Kelompok 3
Gambar diatas terlihat bahwa kinerja antara kelompok dengan tim sama sekali berbeda
bahkan cenderung bertolak belakang. Para pemimpin atau manajer dalam sebuah
organisasi, sudah merasa puas jika berhasil membangun sebuah kinerja kelompok. Hal
seperti ini sering terjadi karena mereka tidak berpikir melampaui apa yang telah dicapai
dengan apa yang seharusnya dapat dihasilkan dalam keadaan yang tidak terlalu berbeda.
jika mereka bisa membentuk sebuah kinerja tim dalam organisasi yang dipimpinnya, maka
persoalan apapun yang dihadapi oleh organisasi akan lebih mudah diatasi. Selain itu
dengan kinerja tim produktivitas akan meningkat, waktu yang digunakan bisa lebih efektif,
dan biaya pun bisa ditekan pengeluarannya.
C. Tipe Tim
1. Tim Pemecah Masalah
Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang
bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi
dan lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota bernagi gagasan atau
menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode kerja dapat diperbaiki.
Tetapi jarang tim-tim diberi wewenang untuk melaksanakan secara sepihak setiap
tindakan mereka yang disarankan.
2. Tim Kerja yang di kelola sendiri
kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15 orang) yang memikul tanggung jawab dari
mantan penyelia mereka. Tim ini mencakup kerja tentang
perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat
keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan. Tim ini bahkan memilih
anggotanya sendiri dan menyuruh anggota itu untuk saling menilai kinerja.
3. Tim Fungsional Silang
adalah tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama, tetapi dari tempat pekerjaan yang
berbeda. Tim Fungsional Silang merupakan cara efektif yang memungkinkan orang-
orang dari aneka bidang dalam suatu organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk
bertukar informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan masalah, serta
mengkoordinasikan proyek yang rumit.
4. Tim Virtual
adalah tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat secara fisik secara
bersama membagi anggota untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mengizinkan orang
untuk bergabung secara langsung dengan menggunakan komunikasi langsung
diantaranya seperti lokasi jaringan kerja, video konfrensi dan e-mail. Tim virtual terdiri
atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat
terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering
meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok,
konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan utama tim virtual
adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling
tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau
mengekploitasi peluang strategis tertentu.
5. Sistem Multitim (Multiteam system )
Suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang berbagi tujuan dari
atasan. tim ini terdiri dari atas banyak tim.
Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
1. Sumber daya memadai
Tim yang efektif memiliki sumber daya yang memadai untuk melaksanakan semua
pekerjaan dalam mencapai tujuan. Hal ini meliputi pengaruh seperti informasi yang
tepat waktu, teknologi, ketersediaan staf, dorongan dan asisten administrasi.
2. Kepemimpinan dan struktur
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik untuk
diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak,
seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang membahas seputar
kepemimpinan.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang
aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan
memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama
(Panji Anogara, :23).
Ciri kepemimpinan harus dimiliki oleh seorang pimpinan (judy reinhartz, 2004 : 14):
1. Kemampuan untuk menciptakan budaya organisasi yang akan menjadi
pedoman bagi seluruh anggotanya. Dengan kemampuan tersebut, seorang pemimpin dapat
mempengaruhi persepsi, pandangan dan cara kerja orang-orang yang ada di dalam
organisasi tersebut, menurut Robbins, merupakan suatu sistem pengertian bersama yang
dipegang oleh anggota-anggota suatu
oraganisasi, yang akan membedakan organisasi tersebut dari organisasi
lainnya (Stephen P. Robbins, 279).
2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapan interpersonal dalam rangka
membangun kepercayaan dan kerjasama dengan pihak lain. Kecakapan interpersonal yang
dimaksud adalah kecakapan dalam membina hubungan atau bersosialisasi dengan orang
lain (Gordon Dryden, 2000 : 345).
3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan misi, tujuan dan
strategi-strategi.
4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritas pribadi serta tanggungjawab dalam
berinteraksi dengan pihak lain.
5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan, memilih prosedur berdasarkan
pertimbangan yang wajar serta kemungkinan resiko yang ditimbulkannya
6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Tugas dan Peran Pemimpin
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain.
2. Pemimpin adalah tanggungjawab dan mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
5. Pemimpin adalah seorang mediator
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
8. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
9. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai
pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor
konsultasi.
Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru
bicara. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha,
penanganangangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan
motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk
membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey
(1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan
konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah
kompas atau petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau
sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi
seperti: keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney)
sebagai berikut:
a. Seorang yang belajar seumur hidup
b. Berorientasi pada pelayan.
c. Membawa energi yang positif.
d. Latihan mengembangkan diri sendiri
Anggota tim harus sependapat mengenai siapa melakukan apa dan memastikan bahwa
semua anggota menyumbang secara sama dalam berbagi beban kerja. Disamping itu
tim perlu menetapkan bagimana jadwal ditentukan, keterampilan apa yang diperlukan
untuk dikembangkan, bagimana kelompok akan memecahkan konflik, dan bagaimana
kelompok akan mengambil dan memodifikasi keputusan. Menyepakati mengenai hal-
hal yang spesifik dari kerja dan bagimana hal itu cocok dalam memadukan
keterampilan-keterampilan individual menuntut kepemimpinan dan struktur.
7. Iklim Kepercayaan
Anggota tim yang efektif saling mempercayai satu sama lain. Mererka memperlihatkan
kepercayaan kepada para pemimpin mereka. Kepercayaan merupakan fondasi bagi
kepemimpinan .
Akan tetapin kepercayaan Asimetris dan tidak seimbang antara para anggota tim dapat
mengurangi keuntungan kinerja atas kepercayaan yang tinggi secara keseluruhan.
8. Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar
Evaluasi kinerja individual, upah per jam yang tetap, insentif individual, dan
semacamnya, tidaklah konsisten dengan pengembangan tim kinerja tinggi. Jadi
disamping mengevaluasi dan mengganjar karyawan untuk sumbangan individual
mereka, manajemen hendaknya mempertimbangkan penilaian berdasarkan kelompok,
berbagi laba, berbagi hasil, insentif kelompok kecil, dan modifikasi-modifikasi sistem
lain yang memperkuat upaya dan komitmen tim.
E. Komposisi Tim
Komposisi tim meliputi variabel-variabel yang terkait dengan tim menempatkan para staf
sampai kemampuan dan kepribadian dari para anggota tim, alokasi peran, ukuran tim dan
keinginan para anggota atas kerja tim.
1. Kemampuan dari Para Anggota
Kinerja dari tim bergantung pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
dari masing-masing anggota, dalam tim dibutuhkan orang yang ahli dalam membuat
keputusan dan problem solving, teknis, dan interpersonal skill.
2. Kepribadian Para Anggota
Para anggota tim yang terbuka dapat berkomunikasi dengan lebih baik satu sama lain dan
lebih banyak menyampaikan gagagsan, membentuk tim-tim terdiri dari orang-orang
berfikiran terbuka yang lebih kreatif serta inovatif.
3. Alokasi Aturan
yaitu tim harus memiliki 9 peran, yaitu :
➢ creator-inovator – menginisiatif gagasan kreatif.
➢ explorer-promoter – juara gagasan setelah dimulai.
➢ assessor-developer – menganalisa pilihan keputusan.
➢ thruster-organizer – menyediakan struktur.
➢ concluder-producer – menyediakan arah dan mengikutinya.
➢ controller-inspector – memeriksa rincian.
➢ upholder-maintainer – bertarung di pertempuran luar.
➢ reporter-adviser – menjadi informasi seluas-luasnya.
➢ linker – mengkoordinir dan mengintegrasikan.
4. Keragaman Para Anggota
Para anggota dari suatu unit kerja ( kelompok, tim atau departemen) berbagai atribut
demografi umum, misalnya umur, jenis kelamin, ras ,tingkat pendidikan , atau layanan
dalam organisasi merupakan subjek dari demografi organisasi.
5. Besaran Tim
Tim-tim jumlah anggota terlalu besar kekompakan dan akuntabilitas mutu akan
menurun , meningkatkan kemalasan sosial dan berkurangnya komunikasi .
6. Pilihan Angota
Memilih para anggota tim, para manajer harus mempertimbangkan pilihan individua
yang sejalan dengan kemampuan , kepribadian dan keterampilan . tim-tim yang
memiliki kinerja yang tinggi cenderung terdiri atas orang-orang lebih memilih bekerja
sebagai bagian suatu kelompok.
F. Proses Tim
Efek dari Proses Kelompok akan berdampak pada Efektivitas aktual kelompok . tim sering
sekali digunakan karena mereka menggunakan keterampilan yang beragam dari para
individu yangbervariasi untuk menghasilkan riset yang lebih bermanfaat dari peneliti yang
dikerjakan indenpenden mereka menghasilkan sinergi positif dan keuntungan dari proses
mereka melebihi dari kerugian dari proses mereka.
Komunikasi adalah suatu proses dimana terjadi penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain dalam bentuk verbal maupun non verbal ataupun secara lisan (langsung) ataupun tidak
langsung (melalui media).
Kemampuan komunikasi yang baik sangat penting untuk kesuksesan karir. Banyak orang
menghabiskan hampir 70% dari waktu mereka dengan berkomunikasi seperti menulis, membaca,
berbicara dan mendengarkan. Namun, lebih dari sekedar menyampaikan pesan kepada komunikan
(penerima pesan), makna dari pesan tersebut juga harus dipahami.
Contoh: Jika salah satu anggota kelompok hanya bisa berbicara bahasa Jerman dan anggota yang
lain tidak tahu/mengerti bahasa tersebut, pembicara yang berbicara bahasa Jerman tidak akan
sepenuhnya dipahami & diperhatikan. Oleh karena itu, komunikasi harus mencakup penyampaian
informasi dan pemahaman makna dari pesan tersebut.
FUNGSI KOMUNIKASI
Komunikasi yang sempurna terjadi apabila si pengirim pesan menyampaikan pesan kepada
penerima pesan sama persis dengan apa yang dia pikirkan. Fungsi komunikasi yang utama dalam
suatu kelompok atau organisasi ada 4 yaitu: kontrol, motivasi, ekspresi emosional dan informasi.
Komunikasi dalam pandangan fungsi kontrol adalah sebagai cara untuk mengetahui apakah orang
lain tetap sesuai pada jalur yang ditetapkan oleh kita atau tidak dan juga mengetahui bagaimana
keadaan orang lain sehingga kita bisa membantu memutuskan sesuatu yang sesuai dengan keadaan
orang tersebut.
Fungsi komunikasi juga sebagai alat untuk memberikan motivasi kepada orang lain. Fungsi
motivasi dan kontrol pada komunikasi hampir sama tujuannya, yaitu untuk memastikan apakah
orang lain tetap pada jalur yang kita inginkan atau tidak, tetapi kalau fungsi kontrol lebih memaksa
atau force (memberikan konsekuensi nyata jika dilanggar). Fungsi motivasi lebih kepada cara-cara
yang sifatnya soft (lembut) namun biasanya langsung menyentuh kepada nuraninya.
Komunikasi juga merupakan sarana penyalur ekspresi emosional seseorang dan hal itu merupakan
kebutuhan sosial setiap orang. Kita bisa menyampaikan emosi yang kita rasakan melalui
komunikasi. Biasanya kita butuh seseorang utnuk mendengar dan mau berbagi beban emosi kita,
namun tak jarang kita mengharapkan nasehat dan tanggapan lisan dari orang lain.
Fungsi akhir dari komunikasi juga untuk memfasilitasi proses pengambilan keputusan. Proses
komunikasi memberikan informasi dari setiap indivdu dan kelompok yang dibutuhkan dalam
pengambilan keputusan. Jadi, komunikasi merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk
memberikan informasi dari sumber kepada penerima yang pada akhirnya
melahirkan feedback (umpan balik).
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini:
Pengirim—>Berita—>Penerima
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada
komponen-komponen dalam komunikasi antara lain:
· Pengirim (Sender) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta
mempunyai kepentingan mengkomunikasikan kepada orang lain.
• Pengkodean (Encoding) terjadi saat pengirim mengkodekan informasi yang akan disampaikan
ke dalam simbol atau isyarat.
• Pesan (Message) terdapat dalam segala bentuk, biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu
atau lebih dari indra penerima.
• Saluran (Chanel) adalah cara mentransmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-
kata yang diucapkan.
• Penerima (Receiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak
disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
• Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan
menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima
terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Beberapa bagian yang ada dalam proses komunikasi juga yaitu:
• Gangguan (Noise) dapat berupa faktor-faktor fisik atau psikologis yang dapat mengganggu
kelancaran proses komunikasi.
• Umpan balik (Feedback) adalah tanggapan dari penerima terhadap pengirim pesan dimana
penerima memberikan respon terhadap pesan yang diberikan.
Downward Communication
* Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat suatu kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih
rendah.
* Para pemimpin dan manajer menggunakannya untuk menetapkan tujuan, petunjuk kerja, penjelasan
kebijakan dan prosedur, menunjukan masalah yang memerlukan perhatian dan menawarkan
umpan balik tentang kinerja.
* Penelitian menunjukan bahwa komunikasi manajerial harus diulang beberapa kali dan melalui
berbagai media yang berbeda untuk menjadi benar benar efektif.
* Masalah lain dalam Downward Communication adalah manajer memberitahu karyawan tapi jarang
meminta nasihat atau pendapat mereka.
* Komunikasi yang baik adalah menjelaskan alasan-alasan di balik Downward Communication tetapi
juga meminta komunikasi dari karyawan juga.
Upward Communication
* Komunikasi mengalir ke tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi itu digunakan
untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka kemajuan menuju
tujuan dan masalah saat ini.
* Upward Communication membuat manajer untuk memperhatikan bagaimana karyawan
mengetahui tentang pekerjaan mereka, rekan kerja, dan organisasi pada umumnya.
* Manajer juga mengandalkan Upward Communication untuk ide-ide mengenai kondisi untuk dapat
ditingkatkan.
* Upward Communication semakin sulit karena membuat manajer menjadi tidak bisa mengontrol dan
mudah terganggu :
* Mencoba untuk mengurangi gangguan.
(bertemu di ruang konferensi jika Anda bisa, daripada kantor bos atau bilik)
* Berkomunikasi dalam headline bukan paragraph.
(tujuan Anda adalah untuk mendapatkan perhatian bos Anda, tidak terlibat dalam berkelok-kelok
diskusi)
* Mendukung headline dengan item untuk ditindaklajuti.
(apa yang anda percayai seharusnya terjadi)
* Mempersiapkan sebuah agenda untuk memastikan bahwa anda memperhatikan setiap instruksi
dengan baik.
Lateral Communication
* Komunikasi yang terjadi diantara anggota kelompok kerja yang sama, anggota kelompok kerja pada
tingkat yang sama, manajer pada tingkat yang sama, atau lainnya horizontal
* Mengapa Lateral Communication dibutuhkan jika grup atau sebuah organisasi vertical
communication menjadi efektif?
* Lateral Communication menghemat waktu dan memudahkan koordinasi
* Beberapa hubungan lateral resmi sanksi, lebih sering terkadang mereka secara informal diciptakan
untuk sirkuit pendek hierarki vertical dan mempercepat tindakan.
* Struktur vertikal yang formal dapat membuat komunikasi menjadi tidak efisien.
* Lateral Communication yang terjadi dengan pengetahuan dari manajem;n dan dukungan yang
bermanfaat. Tetapi juga menjadi dysfunctional conflicts ketika:
* Saluran vertical formal dilanggar.
* Anggota atau seluruh atasan mereka pergi untuk menyelesaikan sesuatu.
* Bos menemukan tindakan yang telah diambil atau keputusan yang di buat tanpa sepengetahuan
mereka.
KOMUNIKASI PERSEORANGAN
Oral Communication
* Sarana untuk penyampaian pesan, seperti pidato resmi pada suatu kelompok diskusi, rumor diskusi
atau lainnya merukan bentuk popular dari Oral Communication.
* Keuntungan dari Oral Communication adalah kecepatan dan umpan balik.
* Kita dapat menyampaikan pesan verbal dan menerima respon dalam waktu yang singkat, jika
penerima tidak yakin dengan pesan tersebut umpan balik yang cepat dapat memungkinkan
pengirim untuk dengan cepat mendeteksi dan memperbaikinya.
* Kelemahan utama dalam Oral Communication adalah setiap kali pesan yang dikirim harus
melewati sejumlah orang.
* Dalam sebuah organisasi dimana sebuah keputusan dam komunikasi lain secara lisan melewati atas
dan ke bawah hierarki kewenangan, kesempatan besar muncul pesan menjadi terdistorsi.
Written Communication
* Komunikasi tertulis meliputi memo, surat-surat, transmisi fax, email, pesan singkat, organizational
periodical, pemberitahuan yang ditempatkan di papan buletin (termasuk yang elektronik) dan
perangkat lain yang mentransmisikan via tertulis dengan kata kata atau symbol.
* Mengapa pengirim akan memilih Written Communication? Ini sering nyata dan dapat diverifikasi.
Baik pengirim dan penerima memiliki catatan dari komunikasi tersebut dan pesan dapat disimpan
untuk waktu yang tidak terbatas.
* Jika terbatas ada pertanyaan tentang isinya, pesan secara fisik tersedia untuk referensi nanti. Fitur
ini sangat penting untuk komunikasi yang kompleks dan panjang.
* Manfaat akhir dari semua Written Communication berasal dari proses itu sendiri. biasanya dipaksa
untuk berpikir lebih menyeluruh tentang apa yang mereka ingin sampaikan dalam pesan tertulis
daripada dalam satu pembicaraan. Dengan demikian, komunikasi tertulis lebih mungkin dipikirkan
dengan baik, logis, dan jelas.
* Written Communication memiliki kelemahan. Kerugian utama lainnya adalah kurangnya dibangun
dalam mekanisme umpan balik. Tapi email memo atau mengirim pesan instan tidak memberikan
jaminan telah diterima atau bahwa penerima akan menafsirkannya sebagai pengirim dimaksudkan.
Nonverbal Communication
* Nonverbal Communication meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang kita berikan
kepada kata kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan penerima.
* Dua hal yang paling penting yang melekat pada bahasa tubuh adalah
a. Sejauh mana kita menyukai hal hal yang lain dan yang menarik.
b. Status yang dirasakan pengirim dan penerima.
* Posisi tubuh atau gerakan dapat mengkomunikasikan sesuatu melalui emosi yang ada dibalik pesan
tetapi ketika dihubungkan dengan bahasa lisan memberikan makna yang lebih lengkap kepada
pengirim pesan.
* Ekspresi wajah juga dapat menyampaikan makna, seperti wajah yang menggeram menyampaikan
sesuatu yang berbeda dari sebuah senyuman. Ekspresi wajah bersama dengan intonasi dapat
menunjukan arogansi, agresivitas, rasa takut, rasa malu, dan karakteristik lainnya.
* Jarak fisik juga dapat menyampaikan makna, maksudnya apa yang dianggap jarak yang tepat oleh
setiap orang tergantung pada norma norma budaya mereka masing masing.
* Kita sangat penting untuk berhati hati terhadap aspek aspek Nonverbal Communication dan mencari
isyarat nonverbal serta arti harafiah dari kata kata si pengirim pesan serta harus menyadari
kontradiksi diantara pesan tersebut.
Mengatur Informasi.
Penelitian mengungkapkan 43% waktu karyawan dihabiskan untuk membalas e-mail tidak penting
dan tidak crusial, dan menjelajah internet. Sedangkan 25% dihabiskan untuk membalas e-mail
penting.
Maka dari itu, sebuah perusahaan melakukan eksperimen selama 8 bulan untuk kembali
meningkatkan produktivitas karyawan.
Caranya :
1 grup karyawan diharuskan untuk mengurangi jam pemakaian gadget di perusahaan dan
dikehidupan sehari – hari selama 4 jam dihari selasa, sedangkan kelompok lain menggunakan
gadget seperti rutinitas sebelumnya. Ternyata, grup pertama mengalami peningkatan produktivitas
dan sebanyak 75% anggotanya menyarankan agar metode ini di jalankan bersama di
perusahaannya.
Saluran berbeda dalam kapasitas mereka untuk menyampaikan berbagai informasi yang mereka
dapat:
1. Menangani beberapa isyarat secara bersamaan
2. Memfasilitasi umpan balik yang cepat
3. Menjadi sangat pribadi
Percakapan langsung memiliki skor tertinggi dalam saluran karena mengirimkan informasi
terbesar per episode komunikasi—beberapa isyarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi wajah,
gerak tubuh, intonasi), umpan balik langsung (baik verbal dan nonverbal), dan sentuhan pribadi
menjadi ada. Media tertulis impersonal seperti laporan formal dan buletin dilaporkan memiliki
skor terendah dalam saluran komunikasi.
Pesan rutin cenderung lurus ke depan dan memiliki ambiguitas yang minim; saluran komunikasi
terendah dapat membawa mereka secara efisien. Komunikasi non rutin cenderung rumit dan
memiliki potensi untuk terjadi salah pengertian.
1. Penyaringan
Dalam proses menyaring informasi ini, pengirim pesan dengan sengaja menyaring dan menyeleksi
informasi sehingga penerima hanya menerima pesan yang baik dan bagus saja. Sebagai
contoh: Seorang manajer yang melaporkan informasi kepada bosnya berupa informasi yang baik-
baik saja merupakan bentuk penyaringan informasi, karena tidak semua informasi yang
disampaikan.
2. Persepsi Penyeleksian
Persepsi penyeleksian menyebabkan seseorang melakukan komunikasi berdasarkan apa yang
menjadi kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik pribadi orang
tersebut. Sebagai contoh: seorang pewawancara yang mengharapkan karyawan wanita untuk
melamar akan lebih cenderung positif dan antusias saat ada pelamar kerja wanita dibandingkan
pelamar kerja pria.
3. Kelebihan Informasi
Setiap individu punya kapasitas terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang diterima
melebih kapasitas kita dalam menerima, maka terjadilah kelebihan informasi. Sebagai
contoh: seorang karyawan yang menerima informasi terlalu banyak dari bosnya akan
menyebabkan karyawan tersebut menjadi stress dan terbeban dengan banyak informasi yang
diperoleh, sehingga menghambat feedback dari karyawan tersebut.
4. Emosi
Seseorang dapat menterjemahkan pesan yang sama dengan berbeda saat pesan tersebut
disampaikan dalam kondisi marah dan kondisi bahagia. Sebagai contoh: seorang anak yang
dinasehati orang tuanya dengan kasih sayang dan penuh canda akan memiliki respon yang berbeda
dengan anak yang dinasehati orang tuanya dengan penuh amarah dan bentakan.
5. Bahasa
Kata-kata yang sama bisa memiliki arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Bahkan dalam
bahasa yang sama pun, setiap orang bisa memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Usia
dan konteks kejadian menjadi 2 faktor yang berpengaruh besar terhadap perbedaan
tersebut. Contoh: dalam bahasa Medan, tulang berarti paman, sedangkan dalam bahasa Indonesia
tulang artinya tulang.
6. Hening/Bungkam
Mudah bagi seseorang untuk memilih diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya alasan
kurangnya informasi yang diterima. Diam/bungkam dan menyembunyikan informasi merupakan
hal yang umum dan juga merupakan masalah. Penelitian menunjukkan setiap karyawan setidaknya
akan bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang signifikan. Hal ini menyebabkan
adanya halangan bagi manajer untuk berkomunikasi dan mengetahui mengenai informasi tentang
masalah apa yang terjadi, baik secara operasonal maupun faktor psikologi orang tersebut.
7. Ketakutan/Kekhawatiran dalam Komunikasi
Banyak orang yang memiliki ketakutan/kekhawatiran dalam proses komunikasi langsung.
Sebagian besar orang mengalami kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara langsung,
sehingga banyak orang yang mengandalkan media/sarana untuk berkomunikasi seperti catatan
atau telpon. Hal ini menjadi halangan dalam proses komunikasi yang efektif karena adanya faktor
eksternal yang dapat menyebabkan tidak tersampaikannya pesan.
8. Berbohong/Menipu
Halangan komunikasi yang efektif terakhir ialah berbohong. Saat seseorang berbohong maka
pesan yang sesungguhnya tidak tersampaikan dengan baik sehingga antara penerima maupun
pengirim pesan tidak memiliki informasi yang sama. Mengenai berbohong dalam proses
komunikasi merupakan hal yang berbahaya karena tidak semua orang dapat mendeteksi apakah
pesan yang disampaikan merupakan informasi yang benar atau kebohongan.
IMPLIKASI GLOBAL
Faktor perbedaan budaya menciptakan potensi adanya masalah dalam komunikasi. Beberapa
dampak implikasi global dalam proses komunikasi:
Hambatan Budaya.
Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi lintas budaya.
Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik (makna dari kata). Kata-kata memiliki
arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, terutama orang-orang dari budaya nasional yang
berbeda. Kedua adalah hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata-kata menyiratkan hal
yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Ketiga adalah hambatan yang disebabkan oleh nada
yang berbeda. Dalam beberapa budaya, bahasa sangat formal dalam berkomunikasi, tetapi dalam
budaya yang lain ada beberapa nada yang dapat merubah konteks bahasa yang kita ucapkan.
Keempat adalah perbedaan yang berada dalam toleransi konflik dan metode untuk menyelesaikan
konflik. Konflik langsung akan membuat sumber perbedaan pendapat mereka terang-terangan.
Konteks Budaya.
Budaya cenderung berbeda dalam mempengaruhi makna individu dan proses komunikasi.
Dalam high-context cultures (Asia), orang sangat bergantung pada gaya non-verbal dan isyarat
halus dalam berkomunikasi.
Dalam low-context cultures (Eropa dan Amerika Selatan) umumnya bergantung pada berbicara
dan menulis untuk menyampaikan makna.