Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : APLIKASI KOMPUTER DAN INTERNET

A. Bagian I
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning ?

Kita mulai dari definisi. Istilah e-Learning atau eLearning mengandung pengertian yang
sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari
berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak
misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:

eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan


tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan komputer lain.

LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan


suatu definisi yang lebih luas bahwa:

eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk


mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun
komputer standalone.

Defenisi yang lain :

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan


teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus
secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula
dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet
di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak harus didistribusikan
secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line
menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan
materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media
CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di
tempat di mana dia berada.
2. Peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) apa saja yang digunakan untuk
mendukung terlaksanannya e-learning ?

Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer


(PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya
peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
teleconference.

Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses
belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau
konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang
berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak

1
tersebut sering disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang
opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di
sekolah dan universitas kita.

3. Sebutkan karakteristik bahan pembelajaran yang mendukung terlaksanannya e-learning !

Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten
berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning
Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan
dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi
pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net
yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita
beri applaus ke pak Gatot (Biro PKLN) yang mulai memberikan insentif dan beasiswa
untuk mahasiswa yang mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk
pendidikan. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari
sisi konten.

Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan e-Learning boleh dikatakan sama dengan
proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang
membimbing, siswa yang menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola
administrasi dan proses belajar mengajar.

Jadi metode penyampaian bahan ajar di e-Learning ada dua:

a. Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama
meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini. Misalnya saya
mahasiswa di Universitas Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat teleconference dengan
professor yang ada di Stanford University. Nah ini disebut dengan Synchronous e-
Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia
belum siap di level ini, dalam sudut pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi
ada yang main hajar saja (tanpa study yang matang) mengimplementasikan
synchronous e-Learning ini. Hasilnya peralatan teleconference yang sudah terlanjur
dibeli mahal hanya digunakan untuk coffee morning, itupun 6 bulan sekali
b. Asynchronous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas virtual),
meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah diperlukan peranan
sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management System dan content baik
berbasis text atau multimedia. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam
nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa melakukan proses belajar mengajar
dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi e-Learning yang umum,
Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan
ke Synchronous e-Learning ketika kebutuhan itu datang.

4. Berikan gambaran secara singkat tentang belajar berbasis teknologi informasi dan
komunikasi (ICT based learning) !

Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media
jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam
2
keadaan siap pakai ( media by utilization ) dan media rancangan yang perlu dirancang dan
dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD
Proyektor meupakan media rancangan yang mana didalam penggunaannya sangat
diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan.
Perangkat keras ( hard ware ) yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut
adalah menggunakan satu unit computer lengkap yang sauah terkoneksikan dengan LCD
Proyektor.

Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk


melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan
dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi
kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar
pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang
sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa
dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran
dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual,
tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer
dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing
System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail.
Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh
yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang
dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan
ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi
mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny
A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)

5. Jelaskan perbedaan antara e-learning model dan mobil learning model !


Selama beberapa tahun kebelakang kita sudah familiar dengan hadirnya teknologi E-Learning,
seiring dengan perekembangan teknologi yang begitu pesat, kita pun sekarang dihadirkan
kembali dengan adanya suatu pendekatan pembelajaran secara mobile yang kita kenal dengan
M-Learning (mobile learning). Namun salah satu yang menjadi perbincangan adalah apa
perbedaan antara M-Learning dan E-Learning itu dan keterkaitan hubungan diantara keduanya.
Definisi komperhensif yang di sampaikan oleh Urdan dan Weggan (2000) memaparkan dengan
cukup jelas antara M-Learning dan E-Learning.
”Teknologi E-learning mencangkup seluruh bagian dari aplikasi dan proses, termasuk Computer
Based Learning, Web based Learning, Virtual Clasroom dan Digital Collabation”. Kita bisa
definisikan bahwa E-Learning adalah suatu pendekatan penyampaian konten-konten
pembelajaran beserta interaksinya melalui semua perangkat media, termasuk internet, intranet,
ekstranet, satelit broadcast, audio/video tape, interactive TV dan CD-ROM. Dan E-Learning
cenderung menggunakan PC dan Internet sebagai media utamanya, dari jenis kontent yang di
sajikannyapun cakupannya lebih luas, sedangkan M-Learning (mobile learning) media
penyampaiannya terbatas kepada devais-devais bergerak seperti handphone, smartphone, PDA

3
dan lain-lain yang mempunyai keterbatasan memori dan prosesor, dari segi kontent pada
umumnya lebih banyak menyajikan kontent-kontent dengan format text dan gambar namun
dengan perkembangan devais-devais bergerak saat ini, sekarang format audio, animasi, dan
games sudah bisa disajikan dengan baik dan sudah bisa digunakan untuk pemanfaatan penyajian
materi-materi pembelajaran.
M-Learning bukan merupakan bentuk pembelajaran elektronik yang baru dari pembelajaran
elektronik lainnya melainkan merupakan pengembangan atau bisa dikatakan bagian dari E-
Learning yang sudah kita kenal sebelumnya, begitupun E-Learning yang sendirinya adalah bagian
dari Distance Learning yang keseluruhannnya tercakup kedalam Flexible learning.

Yonatan Andy (2007) menjelaskan bahwa di luar keterbatasan yang dimiliki oleh m-
learning, sistem ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem e-learning,
yaitu:

- Portabilitas: perangkat mobile lebih mudah dibawa-bawa dan lebih mudah dipakai untuk
membuat catatan atau memasukkan data di mana pun.

- Mendukung pembelajar: generasi yang ada saat ini lebih menyukai perangkat mobile
seperti PDA, telepon seluler, dan perangkat handheld games.

- Meningkatkan motivasi: kepemilikan terhadap perangkat mobile cenderung


meningkatkan komitmen untuk memakai dan mempelajarinya.

- Jangkauan lebih luas: perangkat mobile cenderung lebih murah sehingga dapat
terjangkau oleh masyarakat secara lebih luas.

- Pembelajaran tepat waktu: meningkatkan performance kerja/pembelajaran sesuai


dengan kebutuhan pembelajar. Dari sisi konektivitas, berbeda dengan e-learning, yang
dianggap memiliki koneksi yang selalu terhubung, m-learning dapat disampaikan melalui
tiga cara, yang secara skematik dapat disebut “koneksi murni”, “mobilitas murni”, dan
gabungan dari keduanya. “Koneksi murni” adalah ketika perangkat mobile dapat selalu
terhubung ke internet. Saat ini ada cukup banyak cara teknologi untuk perangkat mobile
dapat terhubung ke jaringan internet, yaitu melalui WAP, GPRS, UMTS, Bluetooth, dan
lain-lain. Sementara itu, “mobilitas murni “ adalah ketika tidak ada koneksi tersedia
sehingga semua data yang dibutuhkan aplikasi harus di-upload terlebih dahulu di dalam
perangkat dan digunakan secara offline. Dalam kasus telepon seluler saat ini, yang
cenderung masih memiliki memori terbatas, hal ini sulit. Namun, situasi berubah dengan
cepat dan ponsel generasi baru memiliki kemampuan pemrosesan, memori, dan
embedded software yang lebih besar. Perbedaan yang paling besar antara e-learning dan
m-learning adalah dalam hal karakterisktik hardware/software perangkat. Akses ke web
melalui perangkat mobile, dengan ukuran layar kecilnya, telah menjadi masalah yang
menarik bagi banyak peneliti. Hampir semua halaman web yang ada saat ini didisain
untuk ditampilkan pada komputer desktop dengan monitor warna yang memiliki minimal
resolusi 800×600. Perangkat mobile yang umumnya memiliki resolusi yang tidak lebih
dari setengah resolusi tersebut, membuat tampilan langsung dari halaman-halaman web
tersebut pada perangkat kecil tidak nyaman untuk dilihat secara estetika, sulit dinavigasi,
dan dalam kasus yang terburuk, sama sekali tidak dapat digunakan. Bergantung pada
perangkat yang digunakan, format penyampaian dan transformasi yang diperlukan dapat
berbeda-beda pula. Karena faktor mobilitas dari perangkat yang digunakan dalam

4
skenario m-learning, dapat dilibatkan data konteks baru untuk dipertimbangkan, yaitu
lokasi. Layanan yang melibatkan location-awareness misalnya siswa atau guru menerima
arahan bagaimana mencapai ruang tertentu atau pengingat untuk seminar atau kuliah yang
dapat dipicu ketika mempertimbangkan posisi saat ini dan waktu yang diperlukan untuk
mencapai aula yang diperlukan, dan lain-lain.

6. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh bagi siswa dan guru dalam penerapan e-learning
model !
Jawab :

a. Manfaat bagi siswa

Dengan kegiatan e-Learning

Dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi.

Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Selain
itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui
chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan
tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan
sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat
diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

Lebih mudah mendapatkan materi atau info

Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis e-learning, kita akan lebih mudah
untuk mencari dan mendapatkan materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu
sebentar, kita langsung dapat materinya.

Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak

Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita
bisa mencari materi yang berasal dari luar negeri yang tentunya akan menambah wawasan
bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan hasil belajar kita.

Dapat berinteraksi langsung dengan siapapun

Seorang siswa bisa saja bertanya pada temannya materi apa yang diajarkan hari ini atau
tugas apa yang diberikan, jika hari itu dia tidak bisa berangkat karena suatu alasan. Dia
juga bisa bertanya langsung pada dosennya apa materi yang diajarkan tadi atau tugas apa
yang diberikannya. Dalam berinteraksi, dia bisa menggunakan media tulisan. Dia
mengetik apa yang akan dibicarakan atau ditanyakan kemudian dikirim ke alamat yang
dituju. Dia juga bisa berinteraksi langsung, bisa bertatap muka dan berbicara langsung
dengan orang yang diajak bicara. Karena kemajuan teknologi, sekarang hal itu bisa terjadi
dengan alat yang bernama webcam.

Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga

Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke

5
mari untuk mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau
laptop, lalu cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai!!!
b. Manfaat bagi pengajar

Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:

 Menghemat waktu proses belajar mengajar


 Mengurangi biaya perjalanan

 Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-


buku)

 Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas

 Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan Melatih


pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

 Lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran Lebih mudah
melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran

 sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan
efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.

Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata
menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: (a) mampu meningkatkan pemerataan
pendidikan; (b) mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah; (c)
meningkatkan prestasi belajar; (d) meningkatkan kehadiran siswa di kelas, (e)
meningkatkan rasa percaya diri; (f) meningkatkan wawasan (outward looking); (g)
mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta (h) meningkatkan efisiensi. (Soekartawi,
2005)

7. Sebutkan beberapa krirteria yang yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk e-
learning !

Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan) syarat-syarat kegiatan


pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :

a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet.

b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya
CD-ROM atau bahan cetak

c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami
kesulitan

d. adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning

e. adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet

f. adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar

6
g. adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar

h. adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara

Selain itu dalam Sembel, 2004, hal-hal yang perlu ada untuk “menghidupkan” e-
learning adalah :

a. Subject Matter Expert (SME), merupakan nara sumber dari pembelajaran yang
disampaikan.

b. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi


dari SME menjadi materi e-learning dengan memasukkan metode pengajaran agar
materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah, dan lebih menarik untuk dipelajari.

c. Graphic Designer (GD), bertugas untuk mengubah materi teks menjadi bentuk
grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif, dan menarik
untuk dipelajari.

d. Learning Management System (LMS), bertugas mengelola sistem di website yang


mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa
lainnya, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai,
dan peringkat ketercapaian belajar siswa.

8. Persyaratan dan kualifikasi apa yang harus dipenuhi bagi seorang guru dan siswa supaya
dapat melaksanakan e-learning !

Kompetensi guru dalam pembelajaran Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki
guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan
untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-
kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. Kedua,
penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber
pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas
dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai
dengan bidang keahlian yang dimiliki. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui
oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan
pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai
dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat
tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh
gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang
akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi
pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan
(additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar
yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut

7
selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah
dibuat. Dalam penetapan kualitas pembelejaran dengan menggunakan model e-
learning telah dikembangkan oleh lembaga Qualitative Standards Scholarship
Assessed: An Evaluation of the Professoriate yang dikembangkan oleh Glassick,
Huber and Maeroff, (2005), dengan indikator-indikator instrumen yang telah
dikembangkan meliputi: kejelasan tujuan pembelajaran, persiapan bahan
pembelajaran yang cukup, penyiapan metoda belajar yang sesuai, menghasilkan hasil
pembelajaran yang signifikan positif, efektifitas dalam mempresentasikan bahan
pelajaran serta umpan balik yang kritis dari peserta didik. Beberapa hal yang perlu
dicermati dalam menyelenggarakan program e-learning / digital classroom adalah
guru menggunakan internet dan email untuk berinteraksi dengan siswa untuk
mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan
pengaturan efektifitas pemanfaatan internet dalam ruang multi media. Dengan
mencermati perkembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dan beberapa
komponen penting yang perlu disiapkan serta pengalaman penulis dalam
mengembangkan program e-learning maka program e-learning di sekolah bukanlah
suatu hayalan belaka bahkan sesegera mungkin untuk diwujudkan.
9. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk expository based learning
Jawab : TIK digunakan untuk expository based learning pada saat :
a. Menarik atensi siswa dengan menggunakan gambar, video, animasi dalam konteks dunia
nyata.
b. Digunakan untuk menyampaikan informasi dengan presentasi, tutorial, simulasi, demosntrasi.
c. Untuk memberikan latihan, ada umpan balik secara langsung.
d. Digunakan untuk memfasilitasi penilaian.

e. Computer-assisted Test: desain tes, administrasi tes, pengumpulan respon, analisis hasil, serta
pemberian umpan balik.
10. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk inquiry based learning !
TIK digunakan untuk inquiry based learning pada saat :
a. Memberikan problem / tugas-tugas yang berhubungan dengan dunia nyata kepada siswa.
b. Digunakan untuk pada saat proses pembelajaran untuk memfasilitasi eksperimen, eksplorasi,
dan pencarian informasi.
c. Membuat presentasi atau mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok.
d. Digunakan pada saat penyajian demonstrasi hasil/unjuk kerja.
11. Sebutkan fungsi dari web browser !

 Fungsi Web Browser


Untuk membuat aplikasi Web, dalam hal ini kita menggunakan HTML. Di sini kita
membutuhkan suatu editor yang berguna untuk mengetik, mengedit atau menyimpan
dokumen-dokumen HTML Editor untuk mendesain suatu Web dibagi 2 yaitu
WYSIWYG (Graphic) Editor, antara lain Notepad dan Ultra Edit, dan Editor
WYSIWYG, antara lain Netscape dan Front Page.

12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan internet dan intranet !

8
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia
yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut
memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan
protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP yang berisikan
informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara, gambar, video dan
juga teks

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet (mulai thn 1995 klo
gak salah). Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar
komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan
lokal. misal : koneksi dari kantor pusat ke kantor cabang..dll…umumnya juga
terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan
jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.

13. Uraikan langkah-langkah menggunakan search engine untuk mencari file dengan ekstensi
ppt !

Sebenarnya seringkali kita sewaktu melakukan browsing menggunakan google dalam


mencari artikel, kita sudah sering berhadapan dengan kemunculan file-file berformat
diatas, yang paling sering muncul diantaranya adalah file berformat pdf,doc dan rtf.
Tetapi karena kita tidak menyadarinya, biasanya kita hanya mentransformnya ke
dalam format HTML (baca: View as HTML).

Dari sana sebenarnya kita mendapatkan petunjuk bahwa Google sebagai search
engine yang canggih sudah melakukan crawling ke file berformat non HTML dan non
XML.

Dan untuk lebih melakukan spesifikasi, Google menawarkan metode untuk langsung
mempassing perintah langsung untuk mencari file berformat khusus. Berikut ini salah
satu contohnya kita ingin mendownload dengan mencari ebook yang mengajarkan
kita cara marketing:

http://www.google.com/search?hl=en&as_q=marketing+online&as_filetype=ppt

Untuk file berformat doc,pdf,xls,swf,ps,rtf,dan lain-lain, anda bisa menggantikan ppt


dengan format yang anda inginkan.

14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CC dan BCC pada e-mail !

kolom Cc: Ini merupakan kependekan dari “Carbon Copy“. Ini mirip dengan istilah
pertama diatas. Bedanya terlihat kepada kesan kepada siapa email utama ditujukan, dan
kepada siapa salinan email juga akan dibaca. Penerima yang dituliskan dalam kolom To:
akan dapat melihat alamat email penerima lainnya, dan begitu juga sebaliknya.
Penggunaan seperti ini biasanya digunakan ketika kita ingin memberitahukan pihaklain
ketika kita mengirimkan email kepada penerima utama.

Contoh: Saya ingin berkirim email kepada Pak Deny, dan saya ingin pula Pak Budi
menerima salinan email tersebut. Pak Deni tahu bahwa email saya juga dikirimkan ke Pak
Budi (sebagai salinan), dan begitu juga sebaliknya dengan Pak Budi.

9
kolom Bcc: Kependekan dari “blind carbon copy“. Sedikit berbeda dengan Cc: seperti
dijelaskan diatas. Disini, semua penerima yang dituliskan dibagian Bcc: tidak tahu kepada
siapa saja email tersebut dikirimkan. Seolah-olah, email tersebut dikirimkan satu per satu
ke setiap penerima. Padahal, kita hanya mengirimkan satu kali, langsung kebeberapa
penerima. Satu-satunya alamat emaillain yang terlihat adalah alamat email pada kolom
To:. Untuk menghindari supaya tidak ada alamat email lain yang terlihat (selain alamat
email Anda sendiri), Anda bisa memasukkan alamat email Anda sendiri pada kolom To:,
kemudian masukkan alamat email penerimalain dalam kolom Bcc:.

15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan milis ?

Milis (Inggris: mailing list) adalah group diskusi di internet dimana setiap orang bisa
berlangganan dan berikutserta didalamnya. Anggota milis dapat membaca surat dari
orang lain dan kemudian mengirimkan balasannya. Secara sederhana, milis adalah sebuah
daftar alamat surat elektronik yang mempunyai kesukaan/kepentingan yang sama.

10

Anda mungkin juga menyukai