Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DAMPAK PELAYANAN PASIEN DI RAWAT INAP

TERKAIT PANDEMI COVID-19

DI SUSUN OLEH

DWI LILIK SURYANI

NIM : 11192038

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

PROGRAM STUDY S I KEPERAWATAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami mengucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
izinNya.

Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Dampak Pelayanan


Pasien di Rawat Inap terkait covid-19”

Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kita
semua.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan


maupun kesalahan. Oleh karena itu, Kami sangat mengharapkan masukan
berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini, terutama pada Dosen Pembimbing.

Tangerang ,3 Juli 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................3

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................4

A. LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................4


B. TUJUAN....................................................................................................5
BAB II. TINJAUAN TEORI......................................................................................6
A. RAWAT INAP.........................................................................................6
B. CORONA VIRUS...................................................................................7

BAB III. MASALAH YANG TERJADI PADA SAAT COVID 19.....................11

BAB IV. CARA PENANGANAN……….……………………………………….12

BAB V. KESIMPULAN............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Menurut  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


340/MENKES/PER/III/2010 adalah: Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.

Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : Rumah sakit
merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.

Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan


diantaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan
perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan,
sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai
tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan
serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana yang
dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaan kesehatan lingkungan rumah
sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.

4
B. Tujuan Penulisan.
1. Mengetahui kondisi pelayanan rawat inap di RS EMC sebelum pandemic.
1. Mengetahui masalah di rumah sakit EMC khususnya ruang rawat inap
dalam menghadapi panidemic
2. Mengetahui cara pen anganan dari dampak pandemic.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Rawat Inap

Rawat Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit . Ruang rawat inap adalah ruang
tempat pasien dirawat.

Pelayanan rawat inap adalah pelayanan terhadap pasien masuk rumah sakit
yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa,
terapi, rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya (Depkes RI, 1997
yang dikutip dari Suryanti (2002).

Tata laksana panduan rawat inap:

Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari UGD.

1. Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan sesuai hak peserta dengan membawa
KTP asli dan fotocopy sehingga peserta bisa langsung dirawat.
2. Bila ruang perawatan sesuai hak peserta penuh, maka ybs berhak dirawat 1
(satu) kelas diatas/dibawah haknya. Selanjutnya peserta dapat pindah
menempati kamar sesuai haknya dan bila terdapat selisih biaya yang timbul
maka peserta membayar selisih biaya perawatan.

6
3. Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau
tindakan medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat
Bukti Pemeriksaan dan Tindakan setiap kali dilakukan
4. Setiap selesai rawat inap, peserta/orangtua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan
perintah untuk kontrol kembali ke spesialis yang bersangkutan.

B. CORONAVIRUS

1. Pengertian

Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah coronavirus jenis baru yang dapat


menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit
yang lebih parah seperti pneumonia dan pada akhirnya dapat menyebabkan
kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti orang tua, ana-anak,
dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat.

2. Patofisiologi

Virus corona biasa ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk


kelelawar, unta, kucing, dan sapi.

1. COVID-19 adalah betacoronavirus, seperti MERS dan SARS, yang


semuanya berasal dari kelelawar.

2. Urutan dari pasien AS mirip dengan urutan yang awalnya diposting


Cina, menunjukkan kemungkinan munculnya tunggal baru-baru ini dari
reservoir hewan.

7
3. Ketika penyebaran dari orang-ke-orang telah terjadi seperti halnya
dengan MERS dan SARS, diperkirakan hal tersebut terjadi terutama
melalui droplet pernapasan yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi
bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan
lainnya menyebar.

4. Sebagian besar virus corona menginfeksi hewan, tetapi tidak pada


manusia; di masa depan, satu atau lebih dari virus corona ini berpotensi
berevolusi dan menyebar ke manusia, seperti yang terjadi di masa lalu.

5. Banyak pasien memiliki kontak langsung atau tidak langsung dengan


Pasar Grosir Makanan Laut Wuhan Huanan yang diyakini sebagai
tempat asli pecahnya COVID-19.

6. Namun, transmisi COVID-19 dari ikan ke manusia tidak mungkin


terjadi.
COVID-19 dan coronavirus ikan seperti Beluga Whale CoV / SW1
termasuk dalam genera yang berbeda dan tampaknya memiliki kisaran
inang yang berbeda.

7. Karena pasar makanan laut pasar Wuhan juga menjual hewan lain, inang
alami COVID-19 menunggu untuk diidentifikasi.

8. Karena kemungkinan penularan dari hewan ke manusia, CoV pada


ternak dan hewan lain termasuk kelelawar dan hewan liar yang dijual di
pasar harus terus dipantau.

9. Selain itu, semakin banyak bukti menunjukkan virus COVID-19 yang


baru menyebar melalui rute penularan dari manusia ke manusia karena
ada infeksi pada orang yang tidak mengunjungi Wuhan tetapi memiliki
kontak dekat dengan anggota keluarga yang telah mengunjungi Wuhan
dan terinfeksi.

8
3. Penyebab

Coronavirus dinamai untuk virus yang mempunyai tampilan seperti paku


dengan mahkota di permukaannya.

1. Ada empat sub-kelompok utama dari coronavirus, yang dikenal sebagai


alpha, beta, gamma, dan delta.

2. Virus korona manusia pertama kali diidentifikasi pada pertengahan


1960-an.

3. Tujuh coronavirus yang dapat menginfeksi manusia adalah 229E (alpha


coronavirus), NL63 (alpha coronavirus, OC43 (beta coronavirus), dan
HKU1 (beta coronavirus).

4. Virus korona manusia lainnya adalah MERS-CoV, SARS-CoV, dan


COVID-19.

5. Management medis

Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah menghindari terkena virus


corona ini.

1. Kebersihan tangan. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun


dan air selama 20 detik; jika air dan sabun tidak tersedia, gunakan
pembersih tangan berbahan dasar alkohol.

2. Jauhkan tangan dari wajah Anda. Hindari menyentuh mata, hidung,


dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci.

9
3. Tidak ada kontak dekat dengan orang sakit. Hindari kontak dekat
dengan orang yang sakit, dan tinggal di rumah saat Anda sakit.

4. Etika batuk dan bersin yang tepat. Tutupi batuk atau bersin dengan
tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.

5. Perawatan suportif. Orang yang terinfeksi COVID-19 harus


menerima perawatan suportif untuk membantu meringankan gejala.

6. Kasus yang parah. Untuk kasus yang parah, perawatan harus


mencakup perawatan untuk mendukung fungsi organ vital

10
BAB III

MASALAH YANG TERJADI PADA SAAT COVID -19

A. Masalah yang terjadi di rawat inap pada saat covid -19

1. Jumlah Pasien

Awal pandemic covid RS EMC mengalami penurunan jumlah pasien yang


sangat drastis hampir 60 %.

2. Fasilitas fisik
Terbatasnya APD dan alat penunjang lain saat awal covid-19 menyerang.
3. Kehandalan/kompetensi pemberi layanan.
Kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan tentang covid-19 pada awal
pandemic dan kurangnya pengetahuan pasien tentang covid-19 beserta
penularanya .
4. Lama waktu rawat inap.
Dengan adanya pemeriksaan tambahan pada pasien yang terindikasi
covid-19 (rapid test,ronsent thorax atau ct thorax dan konsul ke dokter
spesialis paru jika diperlukan ) mengakibatkan waktu perawatan rawat
inap memanjang/lama.
5. Pembiayaan.
Meningkatnya biaya pelayanan yang dan penambahan pemakaian bahan
medis di rawat inap khususnya sarung tangan.
Dari pihak Rumah Sakit biaya operasional meningkat terkait penggunaan
APD dan penurunan jumlah pasien selain covid-19.

11
Pasien pengguna asuransi tertentu tidak menjamin untuk pemeriksaan
Covid-19 dan akhirmya sebagian besar pasien yang menolak untuk
diperiksa rapid test/ PCAR.

12
BAB IV
CARA PENANGANAN

1. Semua pasien dan pengunjung ke RS EMC melalui pintu masuk di lobi


utama, dengan lebih dulu menjalani pemeriksaan suhu (36,0 – 37,3 derajat
celcius), oleh petugas di depan pintu kemudian mencuci tangan (hand-rub).
Khusus bagi pengunjung yang ternyata menunjukkan suhu di luar rentang
normal, adanya keluhan batuk dan atau sesak nafas, tidak diijinkan masuk ke
RS.
2. Di depan tangga dan elevator lantai dijaga petugas keamanan untuk
memastikan hanya penunggu dengan kartu khusus yang dapat naik ke lantai
rawat inap.
3. Selama menunggui pasien rawat inap, pengunjung diwajibkan melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah masuk ruang rawat inap dengan cairan pencuci
yang disediakan, dan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Setiap pengunjung yang merasakan ada keluhan gangguan kesehatan, segera
menghubungi pegawai RS untuk segera mendapat tindak lanjut.
5. Pegawai RS di lapangan diberi kewenangan mengambil langkah dan segera
melaporkan bila didapati adanya potensi risiko penularan dan atau perilaku
kurang bertanggung jawab dari pasien dan pengunjung untuk menjaga
kepentingan bersama
6. Pasien hanya diijinkan ditunggui 1 orang, dengan diberikan Kartu Tunggu.
Penerbitan Kartu Tunggu ditugaskan kepada Bagian Ortala. Pemberian dan
pengelolaan Kartu Tunggu ditugaskan kepada Unit Pendaftaran.
7. Tidak disediakan JAM KUNJUNG Pengecualian terhadap ketentuan ini hanya
diberikan kewenangan kepada Direksi dan Kabid Pelayanan.
8. Karu berkewajiban menginformasikan ketentuan ini kepada semua pasien
yang sedang menjalani rawat inap.

13
9. Petugas Keamanan, menjaga di depan lift setiap lantai ruang ranap untuk
memastikan berjalannya kebijakan RS EMC.
10. Penggunaan APD lengkap selama memberikan pelayanan pasien
terkonfirmasi positif covid-19
11. Memberikan pelatihan dan edukasi kepada tenaga medis dan pasien terkait
covid-19

14
BAB V

KESIMPULAN.

1. Covid-19 berdampak pada semua baik pasien maupun tenaga kesehatan dan
lembaga pemberi layanan kesehatan.
2. Perlu adanya pemahaman bersama tetang covid-19 baik oleh tenaga kesehatan
dan pasien.
3. Pentingnya kesadaran kepada tim tenaga kesehatan untuk mengikuti protocol
penanganan covid-19 terutama dalam penggunaan APD.
4. RS EMC Tangerang sudah seoptimal mungkin dalam memberikan pelayanan
covid-19 baik kepada pasien dan kepada petugas medis.

15
DAFTAR PUSTAKA

PDPI.2020.Pneumoniacivd-19 Diagnosis dan penatalaksanaan di


Indonesia.jakarta:PDPI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2020.Pedoman Pencegahan dan


Pengendalian corona virus disease (covid-19).Jakarta.

Mu’ah.2014. Kualitas layanan rumah sakit.zifatama.sidoarjo

Nursalam.2014.Manajemen Keperawatan.Salemba Medika.Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai