PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
DIARE 1
3). Esofagus
Esofagus merupakan bagian saluran pencernaan tempat melalui
makanan dari rongga mulut ke lambung. Di dalam esofagus, makanan
akan mengalir dengan bantuan gerak peristaltik dari otot esofagus.
Gerak peristaltik merupakan gerakan seperti meremas secara perlahan-
lahan dengan runut.
4). Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang letaknya di rongga
perut atas sebelah kiri. Di dalam lambung, makanan akan dicerna
secara kimiawi menggunakan enzim pencernaan (zat kimia yang
mempunyai fungsi memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi sederhana).
5). Usus Halus
Makanan yang sudah dicerna lambung akan masuk ke dalam
usus halus. Usus halus adalah organ pencernaan yang mencerna
makanan secara kimiawi menggunakan enzim.
Enzim-enzim yang ada di dalam usus halus di antaranya amilase
(karbohidrat atau zat gula → glukosa); enzim tripsin (protein → asam
amino), dan enzim lipase (lemak → asam lemak dan gliserol).
6). Usus Besar
Sisa hasil penyerapan usus halus akan masuk ke dalam usus
besar. Di usus besar ini, sisa pencernaan akan diserap kembali kadar
air dan garam-garam yang masih terkandungnya sehingga sisa-sisa
pencernaan ini akan padat.
DIARE 2
B. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan
Dasar 2.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi Diare
2. Untuk mengetahui etiologi Diare
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Diare
4. Untuk mengetahui. fatofisiologi Diare
5. Untuk mengetahui klasifikasi Diare
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi Diare ?
2. Bagaimana etiologi Diare?
3. Bagaimana manifestasi klinis Diare?
4. Bagaimana fatofisiologi Diare ?
5. Bagaimana klasifikasi Diare ?
D. MANFAAT
1. Untuk mengetahuidefinisi Diare
2. Untuk mengetahui etiologi Diare
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis Diare
4. Untuk mengetahui fatofisiologi Diare
5. Untuk mengetahui klasifikasi Diare
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan, berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang
masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah, manfaat, dan
sistematika penulisan.
DIARE 3
BabII. Pembahasan, berisi pembahasan yang menjelaskan tentang
penyakit Diare
DAFTAR PUSTAKA
DIARE 4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Menurut WHO (1992) diare adalah buang air besar encer atau cair
lebih dari tiga kali sehari. Menurut Ngastiyah (1997) , diare adalah
defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir
dalam tinja. Sedangkan menurut Suryanah (2000), diare diartikan sebagai
suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar tiga kali atau
lebih dengan bentuk encer atau cair.
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang cair
dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari
terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk
cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak
daripada biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain
memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.
Buang air besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung
dari penderita diare atau melalui makanan/minuman yang terkontaminasi
bakteri pathogen yang berasal dari tinja manusia/hewan atau bahan
muntahan penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui aktifitas
seksual kontak oral-genital atau oral-anal. (Sudoyo Aru,dkk 2009)
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan : (Sudoyo Aru,dkk 2009)
a. Lama waktu diare:
1) Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
2) Kronik : berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisiologi : osmotik atau sekretorik dll
c. Berat ringan diare : kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
DIARE 5
e. Penyebab organik atau tidak : organik atau fungsional
Kebutuhan rehidrasi oral (CRO) menurut usia untuk 4 jam pertama pada
anak (Djuanda Adhi)
B. ETIOLOGI
1. Diare akut
Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus.
Parasit, Protozoa; Giadia lambdia, Entamoeba hystolitica, trikomonas
hominis, Isospora sp, Cacing (A lumbricoides, A duodenale, N.
Americanus, T. Trichiura, O. Vermicularis, S. Strecolaris, T.
Saginata, T. Sollium).
Bakteri : yang memproduksi enterotoksin (S aureus, C perfringens, E
coli, V cholera, C difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa
usus (Shingella, Salmonella spp, Yersinia)
2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya
3. Diare osmotik
4. Diare sekretorik
5. Diare karena gangguan motilitas
6. Diare inflamatorik
7. Malabsorbsi
8. Infeksi kronik
C. MANIFESTASI KLINIS
DIARE 6
1. Diare akut
a. Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
b. Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, gas-gas dalam
perut, rasa tidak enak, nyeri perut
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada
perut
d. Demam
2. Diare kronik
a. Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
b. Penurunan BB dan nafsu makan
c. Demam indikasi terjadi infeksi
d. Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuliana elin, 2009)
Bentuk klinis diare :
DIARE 7
Diarrhea)
Invaginasi 1. Dominan darah dan lender dalam tinja
2. Massa intra abdominal (abdominal mass)
3. Tangisan keras dan kepucatan pada bayi
DIARE 8
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. Ph dan kadar gula dalam tinja
c. Biarkan dan resistensi feses (colok dubur)
2. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernafasan kusmaul)
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat
F. DISCHARGE PLANNING
1. Anjurkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian
makanan dan minuman (misal oralit)
2. Ajarkan mengenai tanda-tanda dehidrasi (ubun-ubun dan mata
cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering) dan segera
dibawa ke dokter
3. Jelaskan obat-obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya
4. Asupan nutrisi harus diteruskan untuk mencegah atau meminimalkan
gangguan gizi yang terjadi
5. Banyak minum air
DIARE 9
6. Hindari konsumsi minuman bersoda/minuman ringan yang banyak
mengandung glukosa karena glukosa/gula dapat menyebabkan air
terserap ke usus sehingga memperberat kondisi diare
7. Biasakan cuci tangan seluruh bagian dengan sabun dan air tiap kali
sesudah buang air besar atau kecil dan sebelum menyiapkan makanan
untuk mencegah penularan diare
8. Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat
manis hingga gejala diare membaik.
G. PATOFISIOLOGI
DIARE 11
KATA KUNCI :
1. Konsistensi
2. Akral
3. Amoniak
PERTANYAAN :
JAWABAN SEMENTARA :
DIARE 12
c. mengandung racun. (ine)
d. tidak berwujud (lusi)
DIARE 13
n. suhukritis : 1330C
DIARE 14
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
1. IdentitasKlien
Nama : An. Y
JenisKelamin : Laki – Laki
Umur : 5 Tahun
Agama :-
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Suku / Bangsa :-
Gol. Darah :-
Alamat :-
Tgl. Masuk RS :-
Tgl. Pengkajian :-
DiagnosaMedis : Diare
No. Medrek :
2. IdentitasPenanggungJawab
Nama : Ny. N
JenisKelamin : Perempuan
Umur :-
Agama :-
Pekerjaan :-
Alamat :-
Hub. DenganKlien : Ibu pasien
B. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sejak semalam An.Y BAB lebih dari
8 kali. Konsistensinya cair dan berwarana kuning.
DIARE 15
C. Riwayat KesehatansaatIni
Pasien sejak semalam BAB lebih dari 8 kali dengan konsistensi cair dan
berwarna.
2. Riwayat Hospitalisasi
Tidak ada data
4. Riwayat Alergi
Tidak ada data
5. Riwayat Pengobatan
Tidak ada data
6. Riwayat Bepergian
Tidak ada data
7. Riwayat Keluarga
a. Riwayat Penyakit Keturunan : Tidak ada
b. Genogram : Tidak ada data
E. Riwayat Psikososial
1. Kemampuan Mengenal Masalah Kesehatan
Tidak ada data
DIARE 16
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Tidak ada data
b. Identitas Diri : Tidak ada data
c. Ideal Diri : Tidak ada data
d. Peran Diri : Tidak ada data
e. Harga Diri : Tidak ada data
3. Sumber Stress
Tidak ada data
4. MekanismeKoping
Tidak ada data
6. Spiritual
Tidak ada data
F. Dukungan Keluarga
1. Emosional
Tidak ada data
2. Finansial
Tidak ada data
G. Pola Aktivitas
DIARE 17
b. Diet Terakhir
c. Kemampuan
- Mengunyah
- Menelan
- Bantuan total /
sebagian
d. Frekuensi 3x sehari 3 sendok
e. Porsi Makan
f. Makanan yang
Disukai
g. Makanan yang
Menimbulkan Alergi
2. Cairan
a. Intake
- Oral
Jenis
Jumlah
Bantuan total /
sebagian
- Intravena
Jenis
Jumlah
b. Output
- Suetion
- Drain
- Muntah
3. Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi
- Warna
- Jumlah
DIARE 18
- Keluhan
- Bantuan total /
sebagian
b. BAK Sedikit
- Frekuensi Kuning pekat
- Warna
- Jumlah
- Keluhan
- Bantuan total /
sebagian
4. Istirahat dan Tidur
a. Lama Tidur
b. Keluhan
c. Kebiasaan Tidur >8 jam
5. Personal Hygine
a. Mandi
- Frekuensi
- Kebiasaan mandi
- Bantuan
b. Gosok Gigi
c. CuciRambut
d. Gunting Kuku
e. Ganti Pakaian
6. Aktivitas Latihan / Olah
Raga
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
DIARE 19
Tidak ada data
2. Kesadaran
E = 4 ( Membuka mata spontan )
M = 6 ( Respon motoric sesuai perintah )
V = 5 ( Terhadap kesadaran dan orientasi )
Compos Metis = Kesadaran penuh dengan memberikan respon yang
cukup terhadap stimulus yang diberikan.
b. Rambut
d. Hidung
e. Mulut
Kotor,
- Bibir
mukosa
DIARE 20
kering
- Gigi
- Lidah
f. Telinga
2. Dada
a. Paru – Paru
b. Jantung
3. Abdomen
a. Lambung
b. Usus
c. Hati
d. Ginjal
e. Limpa
4. Genitalia
5. Ekstremitas
a. Ekstremitas Atas
DIARE 21
b. Ekstremitas
Bawah
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
2. Radiologi
Tidak ada data
3. Lain – Lain
Tidak ada data
J. Terapi
Cara
No. Jenis Terapi Dosis Indikasi Efek Samping
Pemberian
Terapi NaCl Mikro 500ml - -
1 -
o,9% dalam 6 jam
2 Curcuma Via oral (3x sehari) - -
3 Zinc & oralit Via oral (3x sehari) - -
4 PCT Intra vena 250mg 3x1 - -
DIARE 22
usus Berkembang di usus DS : - BAB lebih dari 8 kali
Isi usus
Diare
2. Hipertermi b.d proses Prosees infeksi DO : - suhu : 37,8⁰ C
infeksi
DS :
Hipertermi
3. Kekurangan volume Infeksi DO : - anak tampak lemas
cairan b.d kehilangan DS : -
cairan aktif Berkembang di usus
Isi usus
Diare
Dehidrasi
Isi usus
Diare
Distensi abdomen
Mual muntah
DIARE 23
Nafsu makan menurun
DIARE 24
1. Diare - Bowel elimination Diarhea Management :
berhubungan - Fluid balance -Evaluasiefek samping pengobatan
dengan proses Kriteria hasil : terhadap gastroentestinal
infeksi - Feses berbentuk,BAB - Evaluasi intake makanan yang masuk
sehari sekali - Monitor tanda dan gejala diare
- Menjaga daerah sekitar - Hubungi dolkter jika ada kenaiakan
rektal bising usus
- Tidak mengalami diare - Monitor persiapan makanan yang
- Menjelaskan penyebab aman
diare dan rasional
tindakan
2. Hipertermi b.d Thermoregulation: Fever treatment:
reaksi inflamasi - Suhu tubuh dalam - Monitor suhu sesering mungkin
rentang normal - Monitor IWL
- Nadi dan RR - Monitor warna dan suhu kulit
dalam rentang - Monitor tekanan darah, nadi,
normal dan RR
- Tidak ada - Monitor penurunan tingkat
perubahan warna kesadaran
kulit dan tidak ada - Monitor WBC, Hb, dan Hct
pusing - Monitor intake dan output
- Berikan antipiretik
- Beikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
- Selimuti pasien
- Lakukan tapid sponge
- Kolaborasi pemberian cairan
intravena
- Kiompres pasien pada lipat paha
dan aksila
DIARE 25
- Tingkatkan sirkulasi udara
- Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil
3. Kekurangan - Fluid balance Fluid management :
volume cairan - Hydration - Pertahankan catatan intake dan
b.d kehilangan - Nutrional status : aotput yang akurat
cairan aktif food and fluid - Monitor status hidrasi
intake - Monitor masukan makanan
Kriteria Hasil : /cairan
- Mempertahankan - Kolaborasi pemberian cairan IV
urine output seseuai - Monitor status nutrisi
dengan usia dab - Dorong masukan oral
BB, BJ urine - Monitor berat badan
normal, HT normal - Monitor tanda viital
- Tekanan - Pemberian cairan IV monitor
darah,nadi,suhu adanya tanda dan gejala
tubuh dalam batas kelebihan volume cairan
normal
- Tidak ada tanda-
tanda
dehidtrasi,elastisitas
turgor kulit
baik,membran
mukosa
lembab,tidak ada
rasa haus ynag
berlebihan
4. Ketidak - Nutritional status: Nutrition management
seimbangan Food dan fluid - Kaji adanya alergi makanan
nutrisi - Intake - Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan - Nutritional status : untuk menentukan jumlah kalori
DIARE 26
dengan Nutrient intake dan nutrisi yang dibutuhkan
ketidakadekuatan - Weight control pasien
intake nutrisi Kriteria hasil: - Anjurkan pasien untuk
(dispnea) - Adanya meningkatkan intake Fe
peningkatan berat - Anjurkan pasien untuk
badan sesuai meningkatkan protein dan
dengan tujuan vitamin C
- Berat badan ideal - Berikan substansi gula
sesuai dengan - Yakinkan diet yang dimakan
tinggi badan mengandung tinggi serat untuk
- Mampu mencegah konstipasi
mengidentifikasi - Berikan makanan yang terpilih
kebutuhan nutrisi - Ajarkan pasien bagaimana yang
- Tidak ada tanda- membuat catatan makanan
tanda malnutrisi harian
- Tidak terjadi - Monitor jumlah nutrisi dan
penurunan berat kandungan kalori
badan yang berarti - Berikan informasi tentang
nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
DIARE 27
Lab/ UPF IKA, 1994. Pedoman Diagnosa dan Terapi . RSUD Dr. Soetomo.
Surabaya.
Markum.AH. 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
DIARE 28