Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Bahasa Baku

Bahasa merupakan alat komunikasi penting yang dapat menghubungkan


seseorang dengan yang lainnya. Keraf (2005:54) menyebutkan dua pengertian
bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada kaidah bahasa
Indonesia terdapat dua ragam bahasa, yaitu bahasa baku dan bahasa tidak
baku.

Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standard language dalam
bahasa Inggris, dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama sekali
diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus Aliran
Praha atau The Prague School. Pada 1930, B. Havranek dan Vilem Mathesius
merumuskan pengertian bahasa baku itu. Mereka berpengertian bahwa bahasa
baku sebagai bentuk bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan
sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.

Bahasa baku adalah bahasa standar (pokok) yang kebenaran dan ketetapannya
telah ditentukan oleh negara. Baku berarti bahasa tersebut tidak dapat berubah
setiap saat. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Berdasarkan
teori, bahasa baku merupakan bahasa pokok yang menjadi bahasa standar dan
acuan yang digunakan sehari-hari dalam masyarakat. Bahasa baku mencakup
pemakaian sehari-hari pada bahasa percakapan lisan maupun bahasa tulisan.
Tetapi pada penggunaanya bahasa baku lebih sering digunakan pada sistem

1
pendidikan negara, pada urusan resmi pekerjaan, dan juga pada semua konteks
resmi. Sementara itu, di dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak orang yang
menggunakan bahasa tidak baku dan sesuka hati.

Berdasarkan pengertian di atas, bahasa baku adalah bahasa standar yang benar
dan digunakan oleh suatu masyarakat pada suatu negara. Bahasa baku atau
standar itu harus diterima dan berterima bagi masyarakat bahasa.

B. Pengertian Bahasa Tidak Baku

Bahasa nonbaku adalah ragam bahasa yang berkode berbeda dengan kode
bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa
nonbaku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan
tulisan pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur,
yaitu bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam
percakapan.

C. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku

Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai
model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bahasa Indonesia nonbaku
adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak
diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara
luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

2
D. Ciri-ciri Bahasa Baku dan Tidak Baku

1. Ciri Bahasa Baku

Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri-ciri bahasa baku terbagi menjadi tiga,
yaitu:

a. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah
dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat.
b. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat, paragraf, dan
satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran
yang teratur, logis, dan masuk akal.
c. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses pembakuan
sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan
ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa.

2. Ciri-ciri lain bahasa baku adalah:

a. tidak terpengaruh bahasa daerah;

b. tidak dipengaruhi bahasa asing;

c. bukan merupakan ragam bahasa percakapan sehari-hari;

d. pemakaian imbuhannya secara eksplisit;

e. pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat;

f. tidak terkontaminasi dan tidak rancu.

3
3. Ciri Bahasa Tidak Baku

Bahasa nonbaku juga memiliki ciri khas yaitu:

1. walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang
sama.

2. dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.

3. dapat terpengaruh oleh bahasa asing.

4. digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

E. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku dengan Baik dan
Benar

Bahasa Indonesia baku dan nonbaku mempunyai kode atau ciri bahasa dan
fungsi pemakaian yang berbeda. Kode atau ciri dan fungsi setiap ragam bahasa
itu saling berkait. Bahasa Indonesia baku berciri seragam, sedangkan ciri
bahasa Indonesia nonbaku beragam. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku adalah pemakaian bahasa
Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesia
baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa
atau gramatikal bahasa baku.

Sebaliknya, pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah


pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku,
melainkan kaidah gramatikal nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku
dengan baik adalah pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti atau sesuai
dengan fungsi pemakaian bahasa baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku
dengan baik adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti atau sesuai
dengan fungsi pemakaian bahasa Indonesia nonbaku.

4
Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun
nonbaku saling mendukung dan saling berkait. Tidaklah logis ada pemakaian
bahasa Indonesia yang baik, tetapi tidak benar. Atau tidaklah logis ada
pemakaian bahasa yang benar tetapi tidak baik. Oleh karena itu, konsep yang
benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian
bahasa yang benar atau sebaliknya.

F. Contoh Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku


Kita sering kesulitan menentukan kata yang baku dan kata yang tidak baku.
Berikut ini adalah daftar kata-kata baku bahasa Indonesia yang disusun secara
alfabetis.

No Kata Baku Kata Nonbaku


1. Aktif aktip, active
2. Alquran Al-Quran, Al-Qur’an, Al Qur’an
3. Apotek Apotik
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. Doa do’a
8. efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. Elite Elit
10. e-mail email, imel
11. Februari Pebruari, February
12. foto Photo
13. fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
14. hakikat Hakekat

5
15. ijazah ijasah, izajah
16. izin Ijin
17. jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. karena Karna
20. karismatik Kharismatik

I. Contoh kalimat baku dan tidak baku

Kalimat Tidak Baku

1. Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.

2. Kami menghaturkan terima kasih atas kehadirannya.

3. Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.

4. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.

5. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.

6. Kita perlu pemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang


berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

Kalimat Baku

1. Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.

2. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.

3. Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.

4. Sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan.

5. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.

6
6. Kita memerlukan pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengembangan kota.

J. Contoh-contoh Kesalahan Berbahasa

Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan
sang pelajar. Kesalahan tersebut merupakan bagian-bagian konversasi atau
yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performasi bahasa
orang dewasa.

Kesalahan berbahasa adalah pengguanan bahasa yang menyimpang dari


kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Penyimpangan kaidah bahasa
dapat disebabkan oleh menerapkan kaidah bahasa dan keliru dalam
menerapkan kaidah bahasa. Dalam pengajaran bahasa, dikenal dua istilah
kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake).

Anda mungkin juga menyukai