Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUASTAKA
2.1 Perpindahan Panas Konveksi Bebas
Konveksi bebas (free convection) terjadi karena fluida mengalami proses pemanasan, berubah
densitasnya dan bergerak naik. Gerakan fluida dalam konveksi bebas, baik fluida itu gas
maupun zat cair terjadi karena gaya apung (bouyancy force) yang dialami apabila densitas
fluida di dekat permukaan perpindahan kalor berkurang sebagai akibat proses pemanasan.

Gambar Aliran konveksi bebas di atas plat rata vertical


Perpindahan panas untuk plat rata vertical dapat diekpresikan dalam penggunaan hukum
Newton tentang pendinginan, yang mana memberikan hubungan antara perpindahan panas q
dan beda temperature antara permukaan dan sekitarnya :
Q = h.A(Tw-R∞)
Koefisien perpindahan panas konveksi bebas rata-rata untuk berbagai situasi, dapat
dinyatakan dalam bentuk fungsi berikut :
Nuf =C ¿ ¿

F menunjukkan bahwa sifat-sifat untuk gugus tak berdimensi dievaluasi pada suhu film
T ∞ Tw
Tf=
2
Konveksi bebas dari bidang dan silinder vertikal, Untuk permukaan vertikal, angka
Nusselt dan angka Grashof dibentuk dengan L, yaitu tinggi permukaan sebagai dimensi
karakteristik. Jika lapisan batas tidak besar dibandingkan dengan diameter silinder,
perpindahan panas dapat dihitung dengan rumus yang sama dengan plat vertikal. Kriteria
umum ialah bahwa silinder vertikal dapat ditangani sebagai plat vertikal apabila :
D 35

L GR L 1/ 4

Koefisien perpindahan panas lokal untuk aliran laminer dikorelasikan oleh rumus :
hx
Nu xf = =0,60 ¿ ¿ 105 <Gr x <1011 , qw=konstan
kf
Perpindahan panas dari silinder horisontal ke logam cair dapat dihitung :
Nud =0,53 ¿ ¿

Anda mungkin juga menyukai