Anda di halaman 1dari 59

Oleh: Ns. Istha Leanni M., M.Kep.

Sindrom Vasospasme Kurangnya


spesifik & aktivasi perfusi
kehamilan endotel organ

Ditandai
dengan

Proteinuria Proteinuria
Gejala bisa
(umur paling banyak
Hipertensi muncul kapan
kehamilan > 20 terlihat pada
saja
minggu) umur 37 minggu
Preeklampsia - Hipertensi
Eklampsia kronis

Hipertensi
kronis dg Hipertensi
superimposed gestasional
preeklampsia
 Diagnosisditegakkan dengan timbulnya
hipertensi di atas kehamilan 20 minggu
dengan proteinuria atau salah satu tanda-
tanda perburukan
 Diagnosisditegakkan dengan adanya
hipertensi sebelum masa kehamilan
 Hipertensi
kronis yang dihubungkan dengan
preeklampsia
 Diagnosisditegakkan dengan timbulnya
hipertensi di atas kehamilan 20 minggu tanpa
adanya proteinuria atau tanda-tanda
perburukan
 Hipertensi: sistolik > 160 atau diastolik > 110
pada setidaknya dua kali pengukuran dengan
jarak 4 jam sementara pasien bed rest
 Trombositopenia: penurunan trombosit <
100.000
 Kerusakan fungsi liver: kenaikkan
transaminase liver dalam darah dua kali dari
konsentrasi normal. Nyeri persistensi berat
pada kuadran kanan atas atau nyeri
epigastrik yang tidak respon pada
pengobatan
 Edema paru
 Onset baru dari gangguan penglihatan dan
cerebral
 Perkembangan baru dari insufisiensi renal
(kenaikkan serum kreatinin lebih besar dari
1,1 mg/dl atau kenaikan dua kali lipat dari
serum kreatinin pada kondisi tanpa kelainan
ginjal)
 Faktor yang b.d kehamilan (kelainan
kromosom, mola hydatidosa, hydrops fetals,
kehamilan multifetus)
 Faktor spesifik maternal (primigravida, usia <
20 tahun atau usia > 35 tahun, riwayat
preeklampsia pada keluarga, status gizi,
pekerjaan, preeklampsia pada kehamilan
sebelumnya, kondisi medis khusus: diabetes
gestasional, diabetes tipe 1, obesitas,
hipertensi kronis, penyakit ginjal,
trombofilia, stress)
 Sampai saat ini belum diketahui dengan
pasti.
 Teori vaskularisasi plasenta
 Teori iskemik plasenta dan radikal bebas
 Teori disfungsi endotel
Dan
 WOC preeklampsia.docx
• Peningkatan afterload
• Ekstravasasi cairan IV ke EV (paru)
Jantung • Penurunan preload, penurunan curah jantung

• Edema retina
• Skotoma, diplopia, ambliopia
Mata

• Edema paru
Paru
• Nekrosis sel hepar
• Peningkatan enzim hepar
• Perdarahan di bawah kapsula hepar (subkapsular
Hepar hematoma)

• Glomerulopati
Ginjal

• Trombositopenia (<150.000/ul)
• HELLP syndrome
Darah
 Intrauterine growth
restriction (IUGR) /
pertumbuhan janin
terhambat
 oligohidramnion
 Lahir prematur
 BBLR
 Solusio plasenta
Cegah/atasi Turunkan
kejang tekanan
darah
Hati-hari Melahirkan
penggunaan bayi pada saat
cairan yang optimal
buat ibu
maupun bayi
 Istirahat
di tempat tidur  untuk
preeklampsia ringan, kurangi kebutuhan v
darah, turunkan TD

Aliran darah ke
Istirahat pada
plasenta & ginjal
sisi tubuh
meningkat

Reabsorbsi Tk. Vena pada


cairan ekst bawah
bertambah menurun
 Selama persalinan: cegah kejang, kontrol
hipertensi

Ikuti dengan
Loading 4 gr Antihipertensi u/
infus kontinu 1
Magnesium sulfat ibu dengan
gr per jam

Tujuan: Sistol
Atau diastolik
Sistolik 160-180 (140-150
105-110 mmHg
mmHg / lebih mmHg)/diastol
/lebih
(90-105 mmHg)
 Konseling
dengan ibu sebelum 30 minggu dan
perencanaan kehamilan selanjutnya
 Semua penderita preeklampsi-eklampsi. Pada
kehamilan > 20 minggu dengan 1 atau lebih
gejala:
TD >160/110
Kenaikan
mmHg (ukur Oliguri (urin
kreatinin
saat relaksasi <500 cc/24 jam)
plasma
bukan HIS)

Nyeri
Gangguan visus Edema paru &
epigastrium
& serebral sianosis
kanan
 Penderita hipertensi dalam kehamilan
dengan penyait dasar kardiovaskular,
renovaskular atau metabolik
 Penderita hipertensi dalam kehamilan
dengan penyulit obstetrik. Koma berlanjut
lebih dari 24 jam setelah kejang
 Airway:

Buka jalan
napas:
Ngorok/snoring dengan/tanpa
alat
Bunyi napas
tambahan
Kaji jalan
napas ibu
 Breathing:

Beri terapi
oksigen, jika
penurunan
kesadaran
beri oksigen
Kedalaman dengan
pernapasan masker
RR cepat,
tampak
Kaji sesak napas,
pernapasan ronchi paru
ibu
 Circulation:

TD meningkat,
Kaji status
palpitasi, CRT CO menurun
sirkulasi
>3dtk

Ganti cairan yang


Tanda-tanda syok
Perdarahan hilang, tapi harus
hipovolemik
hati2, kontrol TD dulu
 Circulation:

Hipervolumia Edema Oliguria

Cek DJJ
 Disability:

Koma
Penurunan Kejang
kesadaran
Pusing,
lemas,
lelah
 Exposure:

Edema
Edema
retina

Skotoma Diplopia

Ambliopia
 Five intervention:
 Dapatkan vital sign secara lengkap
 Pertimbangkan 5 intervensi:
 Pasang monitor jantung
 Pasang pulse oximetri (SpO2)
 Pasang kateter urin untuk menilai urin output
 Pasang NGT untuk kurangi distensi abdomen yg b.d
muntah/aspirasi
 Pemeriksaan laboratorium
 Fasilitasi
kehadiran keluarga (untuk
pengkajian lanjutan)
 SAMPLE
 Sign and symptom:
 Allergies:
 Medication:
 Past illness:
 Last meal
 Even/environment:
Ketidakefektifan
Ketidakefektifan
bersihan jalan
pola napas
napas

Ketidakefektifan
Penurunan curah perfusi jaringan
jantung cerebral
(aktual/risiko)

Kelebihan
volume cairan
 Penurunan curah jantung b. d perubahan
afterload yang ditandai dengan dispnea, TD
meningkat, nadi perifer lemah, CRT
memanjang, palpitasi, oliguria, pucat,
sianosis
 Ketidakefektifanperfusi jaringan cerebral
b.d hipertensi yang ditandai dengan sakit
kepala, pusing, bingung, kejang, penurunan
kesadaran, TD meningkat
 Ketidakefektifan
pola napas b.d hambatan
upaya napas yang ditandai dengan dispnea,
pola napas abnormal, penggunaan otot bantu
pernapasan
 Ketidakefektifanbersihan jalan napas b.d
benda asing dalam jalan napas (pangkal
lidah) yang ditandai dengan bunyi napas
tambahan snoring, sulit bicara, sulit
bernapas, penurunan kesadaran
 Kelebihan volume cairan b.d
hipoalbuminemia yang ditandai dengan
dispnea, edema anasarka, ronchi paru,
oliguria, kreatinin meningkat, proteinuria
Untuk Dx keperawatan 1:
 Goal: setelah mendapatkan perawatan selama 7
jam, diharapkan pasien menunjukkan curah
jantung yang memuaskan
 Objektif: setelah mendapat perawatan,
diharapkan perubahan afterload membaik
 Kriteria hasil NOC: efektivitas pompa jantung,
status sirkulasi, perfusi jaringan, TTV
 Intervensi NIC: regulasi hemodinamik
(optimalkan frekuensi jantung, preload,
afterload, kontraktilitas), perawatan jantung,
pemantauan tanda vital
Untuk Dx 2:
 Goal: setelah mendapatkan perawatan selama 7
jam diharapkan perfusi jaringan serebral
adekuat untuk mempertahankan fungsi otak
 Objektif: setelah mendapatkan perawatan
selama 7 jam diharapkan tekanan darah pasien
terkontrol
 Kriteria hasil NOC: status sirkulasi dan status
kognisi
 Intervensi keperawatan NIC: promosi perfusi
serbral, pemantauan TIK, pemantauan neurologis
 Gawat janin:
manifestasi
patologis dari hasil
produk konsepsi
yang terjadi
selama kehamilan
dan persalinan
karena adanya
perubahan dari
faktor2 intrauterin
Faktor Faktor
maternal plasenta

Patologi
pada tali Faktor janin
pusat
Kerusakan paru
Hipertensi Penyakit jantung
kronis

Kerusakan ginjal Anemia Gagal napas

Preeklampsi/Eklamsi Kehamilan postterm


Perlengketan Hematoma
plasenta retroplasental

Insufisiensi Gangguan
plasenta sirkulasi

Kehamilan
kembar
 Tali pusat yang panjang  dikaitkan dengan
trombus atau simpul nyata
 Tali pusat yang pendek  dikaitkan dengan
solusio plasenta
 Ruptur tali pusat
 Kelainan pergerakan janin
 Mendesak intrauterin
 primiparitas
 Kelainan pada tali pusat dapat merefleksikan
penyait sistemik maternal, komplikasi
persalinan, gangguan pernafasan pada janin,
pelilitan tali pusat, anomali janin,
peningkatan berat lahir
 Kelainanpada diameter tali pusat.
Pembesaran tali pusat pada bagian proksimal
disebabkan oleh abnormalitas yang dikaitkan
dengan perkembangan saluran vitelin
dan/atau saluran alantois, pembesaran
diameter tali pusat yang terlokalisir
dikaitkan dengan edema (10%), neoplasma
dan kelainan vaskular
 Aspektali pusat yang lemah. Pada beberapa
penelitian menunjukkan bahwa aliran yang
melalui pembuluh darah tali pusat dikaitkan
dengan oligohidramnion, kecil usia
kehamilan, air ketuban yang bercampur
mekonium dan asfiksia perinatal
 Oligohidroamnion
 Intrauterine growth restriction
 Profil biofisik yang buruk
 Kelainan denyut jantung janin (deselerasi
lambat berulang, undulting baseline,
bradikardia)
 Penurunan pO2 pada darah janin
 Meconium staining pada cairan ketuban
 Nilai pH yang rendah
 Peningkatan laktat pada kulit kepala janin
 Mengubah posisi
maternal  posisi
supinasi
meningkatkan
hipotensi,
penurunan aliran
balik vena
 Hidrasisejalan
dengan resusitasi
intrauterin
 Oksigen
 Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai