BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang sederajat. Kementerian Agama yang menangani pendidikan Madrasah dan Pesantren
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan amanat UU tersebut.
Program BOS ini diharapkan mampu membantu memenuhi biaya operasional sekolah
dan memberikan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu, terutama bagi siswa
miskin yang didasarkan pada Petunjuk Teknis BOS yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Islam yaitu Keputusan Nomor 7330 Tahun 2019 untuk petunjuk teknis BOS
Tahun Anggaran 2020.
B. DASAR HUKUM
Landasan hukum dalam pelaksanaan program BOS Tahun 2018 meliputi semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan danBelanja Negara
Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 113,
Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5254);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007 tentang StandarPengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2008 tentang Buku;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 tentang StandarPelayanan
Minimum Pendidikan Dasar;
21. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama danPendidikan
Keagamaan;
22. Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan MenteriAgama No.
1/U/KB/2000 dan No. MA/86/2000 tentang Pondok PesantrenSalafiyah sebagai Pola
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun;
23. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. DJ.I/196/2008 tentangPenetapan
Buku Ajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Arab danReferensi untuk Raudatul
Athfal, Tarbiyatul Athfal, Busthanul Athfal, MadrasahIbtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah,
dan Madrasah Aliyah Tahun 2008;
24. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. Dj.I/375/2009 tentangPenetapan
Buku Ajar Referensi, Pengayaan dan Panduan Pendidik untukMadrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah, PendidikanAgama Islam pada Sekolah dan
Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2009;
25. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/Pj/2009 tentang Perubahanatas
Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/Pj/2009 tentang Pedoman TeknisTata Cara
Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 26sehubungan dengan
Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi;
26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010 tentang PemungutanPajak
Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran Atas penyerahanBarang dan
Kegiatan di Bidang Impor atau Kegiatan Usaha di Bidang lain;
27. Undang-undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1983 terakhir denganUndang-undang
nomor 42 tahun 2009 tentang Perubahan ketiga atas UndangUndang nomor 8 tahun 1983
tentang barang dan jasa dan PPnBM serta KMK/563/2003 tentang penunjukkan
bendaharawan pemerintah untukmemungut, menyetor, dan melaporkan PPN dan PPnBM
beserta tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporannya;
28. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan dengan perubahan terakhir PP Nomor 64 Tahun 2010;
29. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7330 tahun
2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2020.
D. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup kegiatan pengelolaan Laporan Pertanggungjawaban Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) MIS Persis 85 Banjar meliputi :
1. Penyusunan Usulan jumlah siswa MIS Persis 85, dengan rincian sebagai berikut :
a. Tahap I (periode Januari s.d. Juni) berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 17 orang laki-laki
dan 14 orang perempuan, dengan rincian sebagai berikut :
1. Termin Pertama dengan jumlah pencairan sebesar Rp. 9.620.000,- dan dipergunakan
untuk:
dalam persen
No Komponen Pembiayaan
(%)
1 Kegiatan Pembelajaran 12,99
2 Kegiatan Ekstrakulikuler 8,32
3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan Ektrakulikuler 0,00
4 Kegiatan Pengembangan Potensi Siswa 1,87
Pengembangan Keprofesian Guru dan Tenaga Kependidikan, serta
5 3,53
Pengembangan Manajemen Sekolah
6 Pembayaran Honor Rutin 56,65
7 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Madrasah 0,00
8 Pengembangan Perpustakaan 0,00
9 Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 1,56
10 Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 0,00
11 Pengelolaan Madrasah 11,95
12 Langganan Daya dan Jasa 3,12
Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran (Termasuk
13 0,00
Penunjang UNBK/UAMBN-BK)
Biaya Lainnya Jika Seluruh Komponen 1 s.d. 12 Telah Terpenuhi
14 0,00
Pendanaannya dari BOS.
2. Termin Kedua dengan jumlah pencairan sebesar Rp. 4.330.000,- dan dipergunakan untuk:
dalam persen
No Komponen Pembiayaan
(%)
1 Kegiatan Pembelajaran 6,93
2 Kegiatan Ekstrakulikuler 2,31
3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan Ektrakulikuler 53,23
4 Kegiatan Pengembangan Potensi Siswa 7,62
Pengembangan Keprofesian Guru dan Tenaga Kependidikan, serta
5 0,00
Pengembangan Manajemen Sekolah
6 Pembayaran Honor Rutin 24,71
7 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Madrasah 0,00
8 Pengembangan Perpustakaan 0,00
9 Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 0,00
10 Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 0,00
11 Pengelolaan Madrasah 0,00
12 Langganan Daya dan Jasa 5,20
Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran (Termasuk
13 0,00
Penunjang UNBK/UAMBN-BK)
Biaya Lainnya Jika Seluruh Komponen 1 s.d. 12 Telah Terpenuhi
14 0,00
Pendanaannya dari BOS.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Tahap Pertama usulan mulai dari januari 2020;
2. Tahap Kedua laporan pertanggungjawaban Juni 2020
C. JENIS KEGIATAN
1. Lembaga mengusulkan sesuai dengan kebutuhan dengan berpedoman pada juknis
secara persemester dengan pagu masing – masing lembaga;
2. Laporan pertanggungjawaban dengan mekanisme lunas bayar yang sesuai dengan
pengeluaran lembaga sebelumnya.
D. PEMBIAYAAN
Penggunaan dana BOS di madrasah didasarkan pada kesepakatan dan keputusan
bersama antara pihak madrasah, dewan guru, dan komite madrasah. Hasil kesepakatan diatas
dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta
rapat. Kemudian dibuatkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah yang akan diajukan
ke Kanwil Kementerian Agama Provinsi atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Dana BOS yang diterima oleh madrasah, dapat digunakan untuk membiayai
komponen kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Semua pembayaran Bantuan Operasional Tahun 2020 bersumber dari DIPA APBN
Kementerian Agama RI Tahun 2020
E. HASIL KEGIATAN
a. Madrasah mengelola dana secara profesional, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus menjadi sarana penting untuk
meningkatkan pemberdayaan madrasah dalam rangka peningkatan akses, mutu, dan
manajemen madrasah.
BAB III
PENCAPAIAN
Gambar 1.1
2. Tahap Pencairan 2
Pada pendistribusian Dana BOS Tahap Pencairn 2 (untuk bulan April s.d Juni) ditarik
dana sebesar Rp. 4.330.000,- pada tanggal 03 April 2020, dan digunakan untuk sebagai
berikut :
dalam
No Komponen Pembiayaan Jumlah (Rp)
persen (%)
1 Kegiatan Pembelajaran 300.000 6,93
2 Kegiatan Ekstrakulikuler 100.000 2,31
3 Kegiatan Evaluasi Pembelajaran dan Ektrakulikuler 2.305.000 53,23
4 Kegiatan Pengembangan Potensi Siswa 330.000 7,62
Pengembangan Keprofesian Guru dan Tenaga Kependidikan,
5 0,00
serta Pengembangan Manajemen Sekolah -
6 Pembayaran Honor Rutin 1.070.000 24,71
7 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Madrasah - 0,00
8 Pengembangan Perpustakaan - 0,00
9 Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) - 0,00
10 Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) - 0,00
11 Pengelolaan Madrasah - 0,00
12 Langganan Daya dan Jasa 225.000 5,20
Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran
13 0,00
(Termasuk Penunjang UNBK/UAMBN-BK) -
Biaya Lainnya Jika Seluruh Komponen 1 s.d. 12 Telah Terpenuhi
14 0,00
Pendanaannya dari BOS. -
Gambar 1.2
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2020, ada beberapa hal yang
harus dibenahi terdiri dari:
1. Pengelola BOS khususnya di MIS Persis 85 Kota Banjar masih belum sepenuhnya memahami
tata cara mulai dari pengusulan sampai pelaporan;
2. Kurangnya SDM yang handal untuk mengelola BOS di tahun 2020
2. Dalam pengalokasian dana BOS, masih ada beberapa item kegiatan yang harus di sesuaikan
dengan Rencana Kegiatan Madrasah pada tahun anggaran 2020;
B. SARAN
Demi tertibnya pelaksanaan pengelolaan BOS di Madrasah Negeri pada tahun 2020 diharapkan :
1. Adanya peran aktif seluruh Tim Pengelola BOS MIS PERSIS 85;
2. Adanya Pembinaan dan Evaluasi yang lebih baik dari tim Bos Kemenag Kota Banjar;
3. Perlu adanya Keseragaman dalam Pengelolaan dan Pelaporan BOS antar Satker lainnya di
Lingkungan Kementerian Agama Kota Banjar.