Draft Bab II BPS Kab Muba Revisi
Draft Bab II BPS Kab Muba Revisi
Muba
Bab 2
Gambaran Umum Kabupaten Musi Banyuasin
Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14.265,96 km² atau sekitar 15 persen dari
luas Provinsi Sumatera Selatan, terbagi atas 14 wilayah kecamatan dan 236 desa /
kelurahan. Dari 14 kecamatan, Kecamatan Bayung Lencir memiliki luas terbesar yaitu 4.925
Km², sedang Kecamatan Lawang Wetan merupakan kecamatan yang terkecil dengan luas
232 Km² Secara geografis terletak pada posisi antara 1,3° sampai dengan 4° Lintang
Selatan dan 103° sampai dengan 104° 45’ Bujur Timur.
2.1.1 Iklim
Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan
antara 87,83 – 391,6 mm sepanjang tahun 2010. Curah hujan paling banyak pada bulan
Januari. Hari hujan pada tahun 2010 menunjukkan variasi antara 9,00 – 17,60 hari, dengan
hari hujan paling banyak pada bulan Januari 2010.
kelestarian fungsi sumber daya air. Berdasarkan pada letak atau posisinya sumber daya air
dibedakan menjadi :
1) Air Permukaan
Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kab. Muba beserta debit rata-rata hariannya adalah
sebagai berikut :
Draft Bab II BPS Kab. Muba
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
Panjang Sungai Luas DAS
Nama DAS Debit ( M3/dtk )
(KM) (Ha)
Sungai Ibul ( Anak Sungai Musi ) 35 14.500 3,3
Sungai A. Calik ( Anak Sungai A.Banyuasin ) 57 96.400 28
Sungai Dawas ( Anak Sungai A. Calik ) 50 6.500 1,6
Sungai Supat ( Anak Sungai A. Calik ) 32 22.600 5,1
Sungai Keluang ( Anak Sungai A. Calik ) 19 9.400 2,1
Sungai Tungkal ( Anak Sungai A. Calik ) 82 149.500 33,6
Sungai Lalan ( Anak Sungai A.Banyuasin ) 243 830.300 196,8
Sungai Merang ( Anak Sungai Lalan ) 66 83.900 24,4
Sungai Bohar ( Anak Sungai Lalan ) 20 10.000 2,2
Sungai Medak ( Anak Sungai Lalan ) 72 108.300 25,7
Sungai Tungkal ( Anak Sungai Lalan ) 25 5.900 1,9
Sungai Serdang ( Anak Sungai Lalan ) 34 8.300 2,4
Sungai Meranti ( Anak Sungai Lalan ) 28 15.100 4,4
Sungai Kepahiang ( Anak Sungai Lalan ) 16 13.300 3,9
Sungai Mangsang ( Anak Sungai Lalan ) 18 7.400 1,8
Sungai Mendis ( Anak Sungai Lalan ) 19 3.900 0,9
Sungai Batang Hari Leko (Anak Sungai Musi) 176 374.600 103,9
Sungai Kapas (Anak S. Batang Hari Leko) 63 71.300 16,9
Sungai Meranti (Anak S. Batang Hari Leko) 38 26.400 8,8
Sungai Putat (Anak S. Batang Hari Leko) 38 20.100 8,6
Sungai A. Aur (Anak S. Batang Hari Leko) 19 12.700 5,4
Sungai Rampasan (Anak S. Batang Hari Leko) 19 11.600 4,9
Sungai Angit (Anak S. Batang Hari Leko) 13 5.300 2,3
Sungai Kukui (Anak S. Batang Hari Leko) 15 10.200 4,3
Sungai Lalang (Anak S. Batang Hari Leko) 25 21.900 5,2
Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan Kab. Musi Banyuasin
2.1.5 Administrasi
Secara Administrasi Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 14 Kecamatan dan 236
desa/kelurahan
Untuk melihat jumlah Desa/Kelurahan dan Luas wilayah di masing-masing Kecamatan di
Kabupaten Musi Banyuasin dapat di lihat Tabel 2.2 berikut
Peta 2.1 Peta Administrasi Kab. Musi Banyuasin dan Cakupan wilayah Kajian.
Draft Bab II BPS Kab. Muba
Draft Bab II BPS Kab. Muba
2.1. DEMOGRAFI
2.2.1. Pertumbuhan Penduduk
Tabel 2.3: Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Berdasarkan data yang ada pertambahan penduduk dari tahun 2005 hingga tahun 2010 mempunyai rata-rata
pertumbuhan mencapai 7,74 %. Namun presentase pertumbuhan setiap tahunnya sangat bervariatif, dimana
pada periode tahun 2005 - 2006 yaitu 1,77 % sedangkan tahun 2006 - 2007 mengalami perkembangan
penduduk mencapai 2,17 %, sedangkan pada periode tahun 2007 - 2008 mengalami kenaikan yang sangat
signifikan dan mencapai puncaknya yaitu 13,93, dan periode tahun 2008-2009 pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan menjadi 12,87% dan pada tahun 2009 – 2010 pertumbuhan penduduk kab Musi
Banyuasin mengalami penurunan lagi menjadi 7,99
Rumus yang digunakan untuk menghitung Proyeksi Penduduk, menggunakan rumus POLINOMIAL LINEAR
atau Bunga Berbunga :
Pt+0 = Pt ( 1 + r )n
Ket :
Pt+0 = Jumlah Penduduk tahun t+0
Pt = Jumlah Penduduk tahun dasar
r = Rata-rata pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir
n = Tahun Terakhir / Rencana
2 PTPN VII (Persero) Perkebunan Sawit 41 PT. Makmur Sriwijaya Abadi Perkebunan Sawit
3 PT. Pinang Witmas Sejati Perkebunan Sawit 42 PT. Proteksindo Utama Mulya Perkebunan Sawit
4 PT. HINDOLI (A Cargill Company) Perkebunan Sawit 43 PT. Berkat Sawit Sejati Perkebunan Sawit
5 PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Perkebunan Sawit BIDANG KEHUTANAN
6 PT. Musi Banyuasin Indah Perkebunan Sawit 44. PT. Bumi Persada Permai Kehutanan
7 PT. Banyu Kahuripan Indonesia (BKI) Perkebunan Sawit 45. PT. Rimba Hutani Mas Kehutanan
8 PT. Sentosa Bahagia Bersama Perkebunan Sawit 46. PT. Sumber Hijau Permai Kehutanan
9 PT. Sentosa Mulya Bahagia Perkebunan Sawit 47. PT. Bumi Pratama Usaha Jaya Kehutanan
10 PT. Berkat Sawit Sejati Perkebunan Sawit 48. PT. Musi Hutan Persada Kehutanan
11 PT. Guthrie Pecconina Indonesia Perkebunan Sawit 49. PT. PAKERIN Kehutanan
12 PT. Perdana Sawit Mas Perkebunan Sawit 50 PT. Restorasi Ekosistem Indonesia Kehutanan
13 PT. Surya Cipta Kahuripan Perkebunan Sawit 51. PT. Tately Kehutanan
14 PT. Kirana Musi Persada Industri Crumb Rubber 52. PT. Sinarmas Forestry Kehutanan
15 PT. Mitra Ogan Perkebunan Sawit 53. PT. Tunas Hutan Pratama Kehutanan
16 PT. Cangkul Bumi Subur Perkebunan Sawit 54. PT. Wahana Agro Mulia
22 PT. Sawit Mas Sejahtera ( Sinar Group) Perkebunan Sawit 59. PT. Pertamina EP Field - Pendopo Migas
23 PT. Hamita Utama Karsa Perkebunan Sawit 60. PT. ConocoPhillips Indonesia Migas
KSO Pertamina Benakat Barat
24 PT. Ita Mogureben Perkebunan Sawit 61. Migas
Petrolium
25 PT. Mentari Subur Abadi Perkebunan Sawit 62. PT. Pertamina Ubep Migas
26 PT. Swadaya Bhakti Negara Mas Perkebunan Sawit 63. PT. Pertamina EP Region Sumatera Migas
27 PT. Sari Persada Raya Perkebunan Sawit 64. PT. Pertamina UBEP Benakat Migas
28 PT. Agronusa Bumi Lestari Perkebunan Sawit 65. PT. Odira Energi Karang Agung Migas
JOB Pertamina-Talisman Jambi-
29 PT. Mega Hijau Bersama Perkebunan Sawit 66. Migas
Merang
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS)
30 Perkebunan Sawit 67. PT. Star Energi Migas
Medan
31 PT. Nusantara Hijau Mas Perkebunan Sawit 68. PT. Seleraya Merangin I Migas
32 PT. Inti Agro Makmur Perkebunan Sawit 69. PT. Tately N.V. Palmerah Migas
36 PT. Mitra Agrolika Sejahtera Perkebunan Sawit 72. PT.Baturona Adimulya Pertambangan Batubara
37 PT. Nusantara Makmur Agra Perkebunan Sawit 73. GMR Energy Pertambangan Batubara
38 PT. Cakra Adi Pratama Perkebunan Sawit 74. PT. Bara Sentosa Lestari Pertambangan Batubara
39 PT. Sepakat Sepantar Perkebunan Sawit 75. PT. Gorby Putra Utama
2.3.3. Keuangan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Realisasi Belanja tentang sanitasi
dari tahun 2008 sampai tahun 2012 cenderung meningkat pada setiap tahunnya, dapat dilihat dari tabel 2.4
dan tabel 2.5
Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD Kabupaten Musi Banyuasin 5 tahun terakhir
Belanja Tidak
1 275.105.441.411,00 346.641.630.899,00 387.714.470.554,00 540.525.466.812,00 643.686.284.076,00
Langsung
Tabel 2.5: Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi Kabupaten Musi Banyuasin per
penduduk 5 tahun terakhir
E Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D) 4.230.739.500 3.992.707.000 10.294.243.300 15.540.827.000 19.721.557.500
Tabel 2.6: Data mengenai ruang fiskal Kabupaten Musi Banyuasin 5 tahun terakhir
2007
2008 0,894 ( Rendah )
2009 1,746 ( Sangat Tinggi )
2010 1,393 ( Sangat Tinggi )
2011 1,370 ( Sangat Tinggi )
Sumber : Peraturan Menteri Keuangan
Tabel 2.7: Data perekonomian umum daerah Kabupaten Musi Banyuasin 5 tahun terakhir
(a) (b)
migas non migas migas non migas migas non migas migas non migas migas non migas
5 Pertumbuhan Ekonomi 2,73 7,80 2,72 5,60 2,80 6,42 3,08 7,04 3,19 7,52
(%)
Sumber : Muba dalam Angka 2011
hirarki pelayanan dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten. Dalam
menetapkan hirarki pusat pelayanan di Kabupaten Musi Banyuasin selain telah diuji dengan menggunakan
metoda skalogram, dan juga melihat fungsi dan peran kota terhadap kawasan disekitarnya. Berdasarkan
hasil analisis menggunakan metode skalogram dan konsep pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten
Musi Banyuasin, maka rencana pengembangan sistem pusat-pusat permukiman di wilayah Kabupaten Musi
Banyuasin sebagai berikut :
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang merupakan kawasan kabupaten yang fungsinya melayani kegiatan
skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota. Salah satu kawasan perkotaan di Kabupaten Musi
Banyuasin yang termasuk kedalam PKW yaitu Kecamatan Sekayu.
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang merupakan kawasan kabupaten yang fungsinya melayani kegiatan skala
kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.Terdapatnya dua Kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin
yang ditetapkan sebagai PKL antara lain : Kecamatan Sungai Lilin, Kecamatan Bayung Lencir,
3. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang merupakan kawasan kabupaten yang berfungis melayani
kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan, lokasi yang dijadikan PKLp adalah Kecamatan
Babat Toman
4. Pusat Pelayanan Kawasan yang selanjutnya disebut (PPK) adalah kawasan kabupaten yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Terdapat 11 kecamatan di Kabupaten
Musi banyuasin yang ditetapkan sebagai PKL antara lain Plakat Tinggi, Sungai Keruh, Lais, Sanga Desa,
Lalan, Batanghari Leko, Lawang Wetan, Babat Supat, Tungkal Jaya, Bayung Lencir, Keluang.
TABEL 3.1
RENCANA SISTEM PERKOTAAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
No Ibukota/kecamatan Hirarki Keterangan
Fungsi
1 Sekayu PKW Pusat pemerintahan kabupaten Musi banyuasin
Pusat Perdagangan dan jasa
Pusat pendidikan
Pusat pelayanan Kesehatan
Pusat pelayanan transportasi darat
Pusat pengembagan pariwisata
Permukiman Perkotaan
Kawasan hutan produksi konversi
2 Sungai Lilin PKL Pemerintahan dan pelayanan sosial skala kecamatan dan sub
wilayah
Pelayanan pendidikan dasar, menegah dan tinggi
Pusat perdagangan dan jasa sub wilayah
Zona industri
Pertanian lahan basah
Permukiman perkotaan
Transportasi skala wilayah
Kawasan suaka alam dan hutan wisata
3 Bayung Lencir PKL Pemerintahan dan pelayanan sosial skala kecamatan dan sub
wilayah
Pelayanan pendidikan dasar, menegah dan tinggi
Pusat perdagangan dan jasa sub wilayah
Pertanian lahan basah
Perikanan darat
Peternakan
perkebunan
Permukiman perkotaanl
Kawasan lindung bawahannya
Kawasan suaka alam dan hutan wisata
4 Babat Toman PKLp Pemerintahan dan pelayanan sosial skala Kecamatan dan sub
wilayah
Pelayanan pendidikan dasar sampai atas
Perdagangan dan jasa skala lokal
Pertanian lahan basah,lahan kering dan hortikultura
Peternakan
Perkebunan
Permukiman perkotaan
5 Plakat Tinggi PPK Pemerintahan dan pelayanan sosial skala Kecamatan
Pelayanan pendidikan dasar sampai atas
Perdagangan dan jasa skala lokal
Pertanian lahan basah,lahan kering dan hortikultura
Peternakan
Perkebunan
6 Lalan PPK Pemerintahan dan pelayanan sosial skala Kecamatan
Pelayanan pendidikan dasar sampai atas
Perdagangan dan jasa skala lokal
Pertanian lahan basah,lahan kering dan hortikultura
Peternakan
Perkebunan
7 Lais PPK Pemerintah dan pelayanan sosial sekala lokal
Perkebunan
Pengelolaan daerah yang sering mengalami banjir adalah dengan membatasi kegiatan pembangunan
khususnya perumahan dan permukiman pada daerah tersebut.
Pada beberapa daerah tertentu perlu diarahkan menjadi ruang terbuka hijau (RTH)
Bencana Kebakaran
Kebakaran yang terjadi dipengaruhi oelh faktor alam yang berupa cuaca kering serta faktor manusia yang
berupa pembakaran baik sengaja maupun tidak sengaja, kebakaran ini akan menimbulkan efek panas yang
sangat tinggi sehingga akan meluas dengan cepat kerusakan yang ditimbulkan berupa kerusakan lingkungan,
jiwa dan harta benda. Dampak lebih lanjut adalah adanya asap yang ditimbulkan yang dapat mengakibatkan
pengaruh pada kesehatan terutama pernafassan serta gangguan aktivitas sehari-hari, seperti
terganggungnya jadwal penerbangan. Tebalnya asap juga dapat menggagu cuaca.wialyah bencana
kebakaran ini mencakup wilayah: Kec.Babat Toman, Kec.Bayung Lencir, Kec Lalan, Kec.Lais, Kec.Plakat
Tinggi, Kec. Sanga Desa dengan luas keseluruhan 218.608,803 Ha.
Dokumen RTRW Kab. Musi Banyuasin Masih dalam Proses ( Belum diperdakan )
Dokumen RTRW Kab. Musi Banyuasin Masih dalam Proses ( Belum diperdakan )
Disamping jumlah sekolah, sarana pendidikan lain yang tidak kalah pentingnya adalah tenaga pengajar
yang mencukupi, Kurangnya tenaga pengajar secara langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan,
Hal ini dapat dilihat melalui rasio murid terhadap guru atau perbandingan jumlah murid dan guru.
Tingkat Pendidikan Rasio
Sekolah Dasar Sederajat 17,83
SLTP Sederajat 15,60
SLTA Sederajat 12,43
Sekolah Tinggi 14,10
2.5.2. Kemiskinan
Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi perhatian pemerintah
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah
garis kemiskinan. Pada tahun 2010 garis kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar Rp. 275.807,-
per kapita per bulan. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin setiap tahun cenderung
fluktuatif, namun trend persentase penduduk miskin semakin menurun.
Peranan Program Keluarga Berencana (KB) sangat besar artinya dalam menekan tingkat fertilitas
penduduk. Pada tahun 2010 jumlah klinik KB sebanyak 64 unit dengan jumlah terbesar ada di Kecamatan
Sekayu dan Lais.
Jumlah peserta KB baru pada tahun 2010 mengalami peningkatan dari 29.064 orang di tahun 2009
menjadi 32.079 orang pada tahun 2010 dengan jenis alat kontrasepsi yang sangat disukai implant, suntikan
diikuti pil
Perkembangan dinamika organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan aparatur pemerintah yang
terus meningkat, sejalan dengan keberhasilan pembangunan, namun dengan organisasi yang ramping akan tetapi multi fungsi
Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah, yang terdiri dari: Sekretaris Daerah Kabupaten, 3 (tiga) Asisten Sekretaris, 10
(spuluh) Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten. Bagian yang dibentuk adalah :
Sekretariat DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Dewan, dibantu oleh : Bagian Persidangan dan Perundang undangan, Bagian
Umum, Humas dan Protokol, dan Bagian Keuangan.
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin :
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Koperasi dan UMKM, Industri dan Pengelolaan Pasar
4. Dinas Perhubungan
5. Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata
6. Dinas Kehutanan
7. Dinas Perkebunan
8. Dinas Pertanian dan Perternakan
9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
11. Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan
12. Dinas PU Bina Marga
13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
14. Dinas Pertambangan dan Energi
15. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan
16. Dinas Komunikasi dan Informatika
17. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
18. Dinas Perikanan
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, yaitu :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Inspektorat
3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
4. Badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan
5. Badan Pertamanan dan Kebersihan Kota
6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
7. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
8. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa
9. Badan Ketahanan Pangan
10. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
11. Kantor Perwakilan Kabupaten Musi Banyuasin di Palembang
12. Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu
- Bagian Persidangan
WAKILBUPATI DPRD - Bagian Humas & Publikasi
- Bagian Umum
- Bagian Keuangan
SEKRETARIAT DAERAH
BUPATI
DINAS BADAN
DINAS DINAS PU CIPTA BADAN DINAS PU DINAS PERTAMBAN PEMBERDAYA
BAPPEDA KESEHATAN KARYA PERTAMANAN PENGAIRAN PENDIDIKAN GAN ENERGI AN
& KEBERSIHAN NASIONAL & MASYARAKAT
KOTA LINGKUNGA &
N HIDUP PEMERINTAHA
N DESA
Keterangan :