Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrack
Hukum mendel I tentang segregasi (pemisahan) alel-alel suatu gen secara bebas.
Sedangkan hukum mendel II tentang penggabungan alel-alel suatu gen yang berbeda secara
bebas. Contoh hukum mendel I yaitu persilangan monohibrid. Contoh hukum mendel II
persilangan dihibrid. Praktikum yang berjudul “Hukum Mendel I dan II” dilakukan pada tanggal
24 maret 2021 di Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Syiah Kuala dengan tujuan untuk membuktikan perbandingan menurut
hukum mendel I pada persilangan monohibrid, dan perbandingan hukum mendel II pada
persilangan dihibrid . Selanjutnya menghitung nilai X2 untuk mengetaui perbandingan nilai
feneotip pada persilangan monohibrid dan dihibrid. Hasil dari praktikum yang telah dilakukan
bahwa pada persilangan monohibrid tidak signifikan, karena Ha ditolak. Sedangkan pada
persilangan dihibrid juga tidak signifikan, karena Ha ditolak.
Kata kunci: Mendel I, mendel II, monohibrid, dihibrid, uji X2
1
Raissya Adinda: Hukum Mendel I dan II
2
Raissya Adinda: Hukum Mendel I dan II
3
Raissya Adinda: Hukum Mendel I dan II
biru-kuning dengan frekuensi 13, biru-putih Haeruman, K. 2019. Variasi Genetik dan
frekuensinya 13, pink-kuning frekuensinya Sifat-Sifat Tanaman Bawang Putih di
10, dan pink-putih frekuensinya 14. Setelah Indonesia. Jurnal Biologi. 1(1): 32-36.
Indria, A. 2015. Pengaruh Sistem Pengolahan
dilakukan perhitungan nilai X2= 24,7 sehingga
Tanah dan Pemberian Macam Bahan
pada tabel chi squarenya adalah 36,4 pada Organik terhadap Pertumbuhan dan
skala (0,05). Ketentuannya adalah jika X2 Hasil Kacang Tanah (Arcahis hipogaea
hitung < X2 tabel = 24,7 < 36,4 (tidak L). Jurnal Tanaman Herbal. 1(2): 262-
signifikan, karena Ha ditolak) persilangan ini 277.
tidak sesuai dengan hukum mendel II. Masdar, M. 2016. Tingkat Hasil dan
Jika pada persilangan monohibrid Ha Komponen Hasil Sistem Intensifikasi
Padi. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
diterima berarti persilangan ini sudah sesuai
Indonesia. 8(2): 57-65.
sesuai dengan hukum mendel 1. Sedangkan Meilinda. 2017. Teori Hereditas Mendel
jika persilangan dihibrid Ha diterima berarti Evolusi atau Revolusi (Kajian Filsafat
ini persilangan ini sudah sesuai dengan hukum Sains). Jurnal Pembelajaran Biologi.
mendel II. 4(1): 62-70.
Prajitno, J. 2020. Keragaman Genotip Salak
Simpulan dan saran Lokal Sleman. Jurnal Habitat. 1(1): 57-
65.
Simpulan
Roini. 2013. Organisasi Konsep Genetika
Hukum mendel I tentang segregasi pada Buku Biologi SMA Kelas XII.
(pemisahan) alel alel suatu gen secara bebas. Jurnal Edubio Tropika. 1(1): 1-60.
Sedangkan hukum mendel II tentang Tosida, E. 2011. Pemodelan Sistem Pewarisan
penggabungan alel alel suatu gen yang Gen Manusia Berdasarkan Hukum
berbeda secara bebas. Contoh hukum mendel Mendel dengan Algoritma Branch and
1 yaitu persilangan monohibrid. Contoh Bound. Jurnal Ekologia. 11(1): 44-52.
Wijayanto, D. 2013. Penerapan Model
hukum mendel II persilangan dihibrid. Rumus
Persamaan Diferensi dalam Penentuan
chi squer digunakan untuk mendapatkan suatu Probabilitas Genotip Keturunan dengan
hipotesis diterima atau tidak dari suatu Dua Sifat Beda. Jurnal Ilmu Dasar.
persilangan monohibrid dan dihibrid. 14(2): 79-84.
Saran
Praktikum selanjutnya setiap pratikan
lebih teliti dalam menghitung setiap rumus
genetika untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan yang diharapkan dan mengurangi
kegagalan dalam percobaan persilangan
mendel I dan mendel II.
Daftar Pustaka
Fauza, H. 2015. Pertumbuhan dan Variabilitas
Fenotipik Manggis Hasil Iradiasi Sinar
Gamma. Jurnal Zuriat. 16(2): 133-144.
Firdauzi, N. 2014. Rasio Perbandingan F1 dan
F2 pada Persilangan Starin N x b, dan
Strain N x tx Serta Resiproknya. Jurnal
Biologi Science and Education. 3(2):
197-204.