05 Bab 2 212015142
05 Bab 2 212015142
TINJAUAN PUSTAKA
Dari sudut arsitektur, menurut pendapat Prof. Fred Lawson “hotel is defined a
public establishment offering travelers, against payment, two basic services
accomodation and catering” (Hotel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang jasa akomodasi serta pelayanan makan dan minum bagi para pelancong
dengan imbalan pembayaran).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan sebuah
bangunan fisik yang menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta jasa
lainnya yang diperuntukan bagi masyarakat umum, dan dikelola secara komersial.
19
20
2. Kamar Tidur
3. Dining Room.
Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee shop
4. Bar
- Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara
- Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m
5. Ruang fungsional
- Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan
kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
- Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
- Terdapat pre function room
6. Lobby
7. Toko
- Minimum satu buah dengan pilihan : tennis, bowling, golf, fitness, sauna,
billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak
- Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak
- Sarana rekreasi untuk hotel di tepi pantai dapat dipilih dari alternative
berperahu, menyelam, selancar atau ski air
- Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking,
berkuda, atau berburu.
Berikut pada tabel 2.1 merupakan kriteria tidak mutlak standar usaha Hotel Bintang
Empat, berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 Tentang Standar Usaha Hotel :
- Connecting room ; kamar yang terdiri dari dua buah kamar berdekatan,
antara kamar yang satu dengan yang lain dan dihubungkan oleh sebuah
pintu.
- Adjoining room ; dua kamar yang berdekatan, tidak mempunyai pintu
penghubung
- Inside room ; kamar-kamar yang menghadap ke bagian belakang hotel
- Outside room ; kamar-kamar yang menghadap ke jalan raya
- Lanais ; kamar-kamar dengan balkon yang berlokasi menghadap ke
kolam kebun
- Cabana ; kamar-kamar yang berlokasi di kawasan pantai atau kolam
renang, kamar ini dilengkapi dengan atau tanpa tempat tidur. Lokasi
kamar ini biasanya terpisah dari gedung utama.
- House use room ; kamar yang diperuntukan bagi staf hotel yang
mempunyai otoritas dan digunakan untuk tempat tinggal dalam jangka
waktu tertentu karena dinas.
27
Dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini, perkiraan ukuran luas ruang yang
dibutuhkan sebuah hotel agar memenuhi persyaratan kelayakan sebagai hotel
berbintang empat. Berikut merupakan salah satu program ruang makro kasar hotel
bintang empat :
Sumber : https://www.scribd.com/doc/304668126/Program-Ruang-Hotel-Bintang-4
(Diakses tanggal 24 Januari 2019)
28
Diagram 2.1 di bawah merupakan data dan skema lantai pertama hotel
berdasar buku Data Arsitek 2 ;
- Dapur
Dapur merupakan tempat bekerja khusus
yang berteknik tinggi dan ditentukan
dalam dimensi dari jumlah tempat kerja
yang penting serta peralatan teknik dan
ukurannya. Faktor-faktor yang
berpengaruh seperti struktur penawaran,
permintaan pada hal-hal tertentu,
kualitas barang dan lain-lain selalu ada.
OIeh karena itu tidak realistis jika luas
dapur di restoran ditentukan oleh
banyaknya makanan (hidangan) atau
jumlah kursi. 50 Hidangan dapat
mempunyai perlengkapan seperti 200
hidangan. Berikut pada gambar 2.1 dan
gambar 2.2 merupakan denah layout
standar dapur hotel
Hotel Resort ini menyediakan hotel berkonsep Rumah Tradisional Indonesia pada
3 hektar danau buatan langsung. Keindahan alam di sekitar resort meliputi Gunung
Guntur, yang terkenal dengan air panas belerang, Gunung Putri, dan Gunung Hijau.
Cottage-cottage ditempatkan di samping danau buatan, cottage berkonsep rumah
Jawa Barat berbentuk rumah panggung khas. Pulau Jawa memiliki banyak kerajaan
dan sebagian besar dari mereka telah dipengaruhi pulau-pulau lain di Indonesia Itu
disebut Kesepuhan berasal dari sepuhmeans lama. Ini adalah salah satu rumah
tradisional tertua di Indonesia. Konstruksi bangunan dominan dengan bambu dan
kayu. Rumah-rumah dekat dengan jalan utama. Berikut terdapat pada gambar 2.3,
gambar 2.4, dan gambar 2.5 eksterior, interior, dan fasilitas Hotel Danau Dariza ;
Lokasi : Jl. Raya Cipanas No.122, Pananjung, Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat
Kampung Sumber Alam adalah sebuah resort tradisional yang unik dengan konsep
kampung yang ditata secara artistik khas arsitektur Sunda, dengan bangunan di atas
balong, beratapkan ijuk, dan teras ngapung seolah mencerminkan budaya arsitektur
Kampung Cipanas Tempo Doeloe. Semua bungalow dilengkapi dengan bak mandi
dan shower, dimana Anda bisa menikmati mandi di dalam air panas belerang dari
gunung berapi terdekat, yaitu: Gunung Guntur.
Cottage-cottage yang dibuat memiliki desain khas sunda, menyerupai atap tropis
Jolopong modifikasi bertingkat dengan penutup serabut ijuk. Dindingnya yang
menggunakan dinding anyam dan desain interior yang serba kayu alam. Selain itu
cottage-cottage ini pun sengaja didesain berada mengapung di atas danau dengan
tumpuan pondasi rumah panggung. Berikut pada gambar 2.6 dan gambar 2.7
adalah foto eksterior dan interior suasana di Hotel Kampung Sumber Alam ;
Foto Restoran Hotel Kampung Sumber Alam Foto Restoran Hotel Kampung Sumber Alam
Foto Restoran Hotel Kampung Sumber Alam Foto Ruang Meeting Hotel
Foto outdoor kolam renang Foto Kamar Hotel Kampung Sumber Alam
Hotel Kampung Sumber Alam
A. Data Proyek
- Architects : Airmas Asri
- Lokasi : Legian Bali, Indonesia
- Klien : PT.Real Estate Perdana
- Luas Area : 3133.0 sqm
- Tahun Proyek : 2012
B. Deskripsi Proyek
Ananta Legian merupakan Hotel Bintang Empat yang terletak di belakang Pantai
Legian, Bali. Lobi bangunan hotel ini berbentuk seperti piramida dengan puncak
tumpul yang terinspirasi oleh bentuk dan karakteristik kerajinan kaca Bali, dan
ornamen tradisional bunga Bali. Untuk menciptakan rasa kesakralan dan makna
filosofis, ornamen itu diubah menjadi elemen tradisional yang ditekankan oleh
Patra Sari (lukisan yang dibuat oleh I Wayan Lungguh, seorang seniman lokal) dan
lukisan lokal lainnya di gedung lobi. Lukisan-lukisan ini, jauh dari sekadar aksen
dalam interior, memiliki makna yang kuat tentang ketuhanan, kehidupan, dan
keabadian. Lukisan-lukisan ini diubah menjadi ukiran buatan tangan dengan bahan
Glass Fiber Reinforced Concrete (GRC) dan diaplikasikan di seluruh lobi sebagai
kulit sekunder yang membantu mengurangi panas dari matahari.
Elemen air, seperti kolam dengan empat pohon kamboja dan air terjun buatan,
menonjol di seluruh ruangan terbuka. Elemen-elemen ini menciptakan pengalaman
yang lebih kuat. Untuk melembutkan sifat dinding masif yang mengelilingi ruang
terbuka, kerangka logam yang ditutupi dengan tanaman merambat diterapkan untuk
35
membuat dinding hijau. Hasilnya, ruang terbuka ini menciptakan suasana yang lega
dan hangat bagi para tamu dan menjadi pemandangan yang dapat dinikmati. Dapat
dilihat pada gambar 2.8 suasana eksterior dan interior dari Hotel Ananta Legian ;
C. Desain Proyek
Foto Drop off Hotel Ananta Legian Foto Suasana Hotel Ananta Legian
Foto Lobi Hotel Ananta Legian Foto Rooftop Hotel Ananta Legian