USIA SEKOLAH
ADHE CRESYA
JULIA ELEEUW
Dengan menyebut nama Tuhan Yanh Maha Esa, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Berkatnya pada kami, sehingga
Kami menyadari penuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segilainnya. Oleh karenaitu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki TUGAS kami di kemudian hari.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
DARTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah........................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................1
D. Manfaat Penulisan........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ......................................................................................16
B. Saran ...........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah. Menurut UU
No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, yang dimaksud anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah menikah.
Saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur
18 tahun, seperti yang ditulis Hurlock (1980) masa dewasa dini dimulai umur
18 tahun.
sesuai dengan kelompok usia, yaitu: usia 2-5 tahun disebut usia prasekolah;
usia 6-12 tahun sisebut usia sekolah; dan usia 13-18 tahun disebut usia
remaja. Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-
kanak sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh
sosial anak.
lebih baiak dalam berbagai hal; misalnya, mereka dapat berlari lebih cepat
membutuhkan penyesuaian dengan orang tua dan anak, anak harus belajar
menghadapi peraturan dan harapan yang dituntut oleh sekolah dan teman
kesehatannya. Hal ini dilakukan dengan membantu orang tua dan anak
meminimalkan stres dan respons stres anak. Intervensi melibatkan orang tua,
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak
masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir
psikososial. Selama masa ini anak menjadi lebih baik dalam berbagai hal,
misalnya mereka dapat berlari dengan cepat dan lebih jauh sesuai
tinggi badan dan meningkat 2-3 kg per tahun untuk berat badan. Selama usia
Anak laki-laki cenderung gemuk. Pada usia ini, pembentukan jaringan lemak
laten, yaitu ketika anak berada dalam fase oidipus yang terjadi pada masa
bertanya tentang gambar seks yang dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui
industri vs inferior. Dalam tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai
industri. Bila tugas tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior.
3. Temperamen
anak mudah bereaksi terhadap situasi yang baru. Pada usia ini, sifat
temperamental sering muncul sehingga peran orang tua dan guru sangat
Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu
dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan
Kohlberg berada dalam tahap konvensional. Pada tahap ini, anak mulai
belajar tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan, dan
merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang telah diterimanya
nyata daripada belajar tentang “God”. Mereka mulai tertarik terhadap surga
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang berasal dari
dengan orang tua, saudara, dan sanak keluarga lain. Saat usia ini, anak-anak
khayal, sandiwara, film, tokoh nasional atau dunia yang dikagumi, untuk
membangun ego ideal yang menurut Van den Daele berfungsi sebagai
Keluarga Keluarga
1. Mensosialisasikan anak-anak,
1. Bahaya Fisik
a. Penyakit
tanggung jawabnya
kebersihan diri
b. Kegemukan
c. Kecelakaan
sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan bahayanya bagi
psikologisnya sehingga anak merasa takut dan hal ini dapat berkembang
d. Kecanggungan
muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri
e. Kesederhanaan
Hal ini sering dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa memandangnya
Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada anak-
anak usia sekolah yaitu :Kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat
membuat anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu
saja
Anak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola-pola emosi yang
c. Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa kekurangan
Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak
puas terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang lainbila
anak-anak :
perilaku
3) Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang
sebaiknya dilakukan
teman sebaya
menyukai peran orang tua dan merasa bahwa waktu, usaha dan
2) Harapan orang tua, kritikan orang tua pada saat anak gagal
itu
dilakukan di rumah.
6) Perubahan sikap kepada orang tua, bila orang tua tidak sesuai
temannya.
9) Orang tua tiri, anak yang membenci orang tua tiri karena
1. Pengkajian
askep keluarga)
1) Identitas anak
6) Pemeriksaan fisik
saat bermai
12) Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa in
13) Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
dibebankan
3. Perencanaan
a. Aktual
Tujuan :
adekuat
Intervensi :
anggota keluarga sa
Tujuan :
dijalani
menyelesaikan masala
Tujuan :
Intervensi :
keluarga
atas kemampuannya
3) Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak
usia sekola
menimbulkan masalah
4. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-kanak
sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi
anak.
keluarga.
kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari), pertumbuhan dan
pemeriksaan fisik
B. Saran