Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizqy Pangestu Subhan

NPM : 21308010

Kelas : AKS-XW31/21

Tugas : Rangkuman PKN Pertemuan 11 & 12

PERTEMUAN 11

⮚ HAK ASASI MANUSIA (HAM)


Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah
dipunyai oleh seseorang sejak ia masih dalam kandungan. sedangkan
pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak
yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita
mustahil hidup sebagai manusia.
Hak asasi manusia dapat berlaku secara universal. Dasar-dasar
HAM yang tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau
Declaration of Independence of USA serta yang tercantum dalam UUD
1945 Republik Indonesia, seperti yang terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal
28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1, serta pasal 30 ayat 1.
Dan yang perlu diketahui, ada beberapa pembagian-pembagian
Hak Asasi Manusia yang akan memudahkan kita dalam memahami HAM.
Diantaranya hak asasi pribadi, hak asasi politik, hak asasi hukum dan lain
sebagainya. Setiap jenis jenis HAM tentu memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights)
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh
hak-hak asasi pribadi adalah sebagai berikut,
● Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah
tempat.
● Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
● Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau
perkumpulan.
● Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.
● Hak untuk hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang.
● Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.
2. Hak Asasi Politik (Political Rights)
Yaitu hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik, hak ikut
dalam pemerintahan, hak untuk memilih dan dipilih. Contoh hak-hak asasi
politik adalah sebagai berikut.
● Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
● Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
● Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik
lainnya.
● Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
● Hak diangkat dalam jabatan pemerintah.
3. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)
Hak memiliki kedudukan yang sama di depan hukum dan pemerintahan,
yaitu hak yang berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan.
Contoh hak-hak asasi hukum adalah sebagai berikut.
● Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan.
● Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
● Hak dalam mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada
peradilan.
● Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi (Property Rigths)
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak
asasi ekonomi ini adalah sebagai berikut.
● Hak kebebasan melakukan kegiatan transaksi jual beli.
● Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
● Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang
piutang.
● Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
● Hak untuk menikmati SDA.
● Hak untuk memperoleh kehidupan yang layak.
● Hak untuk meningkatkan kualitas hidup.
● Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak
asasi peradilan adalah sebagai berikut.
● Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
● Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan,
penahanan, dan penyelidikan di muka hukum.
● Hak memperoleh kepastian hukum.
● Hak menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.
● Hak mendapatkan perlakukan adil dalam hukum
6. Hak Asasi Sosial Budaya (Social Culture Rights)
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak
asasi sosial budaya adalah sebagai berikut.
● Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
● Hak mendapatkan pengajaran.
● Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan
minat
● Hak untuk mengembangkan Hobi
● Hak untuk berkreasi
● Hak untuk memperoleh jaminan sosial
● Hak untuk berkomunikasi

PERTEMUAN 12

⮚ WAWASAN NUSANTARA
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Pada hakekatnya Wawasan Nusantara adalah : Keutuhan Bangsa
dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain hahekat Wawasan
Nusantara adalah “persatuan bangsa dan kesatuan wilayah”. Bangsa
Indonesia dari aspek sosial budaya adalah beragam, dari segi wilayah
bercorak nusantara dipandang sebagai suatu kesatuan yang utuh.
● Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi
adalah keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan yang ingin
dicapai. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan
dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep
wawasan Nusantara adalah; menjadi bangsa yang satu dengan wilayah
yang satu secara utuh.
Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan
serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan, baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat dalam kehidupan bermasyarakat,
bernegara dan berbangsa.
● Pemikiran Berdasarkan Falsafah Pancasila
Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk
ciptaan Tuhan yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir dan sadar akan
keberadaannya yang serba terhubung dengan sesamanya, lingkungannya,
alam semesta dan penciptanya. Berdasarkan kesadaran yang dipengaruhi
oleh lingkungannya, manusia Indonesia memiliki motivasi antara lain
untuk menciptakan suasana damai dan tentram menuju kebahagiaan serta
menyelenggarakan keteraturan dalam membina hubungan antarsesama.
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah
bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa
Indonesia. Nilai-nilai Pancasila juga tercakup dalam penggalian dan
pengembangan wawasan nasional sebagai berikut :
▪ Sila Ketuhan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa bangsa Indonesia
menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Sikap tersebut
mewarnai wawasan nasional yang dianut oleh bangsa Indonesia yang
menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati dan
memberikan kebebasam dalam menganut dan mengamalkan agama
masing-masing.
▪ Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa Indonesia
mengakui, menghargai dan memberikan hak dan kebebasan yang sama
kepada setiap warganya untuk menerapkan hak asasi manusia (HAM).
▪ Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Sikap tersebut mewarnai
wawasan kebangsaan/wawasan nasional yang dianut dan dikembangkan
oleh bangsa Indonesia yang mengutamakan keutuhan bangsa dan negara
dengan tetap memperhatikan, menghormati dan menampung kepentingan
golongan, suku bangsa maupun perorangan.
▪ Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bangsa Indonesia
mengakui bahwa pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan
bersama diusahakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
▪ Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,
bangsa Indonesia mengakui dan menghargai warganya untuk mencapai
kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasil karya dan usahanya
masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai