Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN

BANGSA INDONESIA

“ Karya ini disusun dalam rangka memenuhi tugas untuk mata kuliah Pancasila”

Disusun oleh :

Adinda Dwi Ashari (20110234)


Azzah Atiiqah (20110240)
Heru Nugraha Putra (20110247)
Muhammad Dimas Rizky Lazuardi (20110248)
Ramadhani Ainun Zariah (20110251)

Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur


Politeknik STIA LAN Bandung
Jl. Hayam Wuruk No. 34-38 Bandung
2020
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Oleh :
Adinda Dwi Ashari1, Azzah Atiiqah2, Heru Nugraha Putra3, Muhammad Dimas Rizky
Lazuardi4, dan Ramadhani Ainun Zariah 5
Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
Politeknik STIA LAN Bandung
Jalan Hayam Wuruk Nomor 34-38
Abstrak
Jurnal ini disusun untuk mengetahui penerapan Pancasila dalam konteks sejarah
peruangan Bangsa Indonesia. Pancasila merupakan dasar filsafat negara Republik Indonesia
yang disahkan pada 18 Agustus 1945 sedangkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia
merupakan rangkaian peristiwa yang dialami Indonesia sebagai sebuah bangsa yang terjadi
pada masa lampau. Dalam jurnal ini, sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dibagi ke dalam
bagian-bagian besar, yaitu masa sebelum penjajahan, masa penjajahan, masa perumusan
Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan, masa Orde Lama, masa Orde Baru, dan masa
Reformasi.
Abstract
This journal is structured to read the history of Pancasila in the context of the
Indonesian nation's struggle. Pancasila is the basic philosophy of the Republic of Indonesia
which was ratified on August 18, 1945, while the history of the struggle of the Indonesian
Nation is a series of events that became Indonesia as a nation that occurred in the past. In
this journal, the history of the struggle of the Indonesian nation is divided into major parts,
namely the pre-colonial period, the colonial period, the period of the formulation of
Pancasila and the Proclamation of Independence, the Old Order, the New Order, and the
Reformation period.

Kata Kunci : Bangsa Indonesia, Pancasila, Perjuangan, Sejarah.


Keyword : Indonesia, Pancasila, Struggle, History

1
Adinda Dwi Ashari. Jalan Tongkeng Nomor 67 H/B. adndaaashrrr@gmail.com
2
Azzah Atiiqah. Perumahan Villa Permata D14 Nomor 5. azzahatiiqag1505@gmail.com
3
Heru Nugraha Putra. Jalan Pasundan Nomor 23. herunputra@gmail.com
4
Muhammad Dimas Rizky Lazuardi. Jalan Pasir Impun Komplek Taman Melato C4 Nomor 9.
lazuardi001@hotmail.com
5
Ramadhani Ainun Zariah. Jalan Siliwangi DLM III Nomor 28. rmdhn5001@gmail.com
Pendahuluan sekunder karena mengumpulkan data yang
Melalui kajian filsafat Pancasila, memperkuat materi yang dicari.
Sunoto (1984) menyatakan bahwa unsur-
unsur Pancasila berasal dari bangsa Pembahasan
Indonesia sendiri. Walaupun secara formal A. Konteks Pancasila Pada Masa
Pancasila baru dijadikan sebagai dasar Sebelum Penjajahan
Negara Republik Indonesia pada 18 Istilah Pancasila sebenarnya telah
Agustus 1945, masyarakat Indonesia telah digunakan untuk pertama kalinya pada
menggunakan nilai-nilai yang terkandung masa ini. Hanya saja, makna dan
dalam Pancasila sebagai sumber acuan penggunaan istilah tersebut berbeda
berperilaku dan bertindak dalam dengan yang saat ini kita ketahui. Pada
kehidupannya jauh sebelum tanggal kitab Negarakertagama karya Empu
tersebut. Dengan kata lain, Pancasila sudah Prapanca, istilah Pancasila dimaksudkan
menjadi nilai, prinsip, dan pandangan sebagai lima pantangan yang harus
hidup yang melekat dalam berbagai aspek dijalankan raja dalam berbagai upacara
kehidupan masyarakat sejak Indonesia ibadah dan penobatan. Sementara dalam
belum berdiri sebagai sebuah negara Kitab Sutasoma karya Empu Sutasoma,
hingga kini. secara Bahasa Sansekerta, istilah Pancasila
mengandung dua arti. “Pancasila” berarti
Metode Penelitian berbatu sendi yang lima sedangkan
Metode penelitian yang kami “Pancasiila” berati lima tingkah laku yang
gunakan pada jurnal ini adalah metode utama atau pelaksanaan kesusilaan yang
kepustakaan. Metode ini merupakan lima, yakni: Tidak boleh melakukan
pengumpulan bibliografi yang nantinya kekerasan, Tidak boleh mencuri, Tidak
akan dianalisis secara sistematis sebagai boleh berjiwa dengki, Tidak boleh berlaku
sasaran penelitian. Sumber-sumber dalam berbohong, dan Tidak boleh meminum
penelitian sekunder dan primer, sumber minuman keras yang memabukkan.
sekunder sumber data tambahan yang Meskipun begitu, masyarakat pada
menurut peneliti menunjang data pokok, masa kerajaan atau masa sebelum
sedangkan sumber primer yaitu sumber penjajahan telah menjunjung tinggi nilai-
data pokok yang langsung dikumpulkan nilai Pancasila—yang kita ketahui saat
peneliti dari objek penelitian. Untuk jurnal ini—dalam kehidupan sosialnya.
yang kami kerjakan menggunakan Banyaknya peninggalan alat maupun
pengumpulan data dengan sumber tempat keagamaan serta upacara-upacara
sakral membuktikan bahwa Nilai tumbuh kesadaran akan kekuatan sendiri,
Ketuhanan telah diutamakan oleh seperti Philipina (1839) yang dipelopori
masyarakat saat itu. Pada beberapa Joze Rizal, kemenangan Jepang atas Rusia
kerajaan, misalnya Kerajaan Majapahit, di Tsunia (1905). Pada masa ini banyak
nilai ketuhanan juga dibarengi dengan berdiri gerakan-gerakan nasional untuk
toleransi yang tinggi. Umat beragama mewujudkan suatu bangsa yang memiliki
Hindu Syiwa dan Buddha hidup kehormatan akan kemerdekaan dan
berdampingan dengan rukun. kekuataannya sendiri. Di antaranya adalah
Adapun nilai persatuan yang tercermin Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr.
melalui penggunaan istilah “Bhinneka Wahidin Sudiro Husodo pada 20 Mei
Tunggal Ika” untuk pertama kalinya oleh 1908, kemudian Sarekat Dagang Islam
Empu Tantular dalam karyanya, Kitab (SDI) tahun 1909 serta Partai Nasional
Sutasoma, serta nilai musyawarah mufakat Indonesia (PNI) tahun 1927 yang didirikan
yang tercermin dalam tata pemerintahan oleh Soekarno, Cipto Mangunkusumo,
kerajaan Majapahit yaitu, terdapatnya Sartono serta tokoh lainnya. Sejak saat itu
penasehat seperti Rakryan I Hino , I perjuangan nasional Indonesia dimulai dan
Sirikan, dan I Halu yang bertugas mempunyai tujuan yang jelas, yaitu
memberikan nasehat kepada raja. Indonesia merdeka. Perjuangan nasional
diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah
B. Konteks Pancasila Pada Masa Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
Penjajahan yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa
Pada abad ini sejarah mencatat bahwa serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
Belanda berusaha keras memperkuat dan Dengan propagandanya, Jepang masuk
mengintensifkan kekuasaannya di seluruh ke Indonesia setelah Belanda pergi dengan
Indonesia. Masyarakat hanya mampu meninggalkan janji untuk memerdekakan
memberikan perlawanan yang masih Indonesia yang tak kunjung menjadi nyata,
bersifat kedaerahaan. Dorongan akan cinta tepatnya pada 10 Maret 1940. Pada 29
tanah air dan nilai persatuan ada namun April 1945 bersamaan dengan ulang tahun
masih kurang untuk mengusir penjajah. Kaisar Jepang, penjajah Jepang akan
Sampai akhirnya, Patih Gajah Mada memberikan kemerdekaan tanpa syarat
mengucapkan Sumpah Palapa untuk kepada bangsa Indonesia setelah
menyatukan seluruh nusantara. panghancuran Nagasaki dan Hirosima oleh
Dengan kebangkitan dunia timur pada sekutu, janji ini diberikan karena Jepang
abad XX, panggung politik internasional terdesak oleh tentara Sekutu.
Bangsa Indonesia diperbolehkan Secara garis besar, badan ini dibentuk
memperjuangkan kemerdekaannya, dan untuk mempelajari semua hal penting
untuk mendapatkan simpati dan dukungan terkait politik, ekonomi, tata usaha
bangsa Indonesia maka Jepang pemerintahan, kehakiman, pembelaan
menganjurkan untuk membentuk suatu negara, lalu lintas, dan bidang-bidang lain
badan yang bertugas untuk menyelidiki yang dibutuhkan dalam usaha
usaha-usaha persiapan kemerdekaan pembentukan negara Indonesia.
Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha  Sidang Pertama BPUPKI
Persiapan Kemerdekaan Indonesia Sidang pertama BPUPKI berlangsung
(BPUPKI) atau Dokuritsu Zyumbi pada tanggal 29 Mei 1945- 1 Juni 1945
Tioosakai. Pada hari itu juga diumumkan dengan agenda pengusulan pembentukan
sebagai Ketua (Kaicoo) Dr. KRT. Rajiman dasar Negara. Terdapat tiga tokoh dengan
Widyodiningrat, yang kemudian usulan pribadi yang dikemukakan, di
mengusulkan bahwa agenda pada sidang antaranya :
BPUPKI adalah membahas tentang dasar a) Mr. Muh. Yamin
negara. Dalam pidatonya tanggal 29 Mei
1945 Muh. Yamin mengusulkan calon
C. Konteks Pacansila Pada Masa
rumusan dasar negara sebagai 1) Peri
Perumusan Pancasila Dan
Kebangsaan; 2) Peri Kemanusian; 3) Peri
Proklamasi Kemerdekaan
Ketuhanan; 4) Peri Kerakyatan; 5)
Sejak berakhirnya penjajahan Belanda
Kesejahteraan Rakyat (keadilan sosial).
tahun 1942, Indonesia diduduki oleh
Secara tertulis, M. Yamin
Jepang. Namun pada awal tahun 1945,
mengajukan rumusan dasar Negara yang
Jepang mulai mengalami kekalahan
terdiri atas; 1) Ketuhanan yang maha Esa ;
melawan sekutu dalam Perang Dunia II.
2) Kebangsaan persatuan Indonesia; 3)
Untuk mencari bantuan, Jepang
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab;
memberikan janji kemerdekaan kepada
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
bangsa Indonesia. Janji kemerdekaan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
tersebut dituangkan dalam Maklumat
perwakilan; 5) Keadilan sosial bagi
Gunseikan melalui pembentukan sebuah
seluruh rakyat Indonesia.
badan bernama Dokuritsu Junbi Cosakai
b) Prof. Dr. Supomo
atau yang dikenal sebagai Badan Penyidik
Soepomo juga mengungkapkan
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
rumusan serupa, yang diberi nama "Dasar
Indonesia (BPUPKI) pada 29 April 1945.
Negara Indonesia Merdeka”, yaitu
Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan begitu, mau tidak mau Jepang harus
Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan menepati janjinya. Pada hari yang sama
Sosial. dengan pembubaran BPUPKI, dibentuk
c) Ir. Soekarno badan baru bernama PPKI atau Dokuritsu
Ir. Soekarno menyampaikan dasar Junbi Inkai.
negara yang terdiri atas lima prinsip yang Jepang akhirnya benar-benar kalah dari
rumusanya yaitu : 1) Kebangsaan Sekutu. Atas desakan kaum muda untuk
Indonesia; 2) Internasionalisme atau peri tidak menunggu persetujuan Jepang,
kemanusiaan; 3) Mufakat atau demokrasi, Indonesia menyatakan kemerdekaannya
4) Kesejahteraan sosial; dan 5) Ketuhanan pada 17 Agustus 1945. Keesokan harinya,
yang berkebudayaan. pada 18 dan 19 Agustus 1945 PPKI
Sidang pertama BPUPKI belum mengadakan siding yang menghasilkan
menghasilkan keputusan apapun sehingga pengesahan UUD 1945, memilih Sukarno
dibentuklah panitia kecil yang dinamai dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil
Panitia Sembilan. Pada 22 Juni 1945, Presiden RI, membentuk 12 Kementerian
panitia ini menghasilkan suatu rumusan dan 4 Menteri Negara, serta membentuk
mengenai dasar Negara yang dikenal pemerintahan daerah yang terdiri dari 8
Piagam Jakarta (Jakarta charter), yaitu ; provinsi. Pengesahan UUD 1945 sendiri
1) Ketuhanan dengan kewajiban memiliki beberapa ketentuan. Di antaranya
menjalankan syariat islam bagi pemeluk- mengubah istilah ‘Mukadimah’ menjadi
pemeluknya; 2) Kemanusiaan yang adil ‘Pembukaan’, mengubah kalimat
dan beradab; 3) Persatuan Indonesia; 4) “Ketuhanan, dengan menjalankan syariat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Islam bagi pemeluk- pemeluknya” pada
kebijaksanaan dalam permusyawaratan bagian Pembukaan menjadi “Ketuhanan
perwakilan; 5) Keadilan sosial bagi yang Maha Esa”, dan mengubah Pasal 6
seluruh rakyat Indonesia. Ayat 1 yang semula berbunyi “Presiden
 Pembentukan Panitia Persiapan ialah orang Indonesia asli dan beragama
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Islam” menjadi “Presiden ialah orang
Jepang nyaris lebur setelah Hiroshima Indonesia asli.”
dibom oleh Amerika Serikat atas
persetujuan Sekutu pada 6 Agustus 1945 D. Konteks Pancasila Pada Masa Orde
bahkan, beberapa hari berselang, 9 Lama
Agustus 1945, Jepang tepatnya bagian Orde lama atau masa pemerintahan
Nagasaki ditajuhi bom lagi. Meskipun Presiden Seokarno merupakan masa
transisi Indonesia dari bangsa yang terjajah kesatuan, dengan Konstitusi Sementara
menuju bangsa yang merdeka. Orde ini yang berlaku sejak 17 Agustus 1950 atau
berlangsung pada 1945 s.d. 1966. Sebagai yang dikenal sebagai UUDS 1950.
bangsa yang baru saja bertransisi, Walaupun merupakan tonggak untuk
Indonesia tentu beradaptasi dalam kembali pada Pancasila dan UUD 1945,
menerapkan ideologi bangsanya— nyatanya UUDS 1950 tetap berasas
Pancasila—dalam kehidupan bernegara Demokrasi Liberal sehingga isi maupun
sehingga banyak ditemukan bentuk jiwanya tetap menyimpang dari Pancasila.
penyimpangan terhadap Pancasila. Sebut Hal ini ditunjukkan oleh Mukadimah
saja pembentukan Negara Republik Konstitusi Sementara 1950 yang tidak
Indonesia Serikat (RIS) dan Gerakan 30 berhasil mendekati Pembukaan UUD 1945
September/Partai Komunis Indonesia secara ideologis serta sistem multi partai
(G30S/PKI) sebagai contoh. dan kabinet Parlementer yang dimiliki.
 Pembentukan Negara Republik Sistem ini mengakibatkan kabinet hanya
Indonesia Serikat (RIS) berumur 6 atau 8 tahun secara rata-rata.
Sebagai hasil dari Konferensi Meja Pemilu tahun 1955 pun tidak dapat
Bundar (KMB) ditandatanganilah suatu memenuhi harapan dan keinginan
persetujuan (mantel resolusi) oleh ratu masyarakat, bahkan mengakibatkan
belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI ketidakstabilan pada politik, sosial,
di Kota Den Hag pada 27 Desember 1949. ekonomi, dan pertahanan & keamanan.
Akibatnya, bentuk negara Indonesia pun Hal ini disebabkan oleh konstituante yang
berubah menjadi negara serikat dengan 16 seharusnya membuat UUD negara RI
negara dan berdasarkan asas demokrasi ternyata membahas kembali dasar negara,
liberal. Rakyat Indonesia yang merasa hal maka presiden mengeluarkan dekrit atau
ini tidak sejalan dengan nilai Pancasila pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang
membuat sebuah gerayakan yaitu isinya :
membentuk negara kesatuan dengan 1) Membubarkan Konstituante
menggabungkan diri kepada Negara 2) Menetapkan kembali UUDS 1945
Proklamasi RI yang berpusat di dan tidak berlakunya kembali
Yogyakarta, walaupun pada saat itu hanya UUDS 1950
berstatus sebagai negara bagian RIS saja. 3) Dibentuknya MPRS dan DPAS
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dalam waktu yang sesingkat-
dengan negara RI tanggal 19 Mei 1950, singkatnya
maka seluruh negara bersatu dalam negara
 Gerakan 30 September/Partai
Komunis Indonesia (G30S/PKI) E. Konteks Pancasila Pada Masa Orde
Sebenarnya banyak sekali gerakan Baru
pemberontakan yang terjadi pada orde Pada masa orde baru, pemerintah
lama namun gerakan ini menciptakan ingin melaksanakan Pancasila dan UUD
kenangan paling kelam dalam sejarah 1945 secara murni dan konsekuen sebagai
bangsa Indonesia. Gerakan ini disebabkan kritik terhadap orde lama yang
oleh tersiarnya kabar tentang terbentuknya menyimpang dari Pancasila melalui
Dewan Jenderal oleh para perwira tinggi program P4 (Pedoman Pengahayatan dan
angkatan darat pada awal 1965 yang Pengamalan Pancasila) atau Ekaprasetia
kemudian disalahtafsirkan oleh Partai Pancakarsa.
Komunis Indonesia (PKI) menjadi badan Orde baru berhasil mempertahankan
yang mempersiapkan perebutan kekuasaan Pancasila sebagai dasar dan ideologi
dari Presiden Soekarno. PKI juga semakin negara sekaligus berhasil mengatasi paham
curiga setelah menemukan dokumen komunis di Indonesia. Akan tetapi
rahasia yang dikenal sebagai Dokumen implementasi dan aplikasinya sangat
Gilchrist—sebuah dokumen yang dahulu mengecewakan. Beberapa tahun kemudian
banyak dikutip surat kabar pada era tahun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
1965 yang sering digunakan untuk ternyata tidak sesuai dengan jiwa
mendukung argumen untuk keterlibatan Pancasila. Pancasila ditafsirkan sesuai
blok Barat dalam penggulingan Soekarno kepentingan kekuasaan pemerintah dan
di Indonesia. Namun dokumen tersebut tertutup bagi tafsiran lain.
kemungkinan besar palsu bahkan tidak Pancasila justru dijadikan sebagai
ada. Isu Dewan Jenderal dan dokumen indoktrinasi. Presiden Soeharto
tersebut membuat PKI membentuk menggunakan Pancasia sebagai alat untuk
gerakan tandingan yang dinamai Dewan melanggengkan kekuasaannya. Beberapa
Revolusi dan diketuai Letkol. Untung metode yang digunakan dalam indoktrinasi
Sutopo. Pada tanggal 30 September 1965, Pancasila, di antaranya :
Dewan Revolusi menggunakan pasukan 1) Melalui ajaran P4 yang dilakukan
Cakrabirawa, pemuda serta beberapa di sekolah-sekolah dan pembekalan
kesatuan Diponegoro dan Brawijaya yang atau seminar.
pro komunias untuk melakukan penculikan 2) Asa tunggal, yaitu presiden
dan pembunuhan perwira-perwira tinggi Soeharto membolehkan rakyat
AD yang dinilai antikomunis. untuk membentuk organisasi-
organisasi dengan syarat harus banyak berhutang kepada pihak negara
berasaskan Pancasila. asing.
3) Stabilisasi yaitu Presiden Soeharto
melarang adanya kritikan-kritikan F. Konteks Pancasila Pada Masa
yang dapat menjatuhkan Reformasi
pemerintah. Karena Presiden Penerapan pancasila pada masa ini
Soeharto beranggapan bahwa tidak lagi dihadapkan pada ancaman
kritikan terhadap pemerintah pemberontakan-pemberontakan yang ingin
menyebabkan ketidakstabilan di mengganti Pancasila dengan ideologi lain,
dalam negara. Dan untuk akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi
menstabilkannya Presiden Soeharto memudarnya nilai Pancasila dalam
menggunakan kekuatan militer kehidupan sosial masyarakat Indonesia
sehingga tak ada yang berani untuk sendiri. Hal ini dapat dilihat dari
mengkritik pemerintah. banyaknya konflik sosial yang terjadi,
Dalam pemerintahannya, Presiden seperti pergaulan bebas, tawuran, dan
Soeharto melakukan beberapa sebagainya.
penyelewengan dalam penerapan
Pancasila, yaitu menerapkan demokrasi KESIMPULAN
sentralistik—demokrasi yang berpusat Pancasila sudah menjadi nilai, prinsip,
pada pemerintah memegang kendali dan pandangan hidup yang melekat dalam
terhadap lembaga legislatif, eksekutif dan berbagai aspek kehidupan masyarakat
yudikatif—sehingga peraturan yang dibuat sejak Indonesia belum berdiri sebagai
harus sesuai dengan persetujuannya. sebuah negara hingga kini.
Presiden juga melemahkan aspek- Pancasila mengalami berbagai proses
aspek demokrasi terutama pers dengan dari masa penjajahan sampai masa
membentuk Departemen Penerangan atau reformasi yang menghasilkan sebagai
lembaga sensor secara besar-besaran agar dasar dan ideologi negara. Pancasila dalam
setiap berita yang dimuat di media tidak masa penjajahan hingga masa reformasi
menjatuhan pemerintahan. mengalami ancaman dari segi
Penyelewengan yang lain adalah pemberontakan yang ingin mengganti
pelanggengan korupsi, kolusi, dan Pancasila dengan ideologi lain, lalu dari
nepotisme yang meyebabkan negara masyarakat tidak menyikapi ideologi
mengalami krisis moneter. Keuangan pancasila dengan banyaknya konflik sosial
negara menjadi tidak stabil dan negara yang menimbulkan kerugian.
REFERENSI https://tirto.id/sejarah-hari-lahir-
Top skor no.1 PPPK & CPNS 2019/2020; pancasila-peran-bpupki-dan-ppki
Tim Student Center Danandjaja, James (2014) Metode
https://www.academia.edu/28841130/BAB Penelitian Kepustakaan, Antropologi No.
_V_PANCASILA_DALAM_KONTEKS_SE 52, 82-83 (diakses pada ijil.ui.ac.id
JARAH_PERJUANGAN_BANGSA_INDO tanggal 27 September 2020)
NESIA
https://www.academia.edu/35563426/PER
TEMUAN_3_PANCASILA_DALAM_KON
TEKS_SEJARAH_PERJUANGAN_BANG
SA_INDONESIA
https://www.academia.edu/9037973/Panca
sila_dalam_Konteks_Sejarah_Perjuangan
_Bangsa_Indonesia
https://dahlanlatifwidiyanto.wordpress.co
m/2012/02/21/pancasila-dalam-konteks-
sejarah-perjuangan-bangsa/
https://geograpik.blogspot.com/2020/06/b
agaimana-penerapan-pancasila-pada-
era.html
http://kanzaniya.blogspot.com/2014/12/no
rmal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html?m=1
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pe
nerapan-pancasila-dari-masa-ke-masa-
3887/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/
06/15/090000269/istilah-pancasila-sudah-
ada-sejak-zaman-majapahit
https://kumparan.com/berita-hari-
ini/bagaimana-penerapan-pancasila-
pada-masa-reformasi
https://perpustakaan.id/tugas-bpupki-dan-
ppki

Anda mungkin juga menyukai