Disusun Oleh:
1. Rosmawati (1902026264)
2. Mandha Aulia (1902025218)
3. Clarissya Dwi Lesmana (1902025
4. Muthi’ Hanina ‘Inayati (1902025170)
5. Siti Aenatul Alfianna (1902025329)
6. Gita (1902025179)
7. M. Aziz A (1902025
Jl. Raya Bogor Km.23 No.99 Ciracas, RT.4/RW.5, Rambutan, Ciracas, East Jakarta
City, Jakarta 13830
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelasaikan tugas makalah kami yang berjudul
“Perbankan Dalam Hukum Bisnis” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak....pada mata kuliah hukum bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perbankan bagi para pembaca dan juga bagi kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak..., selaku dosen mata
kuliah hukum bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dengan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nanti demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Dalam kehidupan saat ini, bank merupakan salah satu pelaku yang sangat penting
dalam perekonomian sebuah negara. Dalam bermasyarakat dari kalangan manapun baik
industri/usaha juga bank sangat dibutuhkan. Karena dalam perindustrian/usaha membutuhkan
jasa bank guna mendukung, dan memperlancar aktivitasnya. Tanpa adanya bank, aktivitas
pelaku ekonomi yang terlibat hanyalah sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Sehingga
tidak terkelolanya sebuah sektor tersebut tanpa adanya keterlibatan bank.
Perbankan atau lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan
layanan keuangan paling canggih selain menyalurkan atau meminjamkan (kredit), serta upaya
untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas dalam bentuk deposito. Yang kemudian
bank menyediakan layanan yang mendukung dan memfasilitasi pinjaman dengan
memberikan pinjaman, mengumpulkan uang.
Atau pengertian lainnya, perbankan pada umumnya adalah kegiatan dalam
menjualbelikan mata uang, surat efek dan instrument-instrumenlainnya yang dapat
diperdagangkan. Penerimaan deposito untuk memudahkan penyimpananya atau untuk
mendapatkan bunga, dan/atau perbuatan, pemberian pinjaman-pinjaman dengan atau tanpa
barang-barang tanggungan, penggunaan uang yang ditempatkan atau diserahkan untuk
disimpan. Pembelian, penjualan, penukaran atau penugasan atau penahanan alat pembayaran,
instrumen yang dapatdiperdagangkan, atau benda lainnya yang mempunyai nilai moneter
secara langsung sebagai suatu kegiatan yang teratur.
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman
kerajaan tempo dulu di daratan eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke asia
barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di asia, afrika dan amerika dibawa oleh
bangsa eropa pada saat melakukan penjajahan kenegara jajahannya baik di asia, afrika
maupun benua afrika. Usaha perbankan itu sendiri baru di mulai dari zaman Babylonia kira –
kira tahun 2000 SM. Kemudian di lanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Namun
pada saat itu tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang. Seiring dengan
perkembangan perdagangan semula hanya di daratan eropa akhirnya menyebar ke asia barat,
dan akhirnya ke seluruh penjuru dunia.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.
Bank‐bank yang ada itu antara lain:
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
3. De Algemenevolks Crediet Bank.
4. Nederland Handles Maatscappi (NHM).
5. Nationale Handles Bank (NHB).
6. De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank‐bank milik orang Indonesia dan orang‐orang asing
seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank‐bank tersebut antara lain:
1. Bank Nasional indonesia.
2. Bank Abuan Saudagar.
3. NV Bank Boemi.
4. The Chartered Bank of India.
5. The Yokohama Species Bank.
6. The Matsui Bank.
7. The Bank of China.
8. Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi.
Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank‐bank yang ada di
zaman awal kemerdekaan antara lain:
1. Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang
sekarang dikenal dengan BNI ʹ46.
2. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank
ini berasal dar De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
3. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
4. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta,
kemudian menjadi Bank Amerta.
7. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian
merger dengan Bank Pasifik.
9. Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari.
Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan.
Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan
Rakyat (BPR), Bank Umum Syariʹah, dan juga BPR Syariʹah (BPRS). Masing‐masing bentuk
lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.
Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga
keuangan lain, Dapat dikatakan bahwa bank dan lembaga keuangan adalah perantara di
sektor rumah tangga dan di sektor industri, terutama melalui penghematan sumber daya di
sektor rumah tangga dan pinjaman pinjaman investasi untuk sektor industri. Meskipun dalam
praktiknya, penggunaan dan distribusi dana dapat terjadi baik di sektor rumah tangga maupun
di sektor industri. Definisi umum, yang disebut sebagai lembaga keuangan berdasarkan Pasal
1 UU No 14/1967, adalah bahwa semua entitas yang beroperasi di sektor keuangan
berinvestasi dan mendistribusikan uang. Ini berarti bahwa lembaga keuangan selalu terlibat
dalam sektor keuangan.
Namun selain ketiga hal tersebut, perbankan juga mempunyai fungsi spesifik dalam
penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan.
Selain Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, ada beberapa jenis bank lain yaitu:
1. Bank Sentral (Central Bank)
Bank Sentral memiliki tujuan utama untuk mengatur jumlah uang beredar
dalam perekonomian negara. Namun dalam menjalankan tugasnya, bank sentral
menjalankan berbagai fungsi lain mulai dari penanganan penyelesaian giro,
pelaksana kebijakan moneter sampai dengan pemberian izin, pembinaan, serta
pengawasan kegiatan perbankan.
Contoh: Bank Indonesia (bank sentral Indonesia), The Fed (Bank sentral Amerika),
European Central Bank (bank sentral Eropa), Bank of Japan (Bank sentral Jepang), dll.
2. Bank Syariah
Dalam melakukan kegiatan perbankan, Bank Syariah menggunakan asas-asas
dan prinsip Syariah (berdasarkan hukum Islam), demokrasi ekonomi, serta prinsip
kehati-hatian. Bank Syariah ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan
pembagunaan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaa, dan
pemerataan kesejahteraan rakyat.
Fungsi dari Bank Syariah sendiri adalah:
Menjalankan fungsi penghimpunan dan menyalurkan dana di masyarakat
Menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga Baitul Mal, yaitu menerima
dana yang berasal dari Zakat, Infak, Sedekah, Hibah, ayau dana sosial lainnya
dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola Zakat.
Menghimpun dana sosial yang berasal dari Wakaf uang dan menyalurkannya
kepada pengelola Wakaf (Nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi Wakaf
(Wakif).
Melaksankan fungsi sosial sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-
Undang.
Contoh Bank Syariah di Indonesia: Bank Mandiri Syariah, BNI Syariah, BTN
Syariah, BCA Syariah, dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perbankan mempunyai peranan yang penting dalam hukum bisnis. Kegiatan utama
dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali
kepada masyarakat. Dengan demikian, dunia perbankan dapat menjembatani antara pihak
yang kekurangan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Perbankan dapat menjalankan
fumgsinya tersebut perlu diterapkan prinsip hati-hati terutama pada saat akan menyalurkan
dana kepada masyarakat, artinya bank mengadakan penilaian kelayakan dan seleksi yang
tepat pada setiap nasabah dan calon pengguna dana bank.
Perbankan atau lembaga keuangan bank adalah lembaga keuangan yang menyediakan
layanan keuangan paling canggih selain menyalurkan atau meminjamkan (kredit), serta upaya
untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas dalam bentuk deposito. Dapat dikatakan
bahwa bank dan lembaga keuangan adalah perantara di sektor rumah tangga dan di sektor
industri, terutama melalui penghematan sumber daya di sektor rumah tangga dan pinjaman-
pinjaman investasi untuk sektor industri.
Bank yang merupakan lembaga intermediasi berfungsi dalam menyalurkan dana
masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Aset yang didapat dari dana pihak ketiga sebagian
besar digunakan dalam pembiayaan baik dalam bentuk akad mudarabah, musyarakah,
murabahah dan lainnya. Dan di dalam pembiayaan terdapat resiko gagal bayar. Bila kreditur
mengalami gagal bayar atau berkinerja buruk maka bank syariah hanya akan mendapatkan
kembali pokok pinjaman dan denda. Bandingkan dengan bank konvensional yang tetap
membebankan bunga terhadap kreditur, bila kreditur mengalami gagal bayar maka barang
jaminan akan dijual untuk melunasi pokok pinjaman, bunga dan denda. Bila bank syariah
semakin 3 agresif mengalokasikan aset ke dalam pembiayaan atau total financing maka
semakin besar pula resiko penurunan profitabilitas. Hal ini menunjukan bahwa total financing
atau pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank syariah.
3.2 Saran
INDEKS