Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA AKUT MIOKARD INFRAK (AMI)


DI RUANG UGD RSDK

Di Susun Oleh :

NINA ANGGRAENI
2008058

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI PROGRAM


STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
2020
Nama Mahasiswa : Nina Anggraeni
Nim : 2008058
Hari/tanggal : 27 April 2021 Pukul 08.00 WIB
Tempat Praktek : Ruang UGD
A. PENGKAJIAN
1) IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku / bangsa :Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Salaman, Semarang
Tanggal masuk RS : 27 April 2021 Pukul 07.00 WIB
No. RM : 123456
Diagnose Medis : Akut Miokard infrak (AMI)
b. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. A
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Salaman, Semarang
Hubungan dengan pasien : Istri Tn. S
2) RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri dada kiri 3 jam sebelum masuk RS.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan klien tiba- tiba merasakan nyeri dada kiri dan nyeri ulu
hati, mual, muntah cair 2x @ 100 ml, warna putih, keringat dingin, lalu oleh
keluarganya klien dibawa ke UGD RSDK.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi sejak tahun 2003, rajin
kontrol sebulan sekali ke dokter. Pernah opname di ruang B1 syaraf RSDK
selama 15 hari dengan stroke. Riwayat penyakit jantung, DM, TBC tidak
ada.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan ayah klien menderita penyakit hipertensi, namun sudah
meninggal. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM,
TBC, jantung.
e. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan atau obat antibiotic
dan jenis lainnya.
3) PENGKAJIAN PRIMER ( Kegawatan : ABCDE)
a. Airway
Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada secret.
b. Breathing
RR 24x/menit, irama teratur, dalam, suara nafas vesikuler, tidak ada
tarikan otot intercosta, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada
wheezing maupun ronkhi, reflek batuk ada, terpasang O2 3 Liter / menit
dengan nasal kanul
c. Circulation

Tekanan darah 156/90 mmHg, nadi 96 x/menit, teratur, kuat, suhu 36,2˚C,
akral hangat, tidak gelisah, tidak ada sianosis, kulit tidak pucat, capillary
refill < 3 detik.
d. Disability
Klien tampak lemah, Kesadaran compos mentis, GCS 15 (E4M6V5), TD

156/90mmHg, HR: 96 x/ menit, Suhu: 36,2˚C, SaO2: 100%, BB 55 kg, TB


165 cm.
e. Exposure
Terdapat nyeri dada kiri dan nyeri ulu hati, nyeri menetap, seperti ditusuk-
tusuk.
4) PENGKAJIAN SEKUNDER ( Pemeriksaan Fisik dan Diagnostik)
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Soporokoma, GCS 15 (E4M6V5)
c. Tanda-tanda vital
- TD : 156/90mmHg
- Nadi : 96 x/ menit
- Pernafasan : 24x/menit
- Suhu tubuh : 36,2˚C
d. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut hitam dan ada sedikit uban, lurus, tidak mudah
dicabut, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe
e. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter kurang
lebih 3mm, reflek cahaya mata kanan dan kiri positif, penglihatan baik.
f. Hidung
Pada hidung :tidak terdapat secret, bersih, tidak hiperemis, tidak ada
septum deviasi, terpasang O2 3 Liter / menit dengan nasal kanul.
g. Mulut
Bibir lembab, gigi ada yang tanggal, tidak ada stomatitis.
h. Telinga
Pada telinga: Simetris antara telinga kanan dan telinga kiri, tidak ada
discharge, tidak ada serumen, pendengaran baik.
9. Leher
Pada leher: tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar limpha dan
tiroid, tidak ada peningkatan JVP, JVP = R – 2 cmH2O.
10. Dada
- Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis teraba di SIC V 2 LMCS
P : Pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
A : Bj S1-S2 murni, tidak ada gallop, bising maupun murmur.
- Paru-Paru
I : Bentuk simetris, gerakan dada simetris, tidak ada tarikan otot
intercostal
P : Stem fremitus kanan = kiri
P : Sonor seluruh lapang paru
A : Suara dasar vesikuler, tidak ada wheezing maupun ronkhi
11. Abdomen
I : Datar
A : Bising usus (+), 20 x/menit
P : Tidak ada pembesaran hepar dan lien
P : Tympani
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada sianosis, akral hangat,
tonus otot baik, nilai kekuatan otot 5, pergerakan terbatas, terpasang infus
Asering 20 tetes/menit dan Heparin 1000 U / jam (2 ml/jam) di tangan kiri.
14. Genitalia
Bersih, tidak ada hemoroid
5) POLA FUNGSIONAL
a) Manajemen Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa sudah tahu tentang sakitnya pasien yaitu
Akut Miokard infrak (AMI). Keluarga menganggap sakit sebagai ujian dan jika
sakit selalu diperiksakan ke dokter.
b) Nutrisi Metabolik
Sebelum Sakit :
Sebelum sakit biasanya klien makan 3x/hari dengan menu seimbang yaitu nasi,
sayur dan lauk, pasien minum teh manis dan air putih sekitar 1-1,5 liter
sehari.
Selama Sakit :
Klien mengatakan selama sakit makan 3x/hari menu seimbang yaitu nasi, sayur
dan lauk namun habis setegah porsi saja karena nyeri ulu hati, klien minum teh
manis dan air putih ± 1 liter.
c) Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit klien bisa berkegiatan secara mandiri. Klien
bekerja seperti biasanya.
Selama Sakit :
Klien mengalami aktifitasnya terganggu karena nyeri dada dan ulu hati. Semua
aktifitas pasien dibantu oleh keluarga.
d) Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit klien biasanya tidur malam sekitar 8 jam dan
tidak pernah tidur siang karena sekolah.
Selama Sakit :
Klien mengatakan selama sakit sering terbangun di malam hari dan hanya tidur
sekitar 6 jam.
e) Konsep Diri
1. Identitas
Klien berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun.
2. Body image
Klien mengatakan bahwa klien merasa senang dengan seluruh anggota
tubuhnya mulai dari ujung rambut hingga kaki.
3. Ideal diri
Klien berharap dirinya bisa cepat sembuh dan tidak kembali ke RS lagi.
4. Harga diri
Klien mengatakan klien memiliki percaya diri yang sangat tinggi.
5. Peran diri
Sebagai seorang orangtua, klien berusaha untuk tidak merepotkan anak-
anaknya. Di masyarakat klien bisa bersosialisasi dengan warga dengan
baik.
Peran
f) Nyeri atau ketidaknyamanan
Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit tidak merasakan nyeri dan dapat beraktifitas
normal.

Selama sakit :
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri.
P : Nyeri bertambah saat berktivitas dan berkurang saat berbaring
Q : Nyeri seperti tertimpah benda berat
R : Nyeri dada sebelah kiri
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul, durasi 10-15 menit
6) Pemeriksaan diagnostik
- EKG
Hasil : ST elevasi dan Q patologis
- Laboratorium darah
a. Tanggal 26 April 2021 jam 21.00 CKMB : 78 U / l (normal :0 – 10)

Pemeriksaan Hasil Satuan Harga


Normal
Hb 12,10 gr% 12 – 15
Ht 36,7 % 40-54
Eritrosit 4,17 Juta/ mmk 4,5 – 6,5
MCH 29,6 Pg 27 – 32
MCV 88,9 Fl 76 – 96
MCHC 33,1 g/ dl 29 - 36
Lekosit 14,1 Ribu / 4 - 11
mmk
Trombosit 276 Ribu / 150 – 400
mmk
Glukosa 107 Mg / dl 80-110
sewaktu
Urea 29 Mg / dl 15 -39
Kreatinin 1,13 Mg / dl 0,6 – 1,3
Natrium 138 mmol / L 136 - 145
Kalium 4,2 mmol / L 3,5 – 5,1
Klorida 106 mmol / L 96 - 107

- Waktu tromboplastin : > 150 dtk (normal : 23,4 –36,8) APPT kontrol: 15,6
dtk.
- Diit :
Klien mendapatkan Diit cair 1700 kkal
- Terapi obat :
 O2 nasal kanul 3 Liter / menit
 infus Asering 20 tetes/menit
 Heparin 1000 U/jam (2 ml/jam)
 ISDN 10 mg/8 jam
 Laxadin 3 x 1 sendok makan (kalau perlu)
 ASA 160 gr/24 jam
 Ticlopidin 250mg /24 jam
 Diazepam 5 mg / 24 jam
 Captopril 12,5 gram/8 jam
 Plavix 1 x 1 table
B. ANALISA DATA

N Hari/tgl Data Problem Etiologi


o
1 Selasa, DS: Klien mengatakan Nyeri akut Agen pencidera
27 April nyeri dada kiri dan ulu (D.0077) fisiologis
2021 hati
P : Nyeri bertambah
saat berktivitas dan
berkurang saat
berbaring
Q : Nyeri seperti
tertimpah benda berat
R : Nyeri dada sebelah
kiri
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul,
durasi 10-15 menit
DO : Klien tampak
meringis kesakitan
menahan sakit, gelisah.
TTV :
- TD : 156/90mmHg
- Nadi : 96 x/ menit
2 Selasa, DS : klien mengatakan Resiko penurunan Perubahan
27 April tidak kuat atau lemas curah jantung frekuensi jantung
2021 saat melakukan (D.0011)
aktifitas, sering capek
dan cepat lelah.
DO : klien tampak
lemah
- Hasil EKG : ST
elevasi dan Q
patologis

TTV :
- TD : 156/90mmHg
- Nadi : 96 x/ menit
- Pernafasan :
24x/menit
- Suhu tubuh :
˚
36,2 C
- SaO2: 100%

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko penurunan curah jantung d.d perubahan frekuensi jantung (D.0011)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis (D.0077)

D. INTERVENSI

No Hari/Tgl Dx Kep Tujuan Dan Kriteria Intervensi


Jam Hasil
1. Selasa, 27 Resiko Setelah dilakukan Observasi
April 2021 penurunan tindakan keperawatan - Identifikasi
Jam 09.00
curah jantung selama 1x8 jam tanda/gejala primer
d.d perubahan diharapkan Curah penurunan curah
frekuensi jantung membaik/ jantung
jantung stabil setelah - Identifikasi
(D.0011) dilakukan tindakan tanda/gejala
keperawatan dengan sekunder penurunan
kriteria hasil : curah jantung
- Gambaran EKG - Monitor tekanan
aritmia menurun darah
- Lelah menurun - Monitor saturasi
- Pucat menurun oksigen
- Tekanan darah - Monitor EKG 12
membaik sadapan
- Capillary refill Terapeutik
time (CPT) - Posisikan pasien semi-
membaik fowler atau fowler
dengan kaki ke
bawah atau posisi
nyaman
- Berikan teknik relaksasi
untuk mengurangi
stres
- Fasilitasi pasien dan
keluarga unruk
mondifikasi gaya
hidup sehat
Edukasi
- Anjurkan
beraktifitas fisik
sesuai toleransi
- Anjurkan berhenti
merokok
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiaritmia
2. Selasa, 27 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi
April 2021 berhubungan tindakan keperawatan - Identifikasi
Jam 09.00
dengan agen selama 1x8 jam karakteristik, lokasi,
pencidera diharapkan Nyeri waktu, frekuensi,
fisiologis berkurang setelah kualitas, intensitas
(D.0077) dilakukan tindakan nyeri.
perawatan dengan - Identifikasi faktor
kriteria hasil : yang memperberat
- Keluhan nyeri dan memperingan
menurun nyeri
- Meringis menurun - Identifikasi respon
- Gelisah menurun nyeri non verbal
- Muntah menurun Terapeutik
- Mual menurun - Berikan teknik
- Kesulitan tidur nonfarmakologi
menurun - Kontrol lingkungan
- TTV membaik yang memperberat
nyeri
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
E. IMPLEMENTASI

No. Hari/Tgl No. Dx Implementasi Respon TTD


Jam Kep
1. Selasa, 27- 1. - Mengidentifikasi DS : klien mengatakan Nina
04-2021 tanda/gejala primer tidak kuat atau lemas
08.00 penurunan curah saat melakukan
jantung aktifitas, sering capek
dan cepat lelah.
DO : klien tampak
lemah
- Hasil EKG : ST
elevasi dan Q
patologis
08.10 - Memonitor tekanan Nina
DS : Klien mengatakan
darah
bersedia

08. 20 - Memonitor saturasi DO : TD 156/90mmHg Nina


oksigen DS : klien mengatakan
bersedia
08.40 - Memposisikan DO : SaO2: 100% Nina
pasien semi-fowler DS : klien mengatakan
atau fowler dengan bersedia
.
kaki ke bawah atau DO : klien tampak
posisi nyaman tenang
09.55 - Menganjurkan
Nina
beraktifitas fisik DS : klien mengatakan
sesuai toleransi bersedia
DO : klien tampak
10.10 - Kolaborasi
kooperatif Nina
pemberian
DS : klien mengatakan
antiaritmia
bersedia
DO : obat diberikan
untuk mencegah aritmia
2. Selasa, 27- 2. - Mengidentifikasi DS: Klien mengatakan Nina
04-2021 karakteristik, lokasi, nyeri dada kiri dan ulu
10. 20
waktu, frekuensi, hati
kualitas, intensitas P : Nyeri bertambah
nyeri. saat berktivitas dan
berkurang saat
berbaring
Q : Nyeri seperti
tertimpah benda berat
R : Nyeri dada sebelah
kiri
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri hilang timbul,
durasi 10-15 menit
DO : Klien tampak
meringis kesakitan
menahan sakit, gelisah.
TTV :
- TD : 156/90mmHg
- Nadi : 96 x/ menit

- Mengidentifikasi DS : klien mengatakan Nina


10.30
faktor yang saat untuk beraktifitas
memperberat dan terasa nyeri dan hilang
memperingan nyeri saat istirahat
DO : klien tampak
lemah

10.35 - Memberikan teknik DS : klien mengatakan Nina


nonfarmakologi bersedia diajarkan
teknik relakasasi nafas
dalam
DO : klien tampak
tenang
10.45
- Memfasilitasi DS : klien mengatakan
Nina
istirahat dan tidur bersedia untuk
membatasi aktivitas dan
hanya akan istirahat
agar tidak nyeri lagi
DO : klien tampak
tenang
DS : klien mengatakan Nina
- Menganjurkan
bersedia melakukan
10.50 memonitor nyeri
relaksasi nafas dalam
secara mandiri
sendiri untuk
mengurangi nyeri
DO : klien tampak
kooperatif
DS : klien mengatakan Nina
11.00 - Kolaborasi
bersedia
pemberian analgetik,
DO : obat diberikan
jika perlu
untuk mengurangi nyeri

F. EVALUASI

No. Hari/Tgl Dx Kep Evaluasi TTD


Jam
1. Selasa, 20- 1. S : klien mengatakan tidak kuat atau lemas Nina
04-2021 saat melakukan aktifitas, sering capek dan
13.30
cepat lelah.
O : klien tampak lemah
- Hasil EKG : ST elevasi dan Q
patologis

TTV :
- TD : 150/90mmHg
- Nadi : 95 x/ menit
- Pernafasan : 24x/menit

- Suhu tubuh : 36,2˚C


- SaO2: 100%
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor EKG 12 sadapan
- Posisikan pasien semi-fowler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
- Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
toleransi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia
2. Nina
S: Klien mengatakan nyeri dada kiri dan
ulu hati
P : Nyeri bertambah saat berktivitas
dan berkurang saat berbaring
Q : Nyeri seperti tertimpah benda berat
R : Nyeri dada sebelah kiri
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri hilang timbul, durasi 5-10
menit
O : Klien tampak meringis kesakitan
menahan sakit, gelisah. TTV :
- TD : 150/90mmHg
- Nadi : 95 x/ menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan teknik nonfarmakologi
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
- Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai