Com– Teori pada hakekatnya sangat erat berhubungannya dengan landasan pola
pikir ilmiah yang telah disampaikan oleh bèberapa ahli. Teori menjadi ini kemudian menjadi
landasan utama untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adapun teori perubahan sosial adalah
sebagai berikut.
Setidaknya ada 6 Teori dalam Perubahan Sosial, 2 diantarnya adalah bagian daripada teori evolusi.
Penjelasannya sebagai berikut;
1. Teori EvoIusi
Piotr Sztompka (2008) memberikan pendapat bahwa teori evolusi adalah setiap tahap yang
berurutan berbeda dan tahap sebelumnya dan merupakan pengaruh gabungan dan tahap
sebelumnya Tiap-tiap tahap terdahulu menyediakan syarat-syarat bagi tahap selanjutnya. Kondisi
tersebut menunjukkan proses perubahan Sosial menurut garis lurus.
Hal itu dilandaskan pada masyarakat mengalami perubahan dalam kehidupannya secara perlahan-
lahan, hal ini sangatlah sesuai dengan arah tahapannya. Masyaraka bergerak dalam satu garis linear
menuju satu titik tertentu dimulai dan tahap prmimitif (savage), tradisional, sampai kemudan akan
berada pada tahapan modern.
Auguste Comte, seorang ahli teori evolutif melihat masyarakat seperti bergerak maju dalam
pemikiran mereka, dan mitos ke metode ilmiah. Sementara itu, Emile Durkheim dalam Schaefer
(2012), memberikan pendapatnya bahwa masyarakat akan berkembang dari organisasi sosial
sederhana menuju bentuk lebih kompleks.
Menurut Piotr Sztompka (2008), proses perubahan sosial yang terjadi secara evolusi akan
meninggalkan bekas yang tidak dapat dihapus dan meninggalkan pengaruh yang tidak terelakkan
atas proses sosial selanjutnya.
Sebagai contoh yang dapat dikemukakan dalam teori evolusi ini adalah perkembangan kondisi
perkotaan dari waktu ke waktu atau dari masa ke masa yang selalu mengalami perubahan setiap
waktunya. Teori evolusi sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis, berdasarkan cara masyarakat
berubah, yaitu unilinear dan multiliner (Henslin; 2006).
Baca Juga:
6 Teori Perubahan Sosial Menurut Para Ahli dan Contohnya
Menurut teori unilinear, masyarakat mengikuti jalur evolusi yang sama. Setiap masyarakat berasal
dan bentuk yang lebih kompleks dan masing-masing melewati proses perkembangan yang seragam.
Adapun pengertian evolusi multilinear, masyarakat memiliki jalur berbeda untuk mengarah pada
tahapan perkembangan sama. Meskipun jalurnya mengarah pada masyarakat modern, masyarakat
tidak perlu melewati urutan tahapan yang sama seperti masyarakat lain.
Teori evolusi unilinear dapat di contohkan dengan perkembangan peradaban manusia dan primitif.
tradisional, sampai modern. Sementara itu, teori evolusi multiinear dapat pula Anda amati dalam
kehidupan masyarakat perkotaan.
Hampir semua masyarakat perkotaan dapat diklasifikasikan dalam masyarakat modern karena
industrialisasi berkembang. Akan tetapi, setiap masyarakat perkotaan tidak harus melalui urutan
tahap perkembangan yang sama untuk mencapai tingkat modern.
Mereka melewati jalur berbeda (jalur alternatif) menuju ke arah modern. Sebagai contoh, dua kota
memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat. Meskipun demikian, kedua kota tersebut
menggunakan cara berbeda untuk mencapai tujuan kesejahteraan tersebut, misalnya Kota di Bali
mengembangkan pariwisata dan Kota Tanggerang mengembangkan industri garmen untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota Tenggarang
4. Teori Siklus
Hughers dalam J. Henslin (2006) menjelaskan bahwa pengertian teori siklus mengasumsikan
peradaban laksana organisme. peradaban dilahirkan, mengalami masa muda modern yang subur,
menjadi matang, kemudian mundur saat mereka mencapai usia lanjut, dan akhirnya mati. Dengan
demikian, Teori perubahan dalám kehidupan masyarakat akan berputar. Teori Primitif siklus dalam
perubahan sosial dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Teori Perbuahan Sosial
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa perubahan sosial yang digambarkan dalam teori siklus
bagaikan roda yang berputar. Artinya, perputaran zaman merupakan suatu hal yang tidak dapat
dielakkan oleh siapa dan tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun. Kemajuan dan kemunduran
sebuah peradaban menupakan bagian dan sifat alam yang tidak dapat dikendalikan manusia.
Kebangkitan atau kemunduran suatu masyarakat memiliki hubungan satu sama lain, berupa
tantangan dan tanggapan (challenge dan response). Apabila masyarakat mampu merespons dan
menyesuaikan diri dengan tantangan hidup tersebut, masyarakat dapat mengalami kemajuan. Akan
tetapi masyarakat tidak memiliki kemampuan merespons tantangan dan tidak dapat menyesuaikan
masyarakat akan mengalami kemunduran.
5. Teori Fungsionalis
Teori fungsionalis adalah sebuah teori menekankan perubahan pada fungsi-fungsi lembaga sosial
dalam masyarakat. Masyarakat memiliki sistem sosial yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Sistem tersebut bergerak untuk mewujudkan tujuan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Person dalam Richard T. Schaee (2012) melihat dalam masyarakat seperti berada dalam keadaan
keseimbangan alami.
Ia memberikan pengertian teori fungsionalis bahwa masyarakat cenderung menuju kondisi stabil
atau mencapal keseimbangan. Ketika terjadi perubahan dalam salah satu unsur masyarakat, harus
dilakukan penyesuaian pada unsur lain. Jika tidak keseimbangan masyarakat akan terancam dan
tekanan akan terjadi.
Menurut teori fungsionalis, lembaga sosial yang ada dalam suatu kehidupan manusia tidak akan
bertahan, kecuali berguna bagi masyarakat. Meskipun demikian, lembaga sosial yang secara drastis
berubah akan mengancam segala bentuk keseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat.
Sebagai contoh dalam teori fungsionalis misalnya saja adalah adanya peristiwa lengsennya Soeharto
sebagai presiden pada waktu itu tepatnya pada 2 Mei 1998, maka keseimbangan sosial pada waktu
itu terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan secara cepat, yang tentusaja akan menganggu
kesetabilan keamanan, ekonomi, dan juga kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
6. Teori Konflik
Menurut Teori konflik dalam perbuahan sosial ini, merujuk pada pendapat yang dikemukakan Karl
Marx, yang menurutnya ketidakadilan dan ketimpangan sosial menyebabkan terjadinya
pertentangan antarkelas sosial sehingga muncul istilah perjuangan kelas. Menurut Karl Marx,
pertentangan antarkelas sosial terjadi tanpa henti, kadang reda, kadang pecah pertempuran.
Pertempuran mi berakhir dengan tersusun ulangnya masyarakat yang semakin revolusioner atau
hancurnya salah satu kelas.
Sebagai contoh yang digunakan dalam teori konflik dalam perbahan sosial ini misalnya saja adanya
konflik sosial antara buruh dan pemilik modal yang menyebakan atau menimbulkan aksi-aksi
demonstrasi. Tujuan aksi doemontrasi yang menyebabkan adanya konflik adalah untuk memperbaiki
keadaan yang dianggap tidak adil.
Para buruh menganggap bahwa upah yang kecil merupakan tindakan yang kurang adil jika
dibandingkan jam kerja dan kerja keras yang telah mereka lakukan. Melalui salah satu jalan
demonstrasi, para buruh berharap ada perubahan nasib dalam kehidupan mereka. Kondisi tersebut
menunjukkan bahwa perubahan sosial dapat dikaji mengunakan teori konfli
Sekarang kita akan bahas tentang macam-macam bentuk perubahan
sosial