Kti Warmiati Bab 1-5 (Revisi Sidang) 2
Kti Warmiati Bab 1-5 (Revisi Sidang) 2
PENDAHULUAN
bokong bayi merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan di
mana jannin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong
ketahui pasti tetapi dapat terjadi pada persalinan prematur, uterus bikornis,
sejumlah 358.000 ibu meninggal saat bersalin di mana 355.000 (99%) berasal
100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan dengan rasio Angka Kematian Ibu
( WHO, 2010). Semakin tinggi Angka Kematian Ibu (AKI), maka semakin
tinggi pula angka kematian bayi (AKB) Sekitar 4 juta pertahun bayi
1
2
Tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di idonesia meningkat dari 228 per
100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 menjadi 359 per 100.000 kelahiran
hidup sedangkan pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
sebesar 34 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan di Tahun 2012 menjadi 32
AKB masih di katakan cukup tinggi. AKB di indonesia ( 35 per 100 kelahiran
hidup ) adalah 4,6 kali lebih tinggi dari pada Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi
dari Pilipina dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.2(apriyanti fiti)
Angka kematian ibu dan bayi pasca persalinan di Banten sangat tinggi.
Pada tahun 2013, kematian ibu mencapai 216, sedangkan kematian bayi
neonatal (hanya hidup dalam rentang waktu 28 hari) sebanyak 1220..3( Sigit,
Wardoyo)
Provinsi Banten menempati peringkat ke-5 dalam kasus kematian ibu dan
Berdasarkan hasil survey awal yang peneliti lakukan dari ruang bersalin
tahun 2015 sebanyak 102 kasus dari 648 ibu bersalin di RSUD Berkah
penelitian ini yaitu“ faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan
2015
2015
2015
5
bersalin.
1.5 Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
2.1.1 Pengertian
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
janin.
7
8
(janin + uri) yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan
bantuan alat – alat, serta tidak melukai ibu dan bayi, yang
caesar.
janin dapat hidup (viabel) – berat janin di bawah 1000 gr, tua
gr.
9
disebut postmatur.
sevalopelvik.11(amru,sofian. 2011)
6)
2.2.1 Pengertian
persalinan.13(fadlun)
a. Complete /flexed brech, pada posisi ini paha dan lutut bayi fleksi
dan kaki menutupi bokong. Tipe ini lebih sering pada multigravida
b. Extended brech (frank brech) pada bayi fleksi, tetapi pada kaki
2.2.3 Diagnosis
melenting.
11
b. Pemeriksaan auskultasi
fundus.
adalah anus.
tangan.
berikut:
bikornis.
lama terjadi.
dan hidramnion.
a. Dalam kehamilan
13
(letak lintang).
uteri, perdarahan.
letak defleksi.
panggul.
kefosa iliaka.
15
pada bokong dan tangan yang lain pada kepala, janin akan
terdekat)
atas panggul.
gurita.13(fadlun)
b. Dalam persalinan
Persalinan
Kolaborasi dokter.10(sumarah)
tekanan pada kepala pada tali pusat dan ini akan menyebabkan
hipoksia janin. Bahaya lain adalah fraktur, ruptur organ abdomen dan
a. Perdarahan intrakranial.
c. Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan
fleksus brachialis.
2.2.8 Prognosis
primigravida.
ialah:
anak.
rahim.
mauriceau.14(maartaadisoebrata)
19
2.2.9 Terapi
luar sudah dicoba pada bulan ke-7. Versi luar masih dapat diusahakan
faktor, seperti kelainan bentuk rahim atau tali pusat yang pendek.
didepan.14(maartadisoebrata)
dokter ahli obstetri, anastesi dan ahli anak. Jika ibu tidak partus
a. Kala I persalinan
b. Kala II
diperlukan lebih lama dari pada presentasi kepala. Hal ini sebagai
uterus.
intertrokhanterika).
maka interna rotasi sebesar 1350, atau sebesar 2250 bila berputar
dalam keadaan fleksi yang tajam pada torak dengan salah satu
diameter oblik.
dagu, hidung, dahi, ubun – ubun besar, dan ubun – ubun kecil
melewati perineum.
pada saat rotasi internal terjadi 900. Rotasi pada punggung janin
panggul.10(summarah)
terlalu besar (>3500 gram). Oleh karena itu, jangan terlalu cepat
pusat dan dilonggarkan dan anak harus lahir 8 menit setelah tali pusat
lahir.
harus lancar.
a. Persalinan Spontan
murni atau bokong kaki dengan taksiran berat badan anak <3500
gram, baik pada primi maupun multipara, serta tidak ada penyulit
episiotomi.
badan anak searah dengan paksi jalan lahir dan tidak dilakukan
tarikan.
24
Bila kaki sudah lahir seperti pada letak bokong kaki, letak lutut,
ibu jari terletak pada lipat paha dan jari – jari lainnya
dan sedikit kekiri atau kekanan sesuai letak punggung anak, sama
kemungkinan infeksi.
c. Ekstraksi parsial
lahir sudah ada dan tidak ada kemajuan, misalnya karena his
lama karena pada saat ini kepala kepala mulai masuk kedalam
25
rongga panggul dan tali pusat akan tertekan diantara kepala dan
waktu 8 menit setelah tali pusat lahir. Dalam hal ini, untuk
rintangan.
Pada saat ini, kita dapat melahirkan bahu dengan dua cara, yakni
lengan dilahirkan dengan cara klasik. Dalam hal ini, bila kita
penolong).
2) Cara muller.
Namun, metode klasik lebih berhasil pada bah yang sulit lahir
3) Cara Louvset (di lakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit
1) Cara mauriceau
dalam tadi.
2) Prasat de Lee
kebawah agar hidung dan mulut anak bebas, dan anak dapat
3) Forseps piper
F. Ekstraksi total
29
G. Insisi Duhrsen
keadaan ini, bokong dan badan sebagai bagian sudah lahir dan
H. Seksio sesaria
I. Embriotomi
30
magnum bila janin mati akibat arrest of the after coming head
Komplikasi yang terjadi pada ibu dan janin adalah sebagai berikut:
25 per 1000 kelahiran hidup, persus dua smapai tiga untuk non
skor APGAR, lama rawat, penyulit neonatal dan hasil analisi gas
kali tidak dapat di hindari dan fraktur femur dapat terjadi pada
b.3.1 Umur
kematangan jiwa.8(wawan,dkk)
32
Usia reproduksi yang sehat bagi seorang ibu yaitu umur 20-35
siap dalam menerima kehamilan dan pada usia >35 tahun fungsi dari
dikelompokan menjadi:
usia dengan letak sungsang pada ibu bersalin (p value= 0,000,C= 0,266
b.3.2 Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500
gram yang pernah di lahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan
minggu.10(sumarah)
33
menadi:
1. Primipara
2. Multipara
seorang anak atau lebih dari dua kali sampai dengan empat
kali.
3. Grandemultipara
2.3.3 Pekerjaan
Klasifikasi pekerjaan :
sungsang.16(trihardini ismi)
35
BAB III
METODE PENELITIAN
dinamikan korelasi antara fenomen atau antara factor risiko dan factor efek.
Yang dimaksud factor efek adalah suatu akibat dari adanya factor risiko,
dinamika korelasi antara factor – factor risiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data dan sekaligus pada suatu saat
36
37
banyak terdapat kejadian letak sungsang pada ibu bersalin dan tersedia
tahun 2015
3.3.1 Populasi
kesimpulannya.17(sugiyono)
3.3.2 Sampel
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
populasi itu.17(sugiyono)
sebagai berikut:
n= N
1+ (N x e2)
Keterangan:
n : UkuranSampel
N : Populasi
n= N
39
1+(N x e2)
= 648
1+(648 x 0,052)
= 247 orang
sampel secara acak dengan populasi 648 orang dan sampel 247 orang.
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variable yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin di
teliti.9(notooatmodjo,soeidjo)
Gambar 3.4
Kerangka konsep
Pekerjaan
Tabel 3.1
Definisioperasional
letak
memanjang
dengan kepala
difundus uteri
dan bokong
dibawah
kavum uteri
2. Umur Usia ibu saat Melihat Rekam 1. Ordinal
tertulis di 20 – 35 th
30 th
42
yang bersifat
rutin yang
menghasilkan
uang
sekunder yang di peroleh dari rekam medik (kartu studi) seluruh ibu
kabupaten pandeglang
penelitian.
a. Editing
uesioner tersebut.
b. Coding
yakni mengubah data berbentuk kalmiat atau huruf menjadi data angka
atau bilangan.
berikut :
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
e. Tabulasi
Yakni membuat tabe l- tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau
a. AnalisisUnivariate
nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya
P = F 100%
F = frekuensi
b. Analisis Bivariate
berkolerasi.9(notooatmodjo,soeidjo)
atau Chi Square. Chi square merupakan uji statistik Non Parametrik ;
2
❑
( 0 E ) ❑2
X =∑
❑ E
dk = ( B – 1 ) (K 1)
0 = Nilai observasi
47
dk = derajat keberhasilan
B = jumlah baris
Dengan nilai P ini kita dapat menggunakan untuk keputusan uji statistik
41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pasal 15, bahwa RSUD
Daerah Pandeglang berubah menjadi Rumah Sakit Umum Berkah dan pada
tanggal tanggal 1 April 2008 secara resmi Rumah Sakit Umum Berkah
Daerah Pandeglang beralih tempat dari Jl. Lesehatan No.1 ke Jl. Labuan
48
49
1. Visi
2. Misi
pegawai.
profesional
Minimal (SPM)
1) Sarana
2) Prasarana
- Sp Orthodenti :1
- Sp Bedah :2
- Sp Bedah Saraf :1
- Sp Rehabilitasi Medis :1
- Sp Anak :3
- Sp Paru :1
- Sp Radiologi :1
- Sp THT :1
- Sp Anastesi :1
- Sp Mata :2
- Sp Obgyn :2
- Sp Syaraf :1
- Sp Dalam :1
- Sp Jiwa :1
4. Tenaga Bidan
51
- DIII Bidan : 34
- DI Bidan :3
- DI Ass Perawat :2
5. Tenaga Keperawatan
- S. Kep + Ners : 34
- SPK : 17
- DI Asisten Perawat :5
6. Tenaga Kefarmasian
- Apoteker :7
- SI Farmasi :2
- DI Farmasi :4
7. Tenaga Gizi :5
- Radiografer :4
- Teknisi Listrik :1
- Analisis Kesehatan :9
- Refraksionis Optisien :3
52
- Rekam Medis :5
- Transfusi Darah :1
- Pasca Sarjana :5
- Sarjana : 21
- DIII :2
- DI :2
- SLTA : 99
- SLTP Kebawah : 23
53
Tabel 4.1
Berkah Pandeglang
Tahun 2015
Ibu Bersalin
No Kejadian Letak Sungsang
F %
1 Ya 144 58,3
2 Tidak 103 41,7
Total 247 100
144 orang (58,3%) dan yang tidak mengalami letak sungsang yaitu
Tabel 4.2
Tahun 2015
F %
1 Beresiko < 20 tahun 73 29,6
2 Tidak Beresiko 20-35 tahun 116 47
3 Beresiko > 35 tahun 58 23,5
Total 247 100
yaitu sebanyak 116 orang ( 47% ), dan minoritas pada kelompok umur > 35
Tabel 4.3
Tahun 2015
Ibu Bersalin
No Paritas
F %
1 Primipara 90 36,4
2 Multipara 88 35,6
3 Grandemultipara 69 27,9
Total 247 100
55
(27,9%).
Tabel 4.4
Tahun 2015
Ibu Bersalin
No Pekerjaan
F %
1 Bekerja 117 47,4
2 Tidak Bekerja 130 52,6
Total 247 100
mengalami letak sungsang dengan pekerjaan mayoritas pada ibu yang tidak
bekerja yaitu sebanyak 130 orang (52,6%), dan minoritas pada ibu yang
Tabel 4.5
Tahun 2015
Letak Sungsang P
Total
No Umur Ya Tidak
f % f % f % Value
56
1 Beresiko<2 54 74 19 26 73 100
0 tahun
2 Tidak 54 46,6 62 53,4 11 100
Beresiko 6
0,001
20-35 tahun
3 Beresiko 36 62,1 22 37,9 58 100
>35 tahun
Total 14 58,3 10 41,7 247 100
4 3
dan umur yang tidak beresiko dengan jumlah yang sama yaitu 54
Tabel 4.6
57
Tahun 2015
Letak Sungsang
Tidak P
N Sungsan
Total
Paritas Sungsan Valu
o g
g e
f % f % f %
1 Primipara 65 72, 25 27, 90 10
2 8 0
2 Multipara 42 47, 46 52, 88 10
7 3 0
0.003
3 Grandemultipar 37 53, 32 43, 69 10
a 6 4 0
Total 14 58, 10 41, 24 10
4 3 3 7 7 0
25 orang ( 27, 8 % ).
Tabel 4.7
Tahun 2015
Letak Sungsang
P
Tidak
Total
No Pekerjaan Sungsang
Value
Sungsang
f % f % f %
1 Bekerja 74 63,2 43 36,8 117 100
2 Tidak 70 53,8 60 46,2 130 100
0.135
Bekerja
Total 144 58,3 103 41,7 247 100
4.3 Pembahasan
4.3.1 Univariat
(41,7%).
30, 19%).22(supartini,dkk)
sebanyak 69 (27,9%)orang .
( 69 % ) orang.2(apriyanti fitri)
4.3.2 Bivariat
62
(74%) dan (46,6%) , dan pada umur < 20 tahun yang tidak
atau > 35 tahun. karena usia ibu yang < 20 tahhun dan >
persalinan (Manuaba,1998:36).22(suartini)
usia tidak hanya terjadi pada usia yang beresiko, tetapi juga
usia < 20 tahun, hal ini terjadi karena organ dan system
letak sungsang.
sungsang.22(supartini)
(Manuaba, 1998:375).22(supartini)
(72,2%).
(63,2%).
oleh thomas.
BAB V
5.1 Kesimpulan
pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 116 orang (47%),
(23,5%).
(27,9%).
130 orang (52,6%), dan minoritas pada ibu yang bekerja sebanyak
70
71
α 0,05)
α 0,05)
(p = 0,135 ≤ α 0,05)
5.2 Saran
sungsang.
sungsang.