Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Minat membaca adalah suatu perasaan lebih suka dan perasaan lebih tertarik pada
kegiatan membaca yang ditunjukkan dengan keinginan, kecenderungan untuk memperhatikan
aktivitas tersebut tanpa ada yang menyuruh atau dilakukan dengan kesadarannya, diikuti dengan
rasa senang serta adanya usaha-usaha seseorang untuk membaca tersebut dilakukan karena
adanya motivasi dari dalam diri. Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan
diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
kesadarannya sendiri sehingga diperoleh makna yang tepat menuju pemahaman yang dapat
diukur.

Setiap bacaan memiliki keunikan dan daya tarik sendiri yang mendorong si pembaca untuk
membaca buku sesuai dengan pilihannya. Namun dengan keunikan dan daya tarik buku itu
sendiri belum dapat mendorong seseorang untuk minat dalam membaca. Menurut Anna Yulia
(Kholianti, 2011: 33-34), tantangan atau hambatan dalam menumbuhkan minat baca adalah:

a. Budaya membaca rendah Menurut


Penelitian dari ASEAN Libraries (Anna Yulia Blogs, 2011), masyarakat negara-
negara sedang berkembang masih kental dengan budaya mengobrol dibandingkan dengan
budaya membaca. Hal ini bisa kita lihat misalnya di tempat-tempat umum, ketika mereka
antri untuk sesuatu, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengobrol atau
melamun dibandingkan dengan membaca buku. Kesadaran masyarakat untuk
menggunakan waktu yang berharga untuk membaca masih rendah.
b. Pengaruh televisi Televisi
Televisi memiliki pengaruh yang sangat besar untuk orang dewasa maupun anak-
anak. kebanyakan mereka menghabiskan waktu luangnya di depan televisi apakah itu
untuk menonton film anak, sinetron maupun 22 liputan kriminal. Meskipun program
televisi itu tidak salah tapi, jika mengkonsumsinya terlalu banyak dapat menyita waktu
yang berharga yang seharusnya bisa dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaat yaitu
membaca sebuah buku.
c. Buku bukan prioritas
Pada umumnya di negara berkembang, masyarakatnya masih berjuang dalam masalah
ekonomi sehingga fokus kehidupannya lebih pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti
sandang, pangan dan papan. Barulah mereka merambat pada kebutuhan-kebutuhan sekunder.
Tetapi masyarakat pada umumnya belum mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap
pendidikan dan buku.

d. Kurangnya fasilitas

Kondisi lingkungan/ masyarakat memang sangat mempengaruhi budaya baca. Di negara


sedang berkembang yang masalahnya masih berkutat diseputar masalah ekonomi atau politik
seperti di indonesia, seringkali pendidikan ditempatkan diurutan kesekian, sehingga
perpustakaan merupakan suatu hal yang langka dimasyarakat. Kalaupun ada biasanya jumlah
bukunya masih kurang lengkap.

e. Keluarga

Menurut Rubin (Farida Rahim, 2008: 18), orang tua yang hangat, demokratis, bisa
mengarahkan anak-anak mereka pada kegiatan yang berorientasi pada pendidikan, suka
menantang anak untuk berfikir, dan suka mendorong anak untuk mandiri merupakan orang
tua yang23 memiliki sikap yang dibutuhkan anak sebagai persiapan yang baik untuk belajar
disekolah. Rumah juga berpengaruh pada sikap anak terhadap buku dan membaca. Orang tua
yang gemar membaca, memiliki koleksi buku, menghargai membaca dan senang
membacakan cerita pada anak-anak umumnya menghasilkan anak yang gemar membaca
pula.

Minat membaca di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan. UNESCO menyebutkan


Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Menurut
data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%.
Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.Riset berbeda bertajuk
World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity
pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal
minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari
segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas
negara-negara Eropa.
Permasalahan kurangannya minat membaca bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh
beberapa faktor. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mustofa (2012) memaparkan bahwa
budaya masyarakat Indonesia lebih memamparkan oral society dimana masyarakat lebih senang
berbicara dibandingkan membaca, selain itu masih kurang meratanya infrasturktur,harga buku
yang cendurung mahal, jumlah perpustakaan yang sedikit, bahan bacaan yang sulit di akses,
kebiasaan membaca yang tidak ditanamkan orang tua sejak dini.

Kemajuan teknologi sekarang ini mendorong banyak perubahan dalam kehidupan


manusia dari era informasi ke era digital di segala bidang. Pemanfaatan teknologi sebagai media
pembelajaran merupakan salah satu langkah inovatif untuk meningkatkan mutu atau kualitas
pendidikan di Indonesia, sehingga dapat bersaing di tingkat global. Hal ini terlihat pada
pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pendidikan Indonesia yang telah mulai
memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam dunia pendidikan yang dapat digunakan untuk
menunjang proses belajar mengajar di sekolah (Ghofur & Kustijono, 2015).Era revolusi industri
merupakan vase perubahan nyata yang terjadi di dunia industri yang tidak mengenal batas
wilayah. Era industri 1.0 adalah era dimana diperkenalkannya mekanisasi dalam dunia industri
sehingga aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Era ini dilanjutkan denganEra
Industri 2.0 dimana pada saat itu dimulai diperkenalkannya produksi masal dan diterapkannya
standardisasi mutu.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran yaitu dengan
memanfaatkan buku digital. Dulu buku bisa kita baca dalam bentuk lembaran-lembaran kertas
yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibaca oleh kalangan masyarakat. Tapi sekarang
seiring dengan kemajuan zaman, buku tidak hanya berbentuk kertas tapi bisa berbentuk digital
yang bisa di simpan dalam handphone canggih. Kegiatan ini juga didukung dengan kian
banyaknya buku digital yang dapat diunduh secara gratis melalui handpone.Buku digital, atau
disebut juga e-book merupakan sebuah publikasi yang terdiri dari teks, gambar, video, maupun
suara dan dipublikasikan dalam bentuk digital yang dapat dibaca di komputer maupun perangkat
elektronik lainnya. Sebuah buku digital biasanya merupakan versi elektronik dari buku cetak,
namun tidak jarang pula sebuah buku hanya diterbitkan dalam bentuk digital tanpa versi cetak..
Dengan mengunduh aplikasi ini dan menyimpannya di smartphone, tablet atau laptop; maka
seluruh pelajar Indonesia dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Bukan tidak mungkin jika
daerah-daerah pelosok Indonesia yang distribusi buku sekolahnya kurang lancar, tetap dapat
belajar sesuai standart pendidikan nasional. Para guru dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk
tetap memberikan pembelajaran yang dibutuhkan para siswanya.Setiap buku yang ada dalam
aplikasi ini disediakan secara lengkap sesuai kebutuhan dasar pendidikan dan pelajaran
Indonesia, dan yang memenuhi standard nasional pendidikan (bukusekoladigital.com) Budaya
minat baca atau literasi harus ditumbuhkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia, karena
penguasaan literasi dapat membuka cakrawala, memperluas wawasan, dan memahami dunia
dalam lingkup yang lebih luas. Mengingat pentingnya penumbuhan budaya membaca,
pemerintah telah mengadakan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Buku digital bisa
menjadi salah satu solusi dalam menumbuhkan minat baca di dunia pendidikan pada khususnya,
dan masyarakat Indonesia umumnya.

Masuknya eBook di Indonesia seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan


komunikasi global. Transformasi dari buku cetak menuju bentuk digital yang ditampilkan
melalui media internet memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang tersedia. Kehadiran
eBook pun mulai digemari karena content dan tampilan yang dimiliki buku digital cukup
interaktif sehingga oleh banyak kalangan baik dari yang tua hingga remaja lebih tertarik
menggunakan buku digital. Disisi lain harga yang relatif lebih murah, praktis, dan
menyenangkan untuk dibaca juga menjadi pertimbangan dalam memilih buku digital sebagai
bahan bacaannya.

Saat ini sumber buku elektronik yang legal di Indonesia belumlah banyak, antara lain
dirilis oleh Departemen Pendidikan Nasional (kini menjadi Kementerian Pendidikan Nasional)
dengan dibukanya Buku Sekolah Elektronik (BSE). BSE adalah buku elektronik legal dengan
lisensi terbuka yang meliputi buku teks mulai dari tingkatan dasar sampai lanjut. Buku-buku di
BSE telah dibeli hak ciptanya oleh pemerintah Indonesia melalui Depdiknas, sehingga bebas
diunduh, direproduksi, direvisi serta diperjualbelikan tetapi dengan batas atas harga yang telah
ditentukan. Lebih dari itu, seluruh buku ini telah dinilai dan lolos saringan dari penilai di Badan
Nasional Standardisasi Pendidikan (BNSP)

eBook adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan
informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. eBook mampu mengintegrasikan
tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih
kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Setidaknya kelebihan inilah yang menjadikan
eBook mulai digemari.

Pada penelitian kali ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di salah univesitas
swasta terbaik di Indonesia yaitu Universitas Gunadarma. Penulis ingin sekali mengulik dan
mengetahui informasi tentang kegemaran membaca di kalangan mahasiswa di universitas
tersebut. Untuk itu penulis akan melakukan penelitian ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Tersedianya E-book Terhadap Minat Membaca Mahasisawa Gunadarma”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis merumuskan untuk
mengetahui “Pengaruh tersedianya e-book terhadap minat membaca mahasiswa Gunadarma”.

1.3 Tujuan Penelitan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tersedianya ebook bagi
mahasiswa gunadarma

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian kali penulis membatasi pada beberapa mahasiswa tingkat 4 dari
berbagai jurusan di Universitas Gundarama untuk menghindari adanya pelebaran pokok masalah
agar penelitian ini lebih terarah sehingga tujuan penelitian akan tercapai.

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas manfaat yang dapat diperoleh adalah:

1.5.1 Bagi Penulis

Penelitian ini untuk menambah wawasan dan sebagai sumber informasi terhadap penulis
dan sekaligus sebagai syarat untuk siding penelitian ilmiah

1.5.2 Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca untuk termotivasi
dalam minat membaca buku.

1.6 Metode Penulisan


Metode Penulisan pada penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Menurut
Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2000:3), Metode kualitatif adalah tata cara atau
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode ini digunakan karena penulis bukan hanya
berfokus pada hasilnya melainkan mengamati pengaruhnya secara langsung.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan penelitian ilmiah terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan mendeskripsikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian, perancangan dan
kerangka teoritik
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian,objek
penelitian, Teknik pengambilan data, metode penelitian data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab terakhir akan menjelaskan kesimpulan dari data yang diperoleh selama penelitian.

Anda mungkin juga menyukai