Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MINGGU 1

Nama: Audyna Safira

NIM : 20/457921/FA/12617

Tempat PKPA : Apotek Garsen

Soal: Bacalah artikel The Patient Interview (terlampir), kemudian ceritakanlah 1 kasus
swamedikasi yang telah Anda lakukan pada saat PKPA dengan menggunakan pendekatan
mnemonics QuEST & ScholarMac.

Jawab:

Bapak A usia 40 tahun datang ke apotek ingin membeli obat untuk dirinya dengan
keluhan batuk. Mahasiswi PKPA (petugas) melakukan penggalian informasi mengenai kondisi
batuk bapak A dan menanyakan keluhan batuk yang dialami apakah merupakan batuk berdahak
atau batuk kering dan apakah disertai flu. Petugas PKPA juga menanyakan apakah sebelumnya
bapak A mengkonsumsi makanan yang berminyak atau memiliki alergi terhadap sesuatu yang
memicu munculnya batuk serta menanyakan sudah berapa lama gejala batuk tersebut muncul.

Nama pasien: Bapak A Keluhan Utama


Umur: 40 tahun
Qu Quickly and accurately assess the S : Gejala apa yang dirasakan?
patient Gatal di tenggorokan, tidak ada dahak.
- Symptoms C : Seperti apa gejalanya? Apakah
- Characteristics hilang timbul atau terus terusan?
- History Terasa gatal, terkadang muncul
- Onset terkadang tidak.
- Location H : Apa yang sudah dilakukan untuk
- Aggravating factors menangani gejala?
- Remitting factors Belum melakukan penanganan dari
- Medications gejala yang terjadi
- Allergies O : Sejak kapan terjadi?
- Coexisting conditions Sejak 3 hari yang lalu
L : Dimana gejala dirasakan?
Di Tenggorokan
A : Apa yang dapat memperparah
gejala yang dirasakan?
Apabila mengkonsumsi makanan
berminyak, pedas, dan cuaca dingin.
R : Apa yang dapat meringankan
gejala?
Minum air putih
M : Obat-obatan yang dikonsumsi?
Belum mengkonsumsi obat apapun
untuk meringankan gejala
A : Ada alergi obat atau alergi lainnya?
Tidak ada
C : Apa ada kondisi medis lain yang
sedang dialami?
Tidak ada
E Establish if the patient is a candidate Dari penggalian informasi pasien
for self care once you have identified terhadap gejala yang dialami maka
the medical & DRP pasien dapat dikategorikan “self
treatment”
S Suggest appropriate self care strategies Goals : Meredakan gejala batuk dan
based on desired therapeutic outcomes mencegah munculnya gejala batuk.
(ifappropriate) Treatment (Non-drug) :
Mengkonsumsi vitamin dan makanan
bergizi
Hindari makanan yang pedas, es, dan
berlemak
Hindari stress
Istirahat yang cukup dan banyak
minum air putih
Drug : Siladex® Antitussive,
kandungan bahan yang terdapat
didalamnya yaitu Dextromethorphan
HBr untuk mengatasi batuk kering, dan
CTM untuk mengatasi alergi.
T Teach the patient - Obat minum 3x sehari 1 sendok
Termasuk tindakan pengobatan, efek takar (5 ml) sesudah makan
samping dan juga sertakan harapan yang - ESO: kandungan CTM dapat
diinginkan (goals) dan tindak lanjut yang menyebabkan mengantuk,
sesuai (monitoring) sehingga disarankan ketika
mengkonsumsi obat ini tidak
sedang berkendara.
- Hentikan pengobatan jika gejala
sudah reda/membaik. Apabila
gejala masih berlanjut dalam
waktu 3 hari atau semakin
memburuk maka dapat
menghubungi dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
TUGAS MINGGU 2

Nama: Audyna Safira

NIM : 20/457921/FA/12617

Tempat PKPA : Apotek Garsen

Soal: Gambarkan struktur organisasi apotek tempat PKPA anda, kemudian berikan analisis
apakah struktur tersebut sudah efektif dan efisien? Apakah dengan struktur dan job description
yang ada, apoteker mempunyai ruang gerak yang cukup untuk mewujudkan praktek pelayanan
kefarmasian yang sesuai dengan perundang-undangan?

Jawab :

Struktur organisasi apotek Garsen

Apoteker Pengelola
Apotek dan Pemilik
Sarana Apotek (1)

Apoteker Pendamping
(2)

Shift I (08.00-15.00) Shift II (15.00-22.00)


TTK (2) TTK (2)

- Penjualan - Penjualan
- Pembukuan - Pembelian
- Pembelian - Pembukuan
- Gudang - Gudang

Berdasarkan struktur dan job description tersebut, dapat diketahui bahwa apoteker
memiliki ruang/akses yang cukup dalam mewujudkan praktek pelayanan kefarmasian di
apotek. Hal tersebut dikarenakan Apotek Garsen memiliki luas bangunan 130 m2, sehingga
tidak terlalu luas dan besar untuk dijangkau. Oleh karena itu dengan pembagian struktur dan
job description diatas dirasa memiliki ruang gerak yang cukup dan proporsional dalam
melakukan praktek pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan perundang-undangan serta job
description tiap pegawai juga telah sesuai sehingga tugas dapat dilakukan secara bergantian.
Pembagian shift kerja di Apotek Gersen terdiri dari 2 shift yaitu pada pukul 08.00-15.00
WIB dan pukul 15.00-22.00 WIB (pada hari Senin-Sabtu) dan pukul 09.00-21.00 WIB pada
hari Minggu atau hari besar lainnya. Kegiatan yang dilakukan pada shift pagi lebih banyak
mengarah kepada kegiatan administrasi seperti pengecekan stok persediaan fisik dan
komputerisasi, perencanaan pengadaan persediaan, pemesanan ke PBF, penerimaan barang,
penyimpanan barang datang, entry data barang yang datang, pengarsipan resep dan faktur, serta
kegiatan pelayanan resep, penjualan OTC dan OWA. Sedangkan untuk shift malam lebih
banyak pada kegiatan pelayanan seperti pelayanan OTC, OWA, dan resep karena jumlah pasien
yang datang biasanya lebih banyak.
TUGAS MINGGU 3

Nama: Audyna Safira

NIM : 20/457921/FA/12617

Tempat PKPA : Apotek Garsen

Soal: Bacalah peraturan perundang-undangan terbaru mengenai natkotika dan psikotropika.


Ceritakan mengenai peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan narkotika dan
psikotropika di tempat PKPA anda. Analisislah kesesuaiannya dengan peraturan tersebut.
Buatlah dalam tabel.

Jawab:

Apotek Garsen tidak menyediakan narkotika dan psikotropika karena rendahnya permintaan
pelanggan terhadap kedua jenis obat tersebut serta resiko untuk pengelolaan dan penyimpanan
obat narkotika psikotropika cukup tinggi. Apotek Garsen hanya menyediakan obat bebas, obat
bebas terbatas, obat keras, obat wajib apotek, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
TUGAS MINGGU 4

Nama: Audyna Safira

NIM : 20/457921/FA/12617

Tempat PKPA : Apotek Garsen

Soal: Bacalah peraturan perundang-undangan terbaru mengenai prekursor. Ceritakan mengenai


peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan prekursor di tempat PKPA anda.
Analisislah kesesuaiannya dengan peraturan tersebut. Buatlah dalam tabel.

Jawab:

Permenkes RI nomor 3 tahun 2015 tentang peredaran,


penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika, Kegiatan Apotek Garsen
psikotropika, dan prekursor farmasi
Peredaran  Peredaran prekusor meliputi kegiatan  Precursor yang ada di Apotek
penyaluran dan penyerahan (pasal 3) Garsen telah memenuhi syarat
 Precursor yang diedarkan harus keamanan, khasiat, dan mutu.
memiliki keamanan, khasiat, dan mutu
Pemesanan dilakukan dengan
(pasal 4)
 Penyaluran prekusor hanya dapat menggunakan SP khusus
dilakujan berdasarkan SP dan LPLPO. precursor dalam bentuk obat jadi
SP precursor hanya dapat digunakan yang ditandatangani oleh APA
untuk 1 atau beberapa jenis precursor. atau apoteker yang ditunjuk.
SP precursor harus terpisah dari SP lain  Penerimaan produk dilengkapi
(pasal 9) dengan SP dan faktur sehingga
 Penyaluran prekusor dalam bentuk obat kegiatan peredaran di Apotek
jadi hanya dapat dilakukan oleh PBF Garsen sesuai dengan peraturan
kepada apotek, instalasi farmasi rumah perundang-undangan.
sakit, instalasi farmasi klinik, instalasi  Produk precursor yang tersedia
farmasi pemerintah, dan lembaga ilmu di Apotek Garsen seperti Actifed,
pengetahuan (pasal 14 ayat 1 huruf b) Alco Plus, Citocetin, Decolgen
 Penyaluran precursor harus Kids, Decolsin, Etaflusin,
berdasarkan surat pesanan APA atau Hufagrip Ikadryl, Lapifed, OBH
apoteker yang ditunjuk (pasal 16) Nelco dll.
 Pengiriman precursor dilengkapi
dengan SP dan faktur (pasal 17)
penyerahan precursor hanya dapat
dilakukan oleh apotek, puskesmas,
instalasi farmasi rumah sakit, instalasi
farmasi klinik, dokter, dan toko obat
berdasarkan resep dokter atau surat
permintaan tertulis yang di
tandatangani oleh apoteker atau TTK
(pasal 22)
Penyimpanan Tempat penyimpanan precursor harus  Penyimpanan precursor di
mampu menjaga keamanan, khasiat, dan Apotek Garsen berada di etalase
mutu (pasal 24) dalam ruangan dan etalase OTC
yang berada di jangkauan
konsumen, akan tetapi tetap
diawasi oleh TTK dan apoteker
yang bertugas karena akses
yang cukup mudah untuk dilihat
dan ketika pasien datang TTK
akan membantu mengambilkan
obat yang ada di etalase dengan
mengkonfirmasi keluhan dan
kebutuhan pasien.
 Keadaan ruangan ber AC
dengan suhu dan kelembaban
yang dipantau dengan alat
sehingga khasiat dan mutu obat
tetap terjaga dari kerusakan
akibat suhu yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi.
 Penyimpanan dilakukan dengan
mengelompokkannya sesuai
indikasinya dengan
memperhatikan system FEFO
dan FIFO.
Pemusnahan  Pemusnahan precursor dilakukan Kegiatan pemusnahan prekursor di
ketika tidak memenuhi standar, Apotek Garsen jarang ditemukan
kadaluarsa, tidak memenuhi syarat, selama kegiatan PKPA berlangsung
dibatalkan izin edarnya, berhubungan karena supply dan pengelolaan obat
dengan tindak pidana (pasal 37) yang baik sehingga jarang
 Pemusnahan harus dilakukan tanpa ditemukan obat prekursor yang
mencemari lingkungan dan tidak sudah ED dan produk selalu habis
membahayakan kesehatan masyarakat sebelum aed.
(pasal 39)
 Tahapan pemusnahan meliputi surat
pemberitahuan dan permohohan saksi
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota
atau BPOM setempat (pasal 40)
 Penanggung jawab harus membuat
berita acara pemusnahan yang memuat
hari dan tanggal pemusnahan, tempat
pemusnahan, nama penanggung jawab,
nama saksi, nama dan jumlah precursor
yang dimusnahkan, cara pemusnahan,
tanda tangan penanggung jawab.
Tembusannya disampaikan ke drjen
dan kepala BPOM (pasal 42)
Pencatatan  Apotek wajib membuat pencatatan  Kegiatan dokumentasi dan
dan
mengenai pemasukan dan/atau pengarsipan di Apotek Garsen
pelaporan
pengeluaran precursor terdiri atas nama, melalui komputerisasi dan
bentuk, kekuatan, jumlah sediaan, manual, sehingga data lebih
tanggal nomor dokumen dan sumber aman.
penerimaan, jumlah yang diterima,  Pemasukan dan pengeluaran,
tanggal nomor dokumen dan tujuan jumlah, tanggal dan nomor,
penyaluran penyerahan, jumlah yang PBF, nomor batch, hingga
disalurkan, nomor batch dan kadaluarsa, waktu kadaluarsa telah terekam
paraf atau identitas petugas yang dalam program.
ditunjuk (pasal 43)  Dokumen SP, faktur, disimpan
 Seluruh dokumen pencatatan, secara terpisah di tempat yang
penerimaan, penyaluran, penyerahan, khusus.
SP, disimpan secara terpisah paling  Pelaporan dilakukan oleh
sedikit 3 tahun (pasal 44) petugas yang ditunjuk. Kegiatan
 Apotek wajib membuat, menyimpan, pencatatan can pelaporan di
dan menyampaikan laporan pemasukan Apotek Garsen sesuai dengan
dan penyerahan/penggunaan precursor peraturan perundang-undangan.
setiap bulan kepada dinkes dengan
tembusan kepala balai setempat yang
terdiri atas nama, bentuk, kekuatan
sediaan, jumlah persediaan awal dan
akhir bulan, jumlah yang diterima, dan
jumlah yang diserahkan menggunakan
system pelaporan elektronik paling
lambat setiap tanggal 10 bulan
berikutnya (pasal 45)
TUGAS MINGGU 5

Nama: Audyna Safira

NIM : 20/457921/FA/12617

Tempat PKPA : Apotek Garsen

Soal: Bacalah peraturan perundang-undangan terbaru mengenai obat-obat tertentu yang sering
disalahgunakan. Ceritakan mengenai peredaran, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan obat-
obat tertentu yang sering disalahgunakan di tempat PKPA anda. Analisislah kesesuaiannya
dengan peraturan tersebut. Buatlah dalam tabel.

Jawab:

Berdasarkan PerBPOM Nomor 28 Tahun 2018


Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-Obat Tertentu yang Kegiatan di Apotek Garsen
Sering Disalahgunakan
Peredaran  Peredaran OOT berdasarkan surat  Apotek Garsen menerima OOT
pesanan dalam bentuk obat jadi
 Waspada terkait peredaan OOT kepada menggunakan SP precursor
konsumen yang membeli dalam jumlah khusus (terpisah dari item obat
besar lain). OOT yang tersedia di
Apotek Garsen adalah Komix
yang mengandung
dextromethorphan.
 Peredaran OOT di Apotek
Garsen belum sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
karena terdapat obat komix
yang dapat dibeli dalam jumlah
besar sebanyak 1 box.
Penyimpanan  OOT disimpan dalam ruang yang aman  Penyimpanan obat yang
 Penyimpanan OOT yang sudah mengandung OOT di Apotek
kadaluarsa harus terpisah dari OOT Garsen diletakkan di etalase
yang masih baik, diberi penandaan dalam ruangan dan tertata dengan
yang jelas dan membuat daftar OOT baik.
yang rusak dan kadaluarsa.  Pengecekan persediaan obat
 Melakukan investigasi jika terdapat dilakukan secara berkala
selisih stok saat stock opname dengan komputerisasi sehingga
 Setiap kehilangan OOT harus mencegah terjadinya
dilaporkan selama penyimpanan harus kekosongan obat, kejadian obat
dilaporkan ke BPOM rusak dan kadaluarsa.
 Untuk penyimpanan obat di
apotek garsen terdapat
penyimpanan OOT yang belum
sesuai dengan peraturan
perundangan yaitu Komix yang
disimpan di luar etalase
sehingga lebih mudah untuk
dijangkau konsumen dan tidak
dibatasi jumlahnya.
Pemusnahan  Melakukan pemusnahan terhadap OOT Kegiatan pemusnahan OOT di
rusak atau kadaluarsa Apotek Garsen jarang ditemukan
 Tersedia inventaris OOT yang akan selama kegiatan PKPA berlangsung
dimusnahkan dan terdapat dokumen karena supply dan pengelolaan obat
pendukung yang disetujui Apoteker yang baik sehingga jarang
Penanggungjawab bahwa OOT sudah ditemukan OOT yang sudah ED.
tidak memenuhi syarat untuk digunakan
 Pemusnahan dilakukan oleh apoteker
penanggungjawab dan disaksikan
petugas BPOM atau dinas kesehatan
setempat
 Membuat berita acara pemusnahan OOT
Pelaporan  Laporan harus dibuat tertib dan akurat Kegiatan pelaporan OOT di Apotek
Garsen baik dan sesuai dengan
perundang-undangan

Anda mungkin juga menyukai