Anda di halaman 1dari 74

KONSULTASI PUBLIK

Tindak Lanjut PP No 23 Tahun 2021


DITJEN PHPL
Amanat UU CK No 11 Tahun 2020

AGENDA Amanat PP 23 tahun 2021

Permen LHK terdampak

Rancangan Permen LHK Tindak lanjut PP 23

Outline Rapermen LHK


6 TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN
PERIZINAN BERUSAHA
7 PEMANFAATAN HUTAN

AGENDA 8 USAHA PEMANFAATAN HUTAN

9 PENGOLAHAN HASIL HUTAN

10 PENJAMINAN LEGALITAS
HASIL HUTAN

11 PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN

12 PNBP PEMANFAATAN HUTAN


Amanat
UU No 11 Tahun 2020 KLHK
Tentang Cipta Kerja
UU No 11 Tahun 2021
(amanat)
Pasal 26
Pasal 27
1) Pemanfaatan Hutan Lindung Perizinan Berusaha sebagaimana
dapat berupa pemanfaatan dimaksud dalam Pasal 26 ayat
kawasan, pemanfaatan jasa (2) dapat diberikan kepada:
lingkungan, dan pemungutan a. perorangan;
hasil hutari bukan kayu. Pasal 26
b. koperasi;
2) Pemanfaatan hutan lindung Pasal 27 c. badan usaha milik negara, atau
sebagaimana dimaksud pada d. badan usaha milik daerah.
ayat (1) dilakukan dengan Pasal 29 e. badan usaha milik swasta
pernberian Perizinan Berusaha
dari Pemerintah Pusat. Pasal 28
Pasal 28
1) Pemanfaatan Hutan Produksi
Pasal 29 dapat berupa pemanfaatan
Perizinan berusaha sebagaimana kawasan, pemanfaatan jasa
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) lingkungan, pemanfaatan hasil
dapat diberikan kepada :
UU huta kayu dan bukan kayu serta
a. Perorangan; CK pemungutan hasil hutan kayu dan
b. koperasi; bukan kayu.
c. badan usaha milik negara, atau 2) Pemanfaatan Hutan Produksi
d. badan usaha milik daerah. sebagaimana ayat (1) dengan
e. badan usaha milik swasta pemberian berizinan berusaha dari
pemerintah pusat.
UU No 11 Tahun 2021
(amanat)
Pasal 29A Pasal 29B
1) Pemanfaatan Hutan Lindung dan Ketentuan lebih lanjut mengenai
Hutan Produksi sebagaimana Perizinan Berusaha,
dimaksud dalam Pasal 26 dan pemanfaatan hutan, dan
Pasal 28dpat dilakukan kegiatan kegiatan perhutanan sosial
Perhutanan Sosial. diatur dalam Peraturan
2) Perhutanan Sosial sebagaimana Pasal 29A Pemerintah.
dimaksud pada ayat (1) dapat Pasal 29B
diberikan kepada:
a. Perorangan; Pasal 31
b. Kelompok tani;
c. Koperasi. Pasal 30
Pasal 31 Pasal 30
1) Untuk menjamin asas keadilan, Dalam rangka pemberdayaan
pemerataan, dan lestari, Perizinan ekonomi masyarakat, setiap
berusaha terkait pemanfaatan hutan badan usaha milik Negara, badan
dibatasi dengan mempertimbangkan usaha, usaha milik daera, dan
aspek kelestarian hutan dan aspek badan usaha milik swasta yang
kepastian usaha.
UU memperoleh perizinan berusaha
(2) Ketentuan mengenai pembatasan CK pemanfaatan hutan wajib
sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) bekerjasama dengan koperasi
diatur dengan peraturan pemerintah masyarakat setempat.
UU No 11 Tahun 2021
(amanat)
Pasal 32 Pasal 35
1) Setiap pemegang Perizinan Berusaha
Pemegang Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan hutan dikenakan
berkewajiban untuk menjaga, penerimaan negara bukan pajak
memelihara dan melestarikan dibidang kehutanan.
hutan tempat usahanya. 2) Penerimaan negara bukan pajak
Pasal 32
dibidang kehutanan sebagaimana
Pasal 35 dimaksud pada ayat (1) yang berasal
dari dana reboisasi hanya
Pasal 33 Pasal 33 dipergunakan untuk kegiatan
1) Usaha pemanfaatan hasil hutan rehabilitasi hutan dan lahan..
meliputi kegiatan penanaman, 3) Setiap pemegang Perizinan Berusaha
pemeliharaan, pemanenan, terkait pemanfaatan hutan wajib
pengolahan, dan pemasaran hasil menyediakan dana investasi untuk
hutan. biaya pelestarian hutan.
2) Pemanenan dan pengolahan hasil 4) Setiap pemegang Perizinan Berusaha
hutan sebagaimana dimaksud terkait pemungutan hasil hutan hanya
pada ayat (1) tidak boleh melebihi
UU dikenakan penenmaan negara bukan
daya dukung hutan secara lestari. CK pajak berupa provisi dibidang
3) Ketentuan mengenai pembinaan kehutanan.
dan pengembangan pengolahan 5) Ketentuan lebih lanjut mengenai
hasil hutan sebagaimana pungutan sebagaimana dimaksud pada
dimaksud pada ayat (2) diatur ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur
dengan Peraturan Pemerintah. dengan Peraturan Pemerintah.
Amanat
Peraturan Pemerintah No 23 KLHK
Tahun 2021
Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2021

BAB V
TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA
PENGELOLAAN HUTAN DAN
PEMANFAATAN HUTAN

BAGIAN KESATU : TATA HUTAN


BAGIAN KEDUA : PENYUSUNAN RENCANA
PENGELOLAAN HUTAN
BAGIAN KETIGA : PEMANFAATAN HUTAN
Paragraf 1: Umum
Paragraf 2: Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung
Paragraf 3: Pemanfaatan Hutan pada Produksi
Paragraf 4: Perpanjangan, Perubahan Luas, dan Hapusnya
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan
Paragraf 5: Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan
Paragraf 6: Penatausahaan Hasil Hutan
Paragraf 7: PNBP Pemanfaatan Hutan

PASAL 117 – PASAL 202


Peraturan Pemerintah
(Amanat)
PP No 5 tahun 2021 PP No 23 tahun 2021
Tentang Tentang
Penyelenggaraan Penyelengaraan
Perizinan Berusaha Kehutanan
Berbasis Resiko
PP No 5 PP No 23

Pasal 6 ayat (7) Pasal 202


Standar kegiatan usaha dan/atau
standar produk sebagaimana. Ketentuan lebih lanjut mengenai
Dimaksud pada ayat (3) huruf d Tata Hutan, penyusunan rencana
PP No 24
pada masing-masing sektor diatur pengelolaan Hutan, pemanfaatan
dengan Peraturan Menteri/Kepala Hutan Lindung dan Hutan Produksi,
Lembaga. Pengolahan Hasil Hutan, PUHH,
dan PNBP Pemanfaatan Hutan
diatur dalam Peraturan Menteri.

PP No 24 tahun 2021
(Pengenaan PSDH/DR dan Kerjasama Pemanfaatan)
Permen Terdampak KLHK
Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2021
Peraturan Menteri
(terdampak)

148
Peraturan DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT
DIREKTORAT
Menteri KLHK Kesatuan Usaha Hutan Iuran & Usaha Jasa Pengolahan &
Pengelolaan Hutan Produksi Peredaran Lingkungan &
(Terdampak Per Produksi Hasil Hutan HHBK
Pemasaran HH

DIREKTORAT)

59 31 36 9 13
Peraturan
Peraturan Peraturan Peraturan
Peraturan
Menteri KLHK Menteri KLHK Menteri KLHK Menteri KLHK
Menteri KLHK
(Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak)
(Terdampak)
Peraturan Menteri
(Substansi Terdampak)
148
Peraturan Menteri KLHK
(Terdampak per BAB Rapermen)

Tata Hutan Usaha


Perizinan PUHH PNBP Pengolahan Penjaminan
& Rencana Pemanfaatan
Berusaha Pemanfaatan HH Legalitas HH
Kelola HT
PH Ht
Kawasan
HL&HP

12 47 40 10 26 7 6
Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan
Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri
KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK
(Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak)
Peraturan Menteri
(dicabut Permen ini)

88 DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


Kesatuan Usaha Hutan Iuran & Usaha Jasa Pengolahan &
Pengelolaan Produksi Peredaran
Peraturan Menteri KLHK Hutan Hasil Hutan
Lingkungan &
HHBK
Pemasaran HH

(Dicabut per Direktorat) Produksi

30 21 19 9 9
Peraturan
Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan
Menteri KLHK
Menteri KLHK Menteri KLHK Menteri KLHK Menteri KLHK
(Terdampak)
(Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak)
Peraturan Menteri
(Substansi - dicabut dg Permen ini)
88
Peraturan Menteri KLHK
(Dicabut-per Bab Rapermen)

Tata Hutan
Perizinan Usaha PNBP Pengolahan Penjaminan
& Rencana
Berusaha Pemanfaatan PUHH Pemanfaatan HH Legalitas HH
Kelola
PH HT Ht
Kawasan
HL&HP

5 24 31 8 11 6 3
Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan Peraturan
Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri Menteri
KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK KLHK
(Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak) (Terdampak)
Rancangan Permen
Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah No 23 KLHK
Tahun 2021
Subtansi
Mengatur Hulu, Hilir & Pasar

Tata Hutan dan Usaha PNBP Pemasaran Hasil Hutan


Rencana Pengelolaan Pemanfaatan Pemanfaatan (Penjaminan Legalitas Hasil
Kawasan Hutan Hutan Hutan Hutan)

Perizinan Berusaha Penatausahaan


Pemanfaatan Hutan Hasil Hutan Pengolahan BINDALWAS dan
(PUHH) Hasil Hutan Sanksi administratif

Hulu Hilir Pasar


Rancangan Permen

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR P.
/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018

TENTANG

PENYELENGGARAAN TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN


RENCANA PENGELOLAAN HUTAN, SERTA PEMANFAATAN
HUTAN
DI HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI
OUTLINE PERMEN LHK
BAB I KETENTUAN UMUM 2 Pasal
BAB II TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA 43 Pasal

TOTAL 388 Pasal


PENGELOLAAN HUTAN
BAB III PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN 65 Pasal
BAB IV USAHA PEMANFAATAN HUTAN 69 Pasal
BAB V PENGOLAHAN HASIL HUTAN 38 Pasal
BAB VI PENJAMINAN LEGALITAS HASIL HUTAN 33 Pasal
BAB VII PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN 54 Pasal
BAB VIII PNBP PEMANFAATAN HUTAN 38 Pasal
BAB IX PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN 15 Pasal
PEMANFAATAN HUTAN
BAB X SANKSI ADMINISTRATIF PEMANFAATAN HUTAN 23 Pasal
BAB XI KETENTUAN PERALIHAN 5 Pasal
BAB XII KETENTUAN LAIN-LAIN 1 Pasal
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP 2 Pasal
1 OUTLINE PERMEN LHK
BAB I
KETENTUAN UMUM

Jumlah
Bagian Paragraf
Pasal
Kesatu Pengertian - 1 Pasal

Kedua Ruang Lingkup - 1 Pasal


Amanat
TATA HUTAN DAN
PENYUSUNAN RENCANA KLHK
PENGELOLAAN HUTAN
OUTLINE PERMEN LHK

2 BAB II
TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN
Jumlah
Bagian Paragraf
Pasal
Kesatu Umum 1 Organisasi KPH 7 Pasal
2 Resor KPH (Pasal 3-9)
3 Tata Hutan

Kedua Rencana Pengelolaan Hutan 1 Umum 7 Pasal


2 Penyusunan dan PenilaianRPHJP KPHL & KPHP (Pasal 10-16)
3 Pengesahan RPHJP KPHL & KPHP
4 Perubahan RPHJP KPHL & KPHP
5 Penyusunan Penilaian & Pengesahan RPHJPd KPHL & KPHP
Ketiga Fasilitasi Dana Pembangunan - 2 Pasal
dan Pengembangan KPH (Pasal 17-18)
Keempat Arah Pemanfaatan Hutan 1 Umum 4 Pasal
2 Kriteria Arah Pemanfaatan Hutan Lindung (Pasal 19-22)
3 Kriteria Arah Pemanfaatan Hutan Produksi
4 Pemberian Pertimbangan Teknis Penggunaan Kawasan Hutan
Kelima Pemberian Pertimbangan 1 Umum 2 Pasal
Teknis Penggunaan Kawasan 2 Tata Cara Pemberian Pertimbangan Teknis (Pasal 23-24)
Hutan

Keenam Pengganti Biaya Investasi - 7 Pasal


(Pasal 25-31)
Ketujuh Pembuatan dan/atau 1 Pembuatan Koridor 14 Pasal
Penggunaan Koridor 2 Tata Cara Permohonan Persetujuan Pembuatan Koridor (Pasal 32-45)
3 Tata Cara Permohonan Persetujuan Penggunaan Koridor
4 Ketentuan Pembuatan Koridor dan Pemanfaatan Kayu
Kriteria Peta Arahan Pemanfaatan
Hutan Lindung

Pemanfaatan Yang tidak diarahkan


Pemanfaatan Pemungutan Hasil Pemanfaatannya /
Jasa Hutan Bukan Kayu
Kawasan Lingkungan Blok Inti

Penutupan
Penutupan Lahan Tutupan Lahan
Tutupan lahan Lahan berhutan berhutan rendah- berhutan tinggi
berhutan rendah rendah -sedang sedang

Topografi curam –
Dekat Dekat Dekat masyarakat sangat curam
masyarakat masyarakat

Aksesibilitas Aksesibilitas Perlindungan


Aksesibilitas tinggi mata air
Tinggi tinggi

Topografi Topografi datar Tidak punya


Topografi datar datar – agak hingga agak potensi
hingga landai curam curam jasling/HHBk

Potensi Punya potensi


Jasling dan HHBK
Wisata Alam
Kriteria Peta Arahan Pemanfaatan
Hutan Produksi

Pemungutan
Pemanfaatan Pemanfaatan Pemanfaatan Hasil hasil hutan Tidak diarahkan
Kawasan Jasa Lingkungan Hutan Kayu bukan kayu Pemanfaatan nya

Penutupan Lahan Penutupan Lahan Penutupan lahan Masuk


Tutupan lahan berhutan rendah, berhutan rendah PIPPIB
berhutan rendah -
berhutan rendah sedang sedang dan tinggi - sedang

Aksesibilitas HPK yang belum


Dekat Aksesibilitas Aksesibilitas mendapat
Rendah tinggi
masyarakat rendah rekomendasi
gubernur

Punya potensi Dekat dengan


Aksesibilitas Potensi hasil hutan masyarakat Terdapat
Tinggi Jasling dan kayu sumber mata
Wisata Alam air
Punya
potensi HHBK Masuk dalam
Ekosistem
Gambut
Lindung
PERIZINAN
BERUSAHA
PEMANFAATAN
HUTAN

Proses PERORANGAN
Tumpang
Susun KOPERASI

BUMN

BUMD

BUMS
Amanat

PERIZINAN BERUSAHA
PEMANFAATAN HUTAN
KLHK
3 OUTLINE PERMEN LHK
BAB III
PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN

Jumlah
Bagian Paragraf
Pasal
Kesatu Tata Cara Permohonan, 1 Umum 38 Pasal
Jangka Waktu dan 2 Tata Cara Permohonan Pemberian PBPH pada HL (Pasal 46-83)
Perpanjangan PBPH 3 Persyaratan Permohonan PBPH pada HL
4 Penyelesaian Permohonan PBPH pada HL
5 Pemenuhan Komitmen PBPH pada HL
6 Penyelesaian Pemenuhan PBPH pada HL dg Komitmen
7 Persyaratan Permohonan PBPH pada HP
8 Penyelesaian Permohonan PBPH pada HP
9 Pemenuhan Komitmen PBPH pada HP
10 Penyelesaian Pemenuhan PBPH pada HP dg Komitmen
11 Jangka Waktu PBPH
12 Perpanjangan PBPH
13 Tata Cara Permohonan Perpanjangan PBPH
14 Penyelesaian Permohonanan Perpanjangan PBPH

Kedua PBPH terintegrasi dg - 1 Pasal


Pengolahan HHK & HHBK (Pasal 84)

Ketiga Perubahan Luasan, 1 Perubahan Luas PBPH 15 Pasal


Pembatasan Perizinan dan 2 Pembatasan PBPH (Pasal 85-99)
Penyerahan kembali PBPH 3 Penyerahan Kembali PBPH
Keempat Penyesuaian dan Pemindah 1 Penyesuaian PBPH 11 Pasal
tanganan PBPH 2 Pemindahtanganan PBPH (Pasal 100-110)
PERMOHONAN
KEMENLHK
BARU PEMOHON

1 Peta Arahan
Pemohon melakukan Pemanfaatan (Kriteria,
NIB Acuan, diunggah)
pendaftaran di OSS
Diajukan kepada Menteri LENGKAP 3
2 melalui OSS
PROSES BISNIS Pengajuan (Pemeriksaan kelengkapan Verifikasi
Permohonan persyaratan) syarat administrasi &
TIDAK
LENGKAP TIDAK Penilaian Proposal
Penerbitan Surat Penolakan Teknis
NIB + IZIN
PEMANFAATAN 4 Penerbitan Perizinan
Berusaha dengan Komitmen
HUTAN (BA Koordinat Geografis, YA

PRODUKSI 5 Pemenuhan AMDAL, Iuran)


Komitmen 6
Pembatalan Perizinan
Berusaha dengan Komitmen TIDAK
Verifikasi
Pemenuhan
7 Kepala BKPM a.n. Menteri
Komitmen
menerbitkan Keputusan
tentang Pemberian Perizinan YA
Berusaha
PERMOHONAN
BARU PEMOHON KEMENLHK

1 Peta Arahan
Pemohon melakukan Pemanfaatan (Kriteria,
NIB Acuan, diunggah)
pendaftaran di OSS
Diajukan kepada Menteri LENGKAP 3
PROSES BISNIS 2 melalui OSS
Pengajuan (Pemeriksaan kelengkapan Verifikasi
Permohonan persyaratan) syarat administrasi &
NIB + TIDAK
LENGKAP TIDAK Penilaian Proposal
SERTIFIKAT Penerbitan Surat Penolakan Teknis
STANDAR 4 Penerbitan Perizinan
PEMANFAATAN Berusaha dengan Komitmen
HUTAN (BA Koordinat Geografis, YA
5 Pemenuhan
LINDUNG UKL UPL, Iuran)
Komitmen 6
Pembatalan Perizinan
Berusaha dengan Komitmen TIDAK
Verifikasi
Pemenuhan
7 Kepala BKPM a.n. Menteri
Komitmen
menerbitkan Keputusan
tentang Pemberian Perizinan YA
Berusaha
PERMOHONAN BARU PERIZINAN BERUSAHA (OSS)

IURAN PERIZINAN
BERUSAHA
PEMANFATAAN HUTAN
(IPBPH)

INVENTARISASI
HUTAN
NOTIFIKASI NOTIFIKASI

RKU
1. PERIZINAN BERUSAHA PEMANFAATAN HUTAN (MULTIUSAHA) MULTIUSAHA
2. PETA ARAHAN PEMANFAATAN HL DAN HP (ACUAN)
3. AMDAL UNTUK HP DAN UPL-UKL UNTUK HL
4. IPBPH BERDASARKAN TUPLAH
5. JANGKA WAKTU PALING LAMA 90 TAHUN (HP) DAN 35 TAHUN (HL)
JANGKA WAKTU PBPH DAN PERPANJANGAN
PBPH

Dapat
diperpanjan PERPANJANGAN
JANGKA
g setelah
WAKTU Dievaluasi
Menteri Dapat diperpanjang satu kali

Diajukan kepada Menteri


(izin eksisting)

Diajukan paling lambat 2


HL paling HP paling tahun sebelum PBPH ber
singkat lama akhir
35 tahun 90 tahun
berlaku sejak tanggal ditetapk
an dan melekat pada izin/PBP
H sebelumnya
PBPH TERINTEGRASI
DENGAN PENGOLAHAN HHK DAN HHBK

PADA AREAL PBPH PADA HUTAN PRODUKSI DAPAT DILAKUKAN


SECARA TERINTEGRASI DENGAN
PENGOLAHAN HHK DAN HHBK
PERUBAHAN LUASAN PBPH

PERUBAHAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


STATUS/FUNGSI (PROYEK STRATEGIS
KAWASAN HUTAN NASIONAL, PEN,
TUMPANG
AKIBAT PERUBAHAN KETAHANAN PANGAN,
TINDIH
TATA RUANG PENATAAN KAWASAN
HUTAN )

SKEMA/PERSYARATAN

Pemda
Pemegang Penetapan
Perizinan surat permohonan (HP dan APL -
gubernur), peta, Menteri
peta, proposal, proposal, persetujuan/pernyataan t
pernyataan pemegang PB/ idak keberatan pemegang
Rapat
akta notarial PB/akta notarial
PEMBATASAN PBPH

PEMBATASAN
LUASAN A 1. Toleransi hasil tata batas paling
tinggi 5 % (IURAN PPBH)
PBPH PADA HP 2. pengurangan luasan hasil tata b
PALING LUAS atas karena perubahan tata
PEMBATASAN 50,000 HA
ruang, PBPH diberikan sesuai
JUMLAH (PALING
BANYAK 2 IZIN)
B KECUALI
PAPUA hasil tata batas mengacu pada
100,000 HA peta kawasan hutan terakhir
3. PBPH luasannya melebihi keten
tuan, penerbitan perpanjangan
PENATAAN
dilakukan penyesuaian pembat
LOKASI USAHA C asan luas
PENYERAHAN KEMBALI PBPH

Kebijakan
KETENTUAN
Pemerintah
(proyek strategi nasional)

Dapat diserahkan kembali kepada pemberi


PBPH sebelum jangka waktu berakhir melalui
permohonan
PENYERAHAN
KEMBALI Faktor Finansial
DALAM HAL TERJADI Sebelum penyerahan kembali dilakukan
Pemeriksaan Administrasi Secara
Komprehensif
Tidak dapat/tidak layak
karena perubahan status
dan/atau fungsi Kawasan Melunasi Kewajiban Finansial yang Belum
Hutan pada sebagian besar Dipenuhi
areal
PEMINDAHTANGANAN PBPH

1 2 3
Dapat Dapat melakukan Dapat dilakukan
dipindahtangankan perubahan nama dan pemindahan hak atas
dengan persetujuan wajib mendapat saham dan wajib
Menteri persetujuan Menteri dilaporkan kepada
Menteri
PENYESUAIAN PBPH SK DEFINITIF DAN KERJASAMA
IZIN USAHA PEMANFAATAN PENYESUAIAN PERIZINAN BERUSAHA
IUPHHK-HA
AMDAL
(257 unit)
SK Definitif IUPHHK-HTI AMDAL PERMOHONAN
(295 unit)
IUPK Silvopastura UKL/UPL
Pusat PENYESUAIAN NOMENKLATUR PB
(2 unit)
6 BULAN (WAJIB)
IUP RAP/PAN UKL/UPL
(3 unit) PENYESUAIAN PB MULTIUSAHA/
IUPHHK-RE TAMBAH KEGIATAN
UKL/UPL
(16 unit) (PENGURUSAN PERSETUJUAN
DOKUMEN LINGKUNGAN)
IUPHHBK UKL/UPL
Daerah IUPJL UKL/UPL
PENYESUAIAN JANGKA WAKTU
(IURAN PBPH)
Izin Pemungutan UKL/UPL
KERJASAMA
Pemanfaatan PERMOHONAN BARU
15 Unit KPHL
Hutan DOKUMEN LINGKUNGAN, IPBPH

PERALIHAN PERMOHONAN YANG BERPROSES


PROSES TINDAK LANJUT

Permohonan Diterima Permohonan diproses berdasarkan PP5/2021,


Sebelum 2 Feb 2021
PP 22/2021, PP 23/2021
Permohonan Diterima
Setelah 2 Feb 2021 Permohonan dikembalikan
Amanat

USAHA PEMANFAATAN
HUTAN
KLHK
OUTLINE PERMEN LHK
4 BAB IV
USAHA PEMANFAATAN HUTAN
Bagian Paragraf Jumlah Pasal

Kesatu Usaha Pemanfaatan Hutan 1 Umum 26 Pasal


Lindung 2 Perencanaan Pemanfaatan Hutan Lindung (Pasal 111- 136)
3 Pelaksanaan Usaha
4 Kerjasama dan Kemitraan PBPH
5 Pelaporan
6 Evaluasi Kinerja

Kedua Usaha Pemanfaatan Hutan 1 Umum 38 Pasal


Produksi 2 Perencanaan Pemanfaatan Hutan Produksi (Pasal 137- 174)
3 Pelaksanaan Usaha
4 Pelaporan
5 Penilaian Kinerja
6 Aset Tanaman

Ketiga Pemanfaatan Kayu Kegiatan 1 Permohonan dan Persetujuan PKKNK 5 Pasal


Non Kehutanan (PKKNK) 2 Hapusnya Persetujuan PKKNK (Pasal 175- 179)
3 Sanksi Bagi Pemegang Persetujuan PKKNK
PRINSIP MULTIUSAHA PEMANFAATAN HUTAN

Pemanfaatan hutan pada Hutan Lindung dilakukan dengan Multiusaha


Kehutanan meliputi:
1. Pemanfaatan Kawasan
2. Pemanfaatan Jasa Lingkungan
3. Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu

Usaha Pemanfaatan Hutan pada Hutan Produksi dilakukan dengan


multiusaha kehutanan melalui kegiatan:
1. Pemanfaatan Kawasan
2. Pemanfaatan Jasa Lingkungan
3. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
4. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu
5. Pemungutan Hasil Hutan Kayu
6. Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu

Pelaksanaan Multiusaha dijabarkan di dalam Dokumen RKUPH


ALUR PROSES
USAHA PEMANFAATAN HUTAN

POLA
PERENCANAAN PELAPORAN
PENGELOLAAN

Inventarisasi Hutan Multi Usaha

Penataan Areal Kerja: Sistem Silvikultur


HL  Blok Inti dan Pelaporan Kinerja
Blok Pemanfaatan Pola Tanam
Pelaporan Keuangan
HP  Kawasan Agroforestry
Lindung, Areal
Budidaya/Produksi Kelola Lingkungan

Rencana Kerja Usaha: Kelola Sosial


1. RKUPH (10 th) Melalui Sistem
2. RKTUPH (1 th) Informasi
PROSES BISNIS USAHA PEMANFAATAN
HUTAN PRODUKSI & HUTAN LINDUNG
Mencabut Penghentian
Izin Terbit
izin Operasional
Penyusunan Melaksanakan
RKTUPH Kegiatan
Inventarisasi,
PAK pada HP
Operasional
dan Blocking Tidak Taat
Area pada HL
1.Melaksanakan
kegiatan nyata
Penyusunan BAIK /
Penilaian dan dilapangan
PEMBINAAN/ SEDANG
RKUPH Pengesahan 2.Menggunakan
PENGAWASAN/ Kinerja
peralatan
RKTUPH pemanfaatan
PENGENDALIAN
BURUK
3.Mempekerjakan
tenaga
profesional
4.Melaksanakan
Penilaian silvikultur Taat
Tidak 5.Melakukan
RKUPH
penanaman
6.Membayar
PNBP
Setuju 7.Melaksanakan Melanjutkan
PUHH Operasional
8.Melaksanakan
pengujian hasil
Persetujuan hutan
RKUPH
PENYESUAIAN RKU/RKT

RKU/RKT PERALIHAN

Permohonan RKUPH Proses penilaian dan persetujuannya mengikuti


ketentuan Peraturan Menteri

RKUPH dan RKTUPH yang telah


disetujui
Tetap berlaku dan disesuaikan dg Peraturan Menteri
melalui mekanisme revisi selambat-lambatnya 6
(enam) bulan setelah terbitnya PBPH

DALAM HUTAN PRODUKSI DALAM HUTAN LINDUNG


• Inventarisasi Hutan (IHMB, ITSP); • Inventarisasi/Survey Potensi Hutan
• Penataan areal kerja; • Bloking Area
• Penyusunan dokumen perencanaan berupa Rencana • Penyusunan dokumen perencanaan berupa Rencana
Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan dan Rencana Kerja Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan dan Rencana Kerja
Tahunan Pemanfaatan Hutan Tahunan Pemanfaatan Hutan
Amanat

PENGOLAHAN HASIL HUTAN KLHK


OUTLINE PERMEN LHK

5 Bagian
BAB V
PENGOLAHAN HASIL HUTAN
Paragraf Jumlah Pasal
Kesatu Umum - 1 Pasal
Kedua Perizinan Berusaha 1 Klasifikasi PBPHH 2 Pasal
Pengolahan Hasil Hutan 2 Kewenangan Pemberian PBPHH (Pasal 181-182)
Ketiga Tata Cara Permohonan & 1 Pelaku Usaha PHH 8 Pasal
Penerbitan PBHH 2 Persyaratan Permohonan PBPHH (Pasal 183-190)
3 Tata Cara Permohonan PBPHH
4 Pemenuhan Komitmen
5 Pengawasan Penyelesaian Pemenuhan Komitmen
6 Tata cara Penyampaian Penyelesaian Komitmen
7 Tata cara Notifikasi pada Sistem OSS

Keempat Mesin Portable Pengolahan 1 Umum 2 Pasal


Kayu 2 Persetujuan Pengopersional Mesin Portable (Pasal 191-192)
Kelima Perubahan dan Perluasan 1 Perubahan PBPHH 10 Pasal
PBPHH 2 Perluasan PBPHH (Pasal 193-202)
3 Perubahan Penggantian nama, Pemindahtangan, Penggabungan,
pindah lokasi, penambahan Gudang PBPHH
4 Penurunan Kapasitas Produksi PBPHH
5 Perubahan Komposisi Ragam Produk
6 Perubahan Penggunaan Mesin Utama Produksi
7 Perubahan Data dan Informasi PBPHH
Realisasi Pembangunan PBPHH atau Perluasannya

Keenam Realisasi Pembangunan - 2 Pasal


PBPHH atau Perluasannya (Pasal 203-204)

Ketujuh Pendaftaran Ulang PBPHH - 1 Pasal


Kedelapan Masa berlaku PBPHH - - 2 Pasal
(Pasal 206-207)
Kesembilan Sumber bahan baku, rencana 1 Sumber Bahan Baku 10 Pasal
kegiatan operasional dan angka 2 Rencana Kegiatan Operasional PHH (Pasal 208-217)
3 Angka Rendemen
rendemen 4 Tata cara persetujuan perubahan angka rendemen
5 Tata cara penelaahan dan verifikasi lapangan
PROSES BISNIS
NIB PHH
DINAS
PENGOLAHAN KAYU LEMBAGA LINGKUNGAN
KAPASITAS < 2.000 PEMOHON OSS / PTSP HIDUP DAN
M3/TAHUN PROVINSI KEHUTANAN
PROVINSI

Atau
Melalukan Verifikasi
Pendaftaran Tidak Administrasi: Mengunduh
PENGOLAHAN HHBK Online melalui a. Akta dan
SKALA KECIL Sistem OSS, Notaris; Memverifikasi
dan b. NPWP; Dok SPPL dan
menyampaikan c. KBLI; NIB
Dokumen SPPL d. SPPL.
Atau

NIB berikut
PENGOLAHAN KAYU KBLI
KAPASITAS < 2.000 NIB
M3/TAHUN YANG berikut
TERINTEGRASI DENGAN KBLInya
PENGOLAHAN HHBK
SKALA KECIL
LEGALITAS BERUPA :
NIB
PROSES BISNIS
NIB
PROSES BISNIS + SERTIFIKAT
PEMBERIAN STANDAR
PERIZINAN BERUSAHA PHHSTANDAR)
( NIB + SERTIFIKAT

DINAS
LEMBAGA LINGKUNGAN
PENGOLAHAN HHK KAPASITAS PEMOHON OSS / PTSP HIDUP DAN
2.000 S.D < 6.000 M3/TAHUN PROVINSI KEHUTANAN
PROVINSI

Atau Melakukan
Pendaftaran Online
Verifikasi
melalui Sistem OSS
1 Administrasi:
dan mengajukan
a. Akta Notaris;
Sertifikat Standar, 3

PENGOLAHAN HHBK SKALA b. NPWP; Penilaian dan


dilengkapi dengan:
MENENGAH c. KBLI. Penelaahan :
a. Akta Notaris;
b. NPWP; Tidak a. Pemenuhan
c. Persyaratan NIB berikut Standar
Atau Standar; 2 KBLI PBPH,
d. Dokumen UKL- b. Dok UKL-
UPL. UPL
PENGOLAHAN KAYU KAPASITAS NIB
2000 S.D KURANG DARI 6000 berikut Tidak
KBLInya
M3/TAHUN YANG TERINTEGRASI
DENGAN PENGOLAHAN HHBK 5 4

SKALA KECIL ATAU MENENGAH Penerbitan


Sertifikat
Standar SertifikatStandar atau
Tidak Surat Penolakan

Legalitas Berupa :
NIB + Sertifikat Standar
PROSES BISNIS
NIB PERIZINAN
PROSES BISNIS PEMBERIAN + IZIN PHH
BERUSAHA (NIB + IPBPHH)

PEMOHON LEMBAGA OSS/BKPM KEMENTERIAN LHK


PENGOLAHAN KAYU
Melakukan Verifikasi
KAPASITAS ≥ 6.000
Pendaftaran Pelaku Administrasi:
M3/TAHUN Usaha dan a. Akta
Mengajukan 1
Notaris; 3

Perizinan Berusaha b. NPWP;


Pengolahan Hasil Tidak
c. KBLI.
Atau Hutan (PBPHH),
dilengkapi dengan :
a. Akta Notaris; Penilaian dan
PENGOLAHAN HHBK NIB Penelaahan :
b. NPWP; a. Proposal
SKALA BESAR c. Proposal Teknis; berikut Teknis,
d. Dokumen AMDAL 2 KBLI b. Dok
AMDAL
Atau NIB
berikut
KBLInya
PENGOLAHAN KAYU Penerbitan
KAPASITAS ≥ 6.000 Keputus 5 Surat Keputusan 4

M3/TAHUN YANG an
IUPHH
Tidak IUPHH/ Surat Tidak

TERINTEGRASI DENGAN Penolakan


PENGOLAHAN HHBK
SKALA BESAR Legalitas Berupa :
NIB + IPBPHH
Amanat

PENJAMINAN LEGALITAS
HASIL HUTAN
KLHK
OUTLINE PERMEN LHK
6 BAB VI
PENJAMINAN LEGALITAS HASIL HUTAN
Jumlah
Bagian Paragraf
Pasal
Kesatu Umum - 1 Pasal
Kedua Penilaian, Verifikasi Dan 1 Lembaga, Standar dan Pedoman 14 Pasal
Deklarasi 2 Penerbitan Sertifikasi dan Penilikan (Pasal 219-232)
3 Deklarasi Hasil Hutan secara mandiri
4 Ketentuan Impor Produk Kehutanan
5 Akreditasi dan Penetapan LPVI
6 Keberatan dan Keluhan
7 Tanda SVLK Dan dokumen penjaminan legalitas HH

Ketiga Sistem Informasi Penjaminan 1 Pengendalian dan Pelayanan SILK 9 Pasal


Legalitas Hasil Hutan 2 Persetujuan, Penolakan atau Pencabutan Hak Akses (Pasal 233-241)
3 Pembiayaan
Keempat Pemantauan 1 Pemantau Independen 5 Pasal
2 Hak dan Kewajiban PI (Pasal 242-246)
3 Keamanan
4 Pendanaan
Kelima Pemasaran & Kerjasama - 2 Pasal
Internasional (Pasal 247-248)

Keenam Fasilitasi Dan Peningkatan - 2 Pasal


Kapasitas (Pasal 249-250)
PROSES BISNIS
LEGALITAS HASIL HUTAN
Perizinan
LPVI
Berusaha

Sistem Neraca Pasar


UMKM Informasi Komoditas Ekspor
LPVI
HHBK

Deklarasi
Mandiri

P.35/2009 (PROKALINO) dan


P.1/2016 (Standar Biaya SVLK) P.18/2013 (SILK)
P.21/2020 (SVLK)

BAB VI PENJAMINAN LEGALITAS HASIL HUTAN

Bagian kesatu Bagian Kedua Bagian Ketiga Bagian Bagian Kelima Bagian
Keempat Keenam
Umum Penilaian, Sistem Informasi Pemantauan Pemasaran dan Fasilitasi dan
Verifikasi, dan Penjaminan Kerjasama Peningkatan
Deklarasi Legalitas Hasil Internasional Kapasitas
Hutan
PROSES BISNIS
PENILAIAN, VERIFIKASI, DAN DEKLARASI

HULU HILIR PASAR


SKEMA
PENJAMINAN LEGALITAS HH

KLHK/KAN Pengawasan: K/L


Pemantauan : PI

Lembaga Independen

SVLK (Kayu & HHBK) Dokumen


1. Pemanfaatan PB dan Legal/Lestari
2. Pengolahan Persetujuan PS
3. Pemasaran
PNBP
Sistem Informasi
HHBK bersifat Sukarela KLHK

HHBK
Amanat

PENATAUSAHAAN HASIL
HUTAN
KLHK
OUTLINE PERMEN LHK

7 BAB VII
PENATAUSAHAN HASIL HUTAN (PUHH)
Bagian Paragraf Jumlah Pasal
Kesatu Pengukuran dan Pengujian 1 Umum 13 Pasal
2 Profesi GANISPH (Pasal 251-263)
3 Sertifikasi Profesi GANISPH
4 Penugasan GANISPH
5 Kewajiban GANISPH
6 Pengendalian Penugasan GANISPH
7 Pembatasan Penugasan GANISPH
8 Peralihan GANISPH

Kedua Penatausahaan Hasil Hutan 1 Umum 16 Pasal


Kayu 2 Objek PUHH Kayu (Pasal 264-279)
3 Perencanaan Produksi
4 Produksi HHK
5 Pengangkutan
6 Penerimaan Kayu di tujuan Pengangkutan
7 TPK Hutan/Antara dan TPT KB

Ketiga Penatausahaan Hasil Hutan 1 Umum 12 Pasal


Bukan Kayu 2 Perencanaan Produksi HHBK (Pasal 280-291)
3 Produksi HHBK
4 Pengangkutan HHBK
5 Penerimaan HHBK di tujuan Pengangkutan
6 Pengumpul terdaftar HHBK

Keempat SKSHH dan SKSHH Pengganti - 1 Pasal


Kelima Pengangkutan Lelang, Ekspor - 1 Pasal
& Impor
Keenam PUHH Pemanfaatan Kawasan 1 Umum 3 Pasal
dan Jasa Lingkungan 2 Perencanaan Produksi (Pasal 294-296)
3 Produksi Pemanfaatan Kawasan dan Jasa Lingkungan

Ketujuh Pengangkutan kayu budidaya 1 Pemanfaatan 8 Pasal


dari hutan hak 2 Pengangkutan (Pasal 297-304)
3 Peningkatan Kapasitas Pemilik hutan hak
PROSES BISNIS
PENGUKURAN & PENGUJIAN HH
SKEMA
DOKUMENTASI PUHH

Akses Legal Perencanaan Produksi Pengangkutan Industri Primer


PROSES BISNIS
PUHH - KAYU
A. Data Referensi
SDM :
- Penanggungjawab
- GANIS
02 - Petugas PUHH Simpul :
Dokumen: - TPK Hutan
- RKU
01 - Sertifikat
03 - TPK Antara
Industri
Primer.
Hak Akses
Perizinan SIPUHH
Berusaha

- Penerimaan
01 02 03 04 KB
- Pengolahan
Rencana KB
Produksi : Pengangkutan :
Tahunan : - Produksi KO
- Buku Ukur - DKB
- LHC - Pengangkutan
- LHP - SKSHHKB
- Rencana )SKSHHKO)
Tebang SIPNBP

B. Transaksi
PROSES BISNIS
PUHH – BUKAN KAYU
A. Data Referensi

SDM :
- Penanggungjawab
- GANIS
Simpul :
Dokumen:
02 - Petugas PUHH - TPHHBK
01 - Perencanaan 03
Industri
Primer.
Hak Akses SIPUHH
Perizinan SIHHBK
Berusaha

01 02 03 04
Rencana Pengangkutan : Pencatatan Manual :
Produksi : - SKSHHKB
Tahunan : - Penerimaan HHBK
- Buku Ukur
- PengolahanHHBK
- LHP-BK
SIPNBP
B. Transaksi
Amanat

PNBP PEMANFAATAN HUTAN KLHK


OUTLINE PERMEN LHK

8 BAB VIII
PNBP PEMANFAATAN HUTAN
Bagian Paragraf Jumlah Pasal
Kesatu Umum - 1 Pasal
Kedua Pengenaan PNBP 1 Jenis PNBP 10 Pasal
2 Iuran Perizinana Berusaha Pemanfaatan Hutan (Pasal 306-315)
3 PSDH
4 DR
5 Dana hasil usaha penjualan tegakan (DHUPT)
6 Denda Pelanggaran eksploitasi Hutan (DPEH)
7 Pemungutan Jasa Pelayan Dokumen Angkutan HH (PPDAHH)
8 Pemungutan Penerimaan Jasa Pelayan Dokumen (PPDPLEHH)
9 Ganti Rugi tegakan (GRT)
10 Sanksi Denda Adminstrasi terhadap kegiatan usaha
perkebunan Kelapa Sawit dalam Kawasan hutan

Ketiga Pembayaran dan Penyetoran - 2 Pasal


Keempat Pembayaran uang muka PNBP 1 Pembayaran uang muka 2 Pasal
2 Penetapan Uang muka (Pasal 306-315)
Kelima Hasil Hutan Lelang - 1 Pasal
Keenam Hasil hutan tidak di LHP kan - 2 Pasal
(Pasal 321-322)
Ketujuh Pengembalian PNBP 1 Ruang Lingkup Pengembalian PNBP 9 Pasal
2 Pengajuan Permohonan Pengembalian PNBP (Pasal 323-331)
3 Uji kelengkapan dokumen pendukung Pengembalian PNBP
4 Penelitian Pengembalian PNBP
5 Uji Kelengkapan Dokumen Pendukung
6 Penelitian Pengembalian PNBP Pemindahbukuan

Kedelapan Pembayaran PSDH DR dari Tukar - 1 Pasal


menukar Kawasan hutan
Kesembilan Pengendalian dan pengelolaan PNBP 1 Pengendalian PNBP 4 Pasal
2 Pengelolaan PNBP (Pasal 333-336)
Kesepuluh Sistem informasi 1 Pengelolaan 6 Pasal
2 Hak Akses (Pasal 337-342)
3 Pembiayaan
PSDH
Pungutan yang dikenakan
sebagai pengganti nilai
intrinsik dari hasil Hutan danl
atau hasil usaha yang dipungut

JENIS IPBPH
Pungutan yang
dari Hutan Negara

2
DR
Dana yang

PNBP
dikenakan dipungut atas
kepada 1 3
pemanfaatan
pemegang kayu yang
Perizinan tumbuh alami
Berusaha dari Hutan
PP 23 tahun Pemanfaatan Negara
Hutan
2021 tentang
Penyelenggara PNBP 4
7
aan Kehutanan Pemanfaatan
Penerimaan dari Dana hasil
pelayanan
Hutan usaha penjualan
dokumen tegakan yang
angkutan hasil berasal dari
Hutan dan Hutan tanaman
6 5
dokumen hasil rehabilitasi
penjaminan
legalitas ekspor
hasil Hutan
Penerimaan dari Penerimaan
denda adminstratif dari denda
keterlanjuran pelanggaran
(Mandat PP 24 2021)
Hasil Pemegang Izin Pemegang
Hutan Negara
menghitung sendiri (self
Alur Mekanisme pemanfaat Izin
an hutan assesment) besar manfaat
membuat
PUHH & hutan yang diperoleh
LHP

PNBP

Pembayaran/
penyelesaian Pembuatan
Bank Persepsi SIPNBP tagihan SIHHBK/SiPUHH
tagihan melalui
berbagai channel (billing)
(teller, ATM, HP, secara online
Internet Banking)

Industri Pengangkutan Terbit dokumen


Pengolahan SKSHH
MEKANISME PEMBAYARAN PSDH DAN DR TERHADAP KEGIATAN USAHA
PERKEBUNAN YANG TELAH TERBANGUN DI KAWASAN HUTAN YANG TIDAK
MEMILIKI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN

PEMBERITAHUAN
TIDAK LUNAS
PEMENUHAN PERSYARATAN (SANKSI 10 X
PERIZINAN DI BIDANG PSDH dan DR)
KEHUTANAN

Verifikasi PENERBITAN
permohonan SURAT
1. Administ PERINTAH
PENGAJUAN PERMOHONAN TAGIHAN
ratif PELUNASAN
PENYELESAIAN PERSYARATAN 2. Verifikasi PSDH DAN DR LUNAS
PERIZINAN DI BIDANG
Teknis PSDH dan DR
KEHUTANAN

Batas waktu 3 tahun sejak UU 11


2020

SIPNB
P
Amanat
PEMBINAAN, PENGENDALIAN
DAN PENGAWASAN KLHK
PEMANFAATAN HUTAN
OUTLINE PERMEN LHK
9 BAB IX
PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PEMANFAATAN HUTAN

Bagian Paragraf Jumlah Pasal


Kesatu Pembinaan - 4 Pasal
(Pasal 343-346)
Kedua Pengendalian - 5 Pasal
(Pasal 347-351)

Ketiga Pengawasan - 1 Pasal


(Pasal 352)

Keempat Pembinaan, Pengendalian 1 Pembinaan dan Pengendalian 5 Pasal


dan Pengawasan 2 Evaluasi Pengolahan Hasil Hutan (Pasal 353-357)
Pengolahan HH
Amanat

SANKSI ADMINISTRATIF
PEMANFAATAN HUTAN
KLHK
OUTLINE PERMEN LHK

10 BAB X
SANKSI ADMINISTRATIF PEMANFAATAN HUTAN

Bagian Paragraf Jumlah Pasal


Kesatu Umum - 1 Pasal
(Pasal 358)

Kedua Tata Cara Sanksi Administrasi 1 Jenis-jenis sanksi Admnistrasi PBPHHH 9 Pasal
Perizinan Berusaha 2 Jenis sanksi dan pelanggaran (Pasal 359-367)
Pemanfaatan Hutan 3 Tata cara pengenaan sanksi

Ketiga Tata Cara Sanksi Administrasi 1 Umum 13 Pasal


Perizinan Berusaha Pengolahan 2 Tata cara pengenaan sanksi administratif tertulis (Pasal 368-380)
Hasil Hutan 3 Tata cara pengenaan sanksi Pembekuan PBPHH/ Persetujuan
operasional pengolahan Pengolahan Hasil Hutan
4 Tata cara pengenaan sanksi administratif Pembekuan
kapasitas izin Produksi PBPHH
5 Tata cara pengenaan sanksi administratif Pembekuan
sementara seluruh kegiatan operasional PBPHH
6 Sanksi administrasi denda
7 Sanksi Pencabutan PBPHH
8 Tata pengenaan sanksi Pencabutan PBPHH
OUTLINE PERMEN LHK

11 BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Bagian Paragraf Jumlah Pasal
Kesatu Penyelesaian Permohonan - 1 Pasal
Periinan yang sedang dalam (Pasal 381)
proses
Kedua Penyelesaian Izin Sementara, - 1 Pasal
Izin Definitif, dan Kerja Sama (Pasal 382)
Pemanfaatan Hutan
Ketiga Kegiatan KPH dan Pemegang - 3 Pasal
Izin (Pasal 383-385)

BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Bagian Paragraf Jumlah Pasal
- - 1 Pasal
(Pasal 386)

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Bagian Paragraf Jumlah Pasal
- - 2 Pasal
(Pasal 387-388)
Ditjen PHPL

Thank You
“When every MAN lives without LAW every Man lives without FREEDOM”
Joseph Ratringer

SETDIJEN PHPL - 2021


Tindak Lanjut PP No 23 Tahun 2021
DITJEN PHPL

Anda mungkin juga menyukai