Anda di halaman 1dari 25

PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 1
METODE ILMIAH, MATERI, DAN PERUBAHANNYA

Penyusun
DEVI PURNA EVA, S.Pd.
NIM. A61121066

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2021
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat dipelajari melalui mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA adalah ilmu tentang segala
sesuatu yang ada di sekitar kita. Para ilmuwan mempelajari hal-hal yang
terjadi di sekitar kita dengan cara melakukan serangkaian penelitian yang
sangat cermat, sehingga dihasilkan teori dan hukum.
Melalui penelitian tersebut, ilmuwan dapat menjelaskan apa dan
mengapa sesuatu yang ada di sekitar kita dapat terjadi. Selain itu juga,
ilmuwan dapat memperkirakan sesuatu yang akan terjadi. Hasil temuan
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia. Untuk
mendapatkan temuan yang akurat tersebut ilmuwan melakukan penelitian
dengan suatu cara yang disebut metode ilmiah. Dalam modul ini akan
dibahas tentang konsep metode ilmiah dalam mempelajari.
Dalam belajar IPA tidak akan lepas dari objek IPA yaitu seluruh
benda yang ada di alam dengan segala interaksinya. Objek tersebut dapat
berupa benda yang sangat kecil, misalnya bakteri dan virus bahkan
partikel-partikel penyusun atom, juga dapat berupa benda-benda yang
berukuran sangat besar, misalnya lautan, bumi, matahari hingga jagat raya.
Unsur terpenting penyusun objek observasi di alam semesta ini yaitu
materi dan perubahannya serta peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
keduanya. Pada modul ini juga akan dibahas tentang materi dan
perubahannya.

2. Relevansi
Materi pada kegiatan belajar 1 tentang Metode Ilmiah, Materi, Dan
Perubahannya disajikan sesuai dengan kurikulum 2013 pada tingkat
sekolah dasar, karena materi ini menjadi dasar dalam mempelajari IPA.
Materi ini dapat menjadi pendukung belajar mupel IPA karena terkait
dengan semua objek IPA yang dipelajari dan diobservasi termasuk
fenomena alam yang terkait dengannya secara ilmiah.
Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan sikap ilmiah dan
berpikir saintifik. Dengan demikian sains yang dipelajari di sekolah dasar
tidak hanya sebagai kumpulan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi
tentang cara kerja, cara berpikir dan cara pemecahan masalah.

3. Petunjuk Belajar
Tujuan pembelajaran Kegiatan Belajar I adalah agar peserta didik
dapat memahami konsep-konsep esensial dari metode ilmiah, langkah-
langkah metode ilmiah, sikap ilmiah, konsep materi serta perubahannya.
Untuk membantu dalam mempelajari Kegiatan Belajar I ini, dapat
diperhatikan beberapa petunjuk belajar sebagai berikut:
a. Peserta didik membaca modul ini dan berbagai sumber belajar lain
yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari.
b. Peserta didik mendiskusikan hasil membaca pada forum diskusi
melalui fasilitas daring bersama guru dan peserta didik lain.
c. Peserta didik menganalisis fenomena alam terkait dengan materi dan
mencari pemecahan masalahnya.
d. Peserta didik mengerjakan tugas pada diskusi forum dengan teman
secara berkelompok.
e. Peserta didik mengerjakan soal tes formatif secara mandiri.
f. Peserta didik menghubungi guru jika terjadi kesulitan dalam belajar.
g. Peserta didik mempraktikan pengetahuan yang didapatkan dari proses
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Melalui modul ini diharapkan peserta didik dapat menguasi teori dan
muatan materi sebagai berikut:
a. Metode ilmiah
b. Materi dan klasifikasinya
c. Perubahan materi

2. Sub Capaian Pembelajaran


Metode Ilmiah :
a. Peserta didik dapat memahami langkah-langkah metode ilmiah.
b. Peserta didik dapat menerapkan sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-
hari.
Materi dan Klasifikasinya:
a. Peserta didik dapat memahami klasifikasi materi
b. Peserta didik dapat memahami komposisi materi
Perubahan Materi :
a. Peserta didik dapat memahami tentang perubahan materi secara fisika.
b. Peserta didik dapat memahami tentang perubahan materi secara kimia.

3. Uraian Materi
a. Metode Ilmiah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai berbagai
masalah yang berhubungan dengan fenomena alam. Misalnya kasus
pandemi covid-19 yang telah menggemparkan hampir seluruh negara
di dunia. Muncul berbagai pertanyaan tentang dari mana asal virus ini
berasal, bagaimana penularan virus ini, apa alat tes pendeksi virus
yang akurat, bagaimana pencegahan virus ini, sampai jenis vaksin dan
obat yang efektif dan efisien yang dapat digunakan untuk
mengatasinya.
Ilmuwan berbagai negara berlomba lomba untuk mendapatkan
jawaban atas berbagai pertanyaan di atas melalui serangkaian
percobaan (eksperimen). Dalam hal ini tentu saja metode ilmiah
sangat diperlukan agar diperoleh hasil temuan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat juga dihadapkan
dengan permasalahan seperti di atas. Seorang siswa mendapati
tanamannya tumbuh lebih panjang dengan cepat pada tempat yang
agak gelap. Namun tanaman tersebut pucat kurang berwarna hijau dan
tampak menjadi kurang sehat. Siswa tersebut berpikir bagaimana itu
bisa terjadi? Siswa tersebut lalu memperlakukan hal yang berbeda
dengan meletakkan tanaman sejenis pada tempat dengan cahaya
matahari yang lebih banyak. Siswa tersebut kemudian mendapati
tanaman keduanya lebih hijau segar dan sehat.

Gambar 1. Perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat gelap dan terang

Itulah ilustrasi yang menggambarkan secara konseptual


penerapan metode ilmiah untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Tidak hanya yang berkaitan dengan kesehatan tetapi juga masalah
sosial dan berkaitan dengan kehidupan sehari hari sehingga kita
memiliki pola berpikir saintifik dan sikap ilmiah.
Metode ilmiah adalah cara yang sistematis untuk memecahkan
masalah. Metode ilmiah digunakan oleh para ahli dalam melakukan
penelitian untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru.
Permasalahan yang dialami siswa mengenai tanamannya dapat
dijelaskan dengan penyelidikan dengan langkah-langkah metode
ilmiah sebagai berikut:
1. Merumuskan Masalah
Langkah awal dalam penelitian adalah menemukan masalah. Agar
dapat menemukan masalah seseorang harus peka terhadap keadaan
yang terjadi di sekitar. Masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya, ringkas, jelas dan bermakna. Contoh rumusan
masalah pada kasus siswa tersebut:
a. Apakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
tanaman aglonema?
b. Apakah perbedaan pertumbuhan tanaman aglonema pada
tempat yang kurang cahaya dengan yang terang?
2. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data pendukung dapat dilakukan dengan observasi
(pengamatan langsung), studi pustaka, dan wawancara ahli. Bila
data pendukung tersebut sudah cukup selanjutnya dapat dijadikan
sebagai landasan teori.
3. Menyusun Hipotesis (dugaan sementara)
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang telah dibuat. Hipotesis dibuat berdasarkan landasan teori dan
diuji kebenarannya melalui percobaan atau eksperimen. Contoh
hipotesis :
a. Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
Aglonema sp.
b. Cahaya matahari tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman Aglonema sp.
4. Melakukan Percobaan (Eksperimen)
Dalam melakukan merancang percobaan perlu diperhatikan hal di
bawah ini:
a. Menentukan alat dan bahan
Alat dan bahan yang dapat disiapkan siswa untuk pengamatan
pertumbuhan tanaman Aglonema sp.:
Alat Bahan
2 pot ukuran sama Tanah
Mistar Air
Alat tulis 2 tanaman aglonema sama

b. Menyusun cara kerja


Cara kerja adalah langkah-langkah sistematis yang harus
dilakukan dalam melakukan percobaan. Contoh :
Cara Kerja:
1. Siapkan dua pot tanaman aglonema yang memiliki ukuran,
jumlah daun dan usia tanaman yang sama.
2. Letakkan tanaman A di tempat kurang cahaya matahari.
3. Letakkan tanaman B di tempat banyak cahaya matahari
4. Siram kedua tanaman dengan waktu dan jumlah
penyiraman yang sama.
5. Amati dan ukur pertumbuhan tinggi tanaman dan warna
daun tanaman.
c. Menentukan variabel penelitian
Dalam merancang percobaan, perlu memperhatikan tiga
variabel yaitu:
1) Variabel bebas (variabel manipulasi) : perlakuan yang
berbeda-beda dalam percobaan. Contoh : cahaya matahari
(gelap/terang).
2) Variabel terikat (variabel respon) : hasil dari perlakuan
yang ssama pada semua percobaan. Contoh : tinggi
tanaman aglonema, warna daun tanaman aglonema.
3) Variabel kontrol : perlakuan yang sama pada semua
percobaan. Contoh : jenis tanaman, usia tanaman, pupuk
dan penyiraman yang sama.
Hasil pengamatan dalam percobaan yang dilakukan
dimasukkan ke dalam tabel pengamatan. Berikut contoh tabel
data hasil pengamatan penelitian:
No Hari ke- Tinggi tanaman Warna daun

5. Membuat Kesimpulan
Kesimpulan adalah jawaban yang sebenarnya dari hipotesis.
Kesimpulan disusun secara objektif berdasarkan hasil penelitian.
6. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ilmiah dapat dikomunikasikan dalam bentuk
laporan tertulis atau melalui seminar.

Para ilmuwan dalam melakukan langkah-langkah metode


ilmiah disertai dengan sikap ilmiah yaitu sebagai berikut:
 Kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam
 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
 Berpikir logis dan terbuka
 Jujur dan objektif
 Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa
 Menghargai hasil penelitian orang lain.
Dengan belajar IPA peserta didik akan memiliki kebiasaan karakter
sikap ilmiah serta berpikir secara ilmiah saat memecahkan suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Materi dan Klasifikasinya


Dalam pembelajaran di kelas, tiba-tiba tercium bau tidak enak.
Semua Seorang siswa sibuk mencari penyebabnya. Siswa pun merasa
bingung dan kesulitan dalam menemukan sumber bau tersebut.
Ternyata itu adalah bau kentut seorang temannya di kelas. Siswa
kemudian berpikir bagaimana gas yang tidak tampak itu bisa berbau
dan bisa menyebar ke seluruh isi ruang kelas? Lalu apakah gas itu
termasuk materi? Bagaimana sifat gas itu? Mari kita simak penjelasan
berikut.
1. Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa. Materi meliputi seluruh benda-benda yang ada di alam
semesta ini baik benda hidup (makhluk hidup) maupun benda tak
hidup. Materi dalam konteks ini adalah segala bentuk yang ada
dimuka bumi baik yang terlihat seperti air, kertas, kursi maupun
tidak terlihat seperti udara.
Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu
ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur
baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca.
Massa adalah banyaknya materi yang terkandung pada benda.
Semakin besar massa suatu benda, semakin banyak materinya dan
begitupun sebaliknya semakin kecil massa suatu benda, semakin
sedikit pula materinya.
Makhluk hidup merupakan materi dan setiap objek di sekeliling
kita merupakan materi juga. gas-gas penyusun atmosfer, walaupun
gas tersebut tidak tampak oleh mata, juga merupakan contoh materi
karena gas-gas tersebut menempati ruang dan memiliki massa.
Sinar matahari tidak termasuk materi, melainkan merupakan suatu
bentuk energi. Manusia juga merupakan materi karena menempati
ruang dan memiliki massa.

2. Klasifikasi Materi
Ketika memasak di dapur, seseorang siswa terkena bagian panci
yang sedang untuk merebus air dan terasa kepanas dan agak
melepuh. Sehingga ibunya memberitahukannya untuk memegangi
bagian karet yang ada di kanan kiri pancinya. Mengapa ada benda
yang terasa panas jika disentuh dan terasa tidak panas jika tidak
disentuh? Mari kita simak penjelasan berikut:
a. Berdasarkan kekuatan penghantar panas atau penghantar arus
listrik, benda dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Isolator
Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik
dan panas. Contoh : kayu, plastik, karet, dan kaca. Fungsi
utama dari isolator sendiri adalah menghindari sengatan listrik
dan hubungan arus pendek. Intinya, isolator bisa digunakan
untuk menghindari bahaya kebakaran yang dikarenakan kabel
saling bersentuhan dan menghasilkan sambungan silang. Hal
ini juga yang membuat isolator biasanya digunakan sebagai
penopang beban ataupun pemisah antara konduktor tanpa
membuat adanya aliran arus yang mengalir keluar di antara
konduktor tersebut.
K
Gambar contoh konduktor dan isolator dalam peralatan rumah
2. Konduktor
Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan listrik dan
panas. Contoh : alumunium, besi, baja, emas. Konduktor
dimanfaatkan dalam berbagai peralatan yang berkaitan dengan
listrik dan panas.
b. Benda berdasarkan wujudnya yaitu:
1) Benda padat
2) Benda Cair
3) Gas

Gambar contoh benda padat, benda cair, dan gas


Perbedaan benda padat, cair dan gas sebagai berikut:

3. Komposisi Materi

 Atom, adalah bagian terkecil penyusun materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.
 Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan reaksi kimia
menjadi zat yang lebih sederhana. Contoh, hidrogen, oksigen, besi,
belerang, tembaga. dll. Partikel-partikel unsur disebut atom.
 Molekul, adalah gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal dua atau
lebih atom yang sama atau berbeda.Contoh molekul O2, molekul air
(H2O).
 Senyawa, adalah molekul yang mengandung mengandung minimaldua
unsur yang berbedadengan perbandingan tertentu. Contoh, air, asam
asetat, etanol, karbondioksida.dll.
Berikut perbedaan struktur atom pada benda padat, cair dan gas:

Pada
permasalahan di awal, bahwa kentut adalah gas sehingga dapat dilihat
dan hanya dapat dibau. Seluruh orang dalam kelas membauinya
dikarenakan struktur gas sangat renggang dan tidak teratur sehingga
gas dapat memeuhi ruangannya sehingga dapat menyebar dan
dirasakan baunya seisi kelas. Selain itu, akibatnya bentuk gas menjadi

Berikut gambar contoh campuran homogen dan heterogen


 Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal,
dengan perbandingan sembarang, dimana semua partikelnya menyebar
merata sehingga membentuk satu fasa. Contoh larutan air gula dan
larutan air garam.
 Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat tunggal,
dengan perbandingan sembarang, dimana partikel-partikelnya tidak
merata sehingga komposisi di berbagai bagian tidak merata dan
membentuk lebih dari satu fasa.
Campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1) Koloid, partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan
mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh
koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
2) Suspensi, partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat
dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari
0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air
kapur.

Berikut tabel perbedan antara unsur, senyawa dan campuran:

Unsur Senyawa Campuran

Tergolong zat tunggal Tergolong zat tunggal Terdiri dari dua jenis
zat tunggal atau lebih.

Tidak dapat diuraikan secara Dapat diuraikan secara Dapat dipisahkan secara
kimia. kimia menjadi zat yang fisika.
lebih sederhana

Tersusun dari atomatom yang Terbentuk dari dua jenis Perbandingan


sejenis. unsur atau lebih dengan komposisi zat tunggal
perbandingan yang bercampur tidak
tertentu tertentu
(tidak tetap)

Mempunyai sifat yang tertentu, Mempunyai sifat Masih mempunyai sifat


contoh: besi, krom, emas, seng, tertentu yang berbeda zat asalnya. Contoh:
oksigen, karbon, magnesium. dari sifat unsur larutan gula.
penyusunnya. Contoh:
cuka, alk0hol, garam
dapur, air accu (asam
sulfat).

c. Perubahan Materi
Seorang siswa mengamati besi yang lama lama berubah menjadi
menguning dan kemudian keropos. Dia berpikir mengapa besi yang
kuat tersebut lama-lama berlubang dan habis? Ketika seorang anak
jajan es krim, saat pertama beli es krim dalam keadaan utuh padat.
Namun setelah dibawa pulang, sampai di rumah es krim tersebut sudah
menjadi air. Mengapa hal itu dapat terjadi?
Gambar contoh perubahan materi dalam kehidupan sehari-hari

Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari


seringkali mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat bersifat
langsung dapat diamati, dan juga memerlukan waktu lama untuk
pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut dikenal dengan
perubahan materi. Bagaimana perubahan materi tersebut?
Materi dapat mengalami perubahan, yaitu perubahan fisika dan
perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan materi yang
bersifat sementara sehingga dapat kembali kepada sifat asalnya atau
masih tidak merubah struktur kimiawi materi tersebut. Pada perubahan
fisika masih dapat kita rasakan sifat asli dari benda / materi tersebut.
Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan yang merubah struktur
kimiawi benda/materi tersebut sehingga perubahan ini bersifat
permanen atau tidak dapat kembali pada sifat aslinya. Benda yang
mengalami perubahan kimia akan menjadi zat jenis baru.
Perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia dapat dijelaskan
melalui peta konsep berikut ini:
Tidak menghasilkan zat yang baru

Perubahan hanya terjadi pada wujudnya saja

Dapat kembali ke bentuk semula


Fisika
sifat partikel masih tetap sama
Dapat terjadi karena proses
pemanasan dan merubah bentuk
wujud zat

Perubahan Sifat zat sebelum dan sesudahnya sana


di Alam

Terbentuknya zat baru

Selain perubahan fisik, terjadi juga


perubahan molekul

sifat partikel zat dan molekul berbeda dengan


Kimia sebelumnya

Bisa terjadi karena suatu proses


pembakaran,pengaratan,pembusukan, pemasakan, dan
pengenziman

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai perubahan


wujud. Perubahan wujud adalah salah satu dari perubahan fisika.
Gambar skema siklus perubahan wujud zat
Skema siklus perubahan wujud di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat menjadi


gas, contoh kapur barus dibiarkan terbuka.
b. Deposisi/Dekomposisi, merupakan proses perubahan dari wujud gas
menjadi padat tanpa melalui cair terlebih dahulu.
c. Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair menjadi gas,
contoh air dipanaskan.
d. Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud gas menjadi cair,
contoh uap air didinginkan.
e. Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair menjadi padat,
contoh air didinginkan hingga menjadi es.
f. Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat menjadi cair,
contoh es terkena panas matahari menjadi air.
Selain perubahan wujud, perubahan fisika juga dapat terjadi pada
beberapa contoh berikut:
1. Beras diubah menjadi tepung beras
2. Kayu diubah menjadi kursi
3. Gula dilarutkan dalam air
4. Bola lampu listrik menyala
Adapun contoh perubahan kimia banyak kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
a. Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan tape, pembuatam
tempe, dan oncom.
b. Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan sampah,
nasi menjadi basi, susu menjadi asam dan sebagainya.
c. Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan senyawa
gula pada fotosintesis tanaman. 6 CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6 O2
d. Analisis (penguraian senyawa), misalnya penguraian senyawa gula
menjadi gas karbondioksida dan uap air pada respirasi tanaman.
C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O
e. Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan oksigen,
misal proses pembentukan karat pada logam besi.
f. Peristiwa proses pada mahluk hidup (misalnya pernapasan,
pencernaan, dan metabolisme)

4. Forum Diskusi
1. Lakukanlah sebuah percobaan menentukan pengaruh air terhadap
pertumbuhan biji kacang hijau kemudian amati dalam tabel
pengamatan sebagai berikut:
No Hari Ke- Tinggi pertumbuhan kecambah
Pot A (disiram) Pot B (tidak disiram)

Kemudian diskusikan:
1. Pot manakah yang pertumbuhannya paling cepat?
2. Apakah air dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah
kacang hijau?
2. Amatilah gambar di bawah ini!
Diskusikanlah : Apakah perbedaan perubahan materi yang terjadi pada kayu
pada gambar kanan dan kiri?

C. PENUTUP
1. Rangkuman
a. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah cara yang sistematis untuk memecahkan
masalah. Langkah-langkah metode ilmiah adalah:
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan informasi/data-data
3. Menyusun hipotesis (dugaan sementara)
4. Melakukan percobaan (eksperimen) untuk menguji kebenaran
hipotesis.
5. Membuat kesimpulan
6. Mengkomunikasikan hasil penelitian.
Contoh sikap ilmiah : rasa ingin tahu, objektif, teliti, pantang
menyerah.
b. Materi dan klasifikasinya
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang. Materi dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Berdasarkan kekuatan penghantar panas atau penghantar arus listrik:
Isolator dan Konduktor
2. Berdasarkan tingkat wujudnya : benda padat, benda cair dan gas
3. Komposisi materi : atom, unsur, senyawa, dan campuran.
c. Perubahan Materi
1. Perubahan fisika : perubahan materi yang bersifat sementara.
Contoh : perubahan wujud (menguap, mencair, menyublim, dll),
perubahan bentuk.
2. Perubahan kimia: perubahan materi yang bersifat permanen.
Contoh: pembusukan, perkaratan, fermentasi.

2. Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Berikut adalah langkah-langkah metode ilmiah:
1. Mengumpulkan data
2. Mengkomunikasikan
3. Merumuskan masalah
4. Menyusun hipotesis
5. Melakukan percobaan
6. Membuat kesimpulan
Urutan langkah-langkah metode ilmiah yang benar adalah….
A. 3 – 1 – 4 – 5 – 6 – 2
B. 3 – 1 – 4 – 5 – 6 – 2
C. 3 – 1 – 4 – 5 – 6 – 2
D. 3 – 1 – 4 – 5 – 6 – 2
2. Berikut ini adalah sikap ilmiah yang harus dimiliki saat belajar sains
yaitu…kecuali
A. Objektif
B. Subjektif
C. Teliti
D. Rasa ingin tahu
3. Sari mengamati bahwa air di lingkungan tempat tinggalnya keruh dan
berbau. Ia menduga air tersebut telah tercemar sehingga tidak layak
dikonsumsi. Untuk menguatkan dugaan tersebut, sebaiknya yang harus
dilakukan Sari adalah ….
A. Mengolah data
B. Merumuskan masalah
C. Merumuskan hipotesis
D. Melakukan eksperimen
4. Sebuah benda memiliki ciri-ciri berikut.
 Jarak antar partikel-partikelnya sangat jauh
 Gerakannya bebas
 Gaya tarik menariknya sangat lemah.
Benda tersebut berwujud ….
A. padat
B. gas
C. cair
D. antara padat dan cair
5. Bagian terkecil penyusun materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
disebut…
A. Unsur
B. Senyawa
C. Atom
D. Campuran
6. Benda-benda konduktor dimanfaatkan untuk berbagai perlatan sehari-hari
sebab ....
A. dapat menghantarkan panas
B. menghalangi merambatnya panas
C. menghantarkan dingin
D. dapat menstabilkan suhu
7. Berikut alat rumah tangga yang sekaligus menggunakan isolator dan
konduktor yaitu ....
A. baskom
B. cobek
C. termos
D. setrika listrik
8. Sebongkah es dimasukkan dalam wadah, kemudian dipanaskan.
Perubahan wujud secara berurutan yang mungkin terjadi adalah ….
A.  cair – padat – gas
B.  cair – gas – padat
C.  padat – cair – gas
D.  padat – gas – cair

9. Contoh dari perubahan fisika adalah ….


A. kertas terbakar
B. beras menjadi tepung
C. kayu melapuk
D. besi berkarat
10. Segelas susu dibiarkan diatas meja, keesokan harinya telah menjadi masam.
Masamnya susu tersebut termasuk sifat...
A. Fisika karena berubah rasa dan bau
B. Kimia karena berubah ukuran
C. Fisika karena berubah bau dan bentuk
D. Kimia karena terbentuk zat baru yang rasanya masam
Kisi-Kisi Soal Tes Formatif

No Materi Indikator Soal Bentuk Nomor


Soal Soal
1 Metode Peserta didik dapat mengurutkan Level 2 1
Ilmiah
langkah-langkah metode ilmiah.
Peserta didik dapat menganalisis Level 3 3
langkah dalam metode ilmiah
Peserta didik dapat menerapkan Level 2 2
sikap ilmiah dalam kehidupan sehari-
hari.
2 Materi dan Peserta didik dapat memahami Level 2 4
Klasifikasi
klasifikasi materi berdasarkan
nya
wujudnya.
Peserta didik dapat memahami Level 2 6
fungsi konduktor dan isolator
Peserta didik dapat mengidentifikasi 7
bahan konduktor dan isolator
Peserta didik dapat menyebutkan Level 1 5
komposisi materi
3. Perubahan Peserta didik dapat memahami Level 2 8
Materi
tentang perubahan materi secara
fisika pada perubahan wujud zat.
Peserta didik dapat menganalisis Level 3 9
contoh perubahan materi secara
fisika dalam kehidupan sehari-hari
Peserta didik dapat menganalisis Level 3 10
contoh perubahan materi secara
fisika dalam kehidupan sehari-hari

Kunci Jawaban

No Jawaban No Jawaban
1. A 6. A
2. B 7. D
3. C 8. C
4. B 9. B
5. C 10. D

Pedoman Penskoran :

Nilai = Jumlah betul x 10

DAFTAR PUSTAKA

Any Winarsih,dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Depdiknas
Djumhana. 2019. Modul 3 Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Kemendikbud
Koes, H, S., Prabowo, 1999. Konsep Dasar IPA. Jakarta: DIKTI Depdikbud
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai