Anda di halaman 1dari 2

TRIBUNNEWS.

COM, SAROLANGUN - Kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP di Jambi
berhasil diungkap aparat Polres Sarolangun.

Pelaku bernama Sawabi Ikhsan (30) yang merupakan teman dari ayah korban.
Ia melakukan tindakan sadis lantaran kesal dengan ayah korban yang tak kunjung membayar utang.
Didampingi Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto, Sawabi mengaku menyesal dengan
perbuatannya.

"Tak ada niat mau bunuh anaknya, sangat menyesal," kata Sawabi, Rabu (1/7).

Dia mengaku ayah korban memiliki utang narkoba sebesar Rp 2,1 juta.

Menurutnya, ayah korban merupakan pengguna sabu dan pengedar sabu.


"Pokoknya dia utang narkoba (sabu). Dia janji bayar sore, malam tidak juga. Sudah 4 hari aku nunggu,
akhirnya aku ditelepon bos, aku nyari dia dak timbul- timbul," katanya.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengungkapkan kronologi pembunuhan tersebut.

Pada 15 April 2020, korban janjian dengan teman sekelasnya untuk belajar kelompok.
Kapolres Sarolangun, AKBP Deny Heryanto mengungkapkan kronologi pembunuhan tersebut.
Pada 15 April 2020, korban janjian dengan teman sekelasnya untuk belajar kelompok.
Korban M (16) rencananya akan belajar kelompok ke RtT 09 Sukasari dan pergi dari rumah seorang diri
dengan jalan kaki. Korban dan rekannya berencana akan belajar ke rumah temannya bernama Noufal.
Sekira pukul 15.00 WIB temannya sempat menghubungi keberadaan korban melalui WA. Pesan itu
sempat ia baca namun tidak dibalas.

Karena pesan WA tak kunjung dibalas, rekan korban melanjutkan belajar kelompok sampai pukul 17.00
WIB.

Hingga sore hari, korban tidak datang juga.

Bahkan hingga pukul 18.00 WIB korban belum pulang ke rumah.

Karena khawatir orang tua korban mencari bersama pamannya.

"Kemudian disusuri jalan dimana korban lewat, setelah disusuri ke dalam kebun karet. Ditemukan
sebuah jilbab korban," katanya, Rabu (1/7/2020).

Tidak jauh dari penemuan hijab, ditemukan lagi sepatu sebelah kanan milik korban. Setelah dilihat pada
hijab korban ada bekas sayatan benda tajam.

"Setelah itu jilbab itu ada bekas robekan karena senjata tajam," katanya.

"Setelah itu, tidak lama, warga berhasil menemukan korban dalam keadaan tewas terlentang dan
kondisi setengah telanjang dan berlumur darah," ujarnya.
Setelah melakukan penyelidikan, berdasarkan keterangan saksi akhirnya mengarah pada seseorang yang
diduga pelaku. Pelaku tersebut diketahui tersangkut masalah narkoba. Setelah dilakukan penyelidikan
petugas berhasil menangkap pelaku di rumahnya. "Setelah diamankan, ia mengaku bahwa ia sudah
melakukan tindakan keji itu," katanya.
Ia melakukan itu lantaran ia dendam terhadap ayah korban, karena ayah korban sudah meminjam uang
untuk transaski narkoba, namun tak kunjung dibayar.

Lanjut Kapolres, saat itu, tersangka sempat pergi ke rumah ayahnya dan menanyakan kepada korban
kemana ayahnya.

Namun korban menjawab tidak tahu.

"Lalu tersangka tidak puas dan mengikuti korban, sampai di TKP, HP dirampas tersangka dan disuruh cari
di mana ayahnya, dan saat itu pula ia sempat memperkosa korban sebelum membunuhnya," ujarnya.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis dan dikenakan hukuman penjara seumur hidup
karena sudah banyak melakukan tindak kejahatan lainnya di wilayah hukum Sarolangun.

Terdakwa didakwa pasal berlapis. Pertama, Pasal Primer 340 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 subsider Pasal 338
KUHP jo Pasal 55 ayat 1. Kedua, Pasal 339 KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke 1. Ketiga, Pasal 365 KUHP ayat 4.

Keempat, Pasal 81 ayat (5) jo Pasal 76 D Undang-Undang (UU) 23/2002 tentang Perlindungan Anak
sebagaimana diubah dengan UU 35/2014 tentang Perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan
Anak. Selanjutnya, UU 17/2016 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP subsider Pasal 80 ayat 3 jo Pasal 76 C UU
23/2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah dengan UU 35/2014 dan terakhir dengan UU
17/2016.

Anda mungkin juga menyukai