Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof Soedharto SH Tembalang Semarang

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Mata kuliah : Pengantar Ilmu Hukum

Kelas : E

Hari/Tanggal : Jumat /23 Oktober 2020

Dosen Pengampu : Prof. Esmy Warassih Pudji, S.H.,M.S.

Nama / NIM : Olivia Ayu Listiani / 11000120130602

Soal :

1. Jelaskan konsep-konsep hukum yang saudara ketahui


2. Hukum dan persoalan keadilan... apa makna keadilan disini... kaitkan dengan keadilan sosial
3. Bedakan antara norma hukum, norma susila, dan norma kebiasaan
4. Sebutkan dan jelaskan tentang teori Zevenbergen !
5. Jelaskan 3 nilai dasar Gustav Radbruch

Jawab :

1. Konsep-konsep hukum memuat beberapa hal, yaitu :


A. Hak dan kewajiban (Hak selalu berpasangan dengan kewajiban)
 Hak : Alokasi kekuasaan yang diberikan oleh hukum kepada seseorang untuk bertindak
dalam rangka mewujudkan kepentingan. Hak ini melekat pada seseorang dan tertuju
pada orang lain yang mengemban kewajiban.
 Kewajiban : Beban yang diberikan pada hak objektif kepada orang ataupun badan hak
(subjek hukum).
B. Penguasaan → Merupakan hubungan yang nyata antara seseorang dengan barang yang ada
dalam kekuasaan. Kaitannya dengan hukum yakni hukum memiliki kekuasaan untuk
bertindak (kita harus patuh kepada hukum)
C. Pemilikan → Hubungan yang menunjukkan suatu hubungan antara seseorang dengan objek
hukum.
D. Tentang orang → Subjek yang memiliki hak dan kewajiban penguasaan. Oleh karena itu
hukum bersifat melindungi hak dan kewajiban penguasaan dan tentang orang.

2. Sesuai dengan teori Gustav Radbruch, hukum memiliki 3 nilai dasar yaitu keadilan, kemanfaatan,
dan kepastian hukum. Dimana pada hakikatnya tujuan utama hukum itu sendiri adalah untuk
menciptakan keadilan bagi masyarakatnya. Keadilan sampai sekarang masih sulit untuk
didefinisikan secara pasti, namun secara umum keadilan adalah pendistribusian yang merata
antara hak dan kewajiban. Dalam hukum, keadilan merupakan nilai yang paling tinggi.
Dan menurut grundnorm Indonesia yakni Pancasila, keadilan sosial merupakan salah satu asas
yang harus dipenuhi dalam hukum. Sangat disayangkan untuk saat ini bahsawannya keadilan
begitu sulit ditegakkan bagi rakyat Indonesia, karena adanya berbagai kepentingan-kepentingan
tertentu yang kemudian mampu mengkesampingkan nilai keadilan itu sendiri.

3. A. Norma Kebiasaan → Norma kebiasaan lahir di dalam masyarakat dari kenyataan tingkah
laku. Dimana dalam norma ini memiliki tuntutan untuk mencapai pada manusia yang mampu
beradaptasi di masyarakat. Norma kebiasaan mutlak berpegangan pada kenyataan tingkah laku
manusia.
B. Norma susila → Norma yang lahir dari ide atau gagasan yang ideal. Tututannya untuk
mencapai pada manusia yang baik (insan kamil). Norma susila berpegangan pada nilai ideal yang
masih harus diwujudkan dalam masyarakat.
C. Norma Hukum → Norma hukum berdiri diantara norma kebiasaan dan norma susila (ada ide
dan ada kenyataan). Norma hukum meramu kedua patokan ini untuk memenuhi tuntutan
berlaku filosofis, maka hukum harus memasukkan unsur ideal. Untuk memenuhi tuntutan
yang berlaku, hukum harus memperhitungkan unsur kenyataan/realita yang terjadi
4. Pada teori Zevenbergen, menyatakan bahwa norma hukum harus berdasarkan pada 2 hal,
diantaranya :
A. Patokan nilai
Hukum menilai kehidupan masyarakat dengan menyatakan apa yang dianggapnya
baik dan yang tidak baik. Dari penilaian inilah nantinya akan melahirkan petunjuk
tentang tingkah laku masyarakat.
Patokan nilai dikonkritkan ke dalam asas hukum yang berisi nilai, moral, dan etika.
Asas hukum itu menjadi alasan, pedoman, serta dasar/rasiolegis yang akan membangun
norma hukum.
B. Patokan perilaku/ tingkah laku
Pandangan tentang patokan tingkah laku ini lahir apabila hukum dipandang sebagai
suatu perintah yaitu ketika masyarakat bertingkah laku sesuai dengan apa yang
diperintahkan oleh hukum.

Jika norma hukum dibuat dengan tidak berdasarkan pada 2 patokan ini maka akan
menimbulkan krisis hukum. Dan dengan adanya hal inilah yang menjadi dasar/alasan
mengapa kita tidak dapat dengan sembarangan megimpor suatu peraturan yang berasal
dari luar negri untuk di bawa masuk ke Indonesia.

5. Dalam teori Gustav Radbruch, kita tidak dapat mempelajari hukum dengan menggunakan
sudut pandang layaknya berkacamata kuda. Namun kita harus melihat dengan berbagai
perspektif, agar hukum itu benar-benar mampu menghasilkan produk hukum yag
berkeadilan. Dan menurut Gustav Rdbruch itu sendiri kita melihat hukum dengan 3
perspektif ilmu, yaitu :
A. Keadilan → Merupakan tujuan hukum yang paling utama. Tanpa keadilan sebagai
tujuan pokok maka hukum akan terperosok menjadi alat pembenar kesewenang-
wenangan pihak penguasa terhadap golongan minoritas/pihak yang dikuasai.
B. Kemanfaatan → Hukum hendaknya mampu memberikan kemanfaatan bagi
masyarakat. Hal ini didasarkan pada filsafat sosial ( perspektif sosiologis) bahwa
setiap warga masyarakat mencari kebahagiaan dan hukum merupakan salah satu
alatnya.
C. Kepastian hukum → Suatu peraturan dibuat dan diundangkan secara pasti karena
akan digunakan untuk mengatur secara jelas (tidak menimbulkan keraguan) dan logis
(menjadi suatu sistem norma dengan norma lain sehingga tidak saling berbenturan).

Jika sampai terjadi ketegangan antara 3 nilai dasar ini, maka kita harus menggunakan dasar/asas
prioritas dimana prioritas pertama adalah keadilan, kedua adalah kemanfaatan, dann terakhir
barulah kepastian hukum/perspektif hukum.

Anda mungkin juga menyukai