Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
DIABETES TIPE 1

Disusun Oleh :

ANIS SOLIHAH

2011710009

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2012
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr.wb

Dengan rahmat-Nya saya panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Diabetes tipe 1. Pada kesempatan
ini penulis mohon maaf apabila ada kesalahan atau pun kata-kata yang kurang tepat sehingga
terjadi kejanggalan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai ilmu
bagi penulis. Dengan ini penulis mengharapkan dorongan , bimbingan dan bantuan dalam
berbagai hal sehingga makalah ini dapat tersusun dan tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Yth Bapak DRS. Yamin , M.PD, Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan Pembimbing
karya tulis ini.
2. Yth. Ayahanda dan Ibunda , yang telah memberikan bantuan moril dan materil
3. Teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini

Penulis sadar , meskipun penulis sudah berusaha secara maksimal untuk membuat makalah ini,
namun apabila masih ada kekurangan , kesalahan dan belum sempurna dalam pembuatan
makalah ini, saya mohon maaf karena manusia mempunyai keterbatasan , kekurangan dan
kesalahan.Penulis berharap mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi orang lain dan
khusunya bagi penulis.

Jakarta, 9 Januari 2012

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah…...................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan…....................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku

2.1 Pengertian Diabetes tipe 1 .......................................................................................

2.2 Jenis-jenis Diabetes..................................................................................................

2.3 Penyebab Diabetes...................................................................................................

2.4 Gejala-gejala.............................................................................................................

2.5 Komplikasi...............................................................................................................

2.6 Pencegahan..............................................................................................................

2.7 Pengobatan ..............................................................................................................

B. Pendapat Saya tentang isi Buku Diabetes tipe 1........................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….

3.2 Saran………………………………………………………………………………...

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awalnya hanya merasa lemas, sering buang air kecil, rasa lapar yang intens, dan luka yan
sulit sembuh(kering). Ternyata, setelah diakukan pengecekan darah, didapati kadar gula dalam
darah sudah tinggi. Pasti pembaca sering mendengar cerita seperti itu akhir-akhir ini, bukan?
Bahkan, mungkin dialami orang tedekat Anda, bisa orang tua, kerabat, atau teman sejawat.

Banyak orang yang masih menganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua
atau penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap
orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu
Anda pahami adalah Anda tidak sendiri.

Menurut WHO , data Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita diabetes
mellitus di dunia. Tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang
mengidap diabetes. Namun, pada 2006 di perkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia
meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dengan50 % yang sadar mengidapnya dan diantara
mereka baru sekitar 30% yang datang berobat teratur.

Sangat di sayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya
mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis ini. Hal ini
mungkin di sebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes, terutama gejala-
gejalanya. Ketika ditemukan keluhan, penderitasudah di vonis diabetes. (Meita Shanty).

Maka dari itu saya memilih buku dengan judul “Diabetes tipe satu “ ini untuk lebih
banyak memberi informasi tentang penyakit diabetes tipe 1 , dan agar menjadi ilmu pengetahuan
bagi pembaca dan khususnya bagi diri saya sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah

 Pengertian Diabetes tipe 1 ?


 Jenis-jenis Diabetes ?
 Penyebab Diabetes ?
 Gejala-gejala Diabetes ?
 Komplikasi Diabetes ?
 Pengobatan Diabetes?

1.3 Tujuan

 Memberikan informasi tentang penyakit diabetes tipe 1


 Mengetahui apa itu pengertian Diabetes tipe 1
 Mengetahui jenis-jenis diabetes
 Mengetahui Gejala-gejala diabetes
 Mengetahui komplikasi diabetes
 Menegetahui pengobatan diabetes

1.4 Manfaat

 Agar pembaca mengetahui tentang penyakit diabetes tipe 1


 Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang penyakit diabetes tipe 1
 Memahami tentang penyakit diabetes tipe 1
 Mendapatkan informasi kesehatan tentang penyakit diabetes tipe 1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku

2.1 Pengertian Diabetes tipe 1

Kata Diabetes berasal dari bahasa Yunani, yakni diabainein yang berarti “tembus” atau
“pancuran air”. sedangkan kata mellitus berasal dari bahasa Latin, mellitus yang artinya “rasa
manis”. Kemudian, diabetes mellitus secara umum dikenal dengan penyakit “kencing manis”
yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan
bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud diabetes
mellitus adalah keadaan hiperglikemik kronik yang disertai dengan berbagai kelainan metabolik
akibat gangguan hormonal. Dalam periksaan mikroskop electron, diketahui bahwa kelainan ini
bisa menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal dan pembuluh darah, yang
disertai lesi dan membran basalisi.1

Diabetes yaitu peningkatan jumlah glukosa ( gula ) dalam darah. Diabetes tipe 1 ini
biasanya muncul pada usia muda dibawah 40 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada berbagai usia.
Penanganannya adalah dengan pemberian suntikan insulin dan pengaturan pola makan. 2
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit ketika kadar glukosa (gula) di dalam darah tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.3

2.2 Jenis-jenis Diabetes

Ada berbagai bentuk Diabetes. Dua jenis utama yang dikenal ,yaitu sebagai berikut.
1) Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada usia muda. Kondisi ini muncul tiba-tiba dan suntikan
insulin hamper selalu dibutuhkan segera setelah penderita terdiagnosa. Sekitar sepuluh dari
seluruh penderita diabetes tergolong kedalam kategori ini yang dahulu disebut dengan “diabetes
tergantung insulin”.

2) Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang tua, lebih sering mengenai penderita kelebihan
berat badan. Keadaan obesitas berkaitan dengan resistensi insulin yang merupakan akan
penyebab penyakit ini. Resistensi insulin terjadi selama bertahun-tahun sebelum terjadi diabetes.
1
M. Adib, Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita, (Jogjakarta : 2011),
hlm.27.
2
Dr. Charles dan Dr. Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed., ( Jakarta : 2010 ), hlm.8.
3
Meita Shanty, “Silent Killer Diseases” Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan, (Jogjakarta : 2011), hlm.24.

3
Saat banyak orang menjadi lebih berat badannya, diabetes tipe 2 akan berkembang pada
kelompok usia muda, termasuk anak-anak. Awalnya, penanganan dilakukan dengan pengaturan
pola makan, dengan atau tanpa mengonsumsi obat.Setelah beberapa tahun, penderita hampir
selalu menggunakan insulin yang disebabkan oleh sifat progresif dari penyakit ini.

Satu-satunya hubungan antara diabetes insipidus dengan diabetes mellitus adalah bahwa
penderita kedua kondisi tersebut menghasilkan urine dalam jumlah besar. Diabetes insipidus
adalah suatu kondisi langka yang disebabkan oleh kelainan pada kelenjar hipofisis, bukan
pankreas. Salah satu gangguan yang lain. Diabetes insipidus tidak menimbulkan risiko
komplikasi jangka panjang yang ditemukan pada diabetes mellitus.4

Tipe DM yang lain misalnya Gestational Diabetes atau DM yang terjadi pada kehamilan
dan DM yang disebabkan oleh rusaknya pankreas akibat kurang gizi atau Malnutrition Realeted
DM ( MRDM ) yang di Indonesiakan sebagai Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi (DMTM).
Karena ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga, maka dianggap yang memegan
peranan penting dalam penyakit ini adalah faktor genetik ( gen/keturunan ), lingkungan serta
gaya hidup (cara makan, aktivitas, dan lain-lain ). Faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti
ras, Negara dan kebudayaan.5

Pada umumnya, semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip jika sudah
mencapai komplikasi pada tingkat lanjut. Hiperglisemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi
dan ketoasidosis. Sementara itu, komplikasi jangka lama bisa menimbulkan penyakit
kardiovaskuler (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan
retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan
impotensi dan gangramene dengan risiko amputasi. Secara umum, komplikasi yang lebih serius
dapat terjadi apabila control kadar gula darah semakin buruk.6

2.3 Penyebab Diabetes Mellitus

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin
(DMTI) disebabkan oleh destruksi sel β pulau Langerhans akibat proses autoimun. 7 Meskipun
telah dilakukan sejumlah besar penelitian di seluruh dunia, penyebab diabetes masih belum
diketahui. Beberapa keluarga mewariskan risiko diabetes tambahan pada anggota keluarga

4
Dr. Charles Fox dan Dr Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed.,( Jakarta : 2010 ),
hlm.12-13.
5
dr. Erik Tapan MHA, Penyakit Degeneratif, ( Jakarta : 2005 ), hlm.64.
6
M. Adib, Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita,
(Jogjakarta:2011),hlm.28.
7
Arif Mansjoer, Kuspuji Triyanti , et.al. ed. , Kapita Selekta Kedokteran, ( Jakarta : 2000 ) , hlm.580.
lainnya. Jika Anda adalah satu-satunya anggota keluarga yang memiliki diabetes, tidak ada yang
bisa anda lakukan. Jika Anda memiliki orang tua atau saudara ( adik atau kakak) dengan diabetes
1 , kemungkinan risiko diabetes bisa diprediksi. Walaupun begitu, pencegahan diabetes tipe 1
yang terjadi pada orang-orang beresiko belum diketahui.

Sejumlah peneliti mempelajari kemungkinan pencegahan diabetes pada orang-orang yang


berisiko. Penelitian yang dilakukan di Oxford mempelajari saudara kandung dan orang tua dari
anak-anak penderita diabetes tipe 1. Beberapa saudara penderita memiliki antibody terhadap sel-
sel pankreas yang memproduksi insulin ( antibody sel-sel pulau Langerhans ) dan anak-anak
mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes. Beberapa ilmuwan mencurigai
bahwa virus tertentu dapat menjadi penyebab diabetes pada usia muda tetapi bukti yang ada
masih lemah dan teori ini sekarang tampak mungkin tidak benar. Sepertinya memang tidak ada
yang namanya “virus diabetes”.8

Banyak wanita yang mengalami diabetes saat hamil berisikoterkena diabetes tipe 2 di
kemudian hari. Terkadang, wanita yang sedang dalam proses menuju diabetes tipe 1 hamildan
diabetesnya menjadi lebih cepat terjadi. Hal ini disebabkan kehamilan memiliki kebutuhan yang
lebih besar terhadap pankreas dan dampak kekurangan insulin menjadi jelas pada tahap awal.9

Diabetes tipe 1 adalah salah satu kelompok kondisi yang dikenal sebagai gangguan
autoimun karena antibody tubuh menyerang berbagai organ dan mengganggu fungsi normalnya.
Protein yang disebut antibody dibentuk untuk melawan bagian tubuh tertentu, termasuk kelenjar
endokrin (kelenjar yang memproduksi hormon). Antibodi mengganggu produksi hormon dan
biasanya mengakibatkan kegagalan dari kelenjar tertentu. Pada Diabetes tipe 1, antibody
dibentuk untuk melawan sel-sel pulai langerhans pankreas yang bertanggung jawab memprodiksi
insulin.10

Diabetes tipe 1 terjadi pada sekitar tiga per 1000 orang-sepuluh kali lebih jarang
disbanding diabetes tipe 2. Kadang-kadang mungkin saja untuk mengidentifikasi orang-orang
dengan peningkatan risiko diabetes tipe 1 menggunakan tes genetik. Namun, tes ini tidak mudah
untuk dilakukan dan dalam praktiknya hanya digunakan dalam proyek penelitian. Secara
mengejutkan, tidaklah mudah menemukan angka risiko yang tepat bagi Anda untuk memiliki
diabetes yang diwarisi dari ayah. Kebanyakan ahli setuju risikonya adalah antara 5-10%. Untuk
berapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, risiko akan lebih rendah jika ibu Anda menderita
diabetes hanya 2-3%. Jika kedua orang tua Anda menderita diabetes, risiko Anda memiliki
diabetes tipe 1 adalah sebesar 30%. Meskipun demikian, diabetes tipe 1 biasanya tidak terjadi

8
Dr. Charles Fox dan Dr. Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed.,( Jakarta : 2010 )
hlm.13.
9
Ibid.,hlm.15.
10
Ibid.,hlm.16
dalam satu keluarga dan hanya sekitar 10% dari penderita diabetes tipe 1 memiliki kerabat dekat
dengan kondisi yang sama.11

Diabetes diwariskan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada diabetes tipe 1, beberapa
anggota keluarga dapat membawa peningkatan risiko yang dapat diidentifikasi dengan uji
genetik. Namun, hanya sebagian kecil dari orang-orang yang mewarisi risiko ini akan berlanjut
menjadi diabetes dan tidak ada yang dapat menghilangkan faktor-faktor penyebab diabetes.12

2.3 Gejala-gejala

1. Penderita Diabetes kerap merasa selalu haus dan sering buang air kecil.

Hal pertama yang salah adalah peningkatan jumlah urine. Biasanya kita mengeluarkan sekitar
1,5 liter urine per hari, tetapi penderita diabetes yang tidak terkontrol dapat memproduksi kima
kali jumlah tersebut. Pengeluaran urine terus-menerus akan membuat tubuh kekurangan cairan
dan sensasi rasa haus merupakan peringatan bahwa mereka akan menjadi sangat dehidrasi,
kecuali mereka cukup minum untuk mengganti jumlah urine yang keluar.

2. Gatal-gatal di sekitar kemaluan dapat terjadi pada wanita yang tidak terkontrol
diabetesnya.

Bahasa medis untuk gejala ini adalah pruritus vulva. Keluhan yang sama dapat terjadi pada pria
ketika ujung penis menjadi terasa sakit (balanitis). Kulit luar kemaluan juga terpengaruh, dapat
saja menebal (phimosis) sehingga mencegah kulit tersebut tertarik kembali dan sulit untuk
menjaga penisnya tetap bersih. Masalah yang terjadi pada alat kelamin merupakan hasil dari
proses infeksi jamur tertentu, terutama Candida, yang berkembang karena konsentrasi tinggi
glukosa di wilayah tersebut. Jika Anda menjaga urine bebas dari glukosa dengan kontrol diabetes
yang baik, gatal dan nyeri biasanya akan hilang. Krim antijamur dari dokter atau apoteker dapat
mempercepat penyembuhan, tetapi tetap hanya akan berlaku ketika glukosa hilang dari urine.

3. Penghilatan kabur

Fungsi lensa mata untuk memfokuskan gambar pada retina. Penglihatan yang kabur biasanya
merupakan perubahan sementara yang dapat dikoreksi dengan memakai kacamata. Lensa mata
menjadi bengkak bila diabetes tidak terkendali sehingga Anda dapat menjadi rabun jauh. Ketika
diabetes dapat dikontrol, lensa mata akan kembali normal. Jika Anda baru didiagnosa menderita
diabetes dan penglihatan kabur, sebaiknya Anda menunggu selama beberapa minggu setelah
kadar gula darah turun sebelum mengunjungi optik untuk membeli kacamata baru. Penglihatan
yang kabur dapat membaik dengan sendirinya dan kacamata baru mungkin saja tidak diperlukan.
Sebagian besar masalah mata serius yang disebabkan oleh diabetes adalah keruskan pada retina

11
Ibid.,hlm.17
12
Ibid.,hlm.19
(retinopati). Retina adalah “plat fotografi” di bagia belakang mata. Perubhan kecil pada retina
berlangsung selama beberapa tahun sehingga orang tidak menyadarinya. Dalam kasus ini, retina
mungkin sudah rusak saat diabetes berhasil didiagnosa.13

Ada tiga gejala umum menandai penyakit diabetes. Tiga gejala ini disebut dengan tiga
gejala klasik. Gejala-gejala tersebut adalah poliuri ( urinasi yang sering ); polidipsi ( banyak
minum akibat meningkatnbya tingkat kehausan ); dan polifagi ( meningkatnya hasrat untuk
makan ). Gejala awal diabetes berhubungan dengan efek langsung dan kadar gula darah yang
tinggi. Jika kadar gula dalam darah diatas 160-180 mg/dL, glukosa akan sampai ke ir kemih. Jika
kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah
besar glukosa yang hilang. Oleh karena ginjal menghasiilkan air kemih dalam jumlah berlebihan,
penderita akan sering berkemih dalam jumlah banayak ( poliuri ).

Kondisi diatas pada dasarnya merupakan gejala awal diabetes yang berhubungan dengan
efek langsung kadar gula darah yang tinggi. Awalnya, penderita akan mengalami poliuri. Karena
sering berkemih, akibatnya penderita merasakan haus yang berlebihan ( polidipsi ).

Oleh karena menurunnya kemampuan insulin mengelola kadar gula dalam darah, sering
terjadi, walaupun kadar gula sedang dalam keadaan normal, tubuh merespons lain sehingga
tubuh dipakasa makan untuk mencukupi kadar gula yang dapat direspon oleh insulin. Apabila
penderita terlambat makan, tubuh akan memecah cadangan energy lain dalam tubuh, seperti
lemak, sehingga badan menjadi kurus.

Sejumlah besar kalori akan hilang ke dalam air kemih sehingga penderita akan
mengalami penurunan berat badan. Untuk mengompensasikan hal ini, penderita sering
merasakan lapar yang luar biasa. Kondisi inilah yang disebut “polifagi”. Gejala diabetes berbeda
menurut tipenya. Pada diabetes tipe I , penderita hampir selalu mengalami penurunan berat
badan. Namun, pada penderita diabetes mellitus II, penderita tidak selalu mengalami penurunan
berat badan.14

2.4 Komplikasi

13
Ibid.,hlm.20-24
14
Meita Shanty, “Silent Killer Diseases” Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan, ( Jogjakarta : 2011 ) hlm.25-26.
1. MATA

Permasalahan yang terjadi di bagian mata kerap tejadi pada penderita diabetes. Rabun
dekat tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan risiko terkena
komplikasi diabetes pada mata. Faktanya malah, risiko retinopati pada mereka yang memiliki
rabun cenderung lebih rendah. Penglihatan dapat beragam sesuai dengan kontrol diabetes.
Fluktuktuasi kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi bentuk lensa mata dan
kemampuan mata untuk fokus. Orang yang kadar gula daranh yang tinggi biasanya mengalami
kesulitan dalam melihat jarak jauh. Apabila diabetes dapat dikontrol dan gula darah kembali ke
kadar normal, penglihatan pun kembali lagi. Hal terkadang mengakibatkan kesulitan saat
membaca atau apa pun yang membutuhkan penglihatan jarak dekat.

Perubahan penglihatan cenderung muncul pada saat diabetes didiagnosis dan dapat
menjadi hal yang menakutkan jika penyebabnya tidak dipahami dengan baik. Setelah 3-4 minggu
kontrol diabetes membaik, penglihatan selalu kembali ke tahap pradiabetes. Orang yang baru
didiagnosa diabetes sebaiknya tidak mengganti kacamata sampai gula darahnya stabil yang
membutuhkan waktu sekitar 4 minggu.15

Retinopati adalah kondisi yang memengaruhi bagian belakang mata ( retina ). Kondisi ini
mungkin terjadi pada penderita diabetes yang sudah lama, terutama bagi mereka yang kontrolnya
tidak baik. Ada perubahan bertahap di dalam pembuluh darah (arteri dan vena) dibagian
belakang mata yan dapat mengakibatkan penurunan penglihatan. Perubahan ini terjadi karena
adanya penumpukan di daerah yang penting di belakang mata atau peredaran darah ke mata yang
tidak normal. Retinopati dapat didiagnosa dengan pemeriksaan mata menggunakan
ophthalmoskop atau dengan fotografi retina. Kondisi ini biasanya dapat dideteksi sebelum
mengakibatkan gangguan penglihatan. Perawatan laser pada tahap ini biasanya akan
menghentikan kerusakan lebih lanjut.16

15
Dr. Charles Fox dan Dr. Anne Kilvert, Bersahabat dengan Diabetes tipe 1, Yoan Destarina,ed.,( Jakarta : 2010 )
hlm.258-259.
16
Ibid., hlm. 261-262.

8
2. KAKI , PODIATRI, DAN ALAS KAKI

Diabetes dapat merusak saraf di kaki, menurunkan indra perasa di kaki, dan
meningkatkan risiko cedera dan ulserasi. Jika diabetes Anda terkontrol dengan baik risiko
penyakit lain sama saja dengan orang tanpa diabetes. Jika mengalami kerusakan saraf atau
sirkulasi yang buruk, Anda harus melindungi kaki dengan memeriksa kaki setiap hari, memotong
kuku dengan benar, dan menghindari penggunaan sepatu yang ukuran tidak pas. Bila Anda
memiliki diabetes, Anda harus memiliki akses ke dokter ahli penyakit kaki
( podiatri ) yang akan memeriksa kaki dan menjawab semua pertanyaan Anda tentang kaki.

Ganggren terjadi karena matnya jaringan di tubuh. Ganggren dapat terjadi di bagian mana
pun, tetapi yang paling sering terkena adalah jari-jari tangan dan kaki. Ganggren dapat terjadi
pada orang dengan sirkulasi darah kaki yang buruk. Penderita diabetes berisiko terkena ganggren
jika kekurangan pasokan darah di kaki. Selain itu, ganggren juga dapat disebabkan oleh perilaku
merokok yang merupakan penyebab utama pembuluh darah tersumbat.17

3. KERUSAKAN GINJAL

Adanya sejumlah besar glukosa dalam urine membuat Anda berisiko terkena infeksi yang
dapat menyebar dari kandung kemih (sistitis) sampai ke ginjal (pielonefritis). Terkadang , infeksi
ginjal yang lama memiliki gejala yang sangat sedikit dan hanya dapat diketahui melalui tes urine
rutin. Orang yang sering berdiri lama dan diabetes yang kurang terkontrol berisiko mengalami
kerusakan pada pembuluh darah kecil yang memasok ginjal. Dengan cara ini pula retina mata
terpengaruh. Kerusakan ini tidak menimbulkan gejala, tetapi akan terdeteksi dengan tes urine
yang dilakukan oleh dokter atau perawat. Kebanyakan klinik sekarang melakukan tes untuk
mikroalbuminuria, yaitu sejumlah kecil albumin (protein) dalam urine. Tes ini sangat berguna
karena dapat mendeteksi kerusakan ginjal yang dapat disembuhkan dengan perawatan.

Jika kerusakan ginjal lebih parah, sejumlah besar albumin mungkin hilang dalam urine.
Penyakit ini dapat membuat urine berbuih dan dapat mengakibatkan tumpukan cairan di dalam

17
Ibid.,hlm.268.

9
tubuh yang pada gilirannya mengakibatkan pembengkakan di sekitar mata kaki ( edema ).
Selama bertahun-tahun, perubahan ini mungkin dapat berkembang menjadi gagal ginjal.
Perubahan ini biasanya di deteksi oleh tes darah dan tes urine bertahun-tahun sebelum gejalanya
berkembang.18

4. KERUSAKAN SARAF

Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi sistem saraf penderita diabetes, yaitu
neuritis diabetic, neuropati diabetic, neuropati autoimun, dan amyotropi diabetic. Ada banyak
penyebab sakit kaki, tapi hanya satu yang spesifik untuk diabetes. Penyakit tersebut adalah
bentuk khusus kerusakan saraf yang di sebut neuritis. Neuritis mengakibatkan rasa sakit yang
luar biasa dan tidak menyenangkan, terutama di daerah kaki atau paha, atau kadang-kadang
keduanya. Rasa sakit ini sering digambarkan seperti tusukan jarum atau rasa terbakar dan
serimngkali memburuk pada malam hari sehingga mengakibatkan penderita kurang tidur. Jika
penderita bersentuhan dengan dengan pakaian atau seprei, ia sering merasa sangat tidak nyaman.

Untungnya, neuritis agak jarang terjadi dan selalu menghilang meskipun dapat
berlangsung lama sebelum mereda. Kadang-kadang. kontrol diabetes yan baik akan membantu
mengurangi gejala dan mempercepat pemulihan. Pengobatan bisa dilakukan dengan obat
penghilang rasa sakit biasa, tetapi ada juga beberapa obat yang dikembangkan untuk tujuan lain
yang telah terbukti efektif dalam mengurangi rasa sakit akibat neuropati. Pilihan pertama adalah
antidepresan amitriptyline. Jika gagal, gabapentin atau pregabalin-yang pertama kali
dikembangkan untuk epilepsy-dapat dicoba. Kadang-kadang obat tidur juga bisa membantu.
Biasanya, rasa sakit akibat neuropati akan meningkat, tetapi tidak berlangsung lama.19

Diare diabetic adalah salah satu dari jumlah masalah yang dapat di sebabkan oleh
neuropati otonom. Hal ini terjadi ketika ada keruskan pada saraf yang menuju organ tubuh
otomatis, seperti usus, kandung kemih dan perut. Diare diabetic adalah kondisi tidak biasa yang
dapat berkembang setelah bertahun-tahun menderita diabetes. Gejalanya dapat datang dan pergi
serta memengaruhi bagian tubuh yang berbeda pada waktu yang berbeda pula.

18
Ibid., hlm.277.
19
Ibid., hlm.282-283.
Untuk kasus Anda, saraf yang mengatur aktivitas perut Anda, saraf yang mengatur aktivitas
perut Anda telah terpengaruh. Kondisi ini merepotkan, terutama karena diare sering terjadi pada
malam hari. Diare ini mungkin dapat diobati dengan mengkonsumsi antibiotic janka pendek
yang dapat diulang penggunaanya jika diare kembali terjadi. Perawatan diare standar seperti
Loperamide dapat membantu. Sindrom iritasi usus dapat mengakibatkan gejala yang serupa
meskipun tidak ada hubungannnya dengan diabetes. Jika Anda melihat darah atau lender dalam
tinja, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Amiotropi diabetic adalah suatu kondisi lemahnya salah satu atau kedua kaki akibat
kerusakan saraf tanpa mengakibatkan sakit. Penyakit ini biasanya terjadi ketika kontrol diabetes
sangat rendah, tetapi kadang-kadang menyerang orang yang memiliki sedikit peningkatan kadar
gula darah. Kontrol diabetes yang ketat akan memperbaiki keadaan, tapi diperlukan waktu
hingga dua tahun atau lebih untuk menyembuhkannya. Saraf yang terkena biasanya menjadi
tidak berfungsi dan lemah.20

5. PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan kenaikan kolestrol padaa penderita diabetes
terjadi hingga lima kali lebih sering dibandingkan pada orang tanpa diabetes. Faktor-faktor risiko
tersebut merupakan penyebab penting dari kematian dini pada penderita diabetes. Pengendalian
tekanan darah , kolestrol, dan gula darah akan mengurangi kemungkinan terkena penyakit
jantung. Saat ini, terdapat target yang direkomendasikan untuk tekanan darah, kolestrol, dan gula
darah. Kadar HbA1C harus berada pada 6,5-7,5 % kolestrol total kurang dari 4,0 dan LDL
kurang dari 2,0 mmol/liter, tekanan darah tidak boleh lebih dari 140/80. Akan tetapi , jika Anda
memiliki mikroalbuminuria atau proteinuria, nilai normal tekanan darah kurang dari 135/75.21

Angina adalah sakit jantung yang trjadi ketika pasokan darah ke jantng tidak cuktup
karena penyempitan arteri koroner. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh aktivitas fisik karena
pada saat itu kebutuhan darah jantung paling besar. Akan tetapi, jika penyempitan arteri sudah
sangat parah, angina mungkin terjadi saat Anda tidak sedang beraktivitas.

20
Ibid., hlm.287.
21
Ibid., hlm.289.

11
Salah satu arteri yang tersumbat dapat mengakibatkan serangan jantung. Terkadang, perbaikan
peredaran darah koroner dapat dilakukan dengan menyisipkan sebuah tabung kecil yang disebut
stent atau dilakukan opersi untuk memotong sumbatan.22

6. TEKANAN DARAH

Tekanan darah yang normal akan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut. Dengan
mengendalikan tekanan darah, risiko penyakit jantung dan stroke pun akan berkurang. Penelitian
yang dilakukan di Jerman dan Inggris telah menunjukkan bahwa tekanan darah dapat dikurangi
secara signifikan jika pasien berpartisipasi secara aktif untuk memantau tekanan daranya. Dalam
studi ini, para peserta dilengkapi dengan alatpemantau tekanan darah dan diberi informasi
tentang caramenurunkan tekanan darah tinggi, termasuk tatalaksana non-obat, seperti
mengurangi garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta berolahraga. Mereka
diajarkan cara menggunakan diagram alir individu sehingga bisa membuat keputusan sendiri
tentang pengobatan. Jika Anda berpikir bisa mendapatkan manfaat dari alat pmantau tekanan
darah, Anda dapat mendiskusikan hal ini dengan dokter atau perawat Anda.

Pusing saat berdiri, dikenal juga dengan nama hipotensi postursl, dapat di sebabkan oleh
neuropati otonom, yaitu ketika kerusakan saraf pengendali tekanan darah mencegah tubuh
menyesuaikan diri terhadap perubahan sikap. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan
darah yang cepat terutama ketika Anda berdiri. Masalah ini diperparah oleh kontrol diabetes
yang rendah sehingga mengakibatkan dehidrasi. Anda harus mencoba memastikan bahwa
diabetes Anda terkontrol dengan baik dan jika masalah terus berlanjut, segera temui dokter
Anda. Tablet fludrokortison yang mengakibatkan retensi cairan sering dapat membantu kondisi
ini.23

7. KONDISI MENTAL

Arteriosklerosis merupakan komplikasi diabetes yang mempengaruhi arteri di otak,


jantung dan kaki. Tindakan mengontrol tekanan darah, kolestrol, dan gula darah akan

22
Ibid., hlm. 291.
23
Ibid., hlm. 293-294.

12
mengurangi risiko ini. Pengguna insulin yang gula darahnya sering dibawah normal dengan hipo
berulang lebih dari 30 atau 40 tahun pun dapat kehilangan ingatannya.

Banyaknya tuntutan terhadap perawatan diabetes mengakibatkan Anda terkadang merasa


murung karena berpikir bahwa Anda akan menderita diabetes sumur hidup. Depresi pada
penderita diabetes ditemukan sekitar dua kali lebih sering daripada orang tanpa diabetes. Jika
penyebab depresi tidak jelas, Anda harus memberitahu dokter mengenai hal tersebut. Hanya
karena Anda memiliki diabetes, bukan berarti depresi Anda tidak harus ditangani dan
diperlakukan dengan benar.24

Selain itu, dalam diabetes juga dikenal komplikasi akut. Komplikasi akut terjadi jika kadar
glukosa dalam darah penderita meningkat atau menurun secara drastis dalam waktu yang relative
singkat. Dalam komplikasi akut, dikenal beberapa istlah berikut.

 Hipoglikemia, yaitu keadaan seseorang dengan kadar glukosa darah dibawah nilai
normal. Gejala hipoglikemia ditandai dengan munculnya rasa lapar, gemetar,
mengeluarkan keringat, bedebar-debar, pusing, gelisah, dan penderita bisa menjadi koma.
 Ketoasidosis diabetic-koma, yaitu diabetic yang diartikan sebagai keadaan tubuh yang
sangat kekurangan insulin dan bersifat mendadak akibat infeksi, lupa menyuntik insulim,
pola makan yang tidak diatur ( tidak menjalankan diet ),atau stress.
 Koma hiperosmoler non-ketotik yang diakibatkan adanya dehidrasi berat, hipotensi, dan
shock. Oleh karena itu, koma hiperosmoler non-ketotik diartikan sebgai keadaan tubuh
tanpa penimbunan lemak yang menyebabkan penderita menunjukkan pernapasan yang
cepat dan dalam ( kusmaul ).
 Koma kato asidosis, yaitu tubuh dengan asam laktat yang tidak dapat diubah menjadi
bikarbonat. Akibatnya , kadar asam laktat dalam darah meningkat dan penderita dapat
mengalami koma.25

24
Ibid., hlm.295-296.
25
Meita Shanty, “Silent Killer Diseases” Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan, (Jogjakarta : 2011), hlm.30-31.
2.5 Pengobatan

Insulin ditemukan oleh Frederick Banting dan Charles Best pada musim panas tahun
1921. Penelitian tersebut di lakukan di Departemen Fisiologi Universitas Toronto saat sebagian
besar staf sedang menikmati hari libur mereka. Sebelum insulin ditemukan, tidak ada pengobatan
bagi penderita diabetes dan kematian pasti terjadi biasanya dalam satu tahun setelah diagnosis.
Manusia pertama yang diberikan insulin adalah seorang anak usia 14 tahun bernama Leonard
Thompson yang sedang sekarat karena diabetes di Rumah Sakit Umum Toronto. Peristiwa ini
merupakan peristiwa bersejarah yang merupakan awal pengobatan modern untuk diabetes.
Setelah itu, para ahli kimia memproduksi insulin dalam industri skala besar.

Dr. Robin Lawrence sedang berada di Florence menunggu akhir usianya karena diabetes.
Ketika mendengar kabar tentang insulin, ia lalu menuju Rumah Sakit King’s College dan tiba di
sana dalam keadaan yang buruk. Tiga hari kemudian, ia menerima 20 unit insulin pada pukul
sepuluh pagi. Pada pukul empat sore, ia mengalami hipo pertamanya. Dr.Robin Lawrence pun
selamat. Ia lalu mendirikan klinik diabetes pertama di Inggris. Bersama seorang penulis HG
Wells, Lawrence pergi ke inggris untuk mendirikan Asosiasi Diabetes yang sekarang disebut
Diabetes UK.

Insulin harus diberikan melalui suntikan karena fungsinya akan menjadi nonaktif jika
diberikan lewat mulut. Insulin inhalasi baru saja dirilis, tetapi tidak tersedia untuk penggunaan
secara umum di Negara-negara tertentu seperti Inggris. Sekitar seperempat dari seluruh penderita
diabetes mendapat terapi dengan insulin. Hampir semua orang yang menderita diabetes pada usia
muda memerlukan insulin sejak didiagnosis. Orang dewasa yang didiagnosis diabetes dapat
mengelola kesehatannya dengan cukup memuaskan selama bertahun-tahun melalui pengobatan
alternative. Namun, banyak dari mereka memerlukan insulin untuk menambah pasokan insulin
yang kurang dari pankreas.

Orang-orang yang bergantung pada insulin masih harus memperhitungkan makanan yang
mereka makan. Makan sehat hanya sehat hanyalah bagian dari perawatan. Selain itu, memiliki
berat badan yang seimbang dan cukup berolahraga juga penting.

14
Pembahasan tentang hipo ( gula darah yang rendah ) adalah salah satu bagian terpenting
dari buku ini. Perasaan takut terkena hipolah yang menghalangin orang mengontrol gula darah
mereka dengan ketat. Tim perawatan diabetes sering dikritik karena tidak memberikan informasi
yang cukup mengenai hipo kepada hipo kepada orang-orang yang baru saja didiagnosis diabetes.
Jadi, jika dan Anda baru saja memulai pengobatan insulin.26

A. JENIS-JENIS INSULIN

Sejak ditemukannya insulin, banyak penderita diabetes mendapat perawatan berupa


suntikan insulin yang diambil dari pankreas sapi dan babi. Dalam 20 tahun terakhir, insulin
manusia telah tersedia secara luas. Namun, insulin manusia tidak diektraksi dari pankreas
manusia dengan cara yang sama seperti insulin sapi atau babi. Banyak penelitian yang dilakukan
mengarah pada pembuatan insulin manusia melalui rekayasa genitika. Proses ini berarti materi
genetik dari bakteri atau ragi di program ulang untuk membuat insulin, bukan protein seperti
yang biasanya dihasilkan. Insulin yang diproduksi dengan cara ini dimurnikan secara ketat dan
tidak berisi bekas yang berasal dari bakteri aslinya.

Insulin pertama yang di buat adalah insulin yang jernih dan larut, di sebut juga insulin
kerja cepat. Insulin tersebut disuntikkan dibawah kulit dan bekerja dalam waktu sekitar 30 menit
serta bertahan selama 4-8 jam. Berbagai modifikasi telah dilakukan terhadap insulin ini sehingga
bisa bertahan lebih lama setelah penyuntikan. Ketika protamin atau seng dimasukkan ke dalam
insulin larut, sebuah suntikan tunggal bisa bertahan selama 12-36 jam. Selama bertahun-tahun,
suntikan tunggal harian disarankan oleh dokter, tetapi orang lalu menyadari bahwa tindakan ini
bukanlah cara yang baik untuk mengendalikan variasi gula darah yang terjadi pada siang hari.
Saat ini, banyak orang yang membutuhkan insulin mengombinasikan beberapa jenis insulin yaitu
insulin kerja cepat, menengah, dan lama untuk pemakaian dua kali sehari. Insulin tersebut
disuntikkan dengan menggunakan pena insulin. Sebuah generasi baru insulin, disebut juga
insulin analog, dengan perubahan bahan kimia penyusun insulin juga tersedia saat ini. Dengan
mengubah struktur molekul insulin, produsen dapat mengubah cara kerja insulin dan
memungkinkannya diserap dengan cara yang berbeda.27

26
Ibid.,hlm.54-55.
27
Ibid.,hlm.55-56. 15
B. PENGATURAN WAKTU

Saat ini, ada lima jenis insulin sintesis baru yang terdiri dari tiga jenis insulin kerja cepat,
®
yaitu lispro ( Humalog ), aspart ( NovoRapid® ), dan Apidra® dari Aventis dan dua versi kerja
lama, yaitu glargine( Lantus® ) serta detemir ( Levemir ® ). Semuanya adalah jenis pertama dari
jenis yang akan menjadi serangkaian insulin baru (di kenal sebagai analog insulin) dan akan
diproduksi beberapa tahun mendatang. Insulin-insulin tersebut didesain sedemikian rupa
sehingga tidak berkumpul saat disuntikkan di bawah kulit ( sebuah proses yang terjadi sampai
batas yang bervariasi dengan insulin lain) sehingga mempercepat penyerapan dan kinerja.
Keuntungan dari potensi insulin-insulin tersebut adalah-setidaknya untuk Humalog dan
novoRapid-tidak perlu disuntikkan sampai sebelum waktu makan dan kerjanya sangat cocok
dengan pencernaan makanan disbanding insulin konvensional. Hasil kontrol yang lebih baik
pada kenaikan gula darah ini mengikuti pencernaaan dan penyerapan makanan dengan
menurunkan konsentrasi glukosa puncak. Keuntunagn lain yang berasal dari tindakan singkat
insulin tersebut yaitu ketika disuntikkan sebelum sarapan, cenderung tidak mengakibatkan hipo
sebelum makan siang karena efek kerjanya hilang lebih cepat. Insulin tersebut sesuai untuk
regimen “ basal plus bolus” yaitu sebuah insulin basal yang bekerja pada malam hari dengan
“bolus” dari insulin kerja cepat sebelum makan dan tersedia dalam tabung dan pena sekali pakai.

Ada dua insulin kerja lama, yaitu detemir ( Levemir ® ) dan glargine ( Lantus® ).
Keduaanya merupakan “perancang” insulin yang dirancang untuk bertahan hingga 24 jam.
Tidak banyak yang dapat dipilih dari keduanya. Detemir mungkin lebih konsten dalam tindakan
dan glargine memiliki durasiyang sedikit lebih panjang. Berarti, untuk insulin basal, Anda
mungkin akan menggunakan detemir dua kali sehari- biasanya sebelum sarapan dan sebelum
tidur. Glargine merupakan larutan agak asam dan beberapa orang mengeluhkan rasanya yang
sedikit menyengat saat disuntikkan. 28

C. DOSIS

Kita sering memerlukan pengurangan dosis insulin setelah mulai mendapatkan terapi
insulin untuk pengobatan diabtes. Hal ini disebabkan oleh adanya sebagian pemulihan sel-sel

28 Ibid., hlm. 64-


66
16
pankreas yang memprodusi insulin. Selama periode ini, hipo sering menjadi masalah, tetapi
secara keseluruhan, gula darah mudah di kontrol. Periode “bulan madu” biasanya berakhir
dengan tiba-tiba dalam waktu beberapa bulan sampai satu tahun, seringkali ketika orang tersebut
terkena demam tinggi atau menderita beberapa tekanan lainnya pada sel-sel yang memproduksi
insulin. Namun, masa “bulan madu” adalah masa yang baik dan akan meningkatkan peluang
keberhasilan kontrol diabetes jangka panjang.29

D. PENYUNTIKAN

Penyuntikan insulin dapat dilakukan dengan dua macam alat yaitu pompa insulin dan
pena insulin.

1. Pompa insulin

Dalam 24 jam, orang-orang yang tidak menderita diabetes melepaskan insulin dengan
jumlah yang sangat kecil ke dalam aliran darah. Insulin mencegah hati melepaskan simpanan
glukosa ke dalam aliran darah. Setiap kali gula darah naik setelah makan, pankreas segera
memproduksi insulin tambahan untuk menurunkan kadarnya. Proses ini merupakan sistem
umpan balik sederhana yang di rancang untuk menjaga agar kadar gula darah tetap stabil. Tanpa
insulin basal di antara waktu makan, kadar gula darah akan segera meningkat.

Pompa insulin adalah usaha untuk menyalin pola kerja insulin dalam keadaan normal.
Pompa terdiri dari motor yang dengan lambat bekerja mengendalikan jarum suntik atau tabung
yang mengandung insulin. Insulin kemudian di pompakan ke tabung dan jarum. Jarum
dimasukkan ke bawah kulit dan diikat. Ada juga perangkat untuk meningkatkan insulin pada
waktu makan. Pompa modern memiliki ukuran seperti pager, terdapat tombol berbasis
mikroprosesor yang memungkinkan berbagai pengaturan.

Banyak orang yang berhasil mengendalikan gula darah mereka dengan pompa insulin.
Akan tetapi, mereka perlu menjalani pemeriksaan darah tambahan dan penyesuaian dosis insulin.
Kontrol ketat atas diabetes dapat dicapai oleh orang-orang dengan tingkat komitmen yang tinggi.
Sebuahpompa insulin mungkin tidak diperlukan jika diabetes Anda sudah terkontrol dengan

31
Ibid., hlm.76.

29
baik. Keuntungan pompa insulin adalah dapat mengatur insulin basal pada tingkat yang
diinginkan setiap jam, pada siang dan malam hari. Hal ini terutama bermanfaat jika Anda rentan
terhadap hipo malam hari.30

2. Pena Insulin

Pena insulin terdiri dari tabung insulin berbentuk seperti pena yang digunakan dengan
jarum khusus sekali pakai. Setelah menekan angka yang diperlukan untuk unit insulin dan
memasukkan jarumnya ke dalam kulit, tekan tombolnya dan pena akan melepaskan insulin
dengan dosis yang tepat. Ada juga pena yang dibuat menyatu dengan dosis yang tepat. Ada juga
pena yang dibuat menyatu dengan insulin dan dikenal sebagai pena sekali pakai. Semua tabung
dan pena sekali pakai saat ini berisi 300 unit insulin dan bertahan selama beberapa hari sebelum
perlu diganti. Biasanya, pena hanya cocok dengan tabung insulin dari produsen yang sama.

Keuntungan menggunakan pena insulin adalah lebih nyaman dan mudah digunakan
daripada jarum suntik. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemberian suntikan di luar rumah,
misalnya di tempat kerja, restoran, atau ketika bepergian. Jika penglihatan Anda tidak baik, Anda
akan mendengar suara “klik” yang membantu meyakinkan bahwa dosisnya sudah tepat.
Beberapa pena mengeluarkan suara “klik” yang berbeda untuk setiap satu atau dua unit insulin.31

E. POLA MAKAN DAN INSULIN

Indeks glikemik (IG) adalah ukuran seberapa cepat makanan berkarbohidrat


meningkatkan kadar gula darah. Setiap makanan memiliki nilai yang berkaitan dengan efeknya
terhadap kadar gula darah. Makanan dengan IG tinggi yang cepat diubah menjadi glukosa saat
dimakan akan mengakibatkan kenaikan tajam pada kadar gula darah. Pada makanan dengan IG
rendah, glukosa diubah jauh lebih lambat sehingga peningkatan kadar gula darah pun lebih
bertahap. IG hanya memberitahu kita sebrapa cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula
darah saat dimakan.

30
Ibid., hlm.72-73.
Kita biasanya mengonsumsi kombinasi dari berbagai macam makananan. Kebiasaan
tersebut dapat mengubah keseluruhan IG makanan. Karena itu, konsumsi makanan dengan IG
tinggi tidak dianjurkan karena pola makan Anda haruslah sebanding dan seimbang. Makanan
ber-IG rendah umumnya lebih mengenyangkan serta membantu mengontrol rasa lapar dan
tingkat gula sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. Anda harus menyadari bahwa
porsi karbohidrat juga penting sehingga memakan makanan ber-G rendah dalam jumlah besar
masih dapat memengaruhi kontrol gula darah secara keseluruhan. Beberapa makanan ber-IG
rendah, seperti keripik dan coklat, memiliki kadar lemak dan kalori yang tinggi. Karena itu
pilihan makanan harus dibuat dengan baik dan cermat. Dengan mengetahui makanan yang
memiliki IG tinggi, Anda akan terbantu dalam mengobati hipo karena makanan tersebut akan
meningkatkan gula darah lebih cepat.

Orang-orang yang tidak menderita diabetes mulai memproduksi insulin saat awal makan.
Jika Anda menggunakan salah satu analog insulin kerja cepat seperti Humalog ® atau
NovoRapid® yang meniru kerja insulin alami, insulin tersebut harus disuntikkan sebelum makan.
Sebagian orang memilih untuk menyuntikkan insulin beberapa saat setelah makan saat mereka
tahu persis jumlah makanan yang mereka makan. Akan tetapi, kenaikan gula darah lebih baik
jika insulin diberikan sebelum makan. Jika Anda menggunakan jenis insulin larut ( misalnya
Actrapid Humulin S, Mixtard) atau insulin hewan, Anda harus menyuntikkannya 20-30 menit
sebelum makan. Jika kadar gula darah Anda rendah, Anda harus menunda penyuntikan sampai
Anda siap untuk makan.32

F. HIPO

Telah ada banyak penelitian mengenai masalah kehilangan sinyal datangnya hipo ini
( biasa di sebut “ketidaksadaran hipo”). Pertamakali seseorang mendapat hipo, tubuhnya
menganggap hal ini sebagai sebuah ancaman yang sangat besar karena otak tidak bisa bekerja
dengan baik tanpa adanya pasokan normal glukosa. Tubuh bereaksi terhadap ancaman serius
dengan memproduksi adrenalin yang menimbulkan banyak sinyal hipo, yakni jantung berdebar-
debar, berkeringat dan perasaan panic (lihat Tabel 6). Namun, jika seseorang terkena hipo

32
Ibid., hlm.83-84.

19
berulang kali, tubuhnya telah mengetahui bahwa kadar gula darah yang rendah tidak
membahayakan seperti yang awalnya ditakutkan sehingga respon adrenalin menjadi tumpul.
Jadi, penyebab paling umum dari ketidaksadaran hipo adalah kadar gula rendah yang berulang
kali berada di bawah normal. Beberapa peneliti telah mengkonfirmasikan bahwa ketidaksadaran
hipo merupakan hasil dari hilangnya respon adrenalin. Kabar baiknya adalah tanda peringatan
atau sinyal hipo akan kembali jika Anda benar-benar menjaga gula darah di atas 4 mmol/liter
setidaknya selama 4 minggu. Hal ini berarti Anda harus waspada dan berusaha menjaga kadar
gula darah tetap normal pada malam hari.33

TABEL 6. GEJALA-GEJALA HIPO

Penyebab Gejala

Respon adrenalin Berkeringat

Jantung berdebar

Gemetar

Lapar

Gelisah

Otak kekurangan glukosa Bingung atau sulit berpikir

Mengantuk

Perilaku yang aneh/ganjil

Kesulitan berbicara

Tidak spesifik Mual

Sakit kepala

Kelelahan

33
Ibid., hlm.93-94. 20
B. Pendapat Saya tentang isi Buku Diabetes tipe 1

Menurut saya diabetes tipe 1 ini penyakit yang sangat membutuhkan perhatian yang
cukup besar, karena sangat berbahaya bapabila tidak segera di tangani secara benar. Dan
penyakit ini pun sangat mempunyai komplikasi yang sangat membahayakan bagi tubuh kita.
Bagaimana pun diabetes tipe 1 ini tidak boleh di sepelekan, sebaiknya pencegahan bisa di mulai
sejak dini, dengan melakukan pola hidup yang sehat, hindari makanan yang memicu kadar gula
darah kita meningkat.

Walaupun penyakit diabetes ini banyak menyerang usia tua, akan tetapi usia muda pun
kemungkinan besar juga bisa terkena penyakit diabetes tipe 1 ini, maka dari itu mulai lah
menjaga gaya hidup dan pola makan kita dengan baik dan benar, agar terhindar dari penyakit-
penyakit yang berbahaya, dan diam-diam mematikan seperti diabetes contohnya. Mencegah lebih
baik dari pada mengobati.

Semoga apa yang saya tulis dari buku “Bersahabat dengan Diabetes tipe 1” dapat
bermanfaat bagi semuanya dan khususnya bagi saya, untuk penulisan atau salah kata saya mohon
maaf sebesar-besarnya.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diabetes yaitu peningkatan jumlah glukosa ( gula ) dalam darah. Diabetes tipe 1 ini
biasanya muncul pada usia muda dibawah 40 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada berbagai usia.
Penanganannya adalah dengan pemberian suntikan insulin dan pengaturan pola makan. Diabetes
diwariskan dengan berbagai cara yang berbeda. Diabetes tipe 1 adalah salah satu kelompok
kondisi yang dikenal sebagai gangguan autoimun karena antibody tubuh menyerang berbagai
organ dan mengganggu fungsi normalnya. Protein yang disebut antibody dibentuk untuk
melawan bagian tubuh tertentu, termasuk kelenjar endokrin (kelenjar yang memproduksi
hormon). Antibodi mengganggu produksi hormon dan biasanya mengakibatkan kegagalan dari
kelenjar tertentu.

Pada Diabetes tipe 1, antibody dibentuk untuk melawan sel-sel pulai langerhans pankreas
yang bertanggung jawab memprodiksi insulin Pada diabetes tipe 1, beberapa anggota keluarga
dapat membawa peningkatan risiko yang dapat diidentifikasi dengan uji genetik. Namun, hanya
sebagian kecil dari orang-orang yang mewarisi risiko ini akan berlanjut menjadi diabetes dan
tidak ada yang dapat menghilangkan faktor-faktor penyebab diabetes

3.2 Saran

 Pembaca diharapkan mengerti, memahami dan menghayati makalah ini.

 Penulis diharapkan lebih baik lagi dalam menulis makalah ini.

 Penulis diharapkan mengkaji lebih dalam hal yang berkaitan dengan judul
makalah.

 Semoga bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Fox, Charles, Dr. dan Kilvert, Anne, Dr. Destarina, Yoan (Ed.). 2010. Bersahabat dengan
Diabetes Tipe 1. Jakarta : Penebar Plus+.

Shanty, Meita. 2011. “ Silent Killer Diseases” ( Penyakit Yang Diam-Diam Mematikan ).
Jogjakarta : Javalitera.

Mansjoer, Arif. dan Triyanti, Kuspuji, et.al. (Ed.). 2000. Kapita Selekta. Jakarta : Media
Aescuiapius. Cetakan ke-3. Jilid 1.

Adib, M. 2011. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan Yang Paling Sering
Menyerang Kita. Jogjakarta : BUKUBIRU.

Tapan, Erik. dr. MHA. 2005. Penyakit Degeneratif. Jakarta : PT Elex Media Komputido
Kelompok Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai