Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FORENSIK

Oleh:
Mochamad Faisal Bayu Pratomo
1830912310008

Pembimbing:
Dr. dr. Iwan Aflanie, M.Kes, Sp.F., S.H.

BAGIAN/SMF ILMU KEDOKTERAN DAN KEHAKIMAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RSUD ULIN BANJARMASIN
September 2020
1. Kasus visum et repertum penganiayaan korban hidup
a. Seorang perempuan berusia 23 tahun bernama melati, terlibat perkelahian dengan
teman nya dikarenakan memperubtkan salah satu laki-laki idaman di sekolahnya,
saat berkelahi, melati terkena tendangan di paha kanan dan paha kiri, setelah
berkelahi, melati memeriksakan bekas tendangan tadi ke dokter karena ingin
melaporkan ke polisi masalah penendangan tersebut, kata dokter, tendangan itu
hanya membuat memar saja tetapi tidak menggangu kegiatan disekolahnya.

b. Si Anjar, Seorang laki-laki berusia 30 tahun pekerjaan sebagai montir sedang beradu
pendapat dengan rekan kerjanya yang bekerja sebagai montir juga, karena emosi,
rekan kerjanya tidak sengaja memukul tangan Anjar dengan kayu yang berada
didekatnya sebanyak 3 x karena, anjar reflek untuk melindungi diri memakai tangan
nya dan hal itu mengakibatkan sakit pada tangannya, Ketika di bawa kedokter,
dokter berkata bahwa tangan Anjar mengalami retak dan perlu di lakukan imobilisasi
dan istirahat selama beberpa minggu, oleh dokter, anjar tidak di anjurkan bekerja
sebagai montir dalam waktu 4 minggu, karena kecewa akhirnya Anjar meminta
pertanggung jawaban rekan kerja nya di hadapan kepolisian.

c. Seorang laki-laki bernama kratos, usia 40 tahun, krsatos adalah seorang politisi
terkenal dan mempunyai kekuasaan yang luas, saat itu dia sedang berjalan menuju
gereja dari rumah, kratos berjalan sendirian ke gereja, tiba-tiba, kratos didatangi oleh
2 orang yang membawa senjata tajam, kratos tau bahwa itu adalah bawahan dari
rekan kerja nya, lalu saat itu juga kratos di serang dengan pisau, karena belum siap,
pisau itu mengenai matanya, hingga matanya berdarah, lalu kratos langsung meminta
pertolongan dan dibawa ke rumah sakit, Ketika diperiksa dokter, mata kratos
dikatakan kemungkinan tidak dapat melihat lagi karena sudah terkena bagian dalam
mata kirinya, karena kratos tau siapa yang melakukan ini semua, kratos akhirnya
melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.

Jawaban :
Kesimpulan nomer 1
 Telah diperiksa seorang perempuan berusia 23 tahun dengan berat badan 50 kg, TB
167 cm golongan darah B
 Terdapat luka memar pada paha bagian kanan dan kiri akibat kekeran benda tumpul
 Luka tersebut tidak dapat mengakibatkan penyakit dan halangan untuk melakukan
pekerjaan.
Kesimpulan nomer 2
 Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 30 tahun dengan berat badan 70 kg, TB
169 cm golongan darah O
 Terdapat luka memar pada lengan bawah tangan sebelah kiri serta lengan atas
diakibatkan kekerasan benda tumpul
 Luka tersebut dapat mengakibatkan penyakit dan halangan untuk melakukan
pekerjaan unuk sementara waktu

Kesimpulan nomer 3

 Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 40 tahun dengan berat badan 80 kg, TB
170 cm golongan darah A
 Terdapat luka sayatan pada mata kiri hingga mengenai bola mata pasien
dikarenakan kekerasan benda tajam.
 Luka tersebut dapat mengakibatkan hilangnya panca indera penglihatan.

2. Kasus cara, sebab dan mekanisme kematian


a. Remaja putri gantung diri akibat putus cinta. Pada jenazah ditemukan tanda mati
lemas.
Jawaban :
Cara kematian: tidak wajar (Bunuh diri)
Sebab kematian: jeratan pada leher akibat trauma tumpul mengakibatkan tersumbatnya
jalan nafas
Mekanisme kematian: mati lemas.
b. Satpam ditemukan meninggal dengan luka tusuk pada dada yang mengenai jantung.
Jawaban :
Cara kematian: tidak wajar (pembunuhan)
Sebab kematian: luka tusuk pada dada bagian kiri yang mengenai organ vital
Mekanisme kematian: perdarahan dan kerusakan organ vital
3. Apa itu malpraktek perdata, Malpraktek Pidana dan Administratif, serta berikan contoh
masing-masing!
a. Malpraktek Perdata (Civil Malpractice) Malpraktek perdata terjadi apabila terdapat
hal-hal yang menyebabkan tidak terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi) didalam
transaksi terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau terjadinya perbuatan melanggar
hukum (onrechtmatige daad), sehingga menimbulkan kerugian kepada pasien.
Dalam malpraktek perdata yang dijadikan ukuran dalam melpraktek yang
disebabkan oleh kelalaian adalah kelalaian yang bersifat ringan (culpa levis).
Karena apabila yang terjadi adalah kelalaian berat (culpa lata) maka seharusnya
perbuatan tersebut termasuk dalam malpraktek pidana.
Contoh dari malpraktek perdata, misalnya seorang dokter yang
melakukan operasi ternyata meninggalkan sisa perban didalam tubuh si pasien.
Setelah diketahui bahwa ada perban yang tertinggal kemudian dilakukan operasi
kedua untuk mengambil perban yang tertinggal tersebut.

b. Malpraktek pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat
akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati. Atau kurang cermat dalam melakukan
upaya perawatan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut.
Malpraktek pidana ada tiga bentuk yaitu:

1. Malpraktek pidana karena kesengajaan (intensional),tenaga medis tidak


melakukan pertolongan pada kasus gawat padahal diketahui bahwa tidak ada
orang lain yang bisa menolong, serta memberikan surat keterangan yang tidak
benar. Contoh : melakukan aborsi tanpa tindakan medis

2. Malpraktek pidana karena kecerobohan (recklessness), misalnya melakukan


tindakan yang tidak lege artis atau tidak sesuai dengan standar profesi serta
melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan tindakan medis. Contoh : Kurang
hati-hatinya perawat dalam memasang infus yang menyebabkan tangan pasien
membengkak karena bengak dan terkena compartemen syndrome akhirnya
tangan pasien di amputasi

3. Malpraktek pidana karena kealpaan (negligence), misalnya terjadi cacat atau


kematian pada pasien sebagai akibat tindakan tenaga kesehatan yang kurang
hati- hati.Contoh : seorang bayi berumur 3 bulan yang jarinya terpotong pada
saat perawat akan melepas bidai yang dipergunakan untuk memfiksasi infus

c. Malpraktek administrastif terjadi apabila tenaga kesehatan melakukan pelanggaran


terhadap hukum administrasi negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek
bidan tanpa lisensi atau izin praktek, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
lisensi atau izinnya, menjalankan praktek dengan izin yang sudah kadaluarsa, dan
menjalankan praktek tanpa membuat catatan medik.
Contoh : seorang dokter memaksakan praktek dengan izin praktek yang sudah kada
luarsa selama beberapa tahun.

Anda mungkin juga menyukai