Anda di halaman 1dari 32

OLEH

BUKHORI MUSLIM, M. Pd
Pengampu
Bukhori Muslim, M. Pd

Email: bukhorimuslim079@gmail.com
087864313361

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Universitas NW Mataram
2015
Tujuan pembelajaran secara umum adalah:
1. Mahasiswa dapat memahami ontologi,
epistemologi, dan aksiologi profesi keguruan.
2. Mahasiswa dapat memahami dan
menginterpretasikan teori profesi keguruan.
3. Mahasiswa dapat menelaah dan
mengaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-
hari sebagai calon pendidik yang profesional.
4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan teori profesi
ke guran ke dalam bentu artikel ilmiah yang
dapat bermanfaat bagi banyak orang
 Tatap muka di kelas dengan pendalaman
materi profesi keguruan. Tatap muka
berlangsung selama 16 kali pertemuan (+UTS
dan UAS).
 Tugas Individu yang berupa penulisan artikel
ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil
penelitian sederhana di lapangan mengenai
profesionalitasguru yang ada di NTB.
 Diskusi Kelompok
 Fathurrahman dan Suryana. 2012. Guru
Profesional. Bandung:Refika Aditama
 Ramyulis. 2013. Profesi dan Etika Keguruan.
Jakarta: radar Jaya.
 Satori, Djam’an. 2008. Profesi Keguruan.
Jakarta: Universitas Terbuka
 Mafudz, Asep. 2012. Cara Cerdas Mendidik
yang Menyenangkan:berbasis super quantum
teaching.Bandung:Simbiosa Rekatama Media.
PERTEMUAN 1
KONSEP PROFESI KEGURAUAN
1. TIU 2. TIk
Mahasiswa dapat Mahasiswa dapat:
memahami konsep a). Mahasiswa dapat
profesi keguruan menjelaskan konsep
dan ciri-ciri profesi profesi keguruan.
b) Mahasiswa dapat
menyebutkan ciri-
ciri profesi
keguruan
 Profesi menurut KBBI adalah bidang pekerjaan
yang sesuai dengan bidang keahlian,
keterampilan, kejujuran.
 Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan
yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggota, (Satori, 2008:1.3).
 Profesi adalah suatu pekerjaan yang
didasarkan atas studi intlektual dan latihan
yang khusus, (Fathurrahman dan Suryana,
2012:1).
 Profesi berasal dari kata “profesio” (Latin)
yang bermakna ikrar, (Prof. Muhajir, 2010).
 Profesi adalah aktivitas intlektual yang
dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal atau tidak
formal dan memperoleh sertifikat yang
dikeluarkan oleh sekelompok atau badan
yang bertanggung jawab pada keilmuan
tersebut dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika,(Dainel Bell, 1973)
 Profesional bersangkutan dengan profesi
yang memerlukan kepandian khusu untuk
menjalankannya, (KBBI).
 Profesional menunjuk pada dua hal, pertama
orang yang menyandang suatu profesi,
kedua, penampilan seorang dalam melakukan
pekerjaanya yang sesuai dengan profesinya.
Pengertian kedua ini, profesional berlawanan
dengan “nonprofesional” atau “amatir”.
 Profesional adalah seseorang yang memiliki
kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu,
(Kusnanto)
 Profesionalisme mengacu kepada komitment
para anggota suatu profesi untuk
meningkatkan kemampuan profesionlanya
dan terus menerus mengembangkan
strategi-strategi yang digunakanya dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
profesinya, (Ramyulis, 2013:28)
 Profesionalitas merupakan sikap para
anggota profesi terhadap profesinya serta
derajat pengetahuan dan keahlian yang
mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaan, (Ramayulis, 2013).
 Profesionalisasi, menunjuk pada proses
peningkatan kualifikasi maupun kemampuan
para anggota profesi dalam mencapai kriteria
yang standar dalam penampilannya sebagai
suatu profesi. Profesionalisasi pada dasarnya
merupakan serangkaian proses
pengembangan profesional, baik dilakukan
melalui pendidikan/latihan “prajabatan” atau
latihan dalam jabatan “Inservice training”.
 Ada standar untuk kerja yang baku dan jelas
 Ada lembaga pendidikan yang menghasilkan
pelakunya dengan program dan jenjang
pendidikan yang baku serta memiliki standar
akademik yang memadai dan bertanggung
jawab tentang pengembangan ilmu
pengetahuan yang melandasai profesi.
 Ada organisasi profesi yang mewadahi para
pelakunya untuk mempertahankan dan
memperjuangkan eksistensi dan
kesejahteraannya.
 Ada etika dan kode etik yang mengatur
perilaku etik para pelakunya dalam
mempelakukan kliennya.
 Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya
yang adil dan baku.
 Ada pengakuan masyarakat (profesional,
penguasa, awam) terhadap pekerjaan itu
sebagai suatu profesi, (rochman Natawidjaja,
dalam Satori, 2008:1.6).
 Suatu Jabatan yang memiliki fungsi dan
signifikan sosial yang menentukan (crusial).
 Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian
tertentu.
 Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu
didapat melalui pemecahan masalah dengan
menggunakan teori dan metode ilmiah.
 Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh
disiplin ilmu yang jelas, sistemik, eksplisit, yang
bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
 Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat
perguruan tinggi dengan waktu yang yang
cukup lama.
 Proses pendidikan untuk jabatan itu juga
memerlukan aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai
profesional itu sendiri.
 Dalam memberikan layanan kepada
masyarakat anggota profesi itu berpegang
teguh pada kode etik yang dikontrol oleh
organisasi profesi.
 Dalam praktiknya melayani masyarakat,
anggota profesi otonom dan bebas dari
campur tangan orang luar.
 Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi
dalam masyarakat, dan oleh karenanya
memperoleh imbalan yang tinggi pula,
(Sanusi, et al dalam Soetjipto, 2011:17)
 Profesionalisema dalam bidang keguruan
mengandung arti peningkatan segala daya
dan usaha dalam rangka pencapaian secara
optimal layanan yang akan diberikan kepada
masyarakat.
 Subjek pendidikan adalah manusia yang memiliki
kemauan, pengetahuan, emosi, dan perasaan
serta dapat dikembangkan sesuai potensinya.
Sementara itu pendidikan didasarkan atas nilai-
nilai kemanusiaan yang menghargai martabat
manusia.
 Pendidikan dilakukan secara internasional yakni
secara sadar bertujuan, maka pendidikan
menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma
dan nilai-nilai yang baik secara universal,
nasional, maupun lokal yang merupakan acuan
para pendidik, peserta didik dan pengelola
pendidikan.
 Teori-teori pendidikan merupakan jawaban
kerangka hipotesis dalam menjawab permasalah
pendidikan.
 Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang
manusia yakni manusia yang mempunyai potensi
yang baik untuk berkembang.
 Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yakni
situasi dimana terjadi antara peserta didik
dengan pendidik yang memungkinkan peserta
didik tumbuh ke arah yang dikehendaki oleh
pendidik.
1) Kompetensi profesional
2) Kompetensi Personal
3) Kompetensi sosial
4) Kemampuan untuk memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya yang mengutamakan
nilai kemanusiaan bukan nilai material.
 Guru bekerja semata-mata memberikan
pelayanan kemanusiaan daripada usaha
kepentingan pribadi.
 Para guru secara hukum dituntut untuk
memenuhi berbagai persyaratan untuk
mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan
yang ketat untuk menjadi anggota organisasi.
 Para guru dituntut memiliki pemahaman
keterampilan yang tinggi dalam hal mengajar,
metode, anak didik, dan landasan kependidikan.
 Para guru dalam organisasi profesional,
memiliki publikasi profesional yang dapat
melayani para guru, sehingga tidak
ketinggalan bahkan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi.
 Guru diusahakan untuk mengikuti kursus,
workshop, seminar.
 Para guru diakui sepenuhnya sebagai karier
hidup.
 Guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi
secara nasional maupun lokal.
 Pengertiannya.
Adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat, yang berisi tentang petunjuk-
petunjuk yang harus dilaksanakan dan larangan-
larangan yang tidak boleh dilaksanakan.
 Tujuannya.
 Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 Untuk menjaga dan memlihara kesejahteraan para
anggotanya.
 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
 untukmeningkatkan mutu profesi.
 untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik
sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menjujung berhasilnya proses belajar mengajar.
5. Guru memlihara hubungan baik dengan orang tua murid
dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan
rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengmbangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat
kekluargaan dan kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara mutu organisasi-
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru memlihara segala kebijaksanaan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
1. Fungsi profesional “guru meneruskan ilmu/
keterampilan/ pengalaman yang dimiliki atau
dipelajarinya kepada anak didiknya”.
2. Fungsi kemanusiaan “berusaha mengembangkan/
membina segala potensi bakat/ pembawaan yang
ada pada diri si anakserta membentuk wajah ilahi
dalam dirinya”.
3. Fungsi civic mission “Guna wajib menjadikan anak
didiknya menjadi warga negara yang baik, yaitu
warga yang patriotik, mempunyai semangat
kebangsaan nasional, dan disiplin atau taat
terhadap semua peraturan perundang-undangan
yang berlaku atas dasar pancasila dan UUD 1945.
1. Mendidik (menekankan pada pembentukan
jiwa, karakter, dan kepribadian berdasarkan
nilai-nilai).
2. Mengajar (menekankan pada pengembangan
kemampuan penalaran)
3. Tugas melatih (menekankan pada
pengembangan kemampuan penerapan
teknologi dengan cara melatih berbagai
keterampilan).
a. Terpanggil untuk membimbing.
b. Melayani.
c. Mengarahkan
d. Menolong.
e. Memotivasi.
f. Dan memberdayakan sesama
1. Memiliki kompetensi dalam ilmu
pengetahuan,
2. Kredibilitas moral,
3. Dedikasi dalam menjalankan tugas,
4. Kematangan jiwa (kedewasaan),
5. Memiliki keterampilan teknis mengajar
6. Mampu membangkitkan etos dan motivasi
anak didik.
 Ramayulis. 2013. Profesi dan Etika Keguruan.
Jakarta: Kalam Mulia.
 Fathurroman dan Suryana. 2012. Guru
Profesional. Bandung: refika Aditama
 Satori Djm’an. 2008. Profesi Keguruan.
Jakarta: UT
 Soetjipto dan Kosasi. 2011. Profesi Keguruan.
Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai