Anda di halaman 1dari 7

Konsep Probalitas :

1. Pengertian Konsep dan Definisi Dasar Probabilitas


2. Probabilitas Peristiwa Majemuk, Probabilitas Bersyarat, Peristiwa Saling Bebas
dan Tidak Saling Bebas, Peristiwa Saling Meniadakan (Mutually Exclusive).
3. Hukum-hukum Probabilitas Peristiwa Majemuk
4. Formulasi Bayes dan Pohon Probabilitas (Dipelajari Sendiri)
5. Teknik Pencacahan
* Analisis Kombinatorial

1. Pengertian konsep dalam Probabilitas dan Definisi Dasar Probabilitas

Pengertian/konsep dalam Probabilitas

a) Menjelaskan Eksperimen Probabilitas

Exsperiment adalah percobaan yang sering digunakan dalam statistik secara luas,
seperti pelemparan mata uang, pelemparan dadu, memilih secara acak sebuah bola lampu,
dsb atau tiap proses yang menghasilkan data mentah. Dalam suatu eksperimen
mengandung dua sifat dasar yaitu eksperimen itu sendiri dan kemungkinan hasil.

Eksperiment (percobaan) Kemungkinan hasil


1. Pelemparan 1 mata uang Keluar gambar H atau T
2. Pelemparan 1 dadu Keluar mata dadu 1, atau 2, 3, 4, 5
atau 6
3. Memilih 1 bola lampu Keluar bola lampu baik atau cacat

Contoh 1: Cukup jelas

Contoh 2: Cukup jelas

Contoh 3: Cukup jelas

b) Menjelaskan Ruang Sampel

Ruang sampel merupakan sebuah set (himpunan dari obyek-obyek tertentu) yang berisi
seluruh kemungkinan yang akan terjadi (Total Possible Outcomes) / kemungkinan hasil,
sedangkan tiap elemen (anggota dari set) dari ruang sampel disebut sample point.

Contoh 1: Sebuah mata uang dilempar sekali, maka akan diperoleh ruang sampel S =
{H, T}dan sample point-nya adalah H atau T.

Contoh 2: Dua buah mata uang dilempar bersama-sama sekali, maka akan diperoleh
ruang sampel S = {HH, HT, TH, TT}dan sample point-nya adalah HH atau HT atau
TH atau TT.

1
c) Menjelaskan Peristiwa/ Kejadian (Event)

Peristiwa merupakan bagian dari hasil eksperimen yang diinginkan atau merupakan subset
dari ruang sampel yang ada atau bagian dari kemungkinan hasil yang diinginkan.

Contoh 1: Bila kita melempar sebuah mata uang, ruang sample S = {H, T}dan kita
hanya tertarik untuk H. Peristiwa diatas dapat ditulis sebagai berikut A = {H}.

Contoh 2: Bila kita melempar tiga mata uang, ruang sampel S = {HHH, HHT, HTT,
TTT, TTH, THH, THT, HTH} dan kita tertarik untuk keluar 2 H, maka peristiwa
diatas dapat ditulis sebagai berikut A = {HHT, THH, HTH}

Definisi Dasar Probabilitas

Probabilitas merupakan peluang atau kesempatan terjadinya satu peristiwa (n) atau lebih
(n1, n2, n3, ……) yang dapat dihasilkan dari sebuah eksperiment (N)/total possible
outcomes, maka nilai probabilitas yang diperoleh akan mendekati 1.
n
Prob = ― dimana n £ N
N
Notasi: P(A) dan P( A ) = 1 – P(A)

Contoh 1: Probabilitas akan diperoleh angka 1 pada pelemparan sebuah dadu adalah
1/6. Mengapa ? Karena n = 1 adalah peristiwa. Ruang sampel adalah S = {1, 2, 3, 4,
5, 6}. Probabilitas = n/N = 1/6

Contoh 2: Probabilitas akan diperoleh angka ganjil pada pelemparan sebuah dadu
adalah 3/6. Mengapa ? Karena n = 3 adalah peristiwa. Ruang sampel adalah S = {1,
2, 3, 4, 5, 6}. Probabilitas = n/N = 3/6

2. Probabilitas Peristiwa/ Kejadian Majemuk

Probabilitas Bersyarat
Probabilitas bersyarat merupakan probabilitas majemuk, karena disini ada lebih dari satu
peristiwa/ kejadian.
Probabilitas bersyarat adalah sebuah probabilitas dari sebuah peristiwa yang akan terjadi
jika sebuah peristiwa lainnya telah terjadi.
Dua peristiwa yang saling bebas
Dua peristiwa yang tidak saling bebas

a) Menjelaskan Peristiwa/ Kejadian Saling Bebas (saling terpisah)


Apa itu : Dua peristiwa A dan B dikatakan saling bebas (independent) apabila
terjadinya peristiwa A tidak mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa B.
Contoh 1: Dalam dua kali pelemparan sekeping mata uang Rp 500,-,
probabilitas akan memperoleh 2 H (gambar garuda) akan tetap

2
sama.
Pelemparan I = A yaitu 0,5
Pelemparan II = B yaitu 0,5
Jadi dalam pelemparan ke berapapun probabilitas keluar gambar
garuda H akan tetap sama.

Contoh 2: Dalam tiga kali pelemparan sebuah dadu.

b) Menjelaskan Peristiwa/ Kejadian Tidak Saling Bebas


Apa itu : Dua peristiwa A dan B dikatakan tidak saling bebas (dependent) apabila
terjadinya peristiwa A mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa B.
Contoh 1: Dalam pengambilan dua buah kartu Remi. Diambil satu persatu
secara acak (kartu yang telah terambil tidak dikembalikan lagi)
Pengambilan I = A keluar kartu As maka probabilitasnya 4/52
Pengambilan II = B keluar kartu As maka probabilitasnya 3/51

Contoh 2: Dalam sebuah kelas terdapat 20 orang siswa. Diantaranya 6 orang


pakai baju putih, 10 orang pakai baju merah dan 4 orang lainnya
pakai baju biru.
Jika dipilih secara acak 3 orang siswa satu persatu.
Pilihan I = A ingin dipilih merah maka probabilitasnya 10/20
Pilihan II = B ingin dipilih putih maka probabilitasnya 6/19
Pilihan III = C ingin dipilih biru maka probabilitasnya 4/18

c) Menjelaskan Peristiwa/ Kejadian Saling Meniadakan (Mutually Exclusive)


Apa itu : Dua peristiwa A dan B dikatakan saling meniadakan jika terjadi salah
satu peristiwa tersebut (dalam suatu eksperimen probabilitas) mencegah
terjadinya peristiwa yang lainnya selama berlangsungnya eksperimen probabilitas
yang sama. Peristiwa A dan B tidak mungkin secara bersama-sama.
Contoh 1: Dalam pengambilan sebuah kartu, maka dalam pengambilan
tersebut tidak dapat sekaligus terambil As dan King.
P (A Ç B) = Æ
Contoh 2: Dalam 1 kali pelemparan dua buah dadu, akan keluar jumlah mata
dadu 4 atau lebih kecil dari 4
P (A Ç B) = Æ

3. Hukum-hukum Probabilitas Peristiwa Majemuk

Hukum Perkalian
Probabilitas bersyarat adalah sebuah probabilitas dari sebuah peristiwa yang akan terjadi
jika sebuah peristiwa lainnya telah terjadi.

a) Menjelaskan Hukum Perkalian pada Peristiwa Saling Bebas

3
Apa itu: Hukum perkalian menyatakan bahwa jika A, B, dan C, …. adalah
peristiwa-peristiwa yang saling bebas, maka probabilitas bahwa seluruh peristiwa
itu terjadi, atau probabilitas gabungan (joint probability), adalah produk perkalian
dari probabilitas masing-masing peristiwa.

Konsep: P(A|B) = P(A) dan juga P(B|A) = P(B)


P(A Ç B) = P(A) . P(B)
P(A Ç B Ç C) = P(A) . P(B) . P(C)
P(A1 Ç A2 Ç A3 Ç … Ç An-1 Ç An) = P(A1) . P(A2). P(A3) . P(An)

Contoh 1: Hitunglah probabilitas akan memperoleh garuda (H) dalam dua


kali pelemparan sebuah mata uang.
Jawab : Pelemparan I = A Ú P(A) ÚKeluar gambar garuda (H) = 0,5
Pelemparan II = B Ú P(B) ÚKeluar gambar garuda (H) = 0,5
P(A Ç B) = P(A) . P(B) = (0,5) . (0,5) = 0,25

Contoh 2: Pesawat DC 10 memiliki 3 mesin yang masing-masing bekerja


secara independen. Pesawat tersebut dapat terbang bila sedikitnya 2 mesin dari
mesin-mesin tersebut dapat bekerja dengan baik. Bila probabilitas mesin A
dapat bekerja dengan baik = 0,8, mesin B = 0,8 dan mesin C = 0,7. Dari data
ini, pertanyaan:
a. Berapa probabilitas pesawat tersebut ditunda penerbangannya.
b. Berapa probabilitas pesawat tersebut berada dalam kondisi yang sangat
baik
c. Berapakah probabilitas pesawat tersebut akan layak untuk diterbangkan

Jawab a : P( A Ç B Ç C ) = P( A ) . P( B ) . P( C )
= 0,2 . 0,2 . 0,3 = 0,012
Jawab b : P(A Ç B Ç C) = P(A) . P(B) . P(C)
= 0,8 . 0,8 . 0,7 = 0,448

Jawab c : P(A Ç B Ç C ) = P(A) . P(B) . P( C )


= 0,8 . 0,8 . 0,3 = 0,192
P(A Ç B Ç C) = P(A) . P( B ) . P (C)
= 0,8 . 0,2 . 0,7 = 0,112
P( A Ç B Ç C) = P( A ) . P(B) . P(C)
= 0,2 . 0,8 . 0,7 = 0,112
\Probabilitas = 0,192 + 0,112 + 0,112 = 0,416

b) Menjelaskan Hukum Perkalian pada Peristiwa Tidak Saling Bebas


Apa itu: Hukum perkalian menyatakan bahwa jika A, dan B …. adalah peristiwa-
peristiwa yang tidak saling bebas adalah produk perkalian probabilitas bersyarat
terjadinya peristiwa A setelah B terjadi dengan probabilitas peristiwa B. atau
sebaliknya.

4
Konsep : P(A Ç B) = P(A) . P(B|A) = P(B) . P(A|B)

P(A Ç B Ç C) = P(A) . P(B|A) . P(C|B,A)

Contoh 1: Dalam pengambilan dua buah kartu Remi. Diambil satu persatu
secara acak (kartu yang telah terambil tidak dikembalikan lagi).
Hitunglah probabilitas dua pengambilan tersebut ?
Jawab : Pengambilan I, keluar kartu As maka probabilitasnya
= 4/52 Ú P(A)
Pengambilan II, keluar kartu As maka probabilitasnya
= 3/51 Ú P(B|A)
\Probabilitas, P(A Ç B) =
P(A) . P(B|A) = (4/52) . (3/51) = 12/2652
Contoh 2: Dalam sebuah kelas terdapat 20 orang siswa. Diantaranya 6 orang
pakai baju putih, 10 orang pakai baju merah dan 4 orang lainnya
pakai baju biru. Hitunglah probabilitas jika dipilih secara acak 3
orang siswa satu persatu dan tiga siswa yang terpilih memakai baju
merah semua ?
Jawab : Pilihan I, ingin dipilih merah (1) maka probabilitasnya
=10/20 Ú P(M1)
Pilihan II, ingin dipilih merah (2) maka probabilitasnya
= 9/19 Ú P(M2|M1)

Pilihan III, ingin dipilih merah (3) maka probabilitasnya


= 8/18 Ú P(M3|M2, M1)
\Probabilitas = P(M1 Ç M2 Ç M3)
= P(M1) . P(M2|M1) . P(M3|M2, M1)
= (10/20) . (9/19) . (8/18) = 0,105

Hukum Penjumlahan

Non Mutually Exclusive (Tidak Saling Meniadakan)


Konsep : P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A Ç B)

Contoh 1: Dalam pengambilan sebuah kartu, dan dalam pengambilan tersebut


terpilih 1 kartu warna Hitam atau 1 King
Berapakah probabilitasnya ?

Jawab : P(H) Ú Probabilitas terambil 1 kartu warna Hitam = 26/52


P(K) Ú Probabilitas terambil 1 kartu King = 4/52
P(H Ç K) Ú Probabilitas terambil kartu hitam yang juga King = 2/52

P(H È K) = P(H) + P(K) – P(H Ç K)

5
\Probabilitas = P(H È K) = 26/52 + 4/52 – 2/52 = 28/52

Contoh 2: Dalam 1 kali pelemparan satu buah dadu, akan keluar angka
genap atau keluar angka yang dapat dibagi 3.
Berapakah probabilitasnya ?

Jawab : P(A) Ú Probabilitas keluar angka genap (2;4;6) = 3/6


P(B) Ú Probabilitas keluar angka yang dapat dibagi tiga (3;6) = 2/6
P(A Ç B) Ú Probabilitas angka genap sekaligus dapat dibagi tiga (6) = 1/6

P(A È B) = P(A) + P(B) – P(A Ç B)


\Probabilitas, P(A È B) = 3/6 + 2/6 – 1/6 = 4/6 = 2/3

Mutually Exclusive (Saling Meniadakan) P(A Ç B) = Æ


Konsep : P(A È B) = P(A) + P(B)

Contoh 1: Dalam pengambilan sebuah kartu, maka dalam pengambilan


tersebut tidak dapat sekaligus terambil As dan King. Jika
probabilitas keluar 1 AS = A dan probabilitas keluar 1 King = B
Berapakah probabilitas terambil 1 kartu As atau 1 kartu King.

Jawab : P(A) = 4/52 dan P(B) = 4/52


P (A È B) = P(A) + P(B)
\Probabilitas = P (A È B) = 4/52 + 4/52 = 8/52

Contoh 2: Dalam 1 kali pelemparan dua buah dadu, akan keluar jumlah mata
dadu 4 atau lebih kecil dari 4
Berapakah probabilitasnya ?

Jawab : P(A) Ú Ú (2,2) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36


(1,3) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36
(3,1) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36
\Probabilitas = 3/36

: P(B) Ú Ú (2,1) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36


(1,2) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36
(1,1) Ú Probabilitas = (1/6).(1/6) = 1/36
\Probabilitas = 3/36

P (A È B) = P(A) + P(B)
\Probabilitas, P (A È B) = 3/36 + 3/36 = 6/36 = 1/6

4. Formulasi Bayes (Pelajari dan Kerjakan sebagai Tugas)

Dan Pohon Probabilitas (Pelajari dan Kerjakan sebagai Tugas)

6
7

Anda mungkin juga menyukai