Askep Gerontik Suci Ratna Anjani 4180180097 Tk3b
Askep Gerontik Suci Ratna Anjani 4180180097 Tk3b
Dosen Pengampu :
Oleh :
(4180180097)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Gerontik.
2) Untuk lebih memahami mengenai sistem kardiovaskuler.
3) Untuk lebih memahami mengenai Penyakit Jantung Koroner
4) Agar mampu menerapkan ilmu mengenai sistem kardiovaskular ketika menghadapi
berbagai kasus yang dialami oleh klien.
5) Agar dapat memahami setiap kebutuhan klien dan intervensi bagi klien.
1.4 Manfaat
1) Memberikan pengetahuan mengenai jantung, meliputi organ jantung, letak jantung,
pembuluh jantung, dll.
2) Memberikan pengetahuan mengenai Penyakit Jantung Koroner
3) Memberikan pemahaman mengenai berbagai kasus yang dialami klien mengenai
Penyakit Jantung Koroner mencakup etiologi, patofisiologi, pencegahan, tanda dan
gejala, dll dari penyakit tersebut.
BAB II
TINJAU TEORI
A. PENGERTIAN
Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh proses Arterosklerosis yang
merupakan suatu kelainan degeneratif. Penyakit jantung koroner adalah terjadinya
ketidakseimbangan antara suplai kebutuhan O2 miokard.
Penyakit jantung koroner terjadi akibat:
- Penyempitan arteri coroner
- Penurunan aliran darah / curah jantung (Cardiac Output)
- Peningkatan kebutuhan O2 di miokardia
- Spasme arteri coroner
B. ETIOLOGI
Ø 98 % karena proses arterio skelosis pada arteri koronaria.
Ø 2 % karena kelainan arteri koronaria yang lain.
D. DIAGNOSTIK
Obat yang dipakai ialah streptokinase, dengan cara pemberian sbb :1,5 juta
unit streptokinase dilarutkan dalam 100 ml dektrose 5 %, diberika intra vena selama
1 jam.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
I. Pengkajian
Biodata
Nama : Tn. B
Usia : 65 tahun
Agama : Islam
Riwayat kesehatan
Pada saat dikaji, klien mengeluh nyeri dada, nyeri sangat dirasakan saat beraktifitas dan
berkurang saat istirahat, nyeri seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 5, nyeri yang
dirasakan hilang timbul.
Klien mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama
atau penyakit keturunan lainnya ataupun penyakit menular seperti HIV/AIDS.
Keadaan Umum
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
DO :
- skala nyeri : 10
3. DS : Iskemia miokard infark Gangguan perfusi
- hiperlipidemia (+) miokard fungsi ventrikel jaringan
kiri menurun perubahan
DO : hemodinamik perfusi
- P = 80 x / mt menurun
- BP = 120/90 mmHg
- akral teraba hangat
- CRT > 4 dt
4. DS : klien mengatakan Iskemia miokard infark Risiko penurunan curah
nyeri. miokard metabolisme an- jantung
aerob meningkat pem-
DO : klien tampak bentukan energi menurun
kesakitan nyeri dada. kontraksi jantung menurun
beban jantung meningkat
hipertropi ventrikel kiri
III. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan pro-duksi asam laktat mening-kat
ditandai dengan kelu-han nyeri.
b. Ansietas berhubungan dengan risiko kematian dan perubahan kesehatan ditandai
dengan nyeri hebat dan klien merasa cemas karena didiagnosis penyakit jantung
c. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perubahan hemodinamik ditandai
dengan akral teraba hangat dan CRT > 4 dt
d. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan beban jantung
mengurangi
mual untuk
memperbaiki
volume
sirkulasi agar
tidak
berdampak
pada fungsi
perfusi
Risiko Tupen : Mandiri :
penurunan Setelah dilakukan - Pantau TD, HR dan Hipotensi
curah jantung tindakan DN, periksa dalam dapat terjadi
berhubungan keperawatan selama keadaan baring, duduk sebagai akibat
dengan 2x24 jam dan berdiri (bila dari disfungsi
peningkatan resiko penurunan memungkinkan) ventrikel,
beban jantung curah jantung hipoperfusi
berkurang miokard dan
rangsang
Tupan : vagal.
Setelah dilakukan Sebaliknya,
tindakan hipertensi juga
keperawtan selama banyak terjadi
1 minggu resiko yang mungkin
penurunan curah berhubungan
jantung tidak ada dengan nyeri,
cemas,
peningkatan
katekolamin
dan atau
masalah
vaskuler
sebelumnya.
Hipotensi
- Auskultasi adanya S3, ortostatik
S4 dan adanya berhubungan
murmur. dengan
komplikasi
GJK.
Penurunanan
curah jantung
ditunjukkan
oleh denyut
nadi yang
lemah dan HR
yang
meningkat.
S3
dihubungkan
dengan GJK,
regurgitasi
mitral,
- Auskultasi bunyi peningkatan
napas. kerja ventrikel
kiri yang
disertai infark
yang berat. S4
mungkin
- Berikan makanan berhubungan
dalam porsi kecil dan dengan
mudah dikunyah. iskemia
miokardia,
kekakuan
ventrikel dan
hipertensi.
Murmur
Kolaborasi : menunjukkan
- Pemberian oksigen gangguan
sesuai kebutuhan aliran darah
klien normal dalam
jantung seperti
pada kelainan
katup,
- Pertahankan patensi kerusakan
IV-lines/heparin-lok septum atau
sesuai indikasi. vibrasi otot
papilar.
Krekels
menunjukkan
- Bantu pemasangan kongesti paru
/pertahankan paten-si yang mungkin
pacu jantung bila terjadi karena
digunakan. penurunan
fungsi
miokard.
Makan dalam
volume yang
besar dapat
meningkatkan
kerja miokard
dan memicu
rangsang vagal
yang
mengakibatkan
terjadinya
bradikardia.
Meningkatkan
suplai oksigen
untuk
kebutuhan
miokard dan
menurunkan
iskemia.
Jalur IV yang
paten penting
untuk
pemberian
obat darurat
bila terjadi
disritmia atau
nyeri dada
berulang.
Pacu jantung
mungkin
merupakan
tindakan
dukungan
sementara
selama fase
akut atau
mungkin
diperlukan
secara
permanen pada
infark
luas/kerusakan
sistem
konduksi.
Implementasi
Diagnose Implementasi
a. Gangguan rasa nyaman: Mandiri :
nyeri berhubungan dengan pro- - pantau karakteristik
duksi asam laktat mening-kat nyeri
ditandai dengan kelu-han nyeri.
- berikan lingkungan
yang tenang
- bantu melakukan
teknik relaksasi
Kolaborasi :
- beri bantuan
oksigenasi
- libatkan keluarga /
orang terdekat untuk
memotivasi klien
Kolaborasi :
- beri obat sesuai
Indikasi
Risiko penurunan curah jantung Mandiri :
berhubungan dengan peningkatan beban - Pantau TD, HR dan
jantung DN, periksa dalam
keadaan baring, duduk
dan berdiri (bila
memungkinkan)
- Auskultasi adanya S3,
S4 dan adanya
murmur.
- Auskultasi bunyi
napas.
- Berikan makanan
dalam porsi kecil dan
mudah dikunyah.
Kolaborasi :
- Pemberian oksigen
sesuai kebutuhan
klien
- Pertahankan patensi
IV-lines/heparin-lok
sesuai indikasi.
- Bantu pemasangan
/pertahankan paten-si
pacu jantung bila
digunakan.
Evaluasi
Diagnose Catatan perkembangan
a. Gangguan rasa nyaman: S : klien mengatakan sudah tidak nyeri
nyeri berhubungan dengan pro- lagi.
duksi asam laktat mening-kat O : klien tampak segar.
ditandai dengan kelu-han nyeri. A : masalah teratasi
b. Ansietas berhubungan P : intervensi dihentikan.
dengan risiko kematian dan
perubahan kesehatan ditandai
dengan nyeri hebat dan klien
merasa cemas karena didiagnosis
penyakit jantung
c. Gangguan perfusi jaringan
berhubungan dengan perubahan
hemodinamik ditandai dengan
akral teraba hangat dan CRT > 4 dt
d. Risiko penurunan curah jantung
berhubungan dengan peningkatan beban
jantung
Ansietas berhubungan dengan risiko S : klien mengatakan sudah tidak cemas
kematian dan perubahan kesehatan lagi.
ditandai dengan nyeri hebat dan klien O : klien tampak sudah tidak cemas lagi.
merasa cemas karena didiagnosis penyakit A : masalah teratasi.
jantung P : intervensi dihentikan
Gangguan perfusi jaringan berhubungan S : klien mengatakan sudah segar.
dengan perubahan hemodinamik ditandai O : klien tampak sehat.
dengan akral teraba hangat dan CRT > 4 dt A : masalah teratasi.
P :intervensi dihentikan.
Risiko penurunan curah jantung S : klien mengatakan sudah tidak sakit
berhubungan dengan peningkatan beban lagi.
jantung O : klien tampak segar.
A : masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan.
LEAFLET PENYAKIT JANTUNG KORONER
PENGERTIAN
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling
sering dijumpai, baik di negara maju maupun negara berkembang, dan merupakan penyebab
kematian utama pada usia produktif.
PJK adalah penyakit dimana jantung tidak dapat berfungsi karena otot jantung rusak
akibat kekurangan pasokan oksigen. Hal ini terjadi terutama karena penyempitan ?
pengerasan pembuluh darah atau disebut Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan proses yang berlangsung lama dan dapat mengenai
seseorang tanpa ada gejala yang nyata. Banyak faktor yang berperan pada proses
Aterosklerosis, namun Dislipidemia merupakan faktor yang paling mendasar.
Dislipidemia ditandai dengan kenaikan kadar Kolesterol Total, Kolesterol LDL, dan
Trigliserida, serta penurunan kadar Kolesterol HDL.
FAKTOR RESIKO
Merokok
Hipertensi ( Tekanan darah > 140/90 mmHG atau sedang menjalani terapi hipertensi )
Dislipidemia
Umur ( laki – laki > 45 tahun, perempuan > 55 tahun )
Riwayat PJK pada keluarga di usia muda
GEJALA KLINIS
1. Infark Miokard Akut merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner.
Keluhan yang khas ialah nyeri dada seperti diremas – remas, ditekan, ditusuk, panas
atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan ( umumnya kiri ), bahu,
leher, rahang bahkan ke punggung dan epigastrium Kadang – kadang, terutama pada
pasien diabetes dan orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai
perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin berdebar – debar.
2. Pasien sering tampak ketakutan
3. Kadang – kadang didahului keluhan – keluhan angina, perasaan tidak enak didada
atau epigastrium
KOMPLIKASI
Perluasan infark dan iskemia pasca infark, aritmia, gagal jantung kiri, hipotensi dan syok,
infark ventrikel kanan, defek mekanik, ruptur miokard, perikarditis dan trombus mural
PENATALAKSANAAN
1. Istirahat total
2. Diet makanan lunak / saring serta rendah garam (bila ada gagal jantung)
3. Segera bawa kedokter / rumah sakit