Anda di halaman 1dari 17

Analisa Data Jurnal 1: Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny.

M Dengan
Haemoragic Postpartum Di Ruang Rawat Inap
Kebidanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi
Tahun 2017 (Mardhiyah, 2017)
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

1. Pengkajian

1) Etiologi Menurut (Amru Klien mengatakan ada luka jahitan Faktor pencetus
Sofian, 2012) diperinium post partum hari ke 10 perdarahan
dan terjadi perdarahan, yang keluar postpartum fisiologis
1. Atoni uteri pada jam 23.00 WIB 19 juni 2017) antara lain atoni
2. Sisa plasenta uteri, sisa plasenta
dan selaput dan selaput ketuban,
ketuban jalan lahir : robekan
3. Jalan lahir : pertonium, vagina
robekan serviks, forniks, dan
pertonium, rahim, penyakit
vagina serviks, darah serta
forniks, dan responden 1
rahim memiliki luka jahitan
4. Penyakit darah diperinium post
partum hari ke 10
dan terjadi
perdarahan. Sehingga
tidak terdapat
kesenjangan terhadap
faktor penyebab
perdarahan
postpartum fisiologis
dengan teori yang
diangkat peneliti.

2) Manifestasi Menurut (Sulaiman 1. Terjadi perdarahan, yang Semua gejala yang


klinis Sastrawinata, 2005) keluar pada jam 23.00 WIB 19 dialami
1. Perdarahan juni 2017) responden mengarah
pervaginam 2. Involusio Uterus : kontraksi kepada terjadinya
2. Jonsistensi uterus baik perdarahan
rahim lunak 3. TFU : tidak teraba
3. Fundus uteri 4. Kandung Kemih : normal,
naik (jika kandung kemih tidak terasa
pengaliran keras, klien terpasang kateter
darah keluar 5. Mukosa mulut klien tampak
terhalang oleh kering
bekuan darah 6. Klien tampak lelah dan letih
atau selaput 7. TD : 130/90 mmHg
janin) 8. Nadi : 96x/menit
4. Tanda-tanda 9. RR : 22 kali/menit
syok 10. Suhu : 36,9̊C
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

3) Penatalaksana Penatalaksanaan Injeksi : Responden hanya


an medis menurut a. Cefotaxim 2 x 1 gr mendapatkan
Bobak 2005) b. Metergin 3 x 0,2 mg/mL penatalaksanaan
a. Atonia uterus : farmakologi
masase fundus Obat Oral :
uterus dengan a. Vitamin C 3 x 250 mg
agens oksitosin. b. Sf 2 x 250 mg
b. Laserasi atau
tertinggalnya Cairan IV
c. Fragmen a. Ringer Laktat (RL), 500 mL/20
plasenta : jam
perbaikan
laserasi atau
evakuasi
fragmen plasenta
dari uterus
d. Uterus yang
lembek :
melakukan
kompresi
bimanual pada
uterus.
e. Metilergonovin
0,2 mg IM dan
prostaglandin 1,0
mg
Intramiometrium

Penatalaksanaan
Keperawatan
menurut (Amin
Huda, dkk, 2013)
a. Resusitasi Cairan
kristaloid
b. Transfusi Darah
4) Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Laboratorium Pada responden
penunjang Laboratorium a. Hemoglobin : 11,5 g/dL dilakukan
menurut (Dr. b. Leukosit : 10.0 10^3/uL pemeriksaan darah
Sardjito, 2000) c. Hematokrit : 37% lengkap tapi tidak
a. Pemeriksaan melakukan
darah lengkap pemeriksaan
b. Pemeriksaan radiologi berupa
golongan darah USG
dan tes antibody
c. Pemeriksaan
faktor Koagulasi

Pemeriksaan
Radiologi
a. Pemeriksaan
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

USG

Pemeriksaan a. Keadaan umum klien baik. Dari hasil


fisik Kesadaran : Compos Mentis pemeriksaan fisik
b. Tanda-tanda vital diteori tidak
Tekanan Darah : 130/90 mmHg dicantumkan
Respirai : 22 kali/menit pemeriksaan fisik
Nadi : 96 kali/menit sedangkan pada
Suhu : 36,9̊C kasus terdapat
c. Kepala pemeriksaan fisik
Klien mengatakan kepala terasa pada responden.
pusing Sehingga terdapat
1) Rambut kesenjangan antara
I : warna rambut hitam, hasil pemeriksaan
rambut klien tampak fisik
berminyak.
P : tidak ada pembengkakan
atau lesi pada kepala dan
tidak ada nyeri tekan
2) Mata
I : mata simetris kiri dan
kanan, konjungtiva
tidakanemis, sclera tidak
ikterik, pupil isokor 2 mm,
dan penglihatan klien masih
normal.
3) Telinga
I : simetris kiri dan kanan,
tidak ada gangguan
pendengaran, tidak ada
serumen dan tidak
menggunakan alat bantu
pendengaran.
P : tidak ada nyeri tekan
pada telinga
4) Hidung
I : simetris kiri dan kanan,
tidak ada sekret, tidak ada
polip pada hidung, dan
penciuman klien normal
5) Mulut dan Gigi
I : mukosa mulut klien
kering, gigi klien bersih dan
tidak ada karies
6) Leher
I : simetris kiri dan kanan,
tidak ada lesi, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid.
P : tidak ada nyeri tekan dan
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

vena jugularis teraba


7) Integumen
I : warna kulit sawo matang,
suhu kulit sama dengan suhu
tubuh, kulit klien tampak
kusam
Keadaan payudara : keadaan
payudara klien normal, tidak
ada kelainan bentuk
8) Payudara klien, puting susu
menonjol, payudara keras
karena air susu, air susu
lancar dan banyak
9) Pemeriksaan Abdomen
a. Infolusio Uterus :
kontraksi uterus baik
b. TFU : Tidak teraba
c. Kandung Kemih :
Normal, kandung kemih
tidak terasa keras, klien
terpasang kateter
d. Bising Usus : Ada
(normal)
10) Vulva/Perinium/Rectum
11) Lochea : Lochea serosa dan
tampak sisa-sisa perdarahan
Kebersihan : kurang bersih,
masih tampak bekas-bekas
darah disekitar genitalia,
karena post pendarahan.
12) Edema : Tidak tampak
adanya edema
13) Varises : Tidak tampak
adanya Varises
14) Haemaroid : Tidak tampak
adanya Haemaroid
15) Luka Jahitan : Tampak ada
luka jahitan diperinium post
partum, panjang luka kira-
kira 2-3 cm.
Keadaan luka : Luka tampak
bersih, tidak ada
nanah,warna luka sewarna
dengan kulit sekitar dan
tidak ada tanda-tanda infeksi
(nyeri, luka terasa panas,
pembengkakan, kemerahan)
16) Ekstremitas
Ekstremitas Atas :
pergerakan tangan klien
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

normal, tangan kiri klien


terpasang infuse dengan
cairan RL 20 tts/menit
a. Ekstremitas Bawah
1) Tromboblebitis :
tidak tampak
adanya
tromboblebitis
2) Edema : tidak
tampak adanya
oedema
6) Kompikasi Menurut
(Sastrawinata, 2005)
1. Sindrom
Sheehan
2. Diabetes
insipidus
3. Syok
7) Diagnosa Kekurangan volume Kekurangan volume cairan
keperawatan cairan berhubungan berhubungan dengan Kehilangan
dengan kehilangan cairan aktif (perdarahan)
cairan aktif
(perdarahan)

8) Intervensi Fluid Management 1. Monitor status dehidrasi Alasan tidak


(kelembapan membrane melakukan intervensi
a. Pertahankan mukosa) yang lain karena
cairan intake dan 2. Monitor vital sign pada saat pengkajian
output yang 3. Memelihara IV line kepada klien, klien
akurat 4. Motivasi keluarga untuk sudah berada
b. Monitor status membantu pasien makan dirumah sakit selama
dehidrasi 5. Mengecek tingkat Hb dan dua hari, dan tidak
(kelembapan Hematokrit cukupnya waktu
membran untuk melakukan
mukosa, nadi intervensi yang lain
adekuat, tekanan
darah ortostatik),
jika diperlukan
c. Monitor tanda-
tanda vital
d. Monitor masukan
makanan/cairan
dan hitung intake
kalori harian
e. Kolaborasikan
pemberian cairan
IV
f. Monitor status
nutrisi
g. Berikan cairan
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

IV
h. Dorong masukan
oral
i. Berikan
penggantian
nasogastrik
sesuai output
j. Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
k. Tawarkan snack
(jus buah, buah
segar)
l. Kolaborasi
dengan dokter
kemungkinan
transfusi
m. Persiapkan untuk
transfusi

Hypovolemia
Management

a. Monitor status
cairan termasuk
intake dan output
cairan
b. Pelihara IV line
c. Monitor tingkat
Hb dan
Hematokrit
d. Monitor tanda-
tanda vital
e. Monitor respon
pasien terhadap
penambahan
cairan
f. Monitor berat
badan
g. Dorong pasien
untuk menambah
intake oral
h. Monitor adanya
tanda dan gejala
kelebihan
volume cairan
n. Monitor adanya
tanda gagal ginjal
9) Evaluasi Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan
tindakan keperawatan didapatkan hasil klien
N Topik Data Teori Responden Keterangan
o

keperawatan selama mengatakan banyak darah yang


2 hari berturut-turut keluar pada jam 23.00 WIB (19
dari tanggal 20 juni Juni 2017), klien mengatakan badan
2017- 21 juni 2017 terasa letih, klien tampak lelah dan
didapatkan hasil letih, tampak terpasang infus RL /
Pada diagnosa 12 jam, membrane mukosa tampak
keperawatan kering, klien tampak pada saat
kekurangan volume makan dibantu keluarga, infus
cairan, masalah pasien tampak bersih tidak ada
kekurangan volume pembekuan darah diselang infus,
cairan teratasi TD : 130/90 mmHg, N : 96
kali/menit, RR : 22 kali/menit, Hb :
11, 5, Hematokrit : 37

Analisa Data Jurnal 2: Asuhan Keperawatan Pada Ny. P Dengan Hemoragia


PostPartum Akibat Robekan Jalan Lahir Di Ruang
Bersalin RS. Muhammadiyah Surabaya (Rahmawati,
2012)
No Topik Data Teori Responden Keterangan

1) Etiologi Menurut (Mitayani, Genetalia : perineum bekas Faktor pencetus


2011) jahitan 6 cm dijahit dengan perdarahan
catgut dan postpartum fisiologis
1. Trauma jalan lahir. tampak mengeluarkan darah antara lain trauma
a. Episiotomi yang terus- menerus jalan lahir, kegiatan
lebar kompresi pembuluh
b. Laserasi darah tempat
perineum, implantasi plasenta,
vagina, dan retensi sisa plasenta,
serviks. gangguan koagulasi
c. Rupture uterus. dan responden
2. Kegiatan kompresi memiliki bekas
pembuluh darah jahitan di perineum.
tempat implantasi Sehingga tidak
plasenta. terdapat kesenjangan
a. Myometrium terhadap faktor
hipotonia. penyebab perdarahan
b. Retensi sisa postpartum fisiologis
plasenta dengan teori yang
c. Gangguan diangkat peneliti.
koagulasi
2) Manifestasi Menurut (Mitayani, Klien mengatakan Semua gejala yang
klinis 2011) mengeluarkan darah yang dialami
1. Hipovolemia yang banyak setelah melahirkan responden mengarah
berat, hipoksia, ±800 cc, badan terasa lemah kepada terjadinya
takipnea, dyspnea, pusing dan perut terasa perdarahan yaitu
asidosis, dan sianosis. mules. kehilangan darah
2. Kehilangan darah
dalam jumlah yang dalam jumlah besar
besar
3. Distensia kavum
uterus
3) Penatalaksan Menurut (Mitayani, 1. Inbion 1x1 tab perhari Responden
aan 2011) 2. Leomoxyl 500 mg 3x1 mendapatkan terapi
1. Dorongan pada tab perhari farmakologi berupa
plasenta diupayakan 3. Ponsamic 3x1 tab pemberian obat-
dengan tekanan perhari (analgesik) obatan dan terapi non
manual pada fundus 4. Mathergin 0,125 mg farmakologi berupa
uterus 3x1 tab perhari massase uterus untuk
2. Pemberian 20 unit (perdarahan) menghentikan
oksitosin dalam 5. Infus RL 500 ml 30 perdarahan
1000 ml larutan RL tpm
atau NS 6. Pemberian O2, 1
3. Ergometrin 0,2 mg liter/menit
IV 7. Melakukan massase
4. Apakah terdapat uterus
syok, bila ada segera
berikan transfusi
cairan atau darah,
kontrol perdarahan
dan berikan O2
5. Retensio plasenta,
lahirkan plasenta
dengan cara manual.
Bila terdapat
plasenta akreta,
segera hentikan
plasenta manual dan
lakukan histektomi.
Bila hanya sisa
plasenta, lakukan
pengeluaran plasenta
dengan
digital/curetase,
sementara infus
oksitosin diteruskan.
6. Trauma jalan lahir
segera lakukan
reparasi.
7. Atonia uteri, masase
uterus dan
penyuntikan 0,2 mg
ergometrin intravena
atau prostaglandin
parenteral
8. Gangguan
pembekuan darah,
berikan transfusi
plasma segar
4) Pemeriksaan 1. Golongan darah: HB 10,8 gram %, Tidak semua
penunjang menentukan Rh, pemeriksaan inspeksi pemeriksaan
2. golongan ABO, dan didapatkan robekan pada penunjang dilakukan
pencocokan silang. leher rahim
3. Jumlah darah
lengkap:
Menunjukkan
penurunan
hemoglobin/hematoc
rit (Hb/Ht)
4. Kultur uterus dan
vaginal
5. Urinalisis
6. Profil koagulasi:
Peningkatan
degradasi kadar
produk fibrin/produk
split fibrin
(FDP/FSP),
penurunan kadar
fibrinogen; masa
tromboplastin parsial
diaktivasi; masa
tromboplastin parsial
(APTT/PTT), masa
protombin
memanjang pada
adanya KID.
7. Sonografi
5) Pemeriksaan 1. Kepala : Tidak 1. Kepala : bentuk Pemeriksaan fisik
fisik terdapat benjolan, simetris, rambut hitam didapatkan
kulit kepala, warna bersih responden mengalami
rambut. 2. Mata : konjungtiva 5 dari 10 tanda
2. Mata : sklera ikterus pucat, tidak ikterus terjadinya perdarahan
atau tidak, pada sclera postpartum. Sehingga
konjungtiva pucat 3. Hidung : bersih, tidak tidak terdapat
atau tidak. ada sekret, tidak ada kesenjangan antara
3. Hidung : bersih atau polip hasil pemeriksaan
tidak, adakah 4. Telinga : simetris, fisik
kelainan. tidak ada cairan yang
4. Telinga : bersih atau keluar dari telinga,
tidak adakah cairan tidak ada kelainan yang
yang keluar, jika ada ada.
warna cairan dan 5. Mulut : bibir kering,
bau. pucat, tidak ada
5. Mulut : bibir pucat, stomatitis, gigi tidak
gigi karies atau tidak, karies
stomatitis atau tidak. 6. Leher : tidak ada
6. Leher : ada atau tidak pembesaran kelenjar
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
tiroid. pembesaran vena
7. Dada dan payudara: jugularis
simetris atau tidak, 7. Dada : bentuk simetris,
ada kelainan atau tidak ada kelainan pada
tidak pada jantung paru-paru dan jantung
dan paru, 8. Buah dada : membesar,
hiperpigmentasi pada puting susu menonjol,
areola mama atau terjadi hiperpigmentasi
putting susu pada areola mamae,
menonjol atau tidak, colostrum ada.
kolostrum keluar atau 9. Perut : tinggi fundus
tidak, terdapat uteri 2 jari di bawah
pembesaran atau pusat, kontraksi uterus
tidak. baik (keras), terlihat
8. Abdomen : linea alba strie gravidarum.
linea nigra, adanya 10. Genetalia : perineum
strie atau tidak, tinggi bekas jahitan 6 cm
uterus sesuai hari dijahit dengan catgut
postpartum atau dan tampak
tidak. mengeluarkan darah
9. Genetalia : edema terus menerus
vulva atau tidak, 11. Ekstremitas : pada
varises vagina atau ekstremitas atas akral
tidak, pengeluaran dingin dan pucat,
darah pervaginam tangan sebelah kiri
berapa cc, adakah terpasang infus, pada
luka robekan pada ekstremitas bawah kaki
perineum, tanda- dingin dan pucat
tanda infeksi luka
perineum ada atau
tidak, tanda-tanda
vital.
10. Ekstremitas: akral
dingin dan pucat,
turgor kulit menurun
6) Komplikasi Menurut (Bobak, 2005).
Komplikasi perdarahan
postpartum ada dua,
yakni segera atau
tertunda. Syok hemoragik
(hipovolemik) dan
kematian dapat terjadi
akibat perdarahan yang
tiba-tiba dan perdarahan
berlebihan. Komplikasi
yang terunda, yang
timbul akibat
hemoragik post partum,
mencakup anemia,
infeksi puerperal, dan
tromboembolisme

7) Diagnosa Menurut (Mitayani, Kekurangan volume cairan


keperawatan 2011): berhubungan dengan
Kekurangan volume kehilangan cairan yang
cairan berhubungan
dengan kehilangan berlebihan
vaskuler yang berlebihan.

8) Intervensi Menurut (Mitayani, 1. Lakukan observasi


2011) intake dan output setiap
1. Kaji dan catat 6 jam.
jumlah, tipe dan sisi 2. Lakukan observasi
perdarahan tanda-tanda vital setiap
Timbang dan hitung 2 jam.
pembalut. Simpan 3. Perhatikan hipotensi
untuk dievaluasi oleh dan takikardi,
dokter. pelambatan pengisian
2. Kaji lokasi uterus dan kapiler atau sianosis
derajat kontraktilitas dasar buku, serta
uterus. Dengan membrane mukosa
masase, penonjolan 4. Catat banyaknya
uterus dengan satu perdarahan yang
tangan sambil keluar.
menempatkan tangan 5. Lakukan masasse
kedua tepat diatas dengan telapak tangan
simfisis pubis diatas simpisis pubis.
3. Perhatikan hipotensi 6. Memberikan oksigen 1
dan takikardi, liter/menit.
pelambatan pengisian 7. Kolaborasi dengan tim
kapiler atau sianosis gizi untuk pemberian
dasar buku, serta diit TKTP
membrane mukosa. 8. Kolaborasi dengan tim
4. Pertahankan aturan dokter dalam
puasa saat menetukan pemberian cairan
status/kebutuhan intravena.
klien.
5. Pantau masukan dan
keluaran: perhatikan
berat jenis urine.
6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
dukungan psikologis
9) Menurut (Mitayani) Tujuan : setelah dilakukan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
keperawatan selama 1x24 2x24 jam volume cairan
jam volume cairan kembali seimbang dengan
adekuat dengan kriteria kriteria hasil : vital sign
hasil : tanda-tanda vital dalam batas normal (TD
dalam batas normal, 120/80 mmHg, Nadi >60
pengisian kapiler cepat x/menit, Suhu 36,5-37,5̊C,
(kurang dari 3 detik), RR 16-20 x/menit),
sensorium tepat, input pengisian kapiler cepat
dan (kurang dari 3 detik), input
output cairan seimbang, dan output cairan seimbang
serta berat jenis urine
dalam batas normal (25
cc/jam).
S (Subyektif) :
perdarahan yang keluar
sedikit-sedikit, tidak
keluar keringat dingin
dan pusing lagi, rasa
cemas sudah berkurang.
O (Obyektif) :
perdarahan pervaginam
sedikit, HB>11 gram %,
tidak didapatkan tanda
infeksi pada luka, rasa
ketakutan klien
berkurang.
A (Asesment) :
perdarahan, syok, cemas,
anemia, dapat teratasi.
P (Planning) : perawatan
dilanjutkan sesuai dengan
masalah yang ada
I (Implementasi) :
melakukan perawatan
nifas secara umum dan
juga melakukan
perawatan pada masalah
yang timbul pada
perdarahan postpartum.
Evaluasi : masalah-
masalah pada perdarahan
postpartum teratasi
Analisa Data Jurnal 3 : Asuhan Keperawatan Pada Ny D.W.B Dengan
Perdarahan Postpartum Di Ruangan Flamboyan
RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
No Topik Data Teori Responden Keterangan

1) Etiologi Menurut Pasien mengatakan bahwa Faktor pencetus


(Wiknjosastro, 2006) pasien melahirkan normal perdarahan
pada tanggal 21 mei 2019, postpartum
1. Atonia Uteri di klinik bersalin yang fisiologis antara lain
2. Laserasi jalan lahir dibantu oleh dokter dan atonia uteri, laserasi
3. Retensio plasenta juga bidan. anaknya jalan lahir, retensio
berjenis kelamin plasenta dan saat
perempuan dengan berat persalinan pada
3.200 gram, saat persalinan responden dilakukan
dilakukan pemotongan pemotongan jalan
jalan lahir/episiotomi. lahir/episiotomi.
Sehingga tidak
terdapat
kesenjangan
terhadap faktor
penyebab
perdarahan
postpartum
fisiologis dengan
teori yang diangkat
peneliti.
2) Manifestasi Menurut Saat persalinan dilakukan Semua gejala yang
klinis (Wiknjosastro, 2006; pemotongan jalan dialami
Cunningham, 2005) lahir/episiotomi. Kemudian responden mengarah
pasien mengalami kepada terjadinya
1. Kehilangan perdarahan postpartum. perdarahan
banyak darah Pasien mengeluh nyeri pada
yang luka operasi, dan juga
menimbulkan perineum ketika bergerak
tanda-tanda syok dan batuk, konjungtiva
2. Penderita pucat tampak pucat, mukosa bibir
3. Tekanan darah kering, bibir pecah-pecah,
rendah nadi : 82x /menit, pada
4. Denyut nadi cepat bagian kaki pasien edema
dan kecil
5. Ekstrimitas
dingin, dan lain-
lain
3) Penatalaksanaan Pencegahan 1. Injeksi kalnex 1 Responden hanya
a. Obati anemia ampul/IV mendapatkan terapi
dalam kehamilan. 2. Transfusi darah 1 farmakologi
b. Berikan 10 unit kantong darah
oksitosinim 3. Cairan RL
setelah anak lahir 4. Cairan NaCl
dan 0,2 mg
ergometrin IM
No Topik Data Teori Responden Keterangan

setelah plasenta
lahir.
Penanganan
a. Tentukan apakah
terdapat syok,
berikan transfusi
cairan, atau darah,
kontrol
perdarahan dan
berikan oksigen
b. Plasenta akreta,
segera hentikan
plasenta manual
dan lakukan
histerektomi.
c. Sisa plasenta,
lakukan
pengeluaran
plasenta dengan
digital/kuratase
d. Trauma jalan
lahir, segera
lakukan reparasi.
e. Atonia uteri,
lakukan massase
dan penyuntikan
0,2 ml ergometrin
IV dan
prostaglandin
parenteral
f. Gangguan
pembekuan darah,
berikan transfusi
plasma segara
g. Pada perdarahan
pasca persalinan
sekunder :
kompresi
bimanual
sedikitnya selama
30 menit
antibiotik
sprektum luas
oksitosin 10 U
intramuscular tiap
4 jam atau 10-20
U/IV dengan
tetesan lambat 15
smetil PGF 0,25
mg IM tiap 2 jam
atau ergot
No Topik Data Teori Responden Keterangan

alkalaoid tiap 6
jam sedikitnya
selama 2 hari
4) Pemeriksaan 1. Darah : kadar Data penunjang : pada Pada pemeriksaan
penunjang hemoglobin, tanggal 24, dilakukan tes penunjang tidak
hematokrit, masa dilakukan
perdarahan, masa 1. Hemoglobin (Hb): 5,6 pemeriksaan USG
pembekuan g/dl pada pasien
2. USG : bila perlu 2. Eritrosit : 2,40
untuk menentukan 3. Hemotokrit : 19
adanya sisa 4. Leukosit : 14,58
jaringan konsepsi 5. Neutrofil : 80,5
intrauterine 6. Limfosit : 9,9
7. Monosit : 8,9
8. Trombosit : 29 L nilai
(normal 150-400 ribu).
5) Pemeriksaan 1. Kepala dan muka
fisik Pasien mengatakan
merasa pusing bentuk
dan ukuran kepala
normal. Tidak terdapat
luka atau lesi pada
kepala dan leher,
pemeriksaan wajah
simetris, konjungtiva
tampak pucat. Pasien
tidak dapat melihat
suatu benda yang jauh
dengan jelas dan
tampak kabur sehingga
menggunakan alat
bantu penglihatan yaitu
kaca mata, tidak ada
masalah pada telinga
pasien dan pasien
mampu mendengar
dengan baik. Pada
pemeriksaan hidung,
mulut dan tenggorokan
tidak ditemukan
masalah. Tetapi
mukosa bibir kering,
bibir pecah-pecah, gigi
putih, tidak ada karies
gigi tapi gigi berlubang
terdapat pada graham
yang kedua simetris,
tidak ada lesi, ada
serumen, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada
pembengkakandi
No Topik Data Teori Responden Keterangan

bagian leher
2. Bagian abdomen. Pada
bagian dada saat dikaji
bentuk payudara pasien
tampak kotor dan juga
keras, tidak ada puting
susu, tidak ada
kolustrum dan
payudara kotor
sedangkan pada bagian
perut pasien terdapat
luka operasi.
3. Bagian ekstremitas
Pada saat dikaji pasien
tampak terbaring di
tempat tidur dengan
semua aktivitas
dibantu, pada bagian
kaki pasien edema
4. Sistem reproduksi pada
saat dikaji pasien
terpasang kateter,
terdapat luka antara
jalan lahir juga anus
yaitu luka episiotomi,
pada vulva terdapat
lochea berwarna merah
kecoklatan jumlahnya
sedikit dan tidak
berbau tidak ada
hemoroid dan pasien
mengatakan terasa
nyeri.
6) Komplikasi 1. Syok
2. KID
3. Sindrom Sheesan
(nekrosis hipofisis
pars anterior )
Diagnosa Menurut NANDA 1. Kekurangan volume
keperawatan (2013) cairan berhubungan
1. Kekurangan dengan kehilangan
volume cairan volume tubuh secara
berhubungan aktif akibat perdarahan.
dengan
kehilangan
volume secara
aktif akibat
perdarahan.
Intervensi Menurut NANDA 1. Awasi masukan dan
(2013) haluaran, ukur volume
1. Awasi masukan darah yang keluar
No Topik Data Teori Responden Keterangan

dan haluaran, ukur melalui perdarahan


volume darah 2. Mengukur volume
yang keluar darah yang keluar
melalui melalui vagina
perdarahan. 3. Hindari trauma dan
2. Hindari trauma pemberian tekanan
dan pemberian berlebihan pada daerah
tekanan yang mengalami
berlebihan pada pendarahan
daerah yang 4. Pantau TTV
mengalami 5. Evaluasi nadi perifer,
perdarahan dan pengisian kapiler,
3. Pantau TTV kaji turgor kulit dan
4. Evaluasi nadi kelembaban membran
perifer, dan mukosa
pengisian kapiler, 6. Perhatikan keluhan
kaji turgor kulit haus pada pasien :
dan kelembaban memberi minum pada
membran mukosa pasien
5. Perhatikan 7. Kolaborasi berikan
keluhan haus pada transfusi darah (Hb,
pasien Hct) dan trombosit
6. Kolaborasi sesuai indikasi
berikan transfusi 8. Melayani pemberian
darah (Hb, Hct) cairan yaitu cairan RL
dan trombosit
sesuai indikasi
Evaluasi Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan
tindakan keperawatan keperawatan pasien mampu
selama 1x24 jam mempertahankan volume
pasien mampu cairan selama dalam
mempertahankan perawatan dan objektif dari
volume cairan selama diagnosa pertama yaitu
dalam perawatan dalam jangka waktu 1 jam
dengan kriteria hasil : pasien menunjukkan
kriteria hasil TTV pasien
a. Turgor kulit baik dalam batas normal
(elastis) meliputi : nadi normal (60-
b. Intake dan output 100 x/menit), pernapasan
dalam rentang normal (16-24 x/menit),
normal tekanan darah normal (100-
c. TTV dalam 140 mmHg/60-90),
rentang normal membran mukosa lembab,
turgor kulit baik (elastis),
pasien mengatakan kencing
sedikit pusing dan juga
turgor kulit kering Hb 4,9
g/dl

Anda mungkin juga menyukai