Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

MAHASISWA NERS DI RUANG ANGSOKA I RSUP


SANGLAH TANGGAL 15-26 MARET 2021

OLEH :

NI KOMANG SRI ARDINA P07120320005


NI LUH PUTU DESY TRISNA EKAYANTI P07120320006
NI LUH PUTU PUTRI WIDIARI P07120320010
I PUTU WAWAN NARENDRA PUTRA P07120320012
NI PUTU NOVIA HARDYANTI P07120320018
NI PUTU NUR ADIANA DEWI P07120320020
NI NYOMAN MURTI APSARI DEWI P07120320022
I GUSTI AYU INTAN ADRANA SARI P07120320023
MADE DWI TRESNA SAPUTRA P07120320028
NI PUTU AYU KRISNAYANTI P07120320033

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staff
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Profesional dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain.
Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien) (Nursalam, 2015). Disini
dituntut tugas menejer keperawatan untuk merencanakan, mengorganisir,
memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk
memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefesien mungkin bagi individu,
keluarga dan masyarakat (Gillis, 1996). Strategi untuk mengoptimalkan peran
dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam pembenahan
manajemen keparawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang optimal
diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian
dinas. Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan)
yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh perawat
primer ke perawat asosiet yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas
malam. Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun
tulisan.
Tujuan dari timbang terima adalah menyampaikan kondisi atau keadaan
secara umum klien, menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti
oleh pergantian dinas berikutnya, agar semua perawat dapat mengikuti
perkembagan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi
antar perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan
kerjasama antar perawat serta terlaksananya asuhan perwatan terhadap klien
yang berkesinambungan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif.

2. Tujuan Khusus
a) Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien (data fokus), serta data
subyektif dan obyektif pasien serta keadaan umum pasien
b) Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam askep pada
pasien serta masalah keperawatan yang terjadi pada pasien
c) Menyampaikan hal-hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh
dinas (shift) berikutnya
d) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna
e) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
f) Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar
anggota tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap pasien
yang berkesinambungan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Menurut Agustin, Wijaya,& Habibi,(2014) timbang terima adalah proses
transfer atau perpindahan informasi penting untuk asuhan keperawatan pasien
secara holistic dan aman yang bertujuan agar pelayanan yang diberikan oleh
setiap perawat saling berkesinambungan.
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan pasien harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Overran dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan (Nursalam,2012).

B. Tujuan Timbang Terima


Menurut Australian Health Care and Hospitals Association/ AHHA
(2009) tujuan timbang terima adalah untuk mengidentifikasi, mengembangkan
dan meningkatkan timbang terima klinis dalam berbagai pengaturan
kesehatan. Menurut Nursalam(2012) tujuan dilaksanakan timbang terima
adalah:

1. Mengomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang


penting
2. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
3. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
4. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat
dinas berikutnya.
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Secara lebih khusus adapun manfaat timbang terima bagiperawat
diantaranya:
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
2. Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
Sedangkan secara lebih khusus adapun manfaat timbang terima bagi
pasien adalah pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada
yang belum terungkap (Nursalam,2012).

C. Jenis-Jenis Timbang Terima


Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan yang kompleks sehingga
aktivitas timbang terima dalam pelayanan memiliki berbagai bentuk atau tipe
yang saling berhubungan dengan tujuan pelayanan yang akan diberikan pada
pasien selama dalam perawatan. Beberapa bentuk atau tipe timbang terima
antaralain:

1. Oncall responsibility yang merupakan timbang terima dalam bentuk


oncall
2. Critical report yaitu bentuk pencatatan atas informasi hasil
pemeriksaanpenunjang,seperticatatanlaboratorium.
3. Hospital to community handover yaitu bentuk timbang terima dari
fasilitas pelayanan rumah sakit ke rumah/fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat. Perpindahan pasien pada tingkat perawatan,merupakan suatu
bentuk timbang terima yang ditujukan pada perpindahan pasien dari
perawatan kritikal keperawatan medical.
4. Nursing shift merupakan bentuk timbang terima yang berhubungan
denganpergantian shift dalam pelayanan keperawatan seperti pergantian
dari dinas pagi kedinas sore.
5. Other transition in care yang merupakan perpindahan dalam kegiatan
pelayanan yang bersifat sementara seperti ke pemeriksaan radiologi,
fisiotherapy atau ruang operasi dikutip dari
penelitian(Hidayaturrahman,2016).

D. Pelaksanaan Timbang Terima


Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan atau tulisan.
Timbang terima yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan
klien secara kontinu dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
perawat,kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim
perawat.Ketentuan timbang terima antara lain:
1. Dilaksanakan pada setiap pergantian shift
2. Dipimpin oleh PP sebagai penanggung jawab
3. Diikuti perawat, mahasiswa dinas yang telah maupun yang akan berdinas
4. Terdapat unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis,
menggambarkan keadaan klien saat ini dan tetap menjaga kerahasian klien
6. Timbang terima yang dilakukan harus beroreintasi pada permasalahan
keperawatan, rencana, tindakan dan perkembangan kesehatan klien.
E. Diagram Alur Timbang Terima

Klien

Diagnosa medis Diagnosa


masalah kolaboratif keperawatan

Rencana tindakan

Yang telah dilakukan Yang belum dilakukan

Perkembangan Klien

Perencanaan : teratasi keseluruh,


sebagian, belum teratasi dan terdapat
masalah baru
BAB III
RENCANA TINDAKAN

1. Peran
a. Penanggung Jawab Ruangan
1) Menerima pasien baru
2) Memimpin rapat
3) Mengevaluasi kinerja perawat
4) Membuat jadwal dinas
5) Perencanaan, pengarahan, dan pengawasan
b. Perawat primer
1) Membuat perencanaan asuhan keperawatan
2) Mengadakan tindakan kolaborasi
3) Memimpin timbang terima
4) Mendelegasikan tugas
5) Memimpin ronde keperawatan
6) Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan
7) Bertanggung jawab terhadap pasien
8) Memberi petunjuk bila pasien akan pulang
9) Mengisi resume keperawatan
c. Perawat asosiate
1) Memberikan asuhan keperawatan
2) Mengikuti timbang terima
3) Melaksanakan tugas yang didelegasikan
4) Mendokumentasikan tindakan keperawatan
2. Pelaksanaan
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

Persiapan 1. Operan dilaksanakan setiap 5 menit Nurse Ketua Tim dan


pergantian shift. Station Perawat Asosiate
2. Prinsip operan, terutama pada
semua pasien baru masuk dan
pasien yang dilakukan operan
khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang
belum atau dapat teratasi serta
yang membutuhkan observasi
lebih lanjut.
3. PP menyampaikan operan pada
PP berikutnya mengenai hal
yang perlu disampaikan dalam
operan meliputi :
a. Jumlah pasien yang sedang
dirawat dan yang sudah
pulang atau rencana pulang
di masing-masing PP.
b. Identitas pasien dan
diagnosa medis
c. Data (keluhan/subjektif dan
objektif)
d. Masalah keperawatan yang
masih muncul
e. Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan (secara umum)
f. Intervensi kolaborasi dan
dependen
g. Rencana umum dan
persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan
penunjang, dan lain-lain)
Pelaksanaan 1. Kedua kelompok dinas sudah 20 menit Nurse Penanggung
siap (shif jaga). Station Jawab Ruangan,
2. Kelompok yang akan bertugas Ketua Tim,
menyiapkan buku catatan. Perawat Asosiate
3. Penanggung Jawab Ruangan
membuka acara operan.
4. Perawat yang melakukan
operan dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan
melakukan validasi terhadap
hal-hal yang telah dioperkan
dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang
jelas.
5. Penanggung Jawab Ruangan
atau ketua tim menanyakan
kebutuhan dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas,
singkat dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan
overan mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan,
kebutuhan, dan tindakan yang
telah atau belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya
selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus Ruang
dan memerlukan perincian Perawatan
yang matang sebaiknya dicatat
secara khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
9. Lama overan untuk tiap pasien
tidak lebih dari lima menit
kecuali pada kondisi khusus
dan memerlukan keterangan
yang rumit.
Postoperan 1. Diskusi. 5 menit Nurse Penanggung
2. Pelaporan untuk overan Station Jawab Ruangan,
dituliskan secara langsung pada Ketua Tim,
format operan yang Perawat Asosiate
ditandatangani oleh Ketua Tim
yang jaga saat itu dan Ketua
Tim yang jaga berikutnya
diketahui oleh Penanggung
Jawab Ruangan.
3. Ditutup oleh Penanggung
Jawab Ruangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


 Dilaksanakan tepat pada waktu pergantian shift.
 Dipimpin oleh Penanggung Jawab Ruangan atau penanggung jawab pasien
(Ketua Tim).
 Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
 Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
 Operan harus berorientasi pada permasalahan pasien.
 Pada saat operan di kamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup
sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi
pasien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara
langsung di dekat pasien.
 Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di nurse station.

3. Metode
 Diskusi
Penanggung Jawab Ruangan membuka timbang terima pasien
dan memimpin jalannya timbang terima pasien,sebelum melakukan
timbang terima Penanggung Jawab Ruangan membaca Do’a dan
menyerahkan kepada perawat yang dinas pagi untuk menyampaikan
laporannya kepada perawat yang dinas siang selanjutnya dilakukan
diskusi.
 Tanya jawab
Perawat shift siang bertanya masalah pemberian obat, diagnosa,
evaluasi tindakan yang ditulis dilaporan kepada perawat shift pagi.
Perawat shift pagi menjawab dan menyampaikan pendapat sesuai apa
yang dikaji saat dinas berlangsung dan laporan diterima oleh perawat
shift siang

4. Instrumen
 Rekam medis pasien
 Buku catatan timbang terima
 Alat tulis

5. Pengoorganisasian
a) Penanggung Jawab : I Gusti Ayu Intan Adriana Sari
b) Perawat Primer 1 (pagi) : Ni Luh Putu Putri Widiari
c) Perawat associate 1 (pagi : Ni Nyoman Murti Apsari Dewi
d) Perawat Primer 2 (pagi) : Ni Luh Putu Desy Trisna Ekayanti
e) Perawat associate 2 (pagi) : Ni Putu Ayu Krisnayanti
f) Perawat primer 3 (pagi) : I Putu Wawan Narendra Putra
g) Perawat associate 3 (pagi) : Made dwi tresna Saputra
h) Perawat Primer 1 (siang) : Ni Putu Nur Adiana Dewi
i) Perawat Primer 2 (siang) : Ni Komang Sri Ardina
j) Perawat Primer 3 (siang) : Ni Putu Novia Hardyanti

Supervisor:
Pembimbing Ruangan : Ns. Dewa Adi Surya, M.Kep.

6. Uraian Kegiatan
a. Prolog
Pada hari Kamis 25 Maret 2021 jam 11.30 WITA seluruh
perawat (PP dan PA) shift pagi dan saing serta penanggung jawab
ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan timbang terima
b. Session I di Nurse Station
Penanggung jawab ruangan memimpin dan membuka acara yang
didahului dengan doa dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi
untuk melaporkan jumlah keseluruhan pasien yang dirawat kepada PP
yang akan berdinas selanjutnya (siangi). Di nurse station perawat hanya
menyampaikan jumlah pasien yang di rawat di masing-masing PP, baik
yang sedang berada di ruangan atau yang sedang mendapat tindakan di
luar (OK, HD), serta menyampaikan jumlah pasien yang sudah pulang
dan pasien yang rencana pulang. Sertelah melakukan timbang terima di
nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di
ruang perawatan pasien.
c. Session II di ruang perawatan/bed klien
Masing masing PP dinas pagi dan siang bersama-sama melihat ke
bed pasien. PP dinas pagi menyampaikan keluhan pasien, riwayat
pengobatan pasien, masalah keperawatan yang masih muncul, tindakan
yang sudah dan belum dilakukan baik tindakan mandiri atapun
kolaboratif serta rencana tindakan yang akan diberikan kepada pasien. PP
dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada
pasien atau keluarga yang mengalami masalah khusus. Bila terdapat hal-
hal yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu di klarifikasi,
maka dapat dilakukan di nurse station setelah kunjungan ke pasien
berakhir.
d. Epilog
Kembali ke Nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka
kedua PP menandatangani laporan timbang terima dengan diketahui oleh
penanggung jawab ruangan.

7. Kriteria evaluasi
a. Struktur (input):
- Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan di ruangan
- Persiapan dilakukan sebelumnya.
- Perawat yang bertugas
b. Proses :
- Pelaksanaan timbang terima dilakukan di nurse station dan ruang
perawatan/bed pasien
- Pelaksanaan timbang terima sesuai dengan alur yang telah
ditentukan.
c. Hasil
- Pendokumentasian pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan
dengan benar melalui metode SBAR
- Komunikasi yang terjalin antara perawat dengan perawat lain atau
dengan tenanga medis lain serta keluarga pasien berjalan dengan
baik
- Tindakan keperawatan yang diberikan berorientasi pada kondisi
pasien
NASKAH TIMBANG TERIMA

Proses Timbang terima di Ruang Angsoka I RSUP Sanglah pada Hari Kamis,
tanggal 25 Maret 2021 pukul 11.30 WITA yang diikuti oleh penanggung jawab
ruangan, perawat primer pagi, perawat associate pagi,perawat primer siang.

PREKONFERENS (di Nurse Station)


PJ “Om Swastyastu, selamat pagi rekan-rekan, salam sejahtera untuk kita semua, hari ini
(Intan) sama seperti hari-hari sebelumnya sesuai dengan kegiatan awal shift siang akan didahului
oleh operan antara perawat yang berjaga pagi dengan perawat yang shift siang hari ini.
Sebelum memulai operan mari kita berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.”

“Baik, kepada PP yang dinas pagi dipersilahkan melaporkan jumlah total pasien di PP
masing-masing kepada perawat yang dinas sore”
PP1 “Om swastyastu, Terima Kasih Untuk Kesempatan Yang Diberikan Kepada Saya. Jumlah
(Putri) Pasien di PP 1 saat Ini adalah.....orang, sedang OK..orang.. sedang HD…orang, yang
sudah pulang…orang, rencana pulang..orang.”
PAGI
PP 2 “Om swastyastu, Terima Kasih Untuk Kesempatan Yang Diberikan Kepada Saya. Jumlah
(Desy) Pasien di PP 1 saat Ini adalah.....orang, sedang OK..orang.. sedang HD…orang, yang
sudah pulang…orang, rencana pulang..orang.”
PAGI
PP 3 “Om swastyastu, Terima Kasih Untuk Kesempatan Yang Diberikan Kepada Saya. Jumlah
(Wawan) Pasien di PP 1 saat Ini adalah.....orang, sedang OK..orang.. sedang HD…orang, yang
sudah pulang…orang, rencana pulang..orang.”
PAGI
Karu “Baiklah selanjutnya silahkan perawat dinas pagidan siang melakukan operan dimasing-
(Intan) msing ruangan pasien.”
PAGI
SAAT BERADA DI KAMAR PASIEN
PP 1 “Selamat pagi Bapak... saya perawat dinas pagi akan melakukan operan jaga dengan
(Putri) perawat yang dinas siang.”

Pagi “Pasien di Bed.. atas nama Bapak.. dengan diagnosa medis...mengeluh....px riawayat..saat
ini terpasang..dengan masalah keperawatan...saat ini menunggu hasil tes...rencana
konsul/HD/OK/cek lab/rencana BPL”
PP 1 (PP siang mengklarifikasi keluhan PX dan mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas)
(Murti)

SIANG
PP2 “Pasien di Bed.. atas nama Bapak.. dengan diagnosa medis...mengeluh....px riawayat..saat
(Desy) ini terpasang..dengan masalah keperawatan...saat ini menunggu hasil tes...rencana
konsul/HD/OK/cek lab/rencana BPL”
PAGI
PP 2 (PP siang mengklarifikasi keluhan PX dan mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas)
(Ayu Krisna)

SIANG
PP 3 “Pasien di Bed.. atas nama Bapak.. dengan diagnosa medis...mengeluh....px riawayat..saat
(Wawan) ini terpasang..dengan masalah keperawatan...saat ini menunggu hasil tes...rencana
konsul/HD/OK/cek lab/rencana BPL”
PAGI
PP 3 (PP siang mengklarifikasi keluhan PX dan mengklarifikasi hal-hal yang belum jelas)
(Tresna)
POST KONFEREN (di Nurse Station)
PJ “Baik karena operan sudah dilakukan di ruangan PP masing-masing, apakah ada yang
(Intan) ingin di klarifikasi lagi?”

PP JAGA (Menjawab Sesuai kondisi)


SIANG
PJ “Baik terimakasih atas kerjasamanya.Demikian tadi timbang terima ini semoga apa yang
(Intan) telah kita lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita semua, dan kita
diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing- masing. Kepada perawat dinas
pagi silahkan kembali ke rumah dan kepada perawat dinas siang selamat bertugas.”
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Nursaalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek


KeperawatanProfesional. Edisi 2 Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam.2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Jakarta: Nalemba Medika.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional, Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika

Swanburg, R, C. 2.000. Pengantar Kepemimpinan &Manajemen Keperawatan untuk


Perawat Klinis. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai