PEMBAHASAN
1. Timbulnya suatu penyakit atau kesakitan yang sebelumnya tidak ada atau
tidak diketahui.
5
6
1. Kolera
Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya
mengalami dehidrasi akibat diare parah. Penularan kolera biasanya
7
3. Demam Berdarah
Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat
Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang dapat
membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan pada
umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri
di bagian belakang mata.
4. Campak
Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di
seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu
dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai
muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam
tubuh.
5. Polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah
menular dan menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang
belum melakukan vaksinasi polio. Pada kasus yang parah, penyakit ini
bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, atau dan kematian.
8
6. Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir
pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi
kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang
berpotensi mengancam jiwa.
7. Pertusis
Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri pada paru-paru dan
saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Penyakit ini dapat
mengancam nyawa bila terjadi pada lansia dan anak-anak, khususnya
bayi yang belum cukup umur untuk mendapat vaksin pertusis.
8. Rabies
Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit anjing gila
adalah penyakit serius yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit
ini digolongkan sebagai penyakit mematikan yang harus ditangani
dengan cepat.
9. Malaria
Malaria adalah penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang
sudah terinfeksi parasit. Infeksi malaria bisa terjadi hanya dengan satu
gigitan nyamuk. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit ini bisa
menyebabkan kematian.
11. Antraks
Antraks adalah penyakit serius dan langka yang disebabkan oleh
bakteri Bacillus anthracis. Biasanya bakteri ini menjangkiti hewan
ternak dan hewan-hewan yang dipakai dalam permainan, seperti rodeo,
karapan sapi, atau adu domba. Bakteri B. anthracis memproduksi
spora yang dapat menyebarkan infeksi.
12. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira
yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri
ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis,
yaitu anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak
seperti sapi, serta babi.
13. Hepatitis
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan
yang terjadi di hati. Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus,
meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab
hepatitis selain infeksi virus adalah kebiasaan minum alkohol, penyakit
autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.
15. Meningitis
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang
menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketika meradang,
meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan
10
otak bisa rusak pada beberapa kasus. Tiga gejala meningitis yang patut
diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.
17. Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit virus yang menyerang manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini
berperan sebagai perantara atau vektor yaitu organisme yang
membawa virus chikungunya di dalam tubuhnya tanpa terjangkiti.
Keduanya adalah jenis nyamuk sama yang menyebabkan demam
berdarah.
2. Patogenesitas
Penyakit difteri merupakan penyakit kuno yang sudah dikenal sejak tahun
1920-an, sehingga apabila terjadi satu kasus suspect saja dapat langsung
dikatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Vaksin untuk penyakit difteri
juga sudah ditemukan sejak tahun 1920-an, pada saat ini orang-orang
mendapatkan vaksin difteri dalam vaksin DPT (difteri, pertussis dan tetanus).
Di Indonesia sendiri vaksin difteri diberikan sebanyak lima kali, yaitu saat
bayi berusia dua bulan, tiga bulan, empat bulan, delapan belas bulan, dan usia
enpat sampai enam tahun. Selain itu, juga disarankan untuk melakukan
vaksinasi bagi orang dewasa setiap sepuluh tahun sekali, meskipun beberapa
penelitian mengatakan bahwa tambahan setiap tiga puluh tahun sekali sudah
dirasa cukup.
meninggal dunia. Rincian kasus difteri sampai dengan bulan November 2017,
yaitu Pulau Sumatera 114 kasus 5 kematian, Pulau Jawa 474 kasus 26
kematian, Pulau Kalimantan 13 kasus 1 kematian, Pulau Sulawesi 11 kasus,
Pulau Papua 1 kasus. Terjadi peningkatan dan penyebaran kasus hingga bulan
Desember 2017, terhitung sejak bulan Januari 2017 sampai bulan Desember
2017 tercatat ada 142 kota dan kabupaten dari 28 provinsi. Lalu, jumlah
korban meninggal pun bertambah menjadi 38 kematian. Diketahui juga
kejadian luar biasa (KLB) difteri di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia.