Anda di halaman 1dari 34

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN PRAKTIKUM

PROTEIN

OLEH :

NAMA : NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN

STAMBUK : 15020200149

KELAS : C7C8

KELOMPOK : 1 (SATU)

ASISTEN : A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
PROTEIN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Protein adalah suatu polipeptida yang tersusun dari banyak
asam amino. Protein merupakan molekul yang sangat vital untuk
organisme yang terdapat di semua sel. Struktur dan fungsi protein
ditentukan oleh kombinasi, jumlah, dan urutan asam amino. Protein
dalam tubuh dikelompokkan berdasarkan tugas dan fungsinya terdiri
dari protein serat, protein globular, dan protein konjugasi.
Protein merupakan molekul besar dengan berat molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Protein akan menghasilkan
asam-asam amino jika terhidrolisis dengan oleh enzim. Asam –
asam amino ini terikat satu sama lain dengan ikatan peptida, adapun
rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam molekul protein yaitu
sebagai karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%,
belerang 0-3%, dan fosfor 0-3% (Poedjiadi, 2009)

Protein dapat mengalami denaturasi yaitu perubahan dan


perusakan yang terjadi pada struktur protein dan dapat mengalami
koagulasi yaitu penggumpalan yang terjadi pada molekul protein
yang biasanya diawali dengan terjadinya denaturasi.

1.2. Maksud Praktikum


Adapun maksud praktikum dari percobaan ini yaitu mengetahui
kelarutan protein dan reaksi-rekasi yang terjadi pada golongan
protein.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

1.3. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan praktikum yaitu :
1) Untuk mengetahui kelarutan protein dalam air, senyawa asam,
basa dan organik.
2) Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa
golongan protein.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Umum


Protein yang berasal dari kata protos dari bahasa Yunani
berarti yang paling utama adalah senyawa oganik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein sendiri mengandung karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang ada sulfur dan fosfor.
( Winarno, 2004)
Protein adalah molekul yang konformasinya dinamis dan dapat
mengalami pelipatan (folding) dan penguraian.Pelipatan
membentuk keadaan asli tidak memerlukan pencarian terhadap
struktur yang terbentuk. Konsentrasi yang sangat tinggi di dalam sel
juga mempengaruhi kinetika pelipatan protein ( Murray,dkk, 2009).
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat diklasifikasikan
dalam katalis enzim, protein struktur, protein kontraktil (miosin aktin,
tubulin), hormon (insulin, homrom pertumbuhan), protein transfer
(serum albumin, transferin, hemoglobin), antibodi (imunoglobin),
protein simpanan (albumin telur, protein biji), dan protein pelindung
(toksin dan alergen). (Al Awwaly, 2017)
Dalam molekul protein, asam amino yang saling dirangkaikan
melalui reaksi gugus karboksil asam amino yang satu dengan gugus
amino dari asam amino yang lain, sehingga terjadi ikatan yang
disebut ikatan peptida. Ikatan peptida merupakan ikatan yang
tingkat primer, dua molekul asam amino yang saling berikatan
disebut ikatan dipeptida, bila tiga molekul yang berikatan disebut
tripeptida, dan bila lebih banyak lagi disebut polipeptida. Polipeptida
yang terdiri dari beberapa molekul asam amino disebut oligopeptida.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Molekul protein adalah suatu polipeptida, dimana sejumlah besar


asam aminonya saling ditaukan dengan ikatan peptida tersebut.
(Prof.Dr.Ir. Eddy, 2017)
Bila suasana ruang atau rantai polipeptida suatu molekul
protein berubah, maka dapat dikatakan protein ini terdenaturasi.
Sebagian besar protein globular mudah mengalami denaturasi, jika
ikatan yang membentuk konfigurasi molekul rusak (Prof.Dr.Ir. Eddy,
2017)
Jenis jenis protein berdasarkan fungsinya terdiri dari : (Maggi
Thenawidjaja,dkk, 2017)
1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai katalisato maknan
katalisator adalah membentu dalam perubahan suatu molekul
menjadi molekul lain, tanpa ikut mengalami perubahan.
2. Hormon , yaitu protein yang ebrperan dalam regulasi berbagai
proses biokimia dan fisiologi dalam tubuh makhluk hidup,
contohnya insulin, hormon pertumbuhan, lipotropin, dan
prolaktin.
3. Protein transpor, yaitu protein yang digunakan makhluk hidup
sebagai alat transportasi atom, senyawa atau molekul yang
dibutuhkan atau perlu dikeluarkan oleh tubuh. Contohnya
transpor dalam darah addalah albumin yang mampu mengikat
berbagai amcam senyawa dan ion, seperti natrium, kalium,
kalsium, asam lemak, termasuk obat-obatan.
4. Protein struktural, yaitu protein yang menunjang integritas
struktur dan komponen sel, terutama komponen yang bersifat
cair. Contoh protein struktural adalah kolagen dan keratin.
Kolagen merupakan komponen utama jaringan otot penghubung
antara tulang dan persendian, sedangkan keratin banyak
ditemukan pada jaringan keras, seperti rambut, kuku, dan bulu.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

5. Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk menerima


rangsangan dari luar, sebelum diteruskan ke dalam sel untuk
mengubah atau mengaktifkan reaksi biokimia yang menjadi
targetnya.
6. Protein pengantar signal (signaling protein) yang terlibat dalam
proses penyimpanan pesan atau isyarat untuk diterjemahkan
menjadi berbagai aktivitas dan reaksi biokimia dalam sel.
7. Protein penyimpan adalah protein yang berfungsi sebagai
reseptor yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja sel.
2.2. Uraian Bahan
1. Albumin Telur (Ditjen POM, 1979 : 139)
Nama resmi : ALBUMIN HUMANI SELUTIO
Nama lain : Larutan albumin
Pemerian : Cairan jernih agak kental, tidak berwarna
hingga berwarna kekuningan tergantung
kadar protein
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan dalam 3
bagian gliseral, sangat sukar larut dalam
air, setara 95% P
Penyimpanan : Simpan pada suu 2˚ - 25˚ terlindung dari
cahaya
Kegunaan : Sebagai sampel
2. Ammonium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 86)
Nama resmi : AMONIUM HYDROKSIDUM
Nama lain : Amonia
Rumus molekul : NH4OH
Rumus struktur :

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Berat molekul : 35,04 g/mol

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,


menusuk kuat.

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

3. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)


Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Rumus molekul : H2O
Rumus struktur :

Berat molekul : 18,02 g/mol


Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa,
dan tidak memiliki warna
4. Asam Klorida (Ditjen POM, 1979 : 53)
Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Namal lain : Asam klorida
Rumus Molekul : HCl
Rumus struktur :

Berat Molekul : 36,46 g/mol


Pemerian
: Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang

Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%) P

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat pereaksi


5. Asam Nitrat (Ditjen POM, 1979 : 50)
Nama resmi : ACIDUM NITRICUM
Nama lain : Asam nitrat
Rumus molekul : HNO3
Rumus struktur :

Berat molekul : 63,01 g/mol

Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, bau khas,


rasa asam yang tajam

6. Etanol (Ditjen POM, 1979 : 65)


Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Etanol
Rumus molekul : C2H5O
Rumus struktur :

7. Ferri Klorida (Ditjen POM, 1979 : 659)


Nama resmi : FERRI CHLORIDA
Nama lain : Besi (III) klorida
Rumus molekul : FeCl3
Berat molekul : 162,5 g/mol

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam


kehijauan, bebas warna jingga dari
garam nidrat yang dipengaruhi oleh
kelembapan
Kelarutan : Larut dalam air, larutan berpotensi
berwarna jingga

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi


8. Kupri Sulfat (Ditjen POM, 1979 : 731)
Nama resmi : CUPRU SULFAS
Nama lain : Tembaga (II) sulfat
Rumus molekul : CuSO4
Rumus struktur :

9. Natrium Hidroksida (Ditjen POM, 1979 : 412)


Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Rumus struktur :

Berat molekul : 40,00 g/mol

Pemerian
: Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keping kertas dan rapuh,
menunjukkan susunan hablur, putih,
mudah meleleh, sangat alkalis dan
korosif.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol


(95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pereaksi


10. Natrium Karbonat (Ditjen POM, 1979 : 400)
Nama resmi : NATRII CARBONAS

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Nama lain : Natrium karbonat


Rumus molekul : Na2CO3

Rumus struktur :

Berat molekul : 124,00 g/mol


Pemerian
: Hablur tidak berwarna, atau serbuk
putih

Kelarutan
: Mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air mendidih

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Kegunaan : Sebagai pereaksi

11. Natrium Klorida (Ditjen POM, 1979 : 403)


Nama resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama lain : Natrium klorida
Rumus molekul : NaCl
Rumus struktur :

Berat molekul : 58,44 g/mol


Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau
serbuk hablur putih, tidak berbau, dan
rasa asin

Kelarutan
: Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7
bagian air mendidih, dan 10 bagian
gliserol, sukar larut dalam etanol (95%)

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Zat tambahan


12. Natrium Nitroprusi (Ditjen POM, 1979 : 714)
Nama resmi :NATRIUM NITROHEKSASIANOFERAT
(III)
Nama lain : Natrium nitroprusi
Rumus molekul : Na2[Fe(CN)5(NO)].2H2O
Rumus struktur :

Pemerian : Hablur, berwarna merah delima

Kelarutan : Mudah larut dalam air

13. Ninhidrin (Ditjen POM, 1979 : 717)


Nama resmi : NINHYDRIN
Nama lain : Ninhidrina
Rumus molekul : C9H4O3.H2O
Rumus struktur :

Pemerian : Serbuk hablur, putih atau kuning


sangat pucat

Kelarutan : Larut pada suhu 60˚ dalam 20 bagian


air

Kegunaan : Sebagai pereaksi

14. Perak Nitrat (Ditjen POM, 1979 : 97)


Nama resmi : ARGENTIL NITRAS
Nama lain : Perak nitrat

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Rumus molekul : AgNO3


Rumus struktur :

Berat molekul : 169,9 g/mol

Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur


berwarna putih, tidak berbau, menjadi
gelap jika terkena sinar

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

2.3. Prosedur Kerja (Anonim, 2021)


1. Uji kelarutan protein
Disiapkan 4 buah tabung reaksi dimana masing-masing
tabung di isi dengan 1 ml putih telur. Tabung 1 ditambahkan 2 ml
aquadest dan tabung 2 ditambahkan 2 ml NaOH 0,1 M, tabung 3
ditambahkan 2 ml HCl 0,1 M, serta tabung 4 ditambahkan 2 ml
Na2CO3 0,1 M, kemudian homogenkan lalu amati kelarutan
protein dalam 4 pelarut yang berbeda.
2. Uji denaturasi protein (Pengaruh pemanasan, pH, pelarut
organik)
Disiapkan 4 buah tabung reaksi kemudian masing-masing
tabung diisi dengan 2ml putih telur. Tabung 1 dipanaskan pada
lampu spiritus secara perlahan lahan, tabung 2 ditambahkan 1
ml HNO3 2 M, tabung 3 ditambahkan 1 ml NaOH 2 M, serta
tabung 4 ditambahkan 1 ml etanol 70%, lalu amati perubahan
yang terjadi.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

3. Uji denaturasi protein (Logam/Logam berat)


Dibuat larutan putih telur 1 : 1 kemudian disiapkan 5 tabung
reaksi dimana masing-masing tabung diisi dengan 2 ml larutan
putih telur. Pada tabung 1 ditambahkan 5 tetes larutan AgNO 3
0,1 M, tabung 2 ditambahkan 5 tetes larutan NaCl 0,1 M, dan
pada tabung 3 ditambahkan 5 tetes larutan FeCl3 0,1 M. Amati
perubahan yang terjadi.
4. Uji reaksi warna protein
Dibuat larutan putih telur 1 : 1 kemudian disiapkan 4 tabung
reaksi dimana masing-masing tabung diisi dengan 2 ml larutan
putih telur. Untuk uji biuret pada tabung 1 ditambahkan 0,5 ml
NaOH 0,1 M, lalu ditambahkan beberapa tetes CuSO4 0,1 M.
Pada uji ninhidrin pada tabung 2 ditambahkan 0,5 ml larutan
ninhidrin 0,1% lalu panaskan hingga mendidih. Pada uji sistein
pada tabung 3 ditambahkan 0,5 ml larutan nitroprusida 1% dan
0,5 ml amonium hidroksida 0,1 M, lalu amati perubahan yang
terjadi.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

BAB 3

METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. gelas ukur
2. gegep kayu
3. lampu spiritus
4. pipet tetes
5. rak tabung
6. tabung reaksi.

3.2 Bahan Praktikum


Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. Aquadest
2. Asam Klorida (Hcl)
3. Asam Nitrat (HNO3)
4. Amonium Hidroksida (NH4OH)
5. Etanol 70%,
6. Ferri Klorida (Fecl3)
7. Kuprum Sulfat
8. Natrium Hidroksida (Naoh)
9. Natrium Karbonat (Na2CO3)
10. Natrium Klorida (Nacl)
11. Natrium Nitroprusida 1%
12. Ninhindrin 0,1%
13. Perak Nitrat (Agno3)
14. Putih Telur (Albumin).

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

3.3 Cara Kerja


1. Uji Kelarutan Protein
1. Siapkan 4 buah tabung reaksi dengan label A,B,C,D
2. Masing” tabung tambahkan 1 ml albumin
3. Tabung A ditambahkan pelarut aquadest sebanyak 2 ml
4. Tabung B ditambahkan pelarut NaOH sebanyak 2 ml
5. Tabung C ditambah pelarut HCl sebanyak 2 ml
6. Tabung D ditambah pelarut Na2CO3 ssebanyak 2 ml
7. Homogenkan dan amati kelarutan protein
2. Uji Denaturasi Protein (pengaruh pemanasan, pH, pelarut
organik).
1. Siapkan 4 buah tabung reaksi A,B,C dan D
2. Masing-masing tabung reaksi ditambahkan 1 ml sampel
albumin
3. Tabung A dipanaskan hingga mendidih menggunakan lampu
spiritus.
4. Tabung B ditambah kan HNO3 2M sebanyak 1 ml
5. Tabung C ditambahkan NaOH 2M sebanyaj 1 ml
6. Tabung C ditambahkan etanol 70% sebanyak 1 ml
7. Homogenkan dan amati perubahannya
3. Uji Denaturasi Protein (logam/logam berat)
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi dengan label A,B dan C
2. Larutan albumin dibuat dengan perbandingan 1:1
3. Masing-masing tabung ditambahkan albumin sebanyak 2ml
4. Tabung A ditambahkan pereaksi AgNO3 sebanyak 5 tetes
5. Tabung B ditambahkan pereaksi NaOH sebanyak 5 tetes
6. Tabung C ditambahkan pereaksi FeCl3 sebanyak 5 tetes
7. Homogenkan dan amati perubahannya

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

4. Uji Reaksi Warna Protein


1. Siapkan 3 buah tabung reaksi dengan label A,B, dan C
2. Masing-masing tabung ditambahkan albumin 1:1 sebanyak 2
ml

3. Untuk uji biuret pada tabung A ditambahkan 0,5 ml NaOH


kemudian tambahkan CuSO4 1M sebanyak 0,5 ml
4. homogenkan
5. untuk uji ninhidrin pada tabung B ditambahkan pereaksi
ninhidrin 0,1% sebanyak 0,5 ml kemudian dipanaskan di
lampu spiritus hinggah mendidih
6. untuk uji sistein ditambahkan pereaksi Na Nitropusi da 0,1%
sebanyak 0,5 ml kemudian tambahkan ammonium
hidroksida 0,1M sebanyak 0,5 ml

7. homogenkan dan amati perubahan.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Uji kelarutan protein

No. Sampel Pelarut Hasil Keterangan


Albumin Aquadest Larut Larut
1
Albumin NaOH 0,1 M Larut Larut
2

3 Albumin HCl 0,1 M Terlarut, Agak keruh Sukar Larut

Albumin Na2CO3 Larut Larut


4

B. Uji denaturasi protein (pemanasan, pH, pelarut organik)

No. Sampel Perlakuan/pereaksi Hasil Keterangan


1 Albumin Dipanaskan pada Endapan Putih Terjadi
bunsen denaturasi
protein
pengaruh
pemanasan
2 Albumin HNO3 2 M Endapan Putih Terjadi
denaturasi
protein pH
asam
3 Albumin NaOH 2 M Endapan Putih Terjadi
denaturasi
protein pH
basa
4 Albumin Etanol 70% Endapan Terjadi
Putih/Gumpalan” Putih denaturasi
protein pelarut
organik

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

C. Uji denaturasi protein (logam atau logam berat)

No. Sampel Pereaksi Hasil Keterangan

1 Albumin AgNO3 0,1 M Endapan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
AgNO3

2 Albumin NaOH 0,1 M Gumpalan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
NaOH

3 Albumin FeCl3 0,1 M Gumpalan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
FeCl3

D. Uji reaksi warna protein

Sampel Pereaksi/perlakuan Hasil Keterangan


No
.
1 Albumin NaOH 0,1 M Berwarna Ungu Positif
+ mengandung
CuSO4 1 M ikatan peptida
2 Albumin Ninhidrin 0,1% Berwarna Biru Albumin
mengandung
asam amino
3 Albumin Na. Nitroprusida 0,1% Berwarna Merah Albiumin
+ mengandung
Ammonium hidroksida asam amino
sistein

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

4.2 Pembahasan

Protein merupakan zat penting yang tersusun atas polimer asam


amino, dimana asam amino merupakan senyawa yang terdiri dari gugus
amina (-NH2), gugus karboksil (-COOH) dan rantai samping (R). Dimana
protein memiliki fungsi memproduksi enzim dan hormone serta menjaga
fungsi sel dan organ tubuh. Protein terdiri dari 2 kategori yaitu protein
sederhana dan terkonyugasi selain itu protein memiliki struktur yang dibagi
menjadi empat diantaranya primer, sekunder, tersier dan kuartener.
Pada percobaan protein kali ini dilakukan empat percobaan diantaranya
uji kelarutan protein,uji denaturasi protein (pengaruh pemanasan, pH,
pelarut organik), uji denaturasi protein (logam/logam berat) dan uji reaksi
warna protein. Dimana setiap uji percobaan ini memiliki tujuan yang
berbeda dengan melihat hasil reaksi yang dihasilkan disetiap uji percobaan
protein.
Pada percobaan pertama dilakukan uji kelarutan protein didalam empat
pelarut yaitu aquadest,, Natrium Hidroksida (NaOH) ,Asam Klorida HCl,
dan Natrium Karbonat Na2CO3. Dimana tujuan percobaan ini praktikan akan
melihat kelarutan protein dalam empat pelarut tersebut. Pada uji ini
dilakukan penambahan sampel albumin kedalam pelarut aquadest, Natrium
Hidroksida (NaOH), Asam Kloridaa (HCl), dan Natrium Karbonat (Na2CO3)
sebanyak 2 ml. hasil yang diperoleh dari uji kelarutan protein ini setelah
dihomogenkan diperoleh pada pelarut aqaudest, NaOH dan Na2CO3
menunjukkan sampel albumin terlarut sedangkan pada pelarut HCl
menunjukkan sampel albumin terlarut namun sedikit berkeruh sehingga
pelarut HCl ini dikatakan albumin sukar terlarut dalam HCl.
Pada percobaan kedua dilakukan uji denaturasi protein (pengaruh
pemanasan, pH, pelarut organic). Untuk pengaruh pemanasan dilakukan
dengan cara dipanaskan menggunakan lampu spiritus, untuk pH nya
dilakukan pengujian dengan pelarut asam HNO3 sebagai wakil dari pH

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

asam dan NaOH untuk pH basa serta pengaruh organic digunakan etanol
70%.
Pada uji ini dilakukan penambahan HNO3 , NaOH, dan Etanol 70%. Hasil
dari penambahan albumin setalah dilakukan pemanasan pada lampu
spiritus diperoleh hasil terbentuknya endapan putih yang menunjukkan
bahwa dengan albumin pengaruh pemanasan akan terjadi denaturasi
protein. Selain itu pada pelarut HNO3 , NaOH, dan Etanol 70% akan
menghasilkan endapan putih yang menunjukkan albumin mengalami
denaturasi pH asam pada HNO3, pH basa pada NaOH dan pelarut organic
pada etanol 70%.
Pada percobaan ketiga dilakukan uji denaturasi protein (pengaruh
logam/logam berat). Dimana pada uji ini dilakukan penambahan albumin
dengan pereaksi AgNO3 0,1 M, NaOH 0,1 M dan FeCl3 0,1 M. dimana hasil
yang diperoleh dari uji ini terbentuk endapan putih di semua pelarut yang
menunjukkan albumin terdenaturasi dengan logam Ag, Na dan Fe.
Pada umumnya denaturasi protein terjadi dikarenakan factor-faktor
diantaranya denaturasi protein akibat panas karena kondisi panas dapat
memutuskan ikatan hydrogen dan interaksi hidrofobik non polas yang
menompang struktur tersier dan sekunder molekul protein, kedua akibat
asam dan basa yang dapat memutuskan jembatan garam pada struktru
tersier protein, ketiga akibat pelarut organic karena mempengaruhi
stabilitas interaksi hodrofobik protein dan terakhir adalah akibat logam
berat karena logam beratakan membentuk protein logam yang tak larut.
Pada percobaan terakhir dilakukan uji reaksi warna protein. Dalam uji
reaksi warna protein dilakukan tiga pengujian diantaranya uji biuret, uji
ninhidrin dan uji sistein. Masing-masing pada uji reaksi warna ini memiliki
tujuan yang berbeda. Pertama pada uji biuret praktikan akan
mengidentifikasi adanya ikatan peptide pada protein dimana ion tembaga
dalam pereaksi biuret akan bereaksi dengan peptide membentuk kompleks
berwarna ungu. Penambahan albumin 1:1, 0,5 NaOH dan 0,5 CuSO4. Akan

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

menghasilkan warna ungu yang menunjukkan positif megandung ikatan


peptide. Kedua pada uji ninhidrin praktikan akan mengidentifikasi
keberadaan asam amino pada protein dimana akan memberikan reaksi
positif setelah dipanaskan berupa warna biru. penambahan albumin 1:1,
dan pereaksi ninhidrin sebanyak 0,5 ml akan meghasilkan warna biru yang
menunjukkan albumin mengandung asam amino. Dan untuk uji ketiga yaitu
uji sistein dimana pada uji ini praktikan akan mengidentifikasi adanya asam
amino sistein dengan reaksi positif warna merah dimana dilakukan
penambahan albumin 1:1, Na. Nitropusida dan ammonium hidroksida
sebanyak 0,5 ml akan menghasilkan warna merah yang menunjukkan
albumin mengandung asam amino sistein.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diaambil dari percobaan protein kali ini
yaitu :
- Pada uji kelarutan protein albumin larutdan berwarna bening dalam
pelarut aquadest, NaOH, dan Na2CO3. dan pada pelarut HCl larut
namun sedikit keruh.
- Pada uji denaturasi protein pengaruh pemanasan, pH, dan pelarut
organic pada pelarut aquadest, NaOH, HNO3, dan ethanol 70% akan
membentuk endapan putih dan terdenaturasi.
- Pada uji denaturasi protein pengaruh logam/logam berat pada
pelarut AgNO3, NaOH, dan FeCl3 akan membentuk endapan putih
dan terdenaturasi dengan logam Ag, Na, dan Fe.
- Pada uji reaksi warna protein :
a. Untuk uji biuret positif menghasilkan warna ungu, positif
mengandung ikatan peptide.
b. Untuk uji ninhidrin menghasilka reaksi positif warna biru yang
menunjukkan albumin mengandung asam amino.
c. Untuk sistein menghasilakn reaksi positif warna merah
menunjukkan albumin mengandung asam amino sistein.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil daripercobaan protein kali ini yaitu
praktikum harus memahami materi protein ini secara mendalam dan
memahami prosedur kerja dalam melakukan suatu percobaan. Praktikan
juga harus berhati-hati dan teliti melihat reaksi atau perubahan yang terjadi
pada uji kelarutan protein,uji denaturasi protein (pengaruh pemanasan, pH,
pelarut organik) (logam/logam berat) dan uji reaksi warna protein agar

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

terhindar dari kesalahan yang tidak diinginkan dan mendapatkan hasil yang
akurat.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Makassar : Fakultas


Farmasi Universitas Muslim Indonesia

Awwaly, Al. 2017. Protein Hasil Ternak dan Aplikasinya. Malang : UB Press

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen


Kesehatan Indonesia

Ditjen POM.2014.Farmakope Indonesia Edisi ke V. Depkes RI : Jakarta.

Murray,dkk. 2009. Biokimia Harper. Jakarta : EGC

Poedjiadi, A. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia


Press

Suprayitno,Eddy. 2017. Metabolisme Protein. Malang : UB Press

Wardiyah. 2016. Kimia Organik. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Winarno.F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama

Ditjen POM.2014.Farmakope Indonesia Edisi ke V. Depkes RI : Jakarta.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

LAMPIRAN

4.1 Hasil
A. Uji kelarutan protein

No. Sampel Pelarut Hasil Keterangan


Albumin Aquadest Larut Larut
1
Albumin NaOH 0,1 M Larut Larut
2

3 Albumin HCl 0,1 M Terlarut, Agak keruh Sukar Larut

Albumin Na2CO3 Larut Larut


4

B. Uji denaturasi protein (pemanasan, pH, pelarut organik)

No. Sampel Perlakuan/pereaksi Hasil Keterangan


1 Albumin Dipanaskan pada Endapan Putih Terjadi
bunsen denaturasi
protein
pengaruh
pemanasan
2 Albumin HNO3 2 M Endapan Putih Terjadi
denaturasi
protein pH
asam
3 Albumin NaOH 2 M Endapan Putih Terjadi
denaturasi
protein pH
basa
4 Albumin Etanol 70% Endapan Terjadi
Putih/Gumpalan” Putih denaturasi
protein pelarut
organik

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

C. Uji denaturasi protein (logam atau logam berat)

No. Sampel Pereaksi Hasil Keterangan

1 Albumin AgNO3 0,1 M Endapan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
AgNO3

2 Albumin NaOH 0,1 M Gumpalan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
NaOH

3 Albumin FeCl3 0,1 M Gumpalan Putih Albumin


terdenaturasi
dengan logam
FeCl3

D. Uji reaksi warna protein

Sampel Pereaksi/perlakuan Hasil Keterangan


No
.
1 Albumin NaOH 0,1 M Berwarna Ungu Positif
+ mengandung
CuSO4 1 M ikatan peptida
2 Albumin Ninhidrin 0,1% Berwarna Biru Albumin
mengandung
asam amino
3 Albumin Na. Nitroprusida 0,1% Berwarna Merah Albiumin
+ mengandung
Ammonium hidroksida asam amino
sistein

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

- Foto Hasil
A. Uji Kelarutan Protein

B. Uji Denaturasi Protein (pengaruh pemanasan, pH, pelarut


organik).

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

C. Uji Denaturasi Protein (pengaruh logam/ logam berat).

D. Uji reaksi warna protein.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

- Alat dan bahan


A. gelas ukur

B. gegep kayu

C. lampu spiritus

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

D. pipet tetes

E. rak tabung

F. tabung reaksi.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

G. Aquadest

H. asam klorida (HCl)

I. asam nitrat (HNO3)

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

J. amonium hidroksida (NH4OH)

K. etanol 70%,

L. ferri klorida (FeCl3)

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

M. kuprum sulfat

N. natrium hidroksida (NaOH)

O. natrium karbonat (Na2CO3)

P. natrium klorida (NaCl)

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149
PROTEIN

Q. natrium nitroprusida 1%

R. ninhindrin 0,1%

S. perak nitrat (AgNO3)

T. putih telur (albumin).

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN A.HESTI WULANDASARI AMIR, S.Farm


15020200149

Anda mungkin juga menyukai