Anda di halaman 1dari 24

Praktikum Rangkaian Elektronika 1

Penyearah Gelombang Penuh

(Center Tap)

Disusun Oleh :

Alya Nabilah Hikari

2320600046

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2021
I. TUJUAN
 Mahasiswa mampu merangkai rangkaian penyearah gelombang penuh model
center tap dengan urutan-urutan yang benar
 Mahasiswa mampu mengukur tegangan DC dan arus DC dengan benar
 Mahasiswa mampu mengukur tegangan AC dan tegangan DC menggunakan
Oscilloscope
 Mahasiswa mampu membandingkan hasil pengukuran dan perhitungsan
 Mahasiswa mampu menggambar bentuk gelombang tegangan input dan ouput
penyearah gelombang penuh

II. DASAR TEORI


Pengertian penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) adalah sistem
penyearah gelombang yang berfungsi menyearahkan semua siklus gelombang baik pada
fasa positif maupun pada fasa negatif.

Sama halnya dengan penyearah setengah gelombang, Full Wave Rectifier  juga
menghasilkan tegangan output yang murni DC atau memiliki beberapa komponen DC
tertentu. Akan tetapi pada rangkaian penyearah gelombang penuh menghasilkan tegangan
DC dengan jumlah riak (ripple) yang lebih sedikit dibanding dengan penyearah setengah
gelombang. Hal tersebut disebabkan oleh gelombang yang dihasilkan lebih rapat yakni
hasil penggabungan dari siklus sinyal sinus positif dan siklus sinyal sinus negatif yang
telah dibalik menjadi siklus positif. Secara umum, penyearah gelombang penuh dapat
dibuat dengan dua cara. Kedua cara ini tetap menggunakan dioda sebagai penyearahnya,
namun dengan jumlah yang berbeda yaitu yang pertama menggunakan dua (2) budah
dioda dan dan cara kedua menggunakan empat (4) buah dioda. Pada percobaan kali ini
kita menggunakan 2 diode.

Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator dengan CT


(Center Tap).  Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode dapat dilihat pada
gambar berikut :
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT seperti
pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output
sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°. Pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak positif maka terminal
output pada D2 memberikan sinyal puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi
forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1.
Kemnudian pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak
negatif  maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi
ini D1 posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif
dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output penyearah
gelombang penuh berikut.

Rangkaian penyearah gelombang penuh model jembatan berfungsi untuk merubah


tegangan ac menadi tegangan dc dengan nilai tegangan output yang tetap. Rangkaian
penyearah gelombang penuh model jembatan sering digunakan dalam rangkaian
penyearah sebagai sumber tegangan DC dan banga di jumpai di pasaran. Sedangkan
prinsip kerja dari rangakaian penyearah gelombang penuh model jembatan dapat di
jelaskan sebagai berikut:

 Pada setengah periode positip yaitu dari 0 sampai dengan 180 derajat arah arus
menuju diode 1 dalam keadaan forwad bias (diode konduksi) dan diode 4 dalam
keadaan forwad bias (diode konduksi) sedangkan diode 3 dalam kondisi riverse
bias (diode off) dan diode 2 dalam kondisi riverse bias (diode off) sehingga arus
melwati diode 1 menuju ke beban dari beban kearah diode menuju negatip
transformator.
 Pada setengah periode positip yaitu dari 181 sampai dengan 360 derajat arah arus
menuju diode 3 dalam keadaan forwad bias (diode konduksi) dan diode 2 dalam
keadaan forwad bias (diode konduksi) sedangkan diode 1 dalam kondisi riverse
bias (diode off) dan diode 4 dalam kondisi riverse bias (diode off) sehingga arus
melwati diode 3 menuju ke beban dari beban kearah diode 2 menuju negatip
transformator

Gambar 3.1. Rangkaian penyearah gelombang penuh model jembatan

Gambar 3.2. Bentuk Tegangan input dan output FWR model Jambatan
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perhitungan rangkaian penyearah
gelombang penuh model jembatan
 Persamaan untuk menentukan Besarnya tegangan DC untuk penyearah modrl
jembatan
Vs = Ns / Np * Vp
Vp max = √2Vp
Vs max = √2Vs
Dimana :
Vp = Tegangan primer dalam satuan volt
Vs = Tegangan sekunder dalam satuan volt
Np = jumlah belitan primer
Ns = jumlah belitan sekunder
Vp max = tegangan primer maximum satuan volt
Vs max = tegangan sekunder maximum satuan volt
 Persamaan yang digunakan untuk menentukan besarnya tegangan output DC
Vdc = 2Vs max / Ω volt
= 0,636 Vs max (pendekatan 1)
Vdc = 2(Vs max – 2VF)/ Ω
= 0,626( Vs max - 2VF) volt (pendekatan 2)
Vdc = 2(Vs max – 2VF –Idc 2RB)/ Ω
= 0,626 ( Vs max - 2VF) * RL /(2rB + RL) volt (pendekatan 3)
Dimana :
Vdc = tegangan DC dalam satuan volt
RL = tahanan beban dalam satuan ohm
RB = Tahanan bulk dalam satuan ohm
VF = tegangan knee diode dalam stauan volt
 Persamaan untuk menentukan Besarnya arus dc DC
Idc = (Is max / Ω)2
= ( 0,318 Is max )Amp
Dimana :
Idc = arus dc dalam satuan volt
Is max = arus sekunder maximum dalam satuan ampere
 Persamaan untuk menentukan Besarnya efesiensi
η = Pdc / Pac * 100 %
Dimana :
η = efesiensi rangkaian penyearah FWR
Pac = Vs Is = daya AC (watt)
Pdc = Vdc Idc = daya DC (watt)
 Persamaan untuk menentukan Besarnya frekuensi ripple output adalah
fout = 2f in
Tout = Tin/2
Dimana :
f out = frekuensi ripple output (Hz)
f in = frekuensi input/frekuensi jala jala(Hz)
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN PERCOBAAN
1. Resistor 1 buah
2. 1-ph-3-w Transformer 1 buah
3. Dioda 2 buah
4. Ampermeter 2 buah
5. Voltmeter 2 buah
6. Sinusoidal Voltage Source 1 buah
7. Simulation Control 1 buah
8. Ground 2 buah

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar Rangkaian dengan Beban 100Ω

Gambar Rangkaian dengan Beban 500Ω

Gambar Rangkaian dengan Beban 1000Ω


V. LANGKAH-LANGKAH SIMULASI
1. Buka aplikasi PSIM
2. Ambil komponen-komponen yang dibutuhkan seperti diode, trafo, sinusoidal voltage
source, simulation control, ampermeter, voltmeter dan resistor lalu rangkai seperti
gambar rangkaian dibawah ini

3. Atur nilai sesuai yang diinginkan pada tiap komponen dengan mengklik dua kali pada
komponen tersebut. Dengan memasukan nilai peak amplitude sebesar √ 2220 volt =
311,13 volt dan frekuensi 50Hz pada Vs, lalu pada trafo dimasukan Np = 90 dan Ns =
5 dan Nt = 5 agar hasil outputnya mendekati 12V, lalu pada diode dimasukan Vf =

beban
0,7 dan Rb = , pada simulation control dimasukkan total time sebesar 0,1 dan
1000
yang terakhir pada resistor diuji coba dengan 3 nilai yakni 100Ω, 500Ω dan 1000Ω
4. Lalu klik run simulation hingga muncul Simview dan properties

5. Setelah itu pilih nilai yang ingin ditampilkan dengan mengklik dua kali pada daftar
tulisan yang tersedia lalu klik tombol “ok” dan munculah gambar gelombang dari
nilai yang ingin kita lihat.
6. Jika ingin memunculkan nilai yang lainnya cukup klik symbol layar hitam pada
Simview lalu muncul lagi properties dan pilih nilai yang ingin ditampilkan
selanjutnya dengan cara yang sama seperti langkah no 5

symbol layar hitam


7. Jika ingin mengetahui nilai rms, klik tulisan “rms” pada bawah layar simview untuk
menampilkan nilai rms

RMS
8. Jika ingin mengetahui nilai max, klik symbol global max pada bawah layar simview
untuk menampilkan nilai tinggi gelombangnya.

Global Max

9. Jika ingin mengetahui nilai Average, klik symbol average pada bawah layar simview
untuk menampilkan nilai averangenya.

Averange
VI. TABEL DATA HASIL SIMULASI

Teganga Vs Beban Is Vdc Vdc Idc Idc %Error %Error


n Sumber (Volt (Ampere Simulasi Teori Simulasi Teori Vdc Idc
) ) (V) (V) (A) (A)
220 Volt 12 100Ω 0,081 10,651 10,99 0,106 0,104 3,182% 1,886%
10,10 5,173%
10,079 5,37%
220 Volt 12 500Ω 0,016 10,655 10,99 0,021 0,02 3,145% 4,781%
10,10 5,208%
10,079 5,405%
220 Volt 12 1000 0,008 10,655 10,99 0,01 0,01 3,145% 0%
Ω 10,10 5,208%
10,079 5,405%

VII. PERHITUNGAN TEORI


 Beban 100Ω
- Pendekatan 1
Vdc = 2Vs max / Ω volt
= 0,636 Vs max
= 0,636 (17,281)
= 10,99V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,99
= 100%
10,651

= 3,182%

- Pendekatan 2
Vdc = 2(Vs max – 2VF)/ Ω
= 0,636( Vs max - 2VF) volt
= 0,636(17,281-1,4)
= 10,10V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,10
= 100%
10,651

= 5,173%

- Pendekatan 3
Vdc = 2(Vs max – 2VF –Idc 2RB)/ Ω
= 0,636 ( Vs max - 2VF) * RL /(2rB + RL) volt
= 0,636 (17,281 – 1,4)*100/(0,2+100)
= 10,079V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,079
= 100%
10,651

= 5,37%

- Idc = (Is max / Ω)2


= 2( 0,318 Is max ) Amp
= 2(0,318 0,165)
= 0,104A

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Idc = 100%
Vdc Simulasi

0,106−0,104
= 100%
0,106

= 1,886%
 Beban 500Ω

- Pendekatan 1
Vdc = 2Vs max / Ω volt
= 0,636 Vs max
= 0,636 (17,281)
= 10,99V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,99
= 100%
10,651

= 3,182%

- Pendekatan 2
Vdc = 2(Vs max – 2VF)/ Ω
= 0,636( Vs max - 2VF) volt
= 0,636(17,281-1,4)
= 10,10V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,10
= 100%
10,651

= 5,173%

- Pendekatan 3
Vdc = 2(Vs max – 2VF –Idc 2RB)/ Ω
= 0,636 ( Vs max - 2VF) * RL /(2rB + RL) volt
= 0,636 (17,281 – 1,4)*100/(1+100)
= 10,079V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,079
= 100%
10,651

= 5,37%

- Idc = (Is max / Ω)2


= 2( 0,318 Is max ) Amp
= 2(0,318 0,033)
= 0,02A

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Idc = 100%
Vdc Simulasi

0,021−0,02
= 100%
0,021
= 4,781%

 Beban 1000Ω
- Pendekatan 1
Vdc = 2Vs max / Ω volt
= 0,636 Vs max
= 0,636 (17,281)
= 10,99V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,99
= 100%
10,651

= 3,182%

- Pendekatan 2
Vdc = 2(Vs max – 2VF)/ Ω
= 0,636( Vs max - 2VF) volt
= 0,636(17,281-1,4)
= 10,10V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,10
= 100%
10,651

= 5,173%

- Pendekatan 3
Vdc = 2(Vs max – 2VF –Idc 2RB)/ Ω
= 0,636 ( Vs max - 2VF) * RL /(2rB + RL) volt
= 0,636 (17,281 – 1,4)*100/(2+100)
= 10,079V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error Vdc = 100%
Vdc Simulasi

10,651−10,079
= 100%
10,651

= 5,37%

- Idc = (Is max / Ω)2


= 2( 0,318 Is max ) Amp
= 2(0,318 0,016)
= 0,01A
Vdc Simulasi−Vdc Teori
%Error Idc = 100%
Vdc Simulasi

0,01−0,01
= 100%
0,01

= 0%

VIII. HASIL PENGAMATAN VIDEO SIMULASI


Pada video percobaan yang telah didemokan kita dapat mengetahui mengenai cara
kerja dan hasil gelombang dari rangkaian penyearah gelombang penuh (center tap) yang
menggunakan 2 buah diode. Pada percobaan tersebut digunakan alat dan bahan sebagai
berikut :
1. Osiloskop yang telah dikalibrasi
2. Papan rangkaian ( diode, trafo dan beban berupa lampu pijar)
3. Ammeter 2 buah untuk mengukur arus sisi output dan input
4. Voltmeter untuk mengukur tegangan input dan output
5. Kabel penghubung secukupnya

Langkah-langkah Percobaan :

1. Pada papan rangkaian trafo yang dihubungkan ada pada 3 terminal yakni terminal
12V kanan, terminal ct trafo atau titik nol trafo dan terminal 12V kiri.
2. Pada ammeter input kita hubungkan terminal titik 12V kanan trafo ke terminal positif
ammeter input lalu kita hubungkan terminal range arus 1A ke kaki anoda diode 1.
3. Pada ammeter output kita hubungkan kaki katoda diode 1 ke terminal positif ammeter
output lalu kita hubungkan terminal range arus 1A ke terminal positif/merah beban.
4. Kita hubungkan terminal titik 12V kiri trafo dengan kaki anoda diode 2 lalu kita
hubung singkat kaki katoda diode 2 ke kaki katoda diode 1.
5. Dan yang terakhir hubungkan terminal negative/hitam beban ke terminal ct trafo.
6. Setelah menjadi rangkaian yang tertutup, kita ukur tegangan dan arus input maupun
outputnya.
7. Pengukuran tegangan dilakukan menggunakan voltmeter pada sisi input dan juga
outputnya. Pada tegangan input diukur dari terminal ct trafo dan salah satu terminal
12V trafo dan menghasilkan tegangan input atau Vrms sebesar 12,7V. Pada tegangan
output diukur dari terminal positif/merah beban dan terminal negative/hitam beban
dan menghasilkan tegangan output dc atau Vdc sebesar 10,4V.
8. Pengukuran arus dilakukan menggunakan ammeter pada sisi input dan juga
outputnya. Pada arus input diukur dari ammeter yang bertanda input dan
menghasilkan arus input atau In sebesar 0,18A. Pada arus output diukur dari ammeter
yang bertanda output dan menghasilkan arus output atau Vdc sebesar 0,38A.
9. Untuk mengetahui gelombang yang dihasilkan kita gunakan osiloskop yang telah
dikalibrasi sebelumnya.
10. Kaitkan pengait probe 1 ke terminal 12V kanan atau kiri trafo dan kaitkan jepit buaya
probe 1 ke kaki katoda diode 1 atau 2 atau dapat dikaitkan ke terminal positif/merah
beban dan kaitkan jepit buaya probe 2 ke terminal negative/hitam beban.
11. Akan keluar gelombang input dan output dari penyearah gelombang penuh(center
tap). Untuk melihat gelombang input gunakan channel 1 dan gekombang output
gunakan channel 2.

Hasil Percobaan :

Dari hasil percobaan penyearah gelombang penuh (center tap) didapatkan hasil
gelombang input setinggi 7 div dengan volt/div sebesar 0,5V dan time/div sebesar 5ms
dan hasil gelombang output berupa gelombang full positif yang berada diatas sumbu x
dengan tinggi 3,4 div pada beban sebesar 1 buah lampu pijar. Sedangkan saat digunakan
2 beban, gelombang output menjadi setinggi 3,2div dan saat digunakan 3 beban menjadi
setinggi 3div. Data-data yang didapat dari video simulasi :

- In = 0,18A - Vin = 12,7V


- Iout = 0,38A - Vout = 10,4V
- Volt/div = 0,5V - Time/div = 5ms
- Tinggi Gelombang Input = 7div - Tinggi Gelombang Output = 3,4div

a. Vpp = Tinggi Gelombang x Peredam Volt x V/div


= 7 x 10 x 0,5
= 35Volt
Vpp
Vmax =
2
35
=
2
= 17,5V

b. Vrms = 0,707(17,5)
= 12,372V

c. Menghitung Vdc teori osiloskop dengan pendekatan 1 :

V max
Vdc Pendekatan 1 =2
π
= 0,636 . Vmax

= 0,636(17,5)

= 11,13V

d. Menghitung Vdc teori voltmeter dengan pendekatan 1:


Vin pada voltmeter = Vrms = 0,707(Vmax)
12,7 = 0,707Vmax
12,7
= Vmax
0,707
17,9 = Vmax

V max
Vdc Pendekatan 1 =2
π

= 0,636 . Vmax

= 0,636(17,9)

= 11,3V

Vdc Simulasi−Vdc Teori


%Error = 100%
Vdc Simulasi

10,4−11,3
= 100%
10,4

= 8,6%

Tegangan Output (Vdc) hasil pengukuran voltmeter didapat sebesar 10,4V


sedangkan Vdc hasil perhitungan secara teori didapat sebesar 11,3V jika dilihat
terdapat sekitar 8,6% kesalahan dari pengukuran secara simulasi dan teorinya.
Perbedaan tersebut dapat terjadi oleh berbagai sebab seperti penggunaan nilai ns,np
dan nt pada trafo simulasi yang menggunakan nilai perkiraan untuk mendapat
tegangan sumber sebesar kurang lebih 12V.

e. Hasil pengukuran antara Vdc menggunakan osiloskop dan voltmeter terdapat


perbedaan hasil yang mana selisih antara keduanya sebesar 11,3V-11,13V = 0,17V.
Perbedaan tersebut dikarenakan pada voltmeter kita bisa langsung menempelkan
probe pada tegangan yang ingin kita ukur dan hasilnya akan tertera pada layar
voltmeter sedangkan pada osiloskop kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu
untuk mendapat hasil yang presisi lalu dapat juga disebabkan karena pada osiloskop
terdapat hambatan dalam yang berbeda dengan yang dimiliki voltmeter.
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwasannya tegangan input yang
terukur akan selalu kurang lebih 12V, lalu pada rangkaian penyearah gelombang penuh
menghasilkan tegangan output DC (Vdc) dengan jumlah riak (ripple) yang lebih sedikit
dibanding dengan penyearah setengah gelombang. Hal tersebut disebabkan oleh
gelombang yang dihasilkan lebih rapat yakni hasil penggabungan dari siklus sinyal sinus
positif dan siklus sinyal sinus negatif yang telah dibalik menjadi siklus positif. Dan jika
digunakan 3 buah beban maka gelombang output yang dihasilkan akan semakin kecil
atau landai yang artinya jika beban yang digunakan semakin besar maka gelombang yang
dihasilkan akan semakin kecil atau landai(beban berbanding terbalik dengan gelombang).

IX. ANALISA HASIL PERCOBAAN


Telah dilakuakan percobaan penyearah gelombang penuh (center tap) dengan
tujuan mengetahui tegangan dan arus input outputnya serta perbedaan bentuk gelombang
input dan output yang dihasilkan. Percobaan tersebut menggunakan 2 buah diode yang
dirangkai seperti gambar yang tertera diatas. Dilakukan pengisian data pada komponen-
komponen rangkaian sesuai ketentuan yang telah dijelaskan. Setelah mengetahui bentuk
gelombang beserta tegangan dan arus yang terukur pada sisi input dan outputnya
dilakukan perhitungan arus dan teganagn output berdasarkan teori. Didapatkan hasil
pengukuran antara teori dan simulasi yang hampir sama dengan bukti tingkat persen
kesalahan dibawah 6%. Kesalahan pengukuran antara teori dan simulasi dapat
dikarenakan banyak hal seperti ketidakpastian pemakaian jumlah angka dibelakang
koma. Gelombang output yang dihasilkan berupa gelombang full positif yang berada
diatas sumbu x hal itu dikarenakan pengunaan ct trafo pada rangkaian yang dapat
memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder terhadap terminal
CT dengan level tegangan yang berbeda fasa 180°.

X. KESIMPULAN
Dari percobaan penyearah gelombang penuh (center tap) dapat disimpulkan :
 Penyearah gelombang penuh berfungsi menyearahkan semua siklus gelombang baik
pada fasa positif maupun pada fasa negatif.
 Tegangan input yang terukur akan selalu bernilai kurang lebih 12V, sesuai dengan
tegangan yang dipakai di trafo.
 Besar tegangan output akan menjadi lebih kecil setelah melewati dioda
 Menghasilkan tegangan output DC (Vdc) dengan jumlah riak (ripple) yang lebih
sedikit dibanding dengan penyearah setengah gelombang. Hal tersebut disebabkan
oleh gelombang yang dihasilkan lebih rapat yakni hasil penggabungan dari siklus
sinyal sinus positif dan siklus sinyal sinus negatif yang telah dibalik menjadi siklus
positif.
 Gelombang output dari penyearah gelombang penuh (center tap) berupa gelombang
full positif yang berada diatas sumbu x hal itu dikarenakan pengunaan ct trafo pada
rangkaian yang berfungsi untuk menghasilkan dua buah sinyal sinus dengan fase
yang berkebalikan 180°.
 Semakin besar nilai beban yang digunakan maka semakin kecil nilai tegangan, arus
dan bentuk gelombang yang dihasilkan.
XI. DAFTAR PUSTAKA
https://pintarelektro.com/penyearah-gelombang-penuh/
http://elektronika-dasar.web.id/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/

Anda mungkin juga menyukai