Sun Dawan
Sun Dawan
www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
ABSTRAK
matematika. Kemampuan pemecahan dan merangsang daya nalar dan daya pikir
masalah merupakan salah satu siswa untuk lebih meningkatkan
kemampuan dasar matematika yang perlu kreativitas dan imajinasi pelajaran dengan
dimiliki oleh siswa. Kemampuan cepat. Persoalan yang muncul saat ini
pemecahan masalah sangat perlu dimiliki menuntut guru untuk memilih model
oleh siswa agar mereka dapat pembelajaran yang sesuai dengan materi
menggunakannya secara luwes baik untuk yang akan disampaikan. Untuk itu,
belajar matematika lebih lanjut, maupun sebaiknya guru mempunyai kemampuan
untuk menghadapi masalah-masalah lain. dalam memilih sekaligus menggunakan
Pemecahan masalah merupakan model pembelajaran yang tepat.
kegiatan yang sangat penting dalam Salah satu model pembelajaran
pembelajaran matematika karena prosedur yang sesuai adalah model pembelajaran
pemecahan dapat melatih kemampuan konstruktivisme. Menurut Cobb (Tim
analisis siswa yang diperlukan untuk MKPBM 2001:71) mendefinisikan bahwa
menghadapi masalah-masalah yang belajar matematika merupakan proses di
ditemuiya dalam kehidupan sehari-hari. mana siswa secara aktif mengkonstruksi
Langkah-langkah dalam pemecahan pengetahuan matematika. Salah satu
masalah dapat pula membantu siswa model pembelajaran yang dapat
memahami fakta-fakta, konsep, atau diterapkan dalam pengajaran matematika
prinsip matematika dengan menyajikan adalah model pembelajaran
ilustrasi dan realisasinya. Pemecahan konstruktivisme. Dalam pembelajaran
masalah matematika membantu siswa konstruktivisme siswa dituntut untuk
dalam meningkatkan kecepatan, merancang sendiri konsep matematika
pemahaman, penyusunan, perincian, dan yang akan dipelajari dengan pengalaman
peemuan secara logis dalam matematika. yang dialaminya sendiri. Untuk
Herman, T. (2006 : 52) merancang suatu konsep dimungkinkan
menyatakan, “menjadikan siswa yang siswa tidak cepat melupakan konsep yang
terampil dalam memecahkan masalah telah didapatkannya tersebut, selain itu
bukan hanya menjadikan mereka terampil siswa juga dapat mengalami kejenuhan
berpikir matematika, namun juga melatih akibat mendengarkan ceramah dari
mereka menghadapi tantangan hidup gurunya karena pada pembelajaran
dengan percaya diri melalui kemampuan konstruktivisme siswa dituntut aktif,
menyelesaikan masalah”. Kemampuan sedangkan guru bertindak sebagai
dan keterampilan berpikir yang diperlukan fasilitator. Dengan demikian, ada
dalam menyelesaikan masalah perubahan paradigma dalam
matematika supaya dapat dialihkan pada pembelajaran, guru aktif dan siswa pasif
bidang lain dalam kehidupan. menjadi siswa aktif belajar dan guru
Keberhasilan siswa merupakan sebagai fasilitator.
harapan semua pihak, tetapi pada Bedasarkan hasil wawancara
kenyataannya tidak semua siswa dapat dengan salah seorang guru mata pelajaran
mencapai hasil belajar yang diharapkan. matematika, bahwa dalam melaksanakan
Disinilah letak keberhasilan seorang guru pembelajaran matematika masih berpusat
untuk dapat meningkatkan kualitasnya pada guru, aktivitas guru cenderung lebih
JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 ISSN: 1978-2560
www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
Tim MKPBM (2001 : 35) menyatakan berhubungan yang dapat digunakan dalam
Ausubel membedakan antara belajar membantu menanamkan pengetahuan
menemukan dengan belajar menerima. baru, dalam pelaksanaan pembelajaran hal
Pada belajar menerima siswa hanya ini disebut apersepsi. Apersepsi
menerima, jadi tinggal menghafalkannya, dilaksanakan oleh guru pada model
tetapi pada belajar menemukan konsep pembelajaran langsung.
ditemukan oleh siswa, jadi tidak B. KESIMPULAN
menerima pelajaran begitu saja. Selain itu, Bagi guru matematika disarankan
untuk dapat membedakan antara belajar mencoba menerapkan model
menghafal dengan belajar bermakna. Pada pembelajaran konstruktivisme pada materi
belajar menghafal, siswa menghafalkan dalam menyampaikan materi pelajaran
materi yang sudah diperolehnya, tetapi lainnya dengan persiapan yang lebih baik,
pada belajar bermakna materi yang telah demi tercapainya tujuan pengajaran
diperoleh itu dikembangakan dengan matematika terutama pada kemampuan
keadaan lain sehingga belajarnya lebih siswa dalam pemecahan masalah.
dimengerti. Demi terciptanya pembelajaran
konstruktivisme secara optimal,
Tim MKPBM (2001:173) disarankan kepada Kepala Sekolah untuk
menyatakan “Ausubel mengatakan bahwa dapat memfasilitasi baik sarana,
baik belajar menemukan maupun belajar prasarana, maupun alokasi waktu
menerima (dengan metode ekspositori), sehingga pelaksanaan dan pencapaian
kedua-duanya dapat menjadi belajar hasilnya maksimal.
menghafal atau belajar bermakna”. Bagi yang ingin melaksanakan
Teori tersebut menyebutkan penelitian yang relevan, yaitu menerapkan
pentingnya belajar menghafal dan pembelajaran konstruktivisme, peneliti
bermakna. Dalam belajar menghafal siswa menyarankan untuk menerapkan
diharuskan untuk menghafalkan apa yang pembelajaran konstruktivisme terhadap
sudah diperolehnya, sedangkan dalam kemampuan matematika lainnya atau pada
belajar bermakna pengetahuan baru yang materi yang berbeda.
dipelajari dikaitkan dengan pengetahuan C. DAFTAR PUSTAKA
siswa yang dimiliki sebelumnya. Dahar, Ratna Willis. (1991). Teori-teori
Sesuai dengan pendapat Ausubel Belajar. Jakarta : Erlangga.
diatas, cocok diterapkan dalam Depdiknas, (2005). Model-model
menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Matematika.
langsung karena dalam pelaksanaanya Jakarta : Depdiknas Direktorat
guru hanya memberikan konsep-konsep Jendral Pendidikan Dasar dan
dan setiap konsep diberikan guru dengan Menengah. Direktorat
memberikan contoh-contoh dalam Pendidikan Menengah
penerapannya. Selain itu, dalam model Lanjutan pertama.
pembelajaran langsung pengaturan awal
mengarahkan siswa ke materi yang akan Hamzah. (2001). Pembelajaran
mereka pelajari, dan mendorong mereka Matematika Menurut Teori
untuk mengingat kembali informasi yang Belajar Konstruktivisme (edsi
JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 ISSN: 1978-2560
www.e-journal.unswagati-crb.ac.id.
40). Tersedia
http://www.Depdiknas.60.id/ju
rnal/40/Pembelajaran % 20
matematika % 20 teori % 20
belajar % 20
konstruksi.htm.pusat data dan
informasi
pendidikan.Balitbang.