi tidak cukup untuk
mewakili seluruh populasi. Selain dari kualitas, pada sebuah penelitian yang
membutuhkan statistik inferensi, jumlah sampel minimal harus disesuaikan dengan
jenis analisis statistik yang digunakan terutama untuk distribusi data dari sampel.
Pada dasarnya tidak ada aturan baku mengenai pengambilan ukuran dari
sampel selama sampel sudah mewakili karakteristik dari populasi. Namun dalam
penelitian yang bersifat psikologi seperti pada penelitian pendidikan, Semakin besar
jumlah akan menghasilkan data yang lebih stabil. Selain dari karakteristik peneliti
juga harus mempertimbangkan jumlah data yang dibutuhkan untuk keperluan
analisis Statistik. Sebagai contoh jika penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
membandingkan dua bua grouph dengan satu variabel pembanding, analisis yang

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 104
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

dilakukan untuk data yang terdistribusi normal adalah untuk distribusi t


mengharuskan minimal jumlah data terdiri dari 30 data karena kurang dari itu tidak
menghasilkan analisis yang baik dan tidak lebih dari 60 data.

2.3 Jenis-jenis Sampling

Cara Pengambilan Sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian


yang akan dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri dari 2
kelas besar yaitu;
1. Probability Sampling (Random Sample)
Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau
acak. Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi diasumsikan
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Metode
ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain.
a. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik
penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi
setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya
menggunakan nomor undian.
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana.
Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan
lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat
kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel
menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering digunakan adalah
Simple Random Sampling dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat mengetahui
standard error penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan
bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat merepresentasikan populasi yang
dimaksud. Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana: Dalam suatu
penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi penelitian berjumlah 100
orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama.
Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 105
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas responden berikutnya tetap sama
dengan responden pertama. Langkah tersebut kembali dilakukan hingga jumlah
sampel memenuhi kebutuhan penelitian.
b. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari
100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden
dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
Contoh sampel acak sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-
10 yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang di urutan 10,20,30 dan
seterusnya maka itulah yang dijadikan sampel penelitian.
c. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar
tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat
atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan
diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
d. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok/area tertentu. Tujuan metode Cluster
Random Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian
yang berbeda di dalam suatu instansi. Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien
di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.
e. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih. Misalnya -> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW –
RT
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis teknik sampling ini antara lain:

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 106
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini
jumlah populasi tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap
kelompok. Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah
terpenuhi, maka pengumpulan data dihentikan. Teknik ini biasanya digunakan dan
didesain untuk penelitian yang menginginkan sedikit sampel dimana setiap kasus
dipelajari secara mendalam. Dan bahayanya, jika sampel terlalu sedikit, maka tidak
akan dapat mewakili populasi.
c. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai
sumber data.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas
ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri
populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang
dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan
tujuan penelitian atau permasalahan penelitian.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 107
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awal mula jumlahnya
kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan
sampel. Dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak.
Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada
penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.

2.4 Syarat Pengambilan sampel

Sampel harus memiliki seluruh kriteria dari populasi oleh karean


pertimbangan pengambilan sampel harus memiliki dua kriteria yakni:
1. Presisi
Presisi dari sampel adalah pertimbangan mengenai estimasi yang mungkin
muncul dalam pengambilan data yang diakibatkan oleh sampel. Salah satu cara untuk
estimasi data ini adalah melihat standar deviasi dari data yang ada. Sampel yang
digunakan harus baik dari segi kualitas dan kuantitas. Sebagai contoh rata-rata
penghasilan di perumahan A adalah Rp 25.500.000 yang didapatkan dari dua orang
sampel dengan penghasilan sampel X sebanyak Rp 50.000.000 dan sampel Y
sebanyak 1.000.000. Kesimpulan rata-rata dari perumahan berdasarkan operasi
matematis sudah benar namun pada kajian statistik dan kesimpulan tentu saja tidak
benar. Penambahan julah sampel adalah salah satu cara untuk mengurangi kesalahan
analisis data.
2. Akurasi
Akurasi mengacu kepada sifat dan karakter dari sampel yang digunakan. Sebuah
populasi yang homogen hanya terdapat pada kasus yang bersifat teoritik. Sifat dan
karater dari sampel yang diambil terkadang tidak sesuai dengan keadaan populasi
karena pengaruh banyak hal. Peneliti harus memiliki kemampuan untuk mengetahui
secara detail karakter dari setiap sampel yang digunakan dan disesuaikan dengan
karakter dari populasi.
Beberapa kasus mungkin saja mengurangi akurasi dari pengambilan sampel
seperti kasus penelitian terhadap pengaruh jam belajar di luar jam sekolah di
kabupaten A. Sebuah sekolah khusus seperti proyek pemerintah atau boarding school

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 108
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

tentu saja tidak boleh dimasukkan karena adanya karakter yang berbeda dari populasi
secara keseluruhan.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 109
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pertama yang kita lakukan adalah mengayak sampel pasir menggunakan ayakan
ukuran 80 mesh.

Gambar 3.1 Mengayak sampel pasir


2. Kemudian masukkan sampel kedalam alat quartering.

Gambar 3.2 Memasukkan sampel kedalam alat quartering

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 110
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

3. Sampel yang telah masuk kedalam alat quartering akan keluar dibagian bawah
alat dan terbagi menjadi 2 bagian. Setelah itu ambil salah satu dari sampel
tersebut baik kiri maupun kanan untuk direduksi lagi jumlahnya. Kemudian
letakkan sampel pada talang ataupun wadah lainnya.

Gambar 3.3 Meletakkan sampel pada wadah yang tersedia


4. Setelah itu sampel diratakan secara membundar menggunakan penggaris.
Kemudian sampel tersebut dibagi menjadi matriks 2x2

Gambar 3.4 Membagi sampel menjadi matriks 2x2

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 111
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

5. Setelah itu buat matriks 3x3 pada sebuah kertas kemudian masukkan sampel
pada matriks tersebut kemudian hitung %hitam dan %putih dari sampel pada
kotak matriks secara acak.

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 112
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 4.1 Tabel hasil pengamatan


Kotak Hitam Putih
1 39 14
2 37 12
3 24 21
4 17 26
5 45 42
6 29 32
7 42 39
8 45 51

4.2 Pembahasan

Perhitungan mencari rata-rata sampel hitam dan putih dari hasil sampling
Baris 1 :
a. Hitam + Putih = 39 + 14
= 53
39
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
53
= 73,58 %
14
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
53
= 26,41%

Baris 2 :
a. Hitam + Putih = 37 + 12
= 49
37
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
49

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 113
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

= 75,51 %
12
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
49
= 24,48 %
Baris 3 :
a. Hitam + Putih = 24 + 21
= 45
24
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
45
= 53,33 %
21
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
45
= 46,66 %
Baris 4 :
a. Hitam + Putih = 17 + 26
= 43
17
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
43
= 39,53 %
26
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
43
= 60,46 %
Baris 5 :
a. Hitam + Putih = 45 + 42
= 87
45
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
87
= 51,72%
42
c. Rata-Rata Putih = x 100 % = 48,27 %
87
Baris 6 :
a. Hitam + Putih = 29 + 32
= 61

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 114
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
SAMPLING

29
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
61
= 47,54 %
32
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
61
= 52,45 %
Baris 7 :
a. Hitam + Putih = 42 + 39
= 81
42
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
81
= 51,85 %
39
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
81
= 48,14 %
Baris 8 :
a. Hitam + Putih = 45 + 51
= 96
45
b. Rata-Rata Hitam = x 100 %
96
= 46,87 %
51
c. Rata-Rata Putih = x 100 %
96
= 53,12 %

REZKY ANUGRAHWATI ELLA LESTARI


09320170166 09320180025
Sampling - 115

Anda mungkin juga menyukai