Anda di halaman 1dari 3

PRAKTEK LABOLATORIUM KEPERAWATAN JIWA 4

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

A. Perngertian
Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi adalah terapi yang dilakukan dengan melibatkan banyak
pasien dan perawat untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial.
Tujuan khusus TAKS adalah pasien dapat :
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan non verbal
2. Berlatih mematuhi peraturan
3. Meningkatkan interaksi dengan pasien lain
4. Meningkatkan partisipasi dalam kelompok
5. Mengungkapkan pengalamannya
6. Menyatakan perasaan
B. Kriteria Pasien yang dapat mengikuti TAKS
1. Pasien menarik diri yang kooperatif
2. Klien yang sulit mengungkapkan perasaan melalui komunikasi verbal
3. Klien menarik diri
4. Kondisi fisik klien sehat
5. Klien halusinasi yang dapat mengontrol halusinasinya
6. Klien marah yang sudah tenang
C. Tahapan TAK
1. Fase praKelompok : menetapkan tujuan, menentukan leader, jumlah anggota (4-8),
kriteria anggota (terdiagnosa, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, tidak waham), tempat,
waktu dan media.
2. Fase awal kelompok : ditandai ansietas karena masuknya anggota dan peran baru
a. Tahap orientasi : anggota mengembangkan sistem sosial, leader menunjukan
rencana dan menyepakati kontrak dengan anggota
b. Tahap konflik : leader memfasilitasi ungkapan perasaan, mengenali penyebab
konflik, dan mencegah perilaku yang tidak produktif
c. Tahap kohesif : anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi,
perasaan dan lebih intim satu sama lain
3. Fase Kerja Kelompok : Kelompok sudah menjadi tim, stabil dan realistis. Anggota
produktif, kemampuan bertambah, percaya diri dan mandiri
4. Fase terminasi : Ditandai perasaan puas dan pengalaman kelompok akan digunakan
secara individual pada kehidupan sehari-hari. Terminasi bisa sementara atau akhir
PRAKTIKUM ASUHA N KEPERAWATAN JIWA 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KEHILANGAN

A. Pengertian
Kehilangan adalah suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya
ada, kemungkinan menjadi tidak ada baik sebagian maupun keseluruhan. Jenis-jenis
kehilangan
1. Kehilangan seseorang yang dicintai atau berarti karena kematian sehing hilang
keintiman, intensitas dan ketergantungan serta ikatan sehingga membawa dampak
emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi
2. Kehilangan pada diri sendiri seperti kehilangan perasaan keatraktipan, kehilangan
kemempuan fisik, dan mental , kehilangan peran dalam kehidupan dan dampaknya
bisa sementara atau tetap sebagian atau seluruhnya
3. Kehilangan objek eksternal seperti kehilangan benda milik sendiri atau bersama-
sama, perhiasan, uang atau pekerjaan.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal seperti keluarga, tetangga, teman,
tempat kerja karena terpisah pindah dan mendapat lingkungan baru.
5. Kehilangan kehidupan baik perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan atau orang
disekitarnya sampai kematian
B. Proses terapi
1. Pengkajian dengan wawancara dan observasi menghasilkan data
a. Subjektif : mengungkapkan tidak mempunyai kemampuan mengendalikan
situasi, tidak dapat menghasilkan dan melakukan sesuatu, ketidakpuasan dan
prustasi, ketidakmampuan melaksanakan tugas, keragu-raguan terhadap
penampilan peran dan kemampuan diri, ketidakinginan melakukan kegiatan
sehari-hari
b. Objektif : ketidakmampuan mencari informasi keperawatan, tidak
berpartisipasi, enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya, ketergantungan
pada oranglain ( mengangakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan, marah dan rasa
bersalah), gagal mempertahankan pendapat, apatis dan pasif, murung, bicara
dan gerakan lambat, tidur berlebihan, nafsu makan tidak ada atau berlebihan,
menghindari orang lain.

2. Membuat diagnosa
Setelah mengkaji lakukan analisa data dengan mengelompokan masalah dan
membuat pohon masalah kemudian tentukan diagnosa dengan langkah-langkah
a. Menyimpulkan masalah utama yang dirasakan saat ini
b. Tentukan penyebab masalah utama
c. Menentukan akibat dari masalah utama
d. Buat daftar masalah lain
3. Tindakan keperawatan
SP 1 : pengkajian kehilangan dan latihan berpikir positif
a. Bina hubungan saling percaya : mengucapkan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, panggil pasien sesuai dengan panggilan yang disukai,
menjelaskan tujuan interaksi, melatih pengendalian ketidakberdayaan
b. Membuat kontrak latihan pengendalian kehilangan
c. Bantu pasien mengenal kehilangan : bantu pasien : mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya, penyebab kehilangan, menyadari perilaku akibat
kehilangan, mengekpresikan perasaannya, mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kehilangan, diskusikan tentang masalah yang dihadapi
tanpa menyimpulkan, identifikasi fikiran negatif dan atasi, bantu meningkatkan
fikiran positif, evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat
pasien
d. Latih mengembangkan harapan positif ( afirmasi positif) : contoh komter pasien
dengan DM dengan gangren dan harus diamputasi
SP 1 Pasien :
1) Orientasi : salam terapeutik, validasi masalah, tujuan komter, kontrak
2) Kerja : identifikasi masalah, menjelaskan cara-cara mengatasi DM,
menjelaskan cara-cara mengembangkan harapan positif : sabar akan takdir,
ikhtiar maksimal dan serahkan pada Allah SWT, mengidentifikasi respon dan
mencari pemecahan masalah dari respon negatif
3) Terminasi : evaluasi perasaan dan materi, kontrak kembali, tindak lanjut

SP 1 Keluarga :

1) Orientasi : salam terapeutik, validasi masalah, tujuan komter dan kontrak


2) Kerja : identifikasi masalah klien, jelaskan cara-cara mengatasi DM,
menjelaskan cara-cara merawat pasien dengan rasa kehilangan, identifikasi
respon, dan pemecahan masalah respon negatif
3) Terminasi : evaluasi perasaan dan materi, kontrak kembali dan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai